■ Kamis Pon ■ 31 Oktober 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 219 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Buruh Blokir Pantura SEMARANG Ribuan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng menggelar aksi demo besar-besaran di depan gubernuran, Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (30/10). Dengan mengusung dua keranda hijau bertuliskan ‘matinya hati nurani penguasa,’ mereka berjalan kaki dari Bundaran eks Videotron ke depan Kantor Gubernur. Para buruh sempat memblokir jalur Pantura Kota Semarang. Mereka menumpang truk dan sepeda motor serta sempat berhenti di sekitar Pengadilan Negeri, Jalan Siliwangi Semarang sembari membunyikan klakson. Kemudian mereka beriringan menuju Jalan Pahlawan serta ke Gubernuran. Aksi mereka ini memacetkan arus lalu lintas yang dilewatinya. Jalan Pahlawan pun sempat ditutup total karena dipadati buruh yang membawa berbagai atribut seperti bendera dan spanduk. KSPI mendesak supaBersambung ke hal 7 kol 3
DEMO LAGI: Ribuan buruh melakukan aksi demo menuntut perbaikan UMK di Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (30/10). ■ Foto:Weynes-yan
Kasus Suap, Suami Wabup Wonosobo Dicokok WONOSOBO - Heru Sulastyono, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea Cukai, dibekuk tim Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dit Tipid Eksus) Bareskrim Polri atas dugaan keterlibatan dalam kasus suap dan pencucian uang. Heru tak lain adalah suami Wakil Bupati Wonosobo, Maya Rosida. “Dia suami dari Wabup (Wakil Bupati-red) Wonosobo,” kata salah seorang penyidik, Rabu (30/10). Dalam kasus yang melilitnya, Heru kongkalikong dengan seorang pengusaha bernama Yusran Arif (46). Usaha Yusran ber-
Pisah Agama Sejak 2002 WONOSOBO - Wakil Bupati Wonosobo Maya Rosida mengaku kaget dengan penangkapan suaminya, Heru Sulastyono yang menjabat Kepala Subdirektorat Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok Jakarta Utara. Maya yang merupakan istri pertamanya ini belum
Maya Rosida
Bersambung ke hal 7 kol 3
Foto: SMNetwork-H57
Lelang Jabatan Jangan Nanggung
Divonis Bersalah
SEMARANG - Lelang jabatan PNS terbuka di Pemprov Jateng sudah dimulai. Mulai Selasa dan Rabu (29-30/10), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng sudah gencar melakukan sosialisasi kepada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Namun menurut Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jateng, Rahmulyo Adiwibowo, Rabu (30/10) lelang jabatan harus didasari dengan keterbukaan. Keterbukaan itu jangan nanggung atau setengahBersambung ke hal 7 kol 3
5
EDUKATIKA
Bupati Wacanakan Sekolah Lima Hari OLAHRAGA
10
Atlet Purbalingga Tanyakan Bonus Porpov ATLET Kabupaten Purbalingga yang meraih medali di arena Poprov Jateng XIV/2013, mempertanyakan janji KONI, untuk memberikan bonus kepada mereka. Pasalnya, hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai hal itu.
SEMARANG - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang, memvonis bersalah terdakwa perkara kampanye terselubung, Sutiyoso (66). Hakim menyatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu terbukti bersalah melakukan kampanye rapat umum dan melanggar Pasal 276 UU nomor 5 tahun 12 Jo Pasal 83 ayat (2) UU nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD. “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan kurungan satu bulan. Mene-
Sutiyoso Foto: rdi
Nama Ravi Murdianto belakangan menjadi sorotan publik Tanah Air. Kepiawaiannya menjaga gawang Timnas U-19, menjadikan dia sebagai idola baru sepak bola kita. Meski kini menyandang nama besar, ternyata Ravi masih ingat dengan orang-orang yang berjasa mengasahnya. RAUT kebanggan terlihat ketika Untung Santoso (49), mendapatkan kabar jika bekas anak didiknya Ravi Murdianto, kiper Timnas U-19 akan menjenguknya. Bahkan, belum lagi sang bintang baru idola kaum hawa itu menginjakkan kaki di rumah sang mantan pelatih, puluan warga, anak-anak, tua muda pria wanita telah menyemut di rumah Untung. “Dia bukan tipe anak didik
Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 5
Sertifikasi Guru, Antara Kesejahteraan dan Profesionalitas SEMARANG - Tunjangan sertifikasi yang muncul setelah terbitnya UU Guru dan Dosen Nomor 15 pada tahun 2005 menjadi angin menyejukkan bagi kalangan Oemar Bakri. Tunjangan yang menjanjikan kesejahteraan berlipat itu seolah menjadi harapan baru para abdi pendidikan. Harapan pemerintah awalnya sertifikasi merupakan terobosan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Namun, mungkinkah harapan itu sepenuhnya terpenu hi ? Memang, para guru (catat: tersertifikasi), saat ini memiliki peluang besar dengan peningkatan kesejahteraan hidup, bisa menyekolahkan anak dengan leluasa, memiliki mobil, naik ha-
ji, dan memiliki perlengka-pan teknologi. Tidak jarang peserta didik hanya merasakan perkembangan teknologi yang didasarkan pada kognitif semata. Pelajaran mengenai kepribadian, sosial, tata krama, dan perilaku, mulai tergeser dengan gadget, internet dan teknologi informasi lainnya. Namun, pencerahan itu kembali membuat para guru tertegun. Ada aturan lain bah-
wa pemerintah memberi waktu sampai dengan akhir tahun 2015 agar memenuhi kualifikasi seperti diatur dalam UUGD tersebut. Ketua PGRI Jateng Dr Soebagyo Brotosedjati mengakui jika saat ini, sertifikasi guru memunculkan dua kutub yang terkadang tidak menemukan titik temu, yakni antara kutub kesejahteraan dan profesionaliBersambung ke hal 7 kol 1
Guru Sejahtera, Bisa Nabung Baca halaman 3
Ravi Murdianto Temu Kangen Mantan Pelatih
Dia Tipe Pemain Tidak Lupa Kulitnya yang lupa kulitnya. Dia selalu berkomunikasi dengan saya, di mana saja dia berlatih atau sedang main,” kata Untung Santoso, mantan pelatih Ravi saat berada SKP Salatiga, Rabu (30/10). Diungkapkan Untung, dia merasa memiliki anak lain selain anak kandungnya. Pasalnya, Ravi sudah menjadi bagian dari keluarga dan impiannya mencetak anak didik menjadi besar. “Impian seorang pelatih itu adalah, ketika anak didiknya berhasil seperti Ravi ini,” ujarnya. Diingat Untung, ketika per-
tama kali melatih Ravi, bukan dia yang memilih. Namun dengan postur tubuhnya saat itu 184 cm meski masih duduk di bangku SMP, menjadikan Ravi terlihat menonjol. Meski memiliki postur tubuh yang ideal, dibalut skil mumpuni namun Bersambung ke hal 7 kol 1
MANTAN PELATIH : Ravi Murdianto kiper Timnas U-19 saat mengunjungi mantan pelatihnya Untung Santoso di Salatiga, Rabu (30/10). ■ Foto: Ernawaty-yan