■ Sabtu Pahing ■ 5 Oktober 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 194 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Tiga Rekor Muri untuk Kodam IV SEMARANG - Sabtu (5/10) hari ini adalah hari yang sangat spesial bagi seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro. Pagi ini bukan hanya puncak peringatan HUT TNI ke-68, tapi juga menjadi hari baru, penetapan HUT Kodam IV/Diponegoro. Tahuntahun sebelumnya, HUT Kodam IV/Diponegoro diperingati setiap tanggal 1 Maret. Pada perayaan HUT ke68 TNI dan HUT ke-63 Kodam IV/Diponegoro, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan anugerah tiga rekor Muri. Ketiga rekor itu adalah pelayanan KB Kesehatan serentak di 102 titik dengan jumlah akseptor terbanyak mencapai 1 juta akseptor. Rekor Muri kedua adalah jambore keroncong dengan jumlah lagu terbanyak yakni 1.000 lagu yang dilaksanakan selama tiga hari dua malam. Ketiga, aksi donor
GLADI HUT TNI: Sejumlah personel TNI beserta alutsista (alat utama sistem senjata) dikerahkan saat gladi bersih peringatan HUT ke-68 TNI dan HUT ke-63 Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Simpanglima Semarang, Jumat (4/10). ■ Foto: Weynes-yan
Bersambung ke hal 7 kol 1
DPRD Jateng Diduga Bancakan Dana Aspirasi SEMARANG - Gedung Berlian DPRD Jateng kembali digoyang isu bancakan duit. Para wakil rakyat disebut-sebut sedang merencanakan bancakan duit APBD 2014 sebagai bekal pencalonan kembali di Pemilihan Legislatif 2014. Anggaran yang disebut sebagai dana aspirasi itu dibagikan pada seluruh anggota Dewan yang berjumlah 97 orang. Kabar yang beredar, dana ratusan miliar itu sudah disetujui dalam rapat Badan Anggaran, Kamis 29 September lalu. Sumber di DPRD Jateng menyebutkan, pada rapat yang berlangsung satu jam lebih itu, agenda utamanya ialah pembahasan tentang penyertaan modal BUMD dalam APBD 2014. Namun pada 20 menit terakhir, Pimpinan Dewan menyampaikan besaran dana aspirasi yang menjadi jatah para wakil rakyat. Dana aspirasi untuk anggota masing-masing mendapat Rp 4 miliar. Para anggota juga masih mendapat pembagian jatah yang diberikan untuk komisi. Yakni Komisi A Rp 20 miliar, Komisi B Rp 20 miliar, Komisi C Rp 30 miliar, Komisi D Rp 30 miliar dan Komisi E Rp 20 miliar. Komisi C mendapat uang lebih besar karena dianggap telah berjasa dalam lobi-lobi dengan eksekutif untuk pengoptimalan dana. Sedangkan Komisi D juga mendapat lebih besar karena merupakan komisi yang menjadi pusat kegi-
Uang Akil Rp 7,2 M Disita ■ Ditemukan Obat Kuat dan Narkoba JAKARTA - Para pejabat ternyata mulai pintar menyimpan kekayaannya. Mereka meminimilasi transaksi bank, dan lebih suka menyimpan uangnya di rumah maupun kantornya. Seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, yang menyimpan uang Rp 7,2 miliar namun kini disita KPK, karena diduga terkait penyuapan.
8
Banyak Berubah ARTIS Bella Saphira mengaku mengalami banyak perubahan sejak menikah. Ia menuturkan, perbedaan profesi antara mereka cukup terasa dalam rumah tangga. Namun, dia berusaha untuk saling melengkapi satu sama lain
SEMARANG
18
Sapi TPA Jatibarang Tak Aman Dikonsumsi SAPI-SAPI di TPA Jatibarang disinyalir mengandung logam berat sehingga berbahaya jika dikonsumsi.
