■ Sabtu Legi ■ 19 Oktober 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 207 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Kapal Terbakar Saat Diperbaiki SEMARANG - Sebuah kapal motor (KM) Surya Gemilang milik PT Sekar Sari, terbakar saat menjalani perbaikan di galangan Pelindo III, Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat (18/10) sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut salah satu anak buah kapal (ABK) Halui (50), api pertama kali terlihat di anjungan kapal. seorang warga memberitahukan kepulan asap muncul dari depan kapal. Sontak sembilan ABK yang berada di
atas berlarian menyelamatkan diri. Kobaran api dengan cepat merembet ke bagian buritan kapal, yang mayoritas terbuat dari kayu. Sejumlah ABK yang berada di galangan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sembari menunggu pemadam tiba. “Kami sedang mengganti kayu pelapis di bagian tengah, lalu ada Bersambung ke hal 7 kol 1
PADAMKAN API : Petugas pemadam kebakaran Kota Semarang dan petugas pemadam kapal Pelindo III berusaha memadamkan api dari darat dan laut. Hal tersebut dilakukan, menyusul sulitnya lokasi sumber api dipadamkan. ■ Foto : Haikal
Loyalis Anas Tantang KPK SEMARANG - Sejumlah kader Partai Demokrat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (18/10). Sedianya mereka akan dipanggil untuk saksi kasus korupsi proyek pembangunan Hambalang. Mereka yang dipangil di antaranya, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cilacap, Tridianto, anggota DPRD Provinsi Jateng yang juga Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Wonogiri Tety Indarti, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Tegal, Eko Kusmono dan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Blora, Bambang Susilo. Sekretaris DPD Partai Demokrat Jateng Dani Sriyanto menyatakan, dirinya mendapat informasi beberapa DPC De-
GEBYAR
8
Donor Organ Tubuh DIAM-diam pedangdut Dewi Perssik, memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ini diketahui ketika dirinya ingin mendonorkan organ tubuhnya bila kelak meninggal dunia. “Saya ngomong di depan media bukan ingin riya, tapi maksudnya biar dicatat oleh teman-teman media. Supaya kelak, kalau saya lupa atau keluarga lupa ada yang mengingatkan, kalau organ tubuh saya memang ingin saya donorkan buat orang yang membutuhkan gratis,” cetus pedangdut yang baru saja merilis film Bangkit dari Lumpur ketika bincang dengan awak media di Demang Cafe, Jakarta Pusat Kamis (17/10).
mokrat di Jateng diperiksa. Namun hingga kemarin belum ada pemberitahuan dari yang bersangkutan terkait pemeriksaan KPK. “Iya ada beberapa DPC di Jateng yang akan diperiksa KPK. Namun mereka tidak memberitahu kepada DPD bahwa mereka akan diperiksa. Tidak tahu kalau sama pak ketua DPD (Sukawi Sutarip), mereka memberi tahu atau tidak,” ungkapnya. Namun pemanggilan itu dilawan. Kader Demokrat yang
Tridianto dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum, Tridianto menegaskan tidak akan memenuhi panggilan KPK sebelum KPK memberikan klarifikasi dan meminta maaf. Menurutnya, KPK telah mengusik kehidup-
an pribadinya karena mengirimkan surat panggilan sebanyak tiga lembar yang masingmasing dikirimkan ke alamat rumah tiga istrinya. Tridianto menganggap KPK tidak profesional dan mengganggu privasi serta kenyamanan keluarganya. Gara-gara itu, Tridianto dituduh keluarganya ikut menikmati korupsi proyek Hambalang. “Mereka berfikir saya ikut korupsi atau mendapatkan dana Hambalang. Alasan KPK melayangkan kepada ketiga alamat istri saya itu tidak berdasar. KPK beralasan dengan mengirimkan tiga surat supaya hadir. Alasan itu tidak tepat karena pada tahun 2012 saya bersedia memenuhi panggilan KPK hanya dengan satu syarat,” ujarnya. Bersambung ke hal 7 kol 3
Jadwal Musda Tak Jelas, Bursa Ketua Memanas SEMARANG - Musyawarah Daerah DPD Partai Demokrat Jateng hingga kemarin belum dipastikan jadwal pelaksanaannya. Awalnya, jadwal diperkirakan akan dilaksanakan bulan Oktober ini. Namun, ketika sudah masuk ke pendaftaran calon, kemudian jadwal pelaksanaan diperkirakan pada bulan November. Kendati jadwal tak jelas, namun bursa calon ketua Demokrat Jateng tetap memanas. Sejumlah calon terus berupaya mencari dukungan ke DPCDPC. Sehingga muncul dukungan ganda dari DPC. Ketua Departemen Organisasi DPP Partai Demokrat Sahat
mengatakan, jadwal pembahasan jadwal yang semula dijadwalkan Kamis (17/10) malam batal. Rapat untuk membahas jadwal pelaksanaan Musda akhirnya digantikan malam tadi. “Belum mas, belum dirapatkan (jadwal Musda). Rencana nanti malam (malam tadi-red) baru akan dirapatkan oleh pihak DPP dan DPD Jateng. Sementara ini belum ada kepastian jadwalnya,” kata Sahat ketika dikonfirmasi wartawan dari Semarang, Jumat (18/10). Begitu juga dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Bersambung ke hal 7 kol 3
