WAWASAN 25 September 2013

Page 1

■ Rabu Pahing ■ 25 September 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 184 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203

Sasak 4 Mobil, Hantam Jembatan ■ Tabrakan Karambol di Babadan, 2 Tewas

RINGSEK: Angkutan umum ringsek membentur tiang jembatan penyeberangan di depan Pasar Babadan setelah ditabrak truk rem blong, Selasa (24/9) sore. ■ Foto: Rusmanto Budhi-yan

UNGARAN - Tabrakan maut yang disebabkan rem truk blong kembali terjadi. Selasa (24/9) sore, di Jalan Jenderal Sudirman atau depan Pasar Babadan Ungaran, truk bermuatan pasir N 8175 UP menabrak Toyota Fortuner H 7647 QG, mobil pikap Mitsubishi L300, Kijang H 8456 TH, sepeda motor dan angkutan umum H 1446 DC. Akibatnya dua orang tewas dalam kejadian ini.Dua korban tewas masing-masing yakni Suharianto (47), sopir Kijang warga Sendang Agung Baru No 8 RT 7 RW 7, Pedurungan, Kota Semarang, dan Budi Sarbowo (48), kernet angkutan umum warga Legoksari, Kranggan, Ambarawa. Sedangkan belasan orang korban luka ringan dirawat di RSUD Ungaran dan RS Ken Saras. Keterangan yang dihimpun Wawasan, menyebutkan truk pasir yang disopiri Hasim (40) warga Mayangan, Kabupaten Bersambung ke hal 7 kol 1

Jembatan Babadan Nyaris Roboh

Diwacanakan Bandara A Yani Pindah Kendal atau Purbalingga

UNGARAN - Kondisi jembatan penyeberangan di depan Pasar Babadan yang dihantam truk dan sejumlah mobil, dalam kecelakaan karambol memang tidak benar-benar roboh, namun cukup mengkhawatirkan. Bahkan jalan Solo-Semarang sejak kecelakaan tersebut hingga semalam pukul 20.00 ditutup total karena jembatan bisa ambruk serta

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah menerima surat tembusan dari Setwapres ke Panglima Tinggi TNI, KSAD, dan Menteri Pertahanan terkait perluasan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Isi tembusan itu, kata Ganjar, menyebutkan bahwa perluasan supaya segera dipercepat. “Nampaknya mereka setuju dengan proposal pengembangan dan perluasan Bandara Ahmad Yani Semarang. Proses

Bersambung ke hal 7 kol 3

SEMARANG

19

Banyak Pelajar Bermobil ke Sekolah! SESUAI ketentuan Undang-Undang syarat pembuatan SIM A harus berusia 20 tahun. Tapi kenyataannya, dari pantauan Wawasan banyak pelajar diketahui berkendara mobil saat pergi ke sekolah. Padahal dilihat dari usia mereka tentu belum memiliki SIM.

pengembangan dan perluasan bandara itu harus dipercepat supaya tidak menjadi stagnasi dalam transportasi. Kalau itu menjadi pilihan, ya itu yang paling pendek bisa segera kita kerjakan,” kata Ganjar, usai rapat koordinasi dengan Disnakertrans Jateng, di Kantor Gubernuran, Selasa (24/9). Menurut dia, pengerjaan itu harus dilakukan secara cepat. Namun, kata dia, ketika nanti ‘mbulat-mbulet’ akan dicarikan tempat lain. Menurut Gan-

jar, pengembangan dan perluasan Bandara Ahmad Yani Semarang itu merupakan pilihan untuk jangka menengah, bukan jangka panjang. “Kalau jangka panjang tidak, karena harus ada bandara yang lebih representatif. Pemindahan itu pun tidak hanya ke Kendal, saya kira kemanapun sebenarnya bisa. Kendal juga sudah siap. Namun bisa juga di daerah Purbalingga di

SRAGEN - Aksi pembunuhan sadis yang dilakukan Eko Sunarno alias Ahmad Syaifudin Yuhri (32), warga Kampung Bangak, RT 2, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen Kota, membuat tetangga tersangka sekitar terkejut. Oleh warga sekitar, tersangka dikenal sebagai sosok yang familiar dan sering memberi ceramah agama di lingkungan masjid sekitar. Yang tidak kalah mengejutkan, selama ini tersangka juga dikenal sebagai anggota LSM Gerakan Nasional Pene-

Bersambung ke hal 7 kol 3

Bersambung ke hal 7 kol 3

Warga Kandangserang Gelar Tradisi Legenonan

Desa Tertinggal, Peduli Budaya Jawa Tengah menjadi provinsi yang memiliki beragam prosesi tradisional yang masih diuri-uri. Di Kajen, Kabupaten Pekalongan, tradisi Legenonan masih abadi berkat pelestarian masyarakat. Ini menjadi sebuah visualisasi ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME, melalui prosesi yang mereka percayai.

MESKI hidup di wilayah pegunungan dengan infrastruktur yang relatif tertinggal dengan daerah lain, masyarakat di Desa/Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, tetap memelihara tradisi sedekah Legenonan atau sedekah bumi. Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat dari Tuhan, masyarakat mengarak delapan gunungan hasil bumi dan menggelar kirab budaya di desa itu Selasa (24/9).

Pemutilasi Kapster Aktivis HAM

Gunungan ini pun diperebutkan oleh ratusan warga usai diarak keliling desa. Delapan gunungan yang disusun dari Bersambung ke hal 7 kol 1

DIARAK: Delapan gunungan hasil bumi diarak keliling kampung saat tradisi legenonan di Desa/Kecamatan Kandangserang, kemarin. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan

Foto: K-25

Eko Sunarno


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.