■ Minggu Kliwon ■ 8 September 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 167 TERBIT 16 HALAMAN ISSN 0215 3203
Proyek Jalan Diduga Curang ■ Anggaran Digelontor di APBD Perubahan
ANGKAT TANGAN: Ketua KPK Abraham Samad (kiri) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) mengangkat tangan bersama seusai menjadi pembicara pada Rakernas III PDI Perjuangan, di Jakarta, Sabtu (7/9). ■ Foto: Antara
■ Rakernas PDIP Belum Tentukan Capres
Mega Sindir Samad Seperti Politikus JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dalam ceramah di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9). Megawati menilai Samad lebih mirip seorang politikus. “Tadinya saya ingin memberi keleluasaan kepada peserta untuk bisa mengadakan dialog tanya jawab. Setelah saya dengar, saya ketawa-ketawa sendiri, karena Pak Abraham makin menggelora sudah seperti orang politik,” kata Megawati. Abraham Samad hadir di
acara Rakernas PDIP sebagai pembicara. Di hadapan Abraham, Megawati mengaku sudah melakukan upaya pemberantasan korupsi ketika dia menjadi Presiden. Bahkan, katanya, dia yang menandatangani pembentukan lembaga itu. “Namun internal saya belum menyadari. Satu demi satu anak-anak saya terjerat oleh masalah hukum. Padahal setiap ada acara, saya katakan hati-hati, jangan goyah keimanan. Benar kata Bapak (Samad), keimanan itu naik turun. Mengolah keimanan, kita jangan sampai terganggu,” tuturnya. Megawati menegaskan se-
bagai ketua umum partai, ia sangat mendukung proses pemberantasan korupsi. Tetapi ia meminta KPK untuk tidak tebang pilih. “Anak-anak saya diambil. KPK saya yang tanda tangani karena saya ingin negara bisa menghentikan secara maksimal atau meminimalkan masalah korupsi. Tapi yang paling dulu kena kok PDI Perjuangan?,”katanya. KPK memang menahan sejumlah politisi PDI Perjuangan dalam kasus korupsi. Seperti Emir Moeis dan sejumlah anggota DPR dari partai itu. Tapi
SEMARANG - Proyek perbaikan jalan di Jateng diduga sarat kecurangan. KP2KKN mencium aroma kebocoran anggaran. Selama ini untuk membuktikan adanya penyalahgunaan dalam realisasi proyek perbaikan jalan itu susah. Karena antara proposal proyek dan realita pembangunanan jalan biasanya tidak dijelaskan secara rinci. “Misalnya, realisasi riil ketebalan aspalnya berapa dan dalam proposal atau kontrak dengan perusahaan seharusnya berapa. Ini jarang sekali bisa diungkap karena jarang yang mau meneliti kekokohan jalan. Selain itu kerusakan aspal juga kerap dipengaruhi oleh faktor cuaca dan kondisi infrastruktur jalan,” kata Oly Viana Agusti-
ne, Koordinator KP2KKN Jateng, Sabtu (7/9). Dia menilai, penambahan anggaran perbaikan jalan sejatinya bukan soal besaran nominal. Namun, kata dia, bagaimana sekarang ini upaya untuk mengawal anggaran yang sudah ada supaya tidak mengalami kebocoran dan kecurangan. Seperti diketahui, alokasi
Bersambung ke hal 2 kol 1
