■ Rabu Kliwon ■ 23 Oktober 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 211 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
MADRID - Pemuncak klasemen Grup B Liga Champions, Real Madrid
menjamu peringkat dua Juventus, Kamis (24/10) dinihari WIB. Ini menjadi salah satu big match Liga Bersambung ke hal 7 kol 3
Mogok Makan Demi UMK Rp 5 Juta SEMARANG - Aksi buruh Jateng menuntut Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Rp 5 juta semakin serius. Lima orang buruh yang tergabung dari aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gebang) Independen melakukan aksi mogok makan di Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (22/10). Mereka menuntut upah buruh dinaikkan sesuai dengan tantangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar Rp 5 juta. Aksi mogok makan itu direncanakan berakhir jika tuntutan buruh mengenai besaran UMK di Jateng terpenuhi. Mereka membawa atribut bertuliskan tentang kekecewaan kepada pemerintah. Massa menutup mulut dengan lakban sebagai simbol pembungkaman terhadap kesewenang-wenangan pemerintah. Koordinator aksi Ahmad Zainudin mengatakan, aksi yang dilakukan buruh kali ini merupakan langkah dalam memperjuangkan UMK di Jateng. Mereka mengancam akan mengerahkan buruh se-Jateng pada 24 Oktober besok, untuk memblokir Jalan Pahlawan Semarang. “Aksi ini merupakan tan-
Kaki Berbelatung Di Pinggir Jalan UNGARAN - Adanya penemuan potongan kaki kanan manusia di selokan tepi Jalan Diponegoro Ungaran, Selasa (22/10) sore, menggegerkan warga sekitar jalan utama Ungaran-Bawen. Potongan kaki manusia tersebut dibawa petugas Reskrim Polres Semarang ke RS Bhayangkara Semarang untuk kepentingan identifikasi. Orang yang pertama kali menemukan potongan kaki tersebut adalah Giri Leksana Bersambung ke hal 7 kol 1
SEMARANG SQUARE
tangan balik dari buruh kepada Gubernur. Kami akan melakukan aksi hingga penetapan UMK nanti. Selain itu, pada tanggal 24 Oktober nanti kami akan lakukan aksi besar-besaran, dengan mengerahkan massa 10.000 orang, “ kata dia, di sela-sela aksi, Selasa (22/10). Zainudin menambahkan, sebanyak lima orang yang melakukan aksi mogok makan itu antara laian, Zaenudin, Supono, Eko Budi, Iwan dan Anton. Kelimanya telah berkomitmen untuk mogok makan sampai Bersambung ke hal 7 kol 1 MOGOK MAKAN: Sejumlah buruh melakukan aksi mogok makan di kawasan Bundaran Air Mancur Semarang menuntut perbaikan upah, Selasa (22/10). ■ Foto:Weynes-yan
Belum Ada Eksekusi Program, Masih Abstrak SEMARANG - Hari ini, Rabu (23/10) tepat dua bulan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko memimpin Jawa Tengah. Hingga 60 hari kerja, masyarakat Jateng belum bisa menikmati eksekusi dari janji-janji maupun program yang ditawarkan Ganjar-Heru. Bisa dibilang semua masih sebatas wacana. Mulai dari lelang jabatan, kartu nelayan dan petani, perbaikan infrastruktur maupun revitalisasi BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) semua
masih sebatas “dalam proses”. Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Priyatno Harsasto menyatakan, program-program Ganjar masih abstrak. Belum jelasnya program itu karena tak ada kejelasan apa yang akan dilakukan. Sejatinya, ketika hendak mengadakan program roadmap-nya harus sudah jelas. “Kita melihat, program
Terbentur Data Riil
Ganjar itu semua masih abstrak. Kita bisa lihat satu contoh misalnya kartu nelayan. Kartu nelayan perkembangan terakhir kan belum ada datanya, berapa jumlah petani dan nelayannya,” kata dia, kepada Wawasan, Selasa (22/10). Dosen ilmu politik ini Fisip Bersambung ke hal 7 kol 3
SEMARANG - Kendati belum ada program tereksekusi, namun Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan telah menyiapkannya dengan baik. Di antaranya soal kartu nelayan dan petani. Menurut dia, kartu nelayan atau petani belum terealisasikan karena data petani dan nelayan belum terdata. “Lha itu mereka nelayan aja masih bingung datanya. Silahkan digali dari petaninya sendiri, apakah sebenarnya nelayan itu terdata dengan baik,” kata Ganjar usai menjadi narasumber dalam acara rembug petani di Wisma Perdamaian, Senin (21/10) lalu. Meskipun demikian, Ganjar mengaku sudah mempunyai rencana konsep yang sangat baik untuk merealisasikan kartu nelayan dan petani. Sehingga ketika data sudah terkumpul maka bisa langsung disambungkan dengan konsepnya. Bersambung ke hal 7 kol 3
Pernikahan Agung Keraton Yogya
17
Warga Tambaklorok Tagih Janji Walikota
Keris Tamu Diikat Paspampres
WARGA RT 01 RW 15 Tambaklorok Kelurahan Tanjungmas menagih janji Walikota Semarang Hendrar Prihadi, tentang pembangunan sabuk pantai di daerah Tambaklorok. Desakan warga ini, menyusul telah memasuki musim hujan yang diperkirakan akan menghancurkan daerah Tambaklorok akibat air pasang yang sangat tinggi di saat hujan.
ADA yang menarik, pada prosesi acara panggih pernikahan Gusti Kanjeng Ratu Hayu dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro, Selasa (22/10) di Keraton Yogyakata. Semua keris dikenakan, baik abdi dalem, kerabat, maupun tamu
undangan, diikat dengan tali pita. Peraturan tersebut untuk keamanan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Boediono, serta tamu undangan lain. “Semua keris yang dikenakan, baik abdi dalem, kerabat, maupun tamu undangan, harus diikat dengan pita. Pengikatan warang-
DIBOPONG: GBPH Suryo Hadiningrat (Kiri), GKR Hayu(Tengah), dan KPH Notonegoro(Kanan), melakukan prosesi pondongan (dibopong) di Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta, Selasa(22/10). ■ SMNetwork/Juli Nugroho-yan
ka keris dengan sarungya, dilakukan saat melewati alat metal detector yang dipasang di gerbang Bangsal Kesatriyan,” kata Ketua Panitia Pernikahan GKR Hayu dengan KPH Notonegoro, KRT Yudhaningrat, kemarin. Menurut KRT Yudhaningrat, setiap abdi dalem, kerabat maupun tamu undangan satu-persatu menyerahkan keris yang dipakai, lalu anggota pengamanan presiden mengikat warangka dan sarung dengan tali pita. Peraturan Bersambung ke hal 7 kol 1