Polisi Bubarkan Workshop Buruh Bupati Kudus SEMARANG - Gerakan aliansi serikat buruh se-JawaTengah yang sedang mengadakan workshop di Hotel Pandanaran, Semarang Jumat (18/10) dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian, karena dinilai tidak memiliki izin. Sebanyak 20 orang anggota kepolisian membawa satu unit armada truk Dalmas menggiring sejumlah buruh yang mengikuti lokakarya itu. Enam orang perwakilan digiring ke Polrestabes Semarang untuk menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan itu. Keenam orang itu yakni, Dono Raharjo (Ketua DPD Federasi Serikat Pekerja Jawa Tengah), Ilhamsyah (pembicara
dari serikat buruh tranportasi perjuangan indonesia), Nanda (LBH Semarang), Yovita Octaviani (panitia TURC), Rahma (panitia TURC), dan Abu Mufathir (Peneliti Komnas HAM). Yovita menjelaskan, pihaknya telah menyelenggarakan kegiatan serupa di seluruh Indonesia. Tidak pernah ada persoalan menyangkut perizinan. “Kami sudah pernah menyelenggarakan kegiatan, tapi tidak pernah sampai ada kejadian seperti ini,” jelas dia, Jumat (18/10). Dia mengaku, kecewa atas tindakan aparat kepolisian yang arogan dan tidak memiliki dasar untuk melakukan
pembubaran. “Seharusnya tidak begitu caranya, polisi juga seharusnya punya surat resmi untuk melakukan pembubaran. Penangkapan saja harus ada surat resminya,” jelas dia. Dono Raharjo, menyampaikan, pihak kepolisian meminta untuk membubarkan seminar tersebut. Bila tidak, maka akan dibubarkan paksa. “Kami tidak ingin ada kekerasan di sini. Makanya saya langsung menghentikan sementara kegiatan ini dan bernegosiasi terlebih dulu dengan pihak kepolisian,” jelasnya. Kepala Satuan Intelkam Pol Bersambung ke hal 7 kol 1
Diadukan ke KPK
KUDUS - Bupati Kudus dan wakilnya, Musthofa S Wardoyo-Abdul Hamid diadukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasangan yang dilantik sebagai bupati dan wabup Kudus periode 2013-2018 pada 14 Agustus lalu itu, dituding menyuap Ketua MK (nonaktif) Akil Mochtar berkait sidang sengketa pilbup. Selain mengadu ke KPK, pelapor dugaan penyuapan itu yakni calon bupati Erdi Nurkito dan wakil bupati Anang Fahmi, juga wadul ke Majelis Kehormatan Hakim MK. Pengaduan ke KPK serta MK tersebut
dikuasakan kepada pengacara Suratman Usman. Suratman menyatakan, pasangan Erdi dan Anang meminta KPK melakukan penyelidikan dan penyidikan mengenai dugaan penyuapan yang dilakukan Musthofa-Abdul Hamid kepada panel hakim yang memeriksa sengketa pilbup. Pengucapan putusan sengketa pilbup tersebut dipimpim hakim ketua panel Akil Mochtar pada 2 Juli 2013. “Kami juga mendesak kepada KPK untuk memeriksa MusBersambung ke hal 7 kol 1
Ontran ontran Dualisme Ahli Waris Sunan Kalijaga 1
Berawal Curiga Pengelolaan Tanah Warisan “Agemanku, besuk yen aku wis dikeparengake sowan ingkang Maha Kuwaos, selehna neng dhuwur paturonku. Kajaba kuwi sawise aku kukut, agemanku jamasana.“ ITULAH kira-kira sebagian dari wasiat Sunan Kalijaga untuk anak cucu dan keturunannya. Dimaksudkan agar segenap keturunan dan ahli warisnya bisa rukun, guyup, nguri-nguri suri teladan Sang Waliullah dalam menjaga kesucian hati dan tindak-tanduk dalam hidup keseharian. Juga sebagai bentuk mawas serta introspeksi diri dalam meningkatkan ke-imanan dan taqwa kepada Sang
Pencipta Allah SWT. Namun siapa nyana jika dalam perjalanan waktu keluarga besar ahli waris Sunan Kalijaga justru kini pecah menjadi dua kubu? Satu pihak bersikukuh sebagai yang berhak melanjutkan tradisi jamasan pusaka Kutang Ontokusuma dan Keris Kiai Carubuk. Begitu pun pihak yang lain, mengklaim sebagai satu-satunya yang paling berhak mewarisi semua peninggalan anggota Walisanga yang semasa mudanya bergelar Raden Said itu. Kedua pihak yang sedang melancarkan perang dingin itu tak lain adalah Yayasan Sunan Kalijaga dengan Lembaga Adat
KADILANGU: Tim Jamasan Lembaga Adat Kadilangu dipimpin Panembahan Kadilangu HR Rahmad saat bersiap melakukan jamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga. ■ Foto : sari jati-yan
Kadilangu-nya yang dipimpin oleh Panembahan Kadilangu yakni HR Rahmad. Serta pihak Kasepuhan Kadilangu, yang pada Agustus 2013 lalu baru saja berganti kepemimpinan dari R Soedioko kepada R Soedjono. Alih-alih mempertahankan integritas masing-masing, ritual penjamasan pusaka yang mestinya sakral justru dilaksanakan hingga dua kali dalam hari yang sama. Sehingga semakin terlihat jelas oleh masyarakat adanya ketidakharmonisan dalam keluarga ahli waris tokoh yang termasyur Bersambung ke hal 7 kol 3