■ Senin Legi ■ 18 November 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 236 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Koalisi LSM Siapkan Senapan Pulang Nonton Dangdut, Khoirul Tewas Dikeroyok JEPARA - Nasib naas dialami Khoirul Anwar (20), warga RT 8 RW 2 Desa Singorojo, Mayong, Jepara, Minggu (17/11) dinihari. Pemuda tanggung ini ditemukan tewas terge- letak di pinggir sawah. Saat ditemukan jasad Khoirul bersimbah darah di sekujur tubuhnya. Diduga kuat Khoirul korban pembunuhan. Dari keterangan beberapa pihak, kejadian tersebut bermula dari pertunjukan musik
dangdut di Desa Buaran, Mayong, yang merupakan desa tetangga tempat tinggal korban. Sepulang dari nonton dangdut, korban dicegat sekelompok orang dan kemudian dikeroyok. Selain Khorul dalam pengeroyokan tersebut juga mengakibatkan Rahmad (26) rekannya, mengalami luka-luka. Sampai keBersambung ke hal 7 kol 3
■ Rina Dinilai Berkelit KARANGANYAR - Aliansi LSM Karanganyar menyiapkan senapan angin untuk menembak Bupati Rina Iriani Sri Ratnaningsih jika nantinya yang bersangkutan dinyatakan terbukti korupsi. Di sisi lain Bupati Rina diminta untuk tidak mengkambinghitamkan pihak-pihak tertentu terkait penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Kejati Jawa Tengah. “Nanti saya yang memimpin menembak Bupati Rina jika terbukti melakukan korupsi mengingat Bupati Rina di sebuah media sesumbar. ‘Tembak saya jika saya terbukti korupsi’,” ujar Koordinator Aliansi LSM Karanganyar, Agung Sutrisno kepada Wawasan, Minggu (17/11).
Agung Sutrisno menilai, pernyataan Bupati Rina soal ada oknum tertentu yang menseting hingga dirinya ditetapkan sebagai tersangka, hanyalah upaya berkelit yang bersangkutan dari perkara hukum terkait kasus GLA. Kejaksaaan Tinggi Jawa Tengah sudah memiliki alat bukti yang kuat me-
netapkan Bupati Rina sebagai tersangka. “Jika memang benar ada oknum di balik penetapan Bupati Rina, betapa kuat pengaruhnya oknum tersebut sampai-sampai institusi hukum dapat diintervensi. Selain itu pernyataan Bupati Rina soal adanya oknum tersebut juga sangat melecehken dan menghina Kejati Jawa Tengah,” paparnya. Pada bagian lain, Agung Sutrisno mendesak Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah merampas harta kekayaan pejabat yng bersangkutan dan meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengusut aliran dana ke BupaBersambung ke hal 7 kol 1
Kejati Telusuri Aliran Dana GLA SEMARANG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng, memastikan akan mengusut aliran dana yang diterima Rina Iriani Sriratnaningsih, tersangka korupsi Griya Lawu Asri (GLA) Karanganyar. Pengusutan dilakukan dengan memeriksa sejumlah pihak terkait yang diduga menerima atau memperoleh keuntungan atas proyek Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) senilai Rp 35 miliar itu. Keseriusan Kejati tersebut
GEBYAR
8
Lupa Mas Kawin PASANGAN dalam sinetron Cinta Fitri, Teuku Wisnu dan Shiereen Sungkar resmi menikah. Lucunya, Teuku Wisnu mengaku lupa saat ditanya mas kawinnya.
disampaikan Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jateng, Eko Suwarni kepada Wawasan, Minggu (17/11). “Pasti, siapa pun yang terindikasi terlibat akan kami periksa. Tapi karena sesuatu dengan hal kami tidak bisa sampaikan siapa saja yang akan diperiksa,” kata dia. Sebagaimana diketahui, kasus GLA merugikan keuangan negara sebesar Rp 18.671.339.532. Dana mengalir ke Tony Rp
3.041.544.200, Rina Iriani Sri Ratnaningsih Rp 11.130.998.000 dan Handoko Mulyono Rp 370 juta. Dana korupsi GLA diduga masuk ke sejumlah partai politik pendukung Pilkada 2008 untuk Rina, Bupati Karanganyar itu. Tak hanya itu, sejumlah pihak lain diduga juga menerima dan terlibat atas persetujuan proyek perumahan rakyat bersubsidi tersebut. Sementara Bersambung ke hal 7 kol 3
Semarak Ajang Festival Baturaden 2013
Ibu ibu Berbaris Sunggi Tenong Kawasan wisata Baturaden, Minggu (17/11) mendadak ramai dan dipenuhi ribuan orang. Tidak seperti biasanya, pada hari libur biasanya hanya dipenuhi wisatawan, namun kali ini ada pemandangan berbeda. Orangorang berkostum tradisional serta berbagai pertunjukan kesenian ikut memadati kawasan wisata tersebut. KESIBUKAN sudah terlihat mulai pagi hari. Peserta gelaran festival Baturaden 2013 sudah memadati bumi perkemahan di Wana Wisata Baturaden. Ada
yang mengenakan kostum pertunjukan ebeg, kenthongan, lengger, wayang hingga cowongan. Ibu-ibu dengan membawa tenong di atas kepala juga ikut memadati kawasan tersebut. “Mau ikut pawai tenongan di festival Baturaden, ini dandanya sudah dari pagi,” tutur salah seorang ibu yang menyunggi tenong di atas kepalanya. Acara dimulai dari bumi perkemahan Wana Wisata, diawali dengan kirab. Kaum perempuan yang membawa te-
nong berbaris rapi, kemudian gunungan yang berisi berbagai macam hasil bumi mulai dari sayuran seperti wortel, tomat, sawi, hasil pala pendhem seperti singkong, ubi, kentang dan lain-lain. Hasil bumi tersebut dibentuk seperti tumpeng berukuran raksasa dan dipanggul beberapa orang mengikuti kirab. Barisan kirab selanjutnya para pelaku kesenian dengan mengenakan kostum pertunjukan kenthongan, cowongan, Bersambung ke hal 7 kol 1
SUNGGI TENONG: Ratusan ibu-ibu dengan menyunggi tenong di atas kepala mengikuti pawai dalam rangka festival Baturaden, Minggu (17/11). ■ Foto: Hermiana E Effendi