anggaran perbaikan jalan pada APBD Perubahan 2013 ditambah sebesar Rp 15,3 miliar. Semula anggaran untuk menambal jalan dalam APBD Perubahan hanya dianggarkan Rp 10 miliar. Atas usulan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, kemudian ditambah Rp 15,3 miliar. Total menjadi Rp 25.3 miliar. Menurut dia, dalam mengawal anggaran proyek perbaikan atau pembangunan jalan harus dilakukan secara ketat. “Bukan masalah nominal besarannya anggaran. Tetapi bagaimana upaya pemerintah supaya tidak terjadi kecurangan-kecurangan yang selama ini memang sulit dideteksi. Meskipun anggaran sangat banyak, namun ketika banyak penyimpangan dan kecurangan dalam penggunaannya sama saja tidak ada hasilnya,” tandasnya. Dia menambahkan, dalam proyek perbaikan jalan sekarang ini persoalannya bagaimana pengawalan dari internal pemerintah sendiri. Dana besar itu, kata dia, harus dikelola dengan sangat baik dan dialokasikan kepada jalan yang memang betul-betul harus diperbaiki bukan berdasarkan ‘kontrak politik’. “Contoh saja, setiap Lebaran Bersambung ke hal 2 kol 3
■ Gelombang Laut Tak Bersahabat JATENG REGION
Nelayan Alih Pekerjaan Tukang Batu
6
Pasokan Air PDAM untuk 1.000 Pelanggan Terhenti PASOKAN air untuk seribu lebih pelanggan PDAM di wilayah Desa Samirejo, Kecamatan Dawe dan sekitarnya, terpaksa terhenti sementara. Hal ini lantaran pompa air milik PDAM yang ada di sumur Samirejo, terbakar sehingga tidak bisa difungsikan.Direktur PDAM Kudus, Ahmadi Syafa saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut
GOL PEMBUKA: Spanyol membuka keunggulan lewat gol Alba. Umpan terukur Cesc Fabregas disambut tembakan kaki kanan Alba yang menjebol jala Finlandia dalam pertandingan yang dihelat di Olympiastadion Helsinki, Sabtu (7/9) dinihari WIB. ■ Foto: Rtr
Spanyol Selangkah Lagi GEBYAR
8
Bantah Kena Razia ARTIS Christy Jusung dikabarkan terkena razia di salah satu klub malam di Jakarta, Sabtu (7/9), dini hari. Mantan istri Hengky Kurniawan disebut langsung pergi dalam keadaan teler saat razia yang ditujukan untuk mencari anggota TNI/Polri tersebut terjadi.Hal tersebut diperkuat dengan foto dirinya yang digambarkan tengah mabuk berat sambil menghisap rokok. Saat dikonfirmasi, Christy membantah hal tersebut.
HELSINKI - Spanyol kian mendekatkan diri dengan putaran final Piala Dunia 2014, setelah juara bertahan itu menang dua gol tanpa balas atas Finlandia. Pada laga yang dihelat di Olympiastadion Helsinki, Sabtu (7/9) dinihari WIB dua gol kemenangan diciptakan di masing-masing babak oleh Jordi Alba dan Alvaro Negredo. Raihan tiga poin ini mengukuhkan posisi Spanyol di puncak Grup I dengan 14 poin dari Meski beberapa daerah di Jateng masih sering diguyur hujan di musim kemarau ini, sebagian kawasan di Jateng sudah mulai kekeringan. Warga yang tinggal di dataran tinggi pun kesulitan mencari air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. KRISIS air bersih setidaknya melanda lima wilayah kecamatan di Sragen bagian utara. Kelima kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Gesi, Tangen, Jenar, Mondokan, dan Sukodono. Bahkan, warga Dusun Plosorejo, Desa Galeh, Kecamatan Tangen, terpaksa harus menempuh perjalanan dua kilometer untuk bisa mendapatkan air bersih. Selain menempuh perjalanan cukup jauh di sumber air itu, warga harus antre berjam-jam. Suparmin (39), warga Du-
enam laganya, unggul tiga angka dari Prancis di posisi kedua yang baru saja ditahan imbang 0-0 oleh Georgia. Satu kemenangan lagi akan memastikan langkah La Furia Roja ke Brazil 2014. Sementara itu Finlandia masih di urutan ketiga dengan enam poin. Laga tanpa balas ini baru dua menit berjalan Spanyol sudah mengancam gawang Finlandia dari tembakan David Bersambung ke hal 2 kol 1
