■ Kamis Pahing ■ 10 Oktober 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 199 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Butuh Suporter JAKARTA - Garuda Muda akan menghadapi tantangan Filipina dalam kualifikasi Piala Asia U-19, Kamis (10/10) malam nanti. Para pemain berharap Stadion Gelora Bung Karno dipadati suporter, dan tak terlihat sepi seperti ketika melawan Laos Selasa (8/10) lalu. Sepinya Stadion Gelora Bung Karno diakui para pemain timnas U19 sedikit mempengaruhi semangat meBersambung ke hal 7 kol 3
4 Orang Berebut Ketua Demokrat Jateng SEMARANG - Empat nama kader Partai Demokrat bakal bersaing merebut kursi Ketua DPD Demokrat Jateng. Empat nama kader tersebut Sekretaris DPD Dani Sriyanto, dan tiga wakil ketua yakni Atyoso Mochtar, Prajoko Haryanto dan AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi. Hanya saja belum dipastikan kapan mereka bertarung dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat, karena hingga kini pihak DPP belum mengeluarkan jadwal. Untuk menjadi Ketua DPD, kandidat berebut 40 suara yang meliputi 35 suara dari DPC, dua dari DPD dan DPP serta sisanya organisasi sayap Kepala Sekretariat DPD PD Jateng Sih Winantu, Rabu (9/10), mengatakan pihaknya memang sudah membuka pendaftaran calon Ketua DPD sejak 7 Oktober lalu, dan ditutup Senin (14/10) mendatang. Atyoso dan Prajoko telah mendaftarkan diri sebagai calon ketua DPD. Atyoso mendaftar pada 7 Oktober lalu, sedangkan Prajo-
ko menyerahkan formulir pendaftaran pada Rabu (9/10) di Sekretariat DPD Jalan Setiabudi no 57, Semarang. Sedangkan Yoyok Sukawi, putra Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Sukawi Sutarip, dikabarkan sudah mengambil formulir namun pengambilan atas nama seorang kader Wahyu Winarto. “Dengar-dengar Pak Wahyu mengambil formulir untuk Pak Yoyok, tapi jelasnya saya belum tahu,” kata Kepala Sekretariat DPD PD Jateng Sih Winantu. Adapun persyaratan untuk mendaftar calon DPD Partai Demokrat adalah ber-KTA Partai Demokrat, berdomisili dan berkegiatan di ibukota provinsi Jawa Tengah, serta menyerah-
Foto: Dok
Dani Sriyanto kan dukungan sekurang-kurangnya empat pemilik suara sah Musda Partai Demokrat. Selain itu, pernah menjadi pengurus harian DPD Partai Demokrat atau pernah menjadi ketua DPC Partai Demokrat ■ Kader Pinggiran Salah satu pendaftar Prajoko Hariyanto menyatakan, dirinya mantap untuk maju menjadi calon DPD Partai berlambang mercy itu. Dia bertekad maju,
2 Pembunuh Birokrat Bepotensi Holly Mainkan Rekruitmen CPNS Dibekuk JAKARTA - Pelaku pembunuhan perempuan asal Tuntang. Kabupaten Semarang, Holly Angela Ayu di lantai 9 tower Ebony Apartemen Kalibata City, Jaksel ditangkap. Dua pelaku berinisial S dan AL ditangkap setelah polisi menemukan rekaman CCTV apartemen yang merekam kedatangan mereka. “Dalam pengembangan olah TKP didapat rekaman CCTV, ada sekilas-sekilas wajah yang tergambar dua orang ini,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (9/10). Selain rekaman CCTV, polisi juga menangkap kedua peBersambung ke hal 7 kol 1
EDUKATIKA
5
Kejahatan di Internet Tak Bisa Dibendung KENDAL DEMAK GROBOGAN
22
Enam Nyawa Melayang Akibat DBD ANGKA kematian akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) masih cukup tinggi. Terbukti setiap tahunnya masih saja ada korban jiwa akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Untuk tahun 2013, dari Januari hingga awal Oktober sudah enam korban meninggal akibat DBD.
