■ Sabtu Wage ■ 12 Oktober 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 201 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Hukum Mati Pembantai Balita! SEMARANG - Pembunuhan sadis terhadap balita tak berdosa, Nadin Aulia Zahrani Wiyona (2) dan Keanu Rifky Antosena Wiyono (1), di Jalan Mulawarman Barat 1 RT 01/ RW 01, Keramas, Tembalang, Semarang, membikin masyarakat geram dan marah. Publik sepakat untuk hukuman mati terhadap tersangka pembunuh biadab tersebut.
Ungkapan publik tersebut ramai disampaikan langsung masyarakat maupun lewat lewat dunia maya. Rohmaliah (34), warga RT4/RW2 Kelurahan Beringin Ngaliyan, Jumat (11/10) menegaskan pelaku pembunuhan sadis dua balita itu harus dihukum mati. “Iya itu orang sadis banget sumpah. Mungkin gak waras, kok sampai tega membantai dua balita
yang tak berdosa. Cara hukum matinya pun jangan yang ringanringan. Tapi harus diberondong peluru itu. Supaya dia juga merasakan sakitnya dianiaya,” ujarnya. Ibu yang mempunyai anak tiga ini menyatakan, pelaku perampokan dan pembunuhan itu seperti kesetanan. ”Tak mungkin kalau Bersambung ke hal 7 kol 3
Pembunuh Biadab Itu Pemulung SEMARANG - Jerih payah jajaran Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Semarang, selama delapan jam mencari pelaku pembunuhan dua balita membuahkan hasil. Dua pelaku dibekuk di Desa Bati Alit, Jepara, Jumat (11/10) sekitar pukul 02.30 dini hari. Keduanya yakni, Ahmad Musa (28) warga Dukuh Tuk Songo RT 12/ RW 2 Kelurahan Geneng Kecamatan Bati Alit, Kabupaten Jepara dan
Atut dan Andi Lolos dari ”Jumat Keramat” JAKARTA - Mantan Menpora Andi Mallarangeng dan Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah diperiksa KPK Jumat (11/10). Semula diperkirakan kader Partai Demokrat dan Golkar itu bakal ditahan di “Jumat Keramat” , istilah yang biasa dipakai dalam penahanan tersangka kasus korupsi oleh KPK. Namun keduanya lolos dan belum ditahan KPK. Ratu Atut diperiksa KPK terkait kasus suap Pilkada Lebak. Ketua KPK Abraham Samad memastikan Atut tidak akan ditahan usai pemeriksaan. “Tidaklah (ditahan), kan masih saksi. Saya rasa pulang,” ujar Abraham Jumat (11/10). Terkait pemeriksaan Atut hari ini, Abraham mengatakan penyidik akan mendalami persoalan Pilkada Lebak. Terbuka kemungkinan hal-hal lain juga
SEMARANG SQUARE
17
10 Tahun Lagi Kota Lama Tergenang KOTA Lama diprediksi 10 tahun lagi bakal tergenang air laut. Prediksi itu berdasarkan hitungan tingkat elevasi air laut dengan permukaan tanah di kawasan tersebut yang kurang dari satu meter. Diperkirakan 10 tahun lagi, Kota Lama akan tergenang, karena permukaan tanah di kawasan tersebut semakin turun.
