■ Selasa Pahing ■ 19 November 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 237 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
BOYOLALI - Dipicu gempa tektonik yang terjadi di Ciamis Jawa Barat, Gunung Merapi di perbatasan Jateng - DIY kembali meletus dan mengeluarkan suara gemuruh. Akibat letusan yang menyemburkan gas disertai abu vulkanik yang tingginya mencapai 2.000 meter itu, membuat panik warga di lereng Merapi seperti Boyolali, Klaten dan Sleman, DIY. Letusan freatik Merapi terjadi sekitar pukul 04.53 WIB. Warga di sekitar puncak, terutama di Boyolali, Klaten dan Sleman, sempat mengungsi ke balai desa dan pos bencana. Ratusan warga Boyolali yang tinggal di kawasan lereng Merapi, sempat panik dan lari mengungsi ke balai desa setempat maupun ke rumah saudara di wilayah yang aman. Mereka cemas jika MeBersambung ke hal 7 kol 3
Hujan Abu Hingga 60 Km BOYOLALI - Kedahsyatan batuknya (letusan freatik) Gunung Merapi cukup terasa. Lima kota di Jawa Tengah terkena dampaknya. Abu vulkanik terbawa angin ke daerah paling timur di Jateng timur Sragen dan Karanganyar. Selain Sragen dan Karangnyar, kota yang terkena dampaknya adalah Klaten, Solo, dan Boyolali. Hujan abu sempat membuat jalan gelap kota-kota di sebelah timur gunung teraktif di dunia itu. Bersambung ke hal 7 kol 1
Buruh Merasa Dibohongi Ganjar SEMARANG - Serikat buruh di Jawa Tengah merasa dibohongi Gubernur Ganjar Pranowo terkait penetapan UMK (Upah Minimu Kota/Kabupaten) 2014. Buruh kecewa dengan Ganjar, karena menyetujui usulan dewan pengupahan kabupaten/ kota yang UMK-nya dibawah Rp 1 juta dan masih dibawah survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Federasi Serikat Pekerja Indonesia Jateng Dono Raharjo menyatakan, dirinya mewakili buruh se-Jateng me-
rasa sangat kecewa dengan keputusan Gubernur Jateng. Keputusan UMK 2014, menurut buruh sangat tak fair dan jauh dari harapan sebelumnya yang pernah dijanji-janjikan Ganjar Pranowo. “Kami merasa dibohongi, kami merasa kecolongan, kita terus terang kecewa. Kenaikan 16,6 persen itu artinya rata-rata UMK di Jateng masih dibawah Rp 1,5 juta. Angka iu sangat tak sesuai dengan janji-janji gubernur sewaktu kampanye duBersambung ke hal 7 kol 1
Sebanyak 28 terpidana kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng ternyata hingga sekarang masih menghirup udara bebas, alias belum dijebloskan ke penjara. Menjadi pertanyaan publik ke mana mereka dan langkah apa yang sedang dilakukan Kejati menangkap para buronan. TARGET eksekusi terhadap puluhan terpidana kasus korupsi di Kejati Jateng sepertinya bakal tak terpenuhi. Kendati mengklaim, telah mengeksekusi 11 terpidana, Kejati masih menyisakan 28 terpidana lain. “Sebelas sudah dieksekusi dan tinggal 28 yang belum,” kata Kepala Kejati Jateng, Babul Khoir Harahap, Senin
28 Terpidana Korupsi Masih Hirup Udara Bebas
Kejati Ngaku Bentuk Tim Pemburu (18/11). Terkait eksekusi terpidana yang sudah inkrach, Kajati mengatakan sudah membentuk tim untuk memburu. Tim dari Kejati bekerjasama dengan Kejari dengan dibantu kepolisian setempat. “Kami sudah minta bantuan eksekusi dan bentuk Bersambung ke hal 7 kol 5
BURON : Inilah foto-foto sejumlah buronan Kejati Jateng yang masih dalam pencarian. ■ Foto: Sunardi-yan