SEMARANG - Banyaknya pendaftar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) yang tidak lolos administrasi menyisakan berbagai pertanyaan. Pendaftar CPNS tahun 2013 ini, yang tidak lolos administrasi di lingkungan Pemprov Jateng mencapai 8 ribu dari 18 ribu pendaftar. Karena itu publik menilai tradisi calo atau modus titipan masih gentayangan. Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Drs Priyatno Harsasto Dipl Arts MA menduga, hingga sekarang masih ada permainan rekruitmen CPNS di lingkungan pemda/pemkot bahkan pemrov itu sendiri. Potensi itu, sangat besar dimainkan oleh internal oknum birokrat itu sendiri. “Meskipun Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo) sudah
mengancam ketika ada birokrat yang bermain dalam akan ditindak tegas, saya yakin praktik itu (percaloan) masih ada. Selagi sistem itu terbuka untuk diintervensi, maka sangat besar potensi birokrat untuk bermain,” kata dia, kepada Wawasan (9/10). Dosen Ilmu Politik Fisip Undip ini menjelaskan, harapan kita semua memang tidak ada lagi praktik percaloan. Namun, harapan itu nyaris mustahil karena permainan rekruitmen CPNS itu sudah sangat kuat mengakar. Praktik itu, tidak akan mudah hilang karena didukung oleh internal birokrat yang mempunyai peran penting. “Dari tahun ke tahun itu sudah sangat kuat. Bahkan itu didukung oleh pejabat yang Bersambung ke hal 7 kol 1
Prajoko Haryanto untuk memperbaiki citra partai yang sedang karut marut. Karenanya, dirinya maju dengan mewakili kader-kader ’pinggiran’ untuk memberbaiki internal partai. ”Hari ini (kemarin-red) saya resmi mendaftarkan diri untuk nyalon ketua DPD Partai Demokrat. Secara administrasi sudah saya sudah memenuhi syarat minimal. Syarat utama yaitu harus sudah mendapat dukungan dari 4 DPC sudah
Atyoso Mochtar saya penuhi. Dukungan yang saya bawa dari DPC Purwodadi, Kendal, Demak, dan Blora,” katanya. Wakil Ketua DPD Partai Demokrat ini menegaskan, dalam proses pencalonan, dirinya betul-betul ingin melakukan perubahan dalam pengkaderan. Dia berkeinginan, untuk menciptakan kader-kader yang militan dan progresif. Menurut dia, pengkaderan selama sembilan tahun kebelakang terke-
AS Sukawijaya san tidak bergairah. ”DPD (Demokrat) Jateng ini kami akui kadernya kurang terurus. Konsolidasi partai tidak solid. Bayangkan saja, selama sembilan tahun ini tidak pernah ada proses pengkaderan yang jelas. Karena itu, di internal partai harus ada perubahan yang progresif dalam manajemen pengkaderan,” ujar dia, usai mendaftar di Kanor DPD Bersambung ke hal 7 kol 3
Kekeringan, Air Kotoran Hewan Dikonsumsi SRAGEN - Kemarau berkepanjangan, mengakibatkan warga di Kecamatan Tangen, Sragen terpaksa mengonsumsi air keruh, bekas kotoran hewan. Kondisi itu dilakukan, karena di wilayahnya sudah tak ada lagi air bersih, maupun sumber air. Meski sudah pernah mendapat bantuan air bersih dari pemerintah, namun tidak mencukupi kebutuhan warga. Warga Dusun Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, ramai-ramai membuat belik di bekas kali, untuk bisa mendapatkan air. Di tengah mencari sumber air, mereka terpaksa mengonsumi air bekas kotoran hewan. Air kotoran itu, mereka gunakan untuk minum, mandi dan mencuci. Bahkan, untuk menBersambung ke hal 7 kol 5
BIKIN BELIK: Warga Dusun Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen, beramai-ramai membuat belik di tepian aliran sunagi desanya yang juga sudah mengering sejak dua bulan lalu. ■ Foto: K25-yan
Tukang Jagal Hewan Kampung Bustaman
Jelang Idul Adha Banjir Order Menjelang Idul Adha, jasa penyembelih hewan kurban di Kampung Bustaman Semarang kebanjiran order. Mereka pun mengaku harus bisa membagi waktu memenuhi permintaan penyembelihan. IDUL Adha sebentar lagi tiba. Bagi M Yusuf, tukang jagal hewan ternak di Kampung Bustaman Semarang, mengaku bakal akan mendapat omzet besar untuk jasa menyembelih heJAGAL HEWAN: Muhammad Yusuf (58) sang jagal kambing dan sapi di Kampung Bustaman Semarang. ■ Foto: Unggul Subagyo
wan kurban. Yusuf bekerja jadi jagal bersama tetangganya sekampung. “Setiap Idul Adha, jasa saya menyembelih hewan kurban sering dipakai, setiap menyembelih kambing jasanya Rp 60 ribu dan sapi Rp 400 ribu. Jasa penyembelihan hewan kurban itu, dari menyembelih hingga sampai memotong-motong daging hewan tersebut dilakukan bersama teman-temannya dan hasilnya dibagi rata,” katanya. Memotong daging hewan, kata Yusuf juga ada caranya. Sebab bila memotong daging hewan secara serampangan, hasilnya tidak bisa maksimal, tetapi bila memenuhi aturan
maka daging yang dipotongpotong menjadi lebih banyak. Dia mengaku order untuk menyembelih hewan ternak bakal membanjir saat Idul Adha. Namun dia akan bekerjasama dengan para tetangganya, yang rata-rata juga berprofesi tukang jagal hewan. Muhammad Yusuf (58) warga Bustaman, Kelurahan Purwodinatan Semarang Tengah ini sejak kecil sudah terbiasa dihadapkan oleh orang tuanya menyembelih hewan kambing dan sapi. Darah segar yang mengucur di leher hewan pemakan rumput itu, tidak membuat Bersambung ke hal 7 kol 1