ditelusuri. “Semua akan didalami,“ kata Abraham. Ratu Atut memenuhi panggilan KPK. Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Susi Tur Andayani. Pemanggilan ini terkait kasus suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak di MK. Saat ini Ratu Atut sudah dicekal KPK selama 6 bulan ke depan. Sementara adik Ratu Atut, Tubagus Wawan, sudah ditetapkan KPK menjadi tersangka kasus korupsi sengketa Pilkada Lebak di MK. KPK juga menetapkan tersangka Ketua MK nonaktif Akil Mochtar dalam kasus ini. Sedangkan mantan Menpora Andi Mallarangeng usai diperiksa KPK terkait kasus Hambalang berharap setelah menjalani pemeriksaan kasus Bersambung ke hal 7 kol 1 Kekeringan sudah kian serius dampaknya. Warga di Grobogan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena tak bisa bercocok tanam. Mirisnya, mereka pun harus menjual tanah kering di areal pertaniannya untuk sekadar menyambung hidup. SAJIMAN (50), warga Dusun Plosonambangan, Desa Rejosari, Kecamatan Grobogan, Kamis (10/10) tak bisa berkatakata, setelah hujan tak kunjung turun. Areal pertaniannya mengering, alhasil dia pun tak bisa bercocok tanam. Dan tragisnya pendapatan untuk menyambung hidup pun nihil. “Tidak ada tanaman yang bisa bertahan hidup dengan kondisi kering seperti sekarang
Abdul Rohman (29) warga Damarjati RT 5/ RW 6 Kelurahan Watu Wanten Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. Kapolda Jateng, Irjen Pol Dwi Priyatno saat gelar kasus di Mapolrestabes Semarang menuturkan, para pelaku yang diketahui pemulung itu ditangkap di rumahnya masing-masing. Eksekutor dalam kasus ini adalah Ahmad Musa yang memiliki kedekatan dengan Murni, pembantu di kediaman Sugeng Wiyono. “Mereka ditangkap di rumahnya masingmasing saat sedang tidur tanpa memberikan perlawanan,” jelasBersambung ke hal 7 kol 3
DITEMBAK: Pelaku utama pembunuh Nadin dan Keanu, Ahmad Musa (kiri) dipapah petugas di Mapolrestabes Semarang, Jumat (11/10).Abdul Rohman ikut membantu pembunuhan dan Sutriman penadah perhiasan curian ikut diamankan. ■ Foto: Weynes-yan
Obral Serangan JAKARTA - Timnas Indonesia U-19 kembali berlaga dalam lanjutan penyisihan Grup G Piala Asia U-19 Sabtu (12/10) malam nantidi Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Lawan yang dihadapi sangatlah tangguh, Korea Selatan. Namun Garuda Muda bertekad habis-habisan untuk meraup poin sempurna. Kedua tim mempersiapkan strategi matang dalam laga ini. Diperkirakan bakal tersaji pertandingan seru, karena kedua tim ingin bermain menyerang memburu gol. Itu terlihat dari latihan yang digelar Jumat (11/10). Pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri pun langsung menyiapkan berbagai strategi. Dia menghitung-hitung kekuatan Korsel. Informasi yang didapat Indra, meskipun kembali berhasil meraih kemenangan besar 5-1 di laga kedua melawan Laos, namun secara statistik permainan Korsel justru mengalami penurunan. “Kami sudah menganalisa Korsel. Laporan sementara dari tim pemantau, statistik lawan menurun di pertandingan kedua ini. Mudahmudahan saja mereka itu terus terjadi,” kata Indra. Untuk timnya sendiri, Indra mengatakan penampilan Evan Dimas cs sudah lebih baik ketimbang di pertandingan pertama melawan Laos. Dia pun percaya di laga kontra Korsel nanti, timnas U-19 akan mencapai peak performance. “Modal awal kami, yang penting dalam seBersambung ke hal 7 kol 1
Derita Warga Grobogan saat Kekeringan
Jual Bongkahan Tanah Sawah untuk Sambung Hidup ini. Kedelai saja tidak mau hidup, apalagi tanaman padi, karena saluran irigasi sudah lama kering. Daripada tidak menghasilkan apa-apa, mendingan tanah yang kering saya jual,” kata Sajiman. Tak hanya Sajiman. Rata-rata petani di Grobogan mengaDIANGKUT: Sekelompok petani di Desa Rejosari, Kecamatan Grobogan menaikkan bongkahan tanah sawah ke atas truk untuk dijual. ■ Foto: Sugeng Ariatmodjo-yan
lami nasib sama. Mereka harus memutar otak untuk tetap bisa eksis hidup, sedangkan pendapatan tak ada. Menjual bongkahan tanah kering di sawah seolah menjadi solusi sementara untuk mencari duit. Di musim kemarau ini, sengatan matahari menyebabkan tanah sawah mereka yang lama tak teraliri air irigasi nampak merekah dan membentuk bongkahan-bongkahan besar. Sebelum sawah mengering, area persawahan itu juga dipenuhi Bersambung ke hal 7 kol 1