WAWASAN 30 September 2013

Page 1

■ Senin Pahing ■ 30 September 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 189 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203

Marquez Puncaki Klasemen ARAGON - Marc Marquez berhasil mengalahkan rival utamanya, Jorge Lorenzo, dalam balapan MotoGP Aragon, Minggu (29/9) malam WIB. Sementara itu Valentino Rossi berhasil naik podium setelah finish nomor tiga. Pada balapangan berdurasi 23 lap itu Marquez menjadi pebalap pertama yang menyentuh garis finish dengan catatan waktu 42 menit 3,459 detik. Lorenzo harus puas berada di belakangnya dengan jarak sekian

1,356 detik. Rossi mendapat berkah menempati posisi ketiga setelah Dani Pedrosa terjatuh dari motornya dan tak bisa meBersambung ke hal 7 kol 3 BAWA BENDERA: Marc Marquez melampiaskan kegembiraannya sambil membawa bendera usai menyentuh garis finish Minggu (29/9) malam WIB.■ Foto: Motogp.com

KPU Didesak Tetapkan Zonasi APK PURBALINGGA - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten (Panwaslu) Kabupaten Purbalingga mendesak kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat segera membuat zona pemasangan alat peraga kampanye (APK) Pemilihan Umum Legislatif 2014. Zona itu sangat penting menyusul terbitnya Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 yang melarang sembarang tempat untuk pemasangan APK para calon legislatif. “Peraturan ini mestinya sudah berlaku efektif sejak 28 September. Tapi hingga Minggu (29/9) belum ada kejelasan zona mana saja atau tempat yang bisa digunakan untuk pemasangan APK,” kata Ketua Panwaslu Purbalingga Heru Tri Cahyono SSos, Minggu (29/9). Menurutnya penentuan zona tersebut sangat penting karena saat ini masih banyak baliho maupun spanduk yang dipasang tanpa aturan, sehingga terkesan semrawut. Untuk itu

GEBYAR

8

Raih Miss World Talent MESKI digadang-gadang menang dalam perhelatan Miss World 2013 yang berlangsung di Bali, dan berakhir Sabtu (28/9) malam, wakil Indonesia Vania Larissa, gagal. Meski begitu, dia berhasil memenangkan gelar Miss World Talent 2013.

pihaknya mendesak kepada KPU untuk segera menetapkan zona-zona pemasangan APK. Panwaslu Kabupaten Purbalingga, lanjut Heru Tri Cahyono, hanya berwenang memberikan rekomendasi penertiban kepada KPU terkait pemasangan APK yang menyalahi peraturan. Sementara eksekusi penertiban alat peraga dilakukan KPU bersama Satuan Polisi Pamong Praja. “Oleh karena itu, sebelum peraturan KPU diberlakukan, harus sudah ada penentuan zona. Dan kami akan produktif memberikan rekomendasi ke KPU,” ujar Heru. Saat ini, ujar Heru, KPU Purbalingga juga masih dalam masa transisi keanggotaan yang baru. Namun Heru menyarankan, masa transisi itu jangan dijadikan alasan untuk memperlambat penetapan zona pemasangan alat peraga kampanye. Bersambung ke hal 7 kol 1 Bagi anda yang melintas jalanan Kudus di akhir pekan ini, jangan heran jika menjumpai sejumlah orang dengan dandanan nyentrik sedang mengendarai motor tua melaju di aspal jalanan kota. Ya, karena pada akhir pekan ini ratusan penggemar motor antik se-Jateng sedang berkumpul dalam acara ‘Ngegas Bareng Neng Kudus’ yang digelar Sabtu-Minggu (28-29/9). SETIDAKNYA ada sekitar 300 motor antik dari berbagai merek dan tahun keluaran ikut hadir dalam ajang kumpul-kumpul tersebut. Selain mempererat tali silaturahmi, acara tersebut juga menjadi sarana koordinasi anggota MACI Korwil Jawa Tengah. ‘’Tujuan utama acara ini memang sebagai sarana kumpulkumpul sesama penggemar

Caleg Malas Copot Baliho ■ Parpol Abaikan PKPU SEMARANG - Larangan memasang baliho bagi caleg yang tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 15 tahun 2013 tampaknya diabaikan. Para caleg yang telanjur memasang baliho terkesan ndablek tak mau mencopotnya. Sejumlah baliho besar di Kota Semarang dan hampir merata di kota dan kabupaten di Jateng yang telanjur dipasang belum ada tanda-tanda akan diturunkan. Bahkan sejumlah caleg secara tegas menolak pembatasan alat peraga tersebut dengan alasan peraturan KPU tersebut terkesan mendadak dan dinilai merugikan caleg, khususnya caleg baru, dan hanya akan menguntungkan caleg incumbent. M Tafrikhan Marzuki, caleg DPRD Jateng dapil III menilai, semangat PKPU yang baru hanya membatasi hak caleg untuk

bersosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, aturan itu lebih bersifat membatasi bukan mengatur. ”Kenapa saya mengatakan dibatasi, karena sosialisasi kepada masyarakat sekarang, hanya dengan ruang tatap muka. Saya kira ini tidak relevan dengan sistem suara terbanyak. Karena ada pembatasan sosialisasi dengan masyarakat,” katanya Minggu (29/9). Menurut Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, dengan adanya PKPU itu, tidak memberikan kesempatan start yang sama

antara caleg incumbent dan caleg baru. sepertinya, kata dia ada sisi yang kurang mengun-

tungkan bagi caleg pemula. DeBersambung ke hal 7 kol 3

Ngegas Bareng Komunitas Motor Antik

BSA Tahun 1930 Masih Laku Rp 300 Juta motor antik,’‘ kata Adrian YW, Ketua MACI Kudus selaku penggagas acara, Minggu (29/9). Disinggung mengenai hal yang unik dalam komunitas MACI ini, menurut Adrian tak lepas dari daya tarik motor antic sendiri. Menurutnya, dengan tahun pembuatan di bawah 1970, membuat motor antik kian langka dan memiliki MOTOR ANTIK: Penggemar motor antiK saat mengutak atik motornya dalam acara Ngegas Bareng neng Kudus Komunitas MACI. ■ Foto: Ali Bustomi

nilai sejarah tersendiri. “Semakin tua, tentunya semakin bernilai. Apalagi jika motor tersebut memiliki sejarah, tentunya nilainya semakin tinggi,’‘ katanya. Kondisi tersebut tentu tak mengherankan karena motor yang diproduksi sebelum tahun 1970, kebanyakan berasal dari Eropa. Motor-motor tersebut masuk ke Indonesia di masa revolusi fisik dan biasanya digunakan sebagai alat transportasi tentara penjajah pada masa lampau. ‘’Meski sering mogok, tapi akan menjadi kepuasan tersenBersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.