KENDAL-Musim Angin Timur yang berhembus dari Australia mengakibatkan ombak di laut Jawa bagian utara tinggi, termasuk perairan Kendal. Sudah sepekan lebih para nelayan banyak yang takut melaut, karena ketinggian ombak mencapai tiga meter lebih. Karena tidak ada pemasukan mereka terancam kelaparan. Bahkan sebagian sudah ada yang beralih pekerjaan sementara menjadi buruh bangunan, ada juga yang menggadaikan harta yang dimiliki untuk menyambung hidup. Salah seorang nelayan Bandengan, Jamari (43) mengatakan, sudah sepekan ini ratarata nelayan Bandengan tidak bisa melaut karena cuaca yang tidak bersahabat. untuk mengisi waktu luang para nelayan memilih memperbaiki atau membuat jala untuk persiapan melaut jika cuaca sudah membaik. Para nelayan ini terpaksa menganggur sambil memperbaiki jalanya. Pasalnya ombak di perairan Jawa masih tinggi dan tidak memungkinkan untuk melaut. Menurut Jamari, kalau pun dipaksakan melaut, keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Bisa jadi kerugian melaut akan menambah utang yang
ada. Pada kesempatan itu Jamari mengakui, pihaknya terpaksa utang untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga yang bekerja serabutan menjadi buruh bangunan. ‘’Sementara kalau dipaksakan untuk melaut selain cuaca buruk juga hasilnya tidak sebanding, seumpama modal Rp 100 ribu hasil tangkapan tidak mungkin bisa menutup utang,’‘ jelasnya. Nelayan lain, Slamet juga sudah beberapa hari tidak melaut akibat tingginya gelombang laut, kini ia hanya dapat memperbaiki jaring yang biasa
ia gunakan untuk menjaring ikan. keluarganya kini hanya dapat memanfaatkan tabungan yang masih dimiliki untuk makan sehari-hari.’’Jika nanti tabungannya sudah mulai menipis dan cuaca belum juga membaik saya akan melaut karena tidak memiliki keahlian lain,’’ jelasnya. Menurut Slamet, memang masih ada beberapa nelayan yang nekad melaut meskipun cuaca buruk, namun pendapatan nelayan rata-rata juga menurun drastis. Bahkan prosenBersambung ke hal 2 kol 6
PERBAIKI JARING: Para nelayan Bandengan memilih tidak melaut dan memperbaiki jaring dan mesin karena ombak laut tinggi. ■ Foto: Agus Umar
Sebagian Daerah di Jateng Krisis Air Bersih
Jalan Kaki 2 Kilometer, Masih Harus Antre
CARI AIR: Warga Dusun Plosorejo, Desa Galeh, Kecamatan, Tangen, Sragen, harus berjalan kaki dua kilometer sekadar mencari air bersih. ■ Foto: K-25
sun Plosorejo RT 18/I, Desa Galeh, mengakui, krisis air sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Karena sumur warga sudah mengering dan pompa air PNPM juga mangkrak, maka warga terpaksa harus mencari air di “Belik Resenu”. Belik tersebut merupakan sumber air tertua di desa setempat. “Hanya saja untuk mengambil air di belik itu, warga harus berjalan kaki lebih dari dua kilometer dan harus antre, saat berada di lokasi. Karena yang mencari air di belik itu jumlahnya mencapai puluhan,” kata Suparmin kepada Wawasan, Sabtu (7/9) siang. Menurut Suparmin, dinas terkait seharus-
nya segera melakukan droping bersih untuk meringankan beban penduduk yang semakin kesulitan mendapatkan air. Ironisnya, sumur pantek dari proyek PNPM yang diharapkan mampu menanggulangi krisis air di Dusun Plosorejo dan Tepus, malah mangkrak dalam setahun terakhir ini. Padahal, warga sempat urunan untuk melancarkan proyek sumur pantek hingga mencapai Rp 12 juta. Salah satu warga, Joko Suparmin (45) mengungkapkan, awalnya warga mendapat informasi adanya bantuan sumur pantek dari proyek PNPM. KaBersambung ke hal 2 kol 1