Bersambung ke hal 7 kol 3
Dinasti Politik Atut Goyah GUBERNUR Banten Ratu Atut Chosiyah seolah menjadi orang terkuat di Banten selama ini. Melalui dinasti politiknya, dia menancapkan kekuasaan bersama keluarganya di segala lini jabatan baik eksekutif maupun legislatif. Namun kini dinastik Ratu Atut goyah seiring ditangkapknya sang adik, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan yang menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Demo menuntut dilengserkannya Ratu Atut dan kroninya pun bergelora di Banten maupun Jakarta. Dinasti tersebut dikenal bergelimang harta, sehingga tak mengherankan kini menjadi perhatian publik. Terlebih ketika KPK menemukan sebelas mobil mewah di rumah Tubagus. (Harta Atut dan Tubagus lihat grafis). Pada tahun 2006, Ratu Atut terpilih menjadi Wakil Gubernur Banten melalui pemilihan langsung, hanya beberapa bulan setelah Pilkada. Atut kemudian menjadi gubernur menggantikan Gubernur Djoko Munandar yang terseret kasus korupsi. Atut kemudian sukses menjadi gubernur Banten di Pilkada tahun 2012 berdampingan dengan Rano Karno. Selama kepemimpinan Atut, banyak saudaranya yang mendapat tempat strategis di tlatah Banten. Pada tahun Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 3
GEBYAR
Saat operasi tangkap tangan terhadap Akil di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Rabu (2/10) sekitar pukul 22.00 WIB, penyidik berhasil menyita uang sekitar Rp 4 miliar. Uang tersebut terdiri dari 284.050 dollar Singapura dan 22 ribu dolar Amerika. Dan uang dalam travel bag biru dengan total Rp 1 miliar. Tidak selesai disitu, penyidik KPK kembali menggeledah rumah dinas Akil dan berhasil menemukan uang senilai Rp 2,7 miliar.
Belakangan masyarakat dibikin bosan dengan konflik para kerabat Keraton Solo. Berulang kali terjadi perdamaian, kemudian berseteru lagi. Jumat (4/10) kemarin, terjadi mediasi dua kubu yang berseteru dan mereka berjanji rukun kembali. Benarkah ini babak akhir konflik menuju perdamaian di keraton tersebut? PROSES mediasi konflik internal Keraton Surakarta berhasil digelar Pemerintah Kota (Pemkot) setempat, Jumat (4/10). Namun tak semua putra–putri Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XII yang hadir. Pertemuan dipimpin Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Proses mediasi digelar di Bale Tawang Arum Komplek Balaikota Surakarta. Cukup lama mediasi tersebut, yakni dua jam lebih sejak pukul 13.30
Mediasi Dua Kubu Seteru Keraton Solo
Janji Rukun, Tapi Tak Terlihat Akrab WIB. Walikota didampingi Danrem 074/ Warastratama Kol Inf Mulyo Aji, Dandim Surakarta Letkol Inf Sumirating Baskoro, Kapolresta Kombes Pol Iriansyah dan Ketua PN Surakarta Herman Heller Hutapea serta Ketua DPRD YF Sukasno, memimpin mediasi. Hanya saja, ternyata tak semua putra-putri PB XII hadir dalam pertemuan tersebut. Tercatat hanya sekitar 20 putra – putri PB XII yang hadir. UnikMEDIASI: Putra-putri PB XII saat di Balaikota Solo untuk mengikuti proses mediasi, buntut konflik dua kubu. ■ Foto: Bagus Adji W-yan
nya, mereka masih terlihat canggung dalam pertemuan itu. Posisi duduk “terbelah” dalam dua kelompok antara kubu Dwi Tunggal dan Dewan Adat, kubu yang selama ini berseteru. Tak itu saja. Ketika pertemuan usai, masing masing kubu seteru ternyata tak terlihat bertegur sapa akrab. Mereka terlihat masih kikuk untuk berbaur, meskipun hasil dari pertemuan tersebut adalah rukun kembali di antara putra putri keraton. Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan hasil mediasi tersebut, semua putraputri PB XII sepakat untuk ruBersambung ke hal 7 kol 1