Pecat Kader Main Mata SOLO - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan langsung memecat terhadap kader yang diketahui main mata dengan kader partai politik lain, menjelang pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Tindakan tegas ini diambil bukan semata karena berkait perolehan suara, tetapi menyangkut harkat dan martabat partai. PDIP berkeinginan memperoleh 27,02 persen atau 152 kursi di DPR RI dalam pileg mendatang. Bersambung ke hal 7 kol 3
■ Senin Pon ■ 25 November 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 243 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Puan Maharani Foto: Dok
Gubernur Tebar Janji, Buruh Pantas Kecewa SEMARANG Kekecewaan buruh terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belakangan ini karena komunikasi yang dibangun masih seperti anggota legislatif. Ganjar dinilai terlalu banyak menebar janji, tanpa ada gebrakan program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Priyatno Harsasto MA menyatakan, komunikasi yang dibangun Ganjar sekarang masih bergaya ala anggota dewan. Soal UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten) Ganjar terlalu banyak menjanjikan kesejahteraan kepada buruh. “Kalau saya melihat Ganjar masih sangat kental gayanya dengan anggota dewan. Dia banyak berjanji dan banyak berwacana, tapi tidak diimbangi dengan program yang nyata dirasakan manfaatnya oleh buruh. Termasuk juga dalam penetapan UMK 2014
ini,” ujar dia kepada Wawasan, Minggu (24/11). Dosen FISIP Undip ini menambahkan, soal penetapan UMK di Jateng memang pantas jika buruh merasa kecewa. Sebelumnya, karena buruh terlalu banyak dijanjikan akan disejahterakan. “Mula-mula buruh kan menginginkan apa yang mereka tuntut bisa dikabulkan. Ternyata keputusan yang diambil Ganjar tidak sesuai harapan. Hal inilah yang kemudian membuat buruh kecewa. Harapan itulah yang membuat buruh kecewa,” tandasnya. Priyatno mencoba membedakan penetapan UMK di Jateng
dan DKI Jakarta. Menurut dia, meskipun buruh sama-sama kecewa namun di Jakarta ada stimulan lain yang diberikan oleh Gubernur Joko Widodo (Jokowi). Sehingga buruh merasa ada penggantinya dari penetapan upah yang tak sesuai itu. “Beda dengan DKI Jakarta, di sana Jokowi tidak bisa memenuhi tuntutan sesuai dengan yang buruh minta. Namun Jokowi bisa memberikan stimulan lain seperti kartu sehat dan pendidikan. Kedua kartu ini juga termasuk kebutuhan primer bagi buruh. SehingBersambung ke hal 7 kol 1
Warga Merasa Terhibur Festival Perahu Warak SEMARANG - Musik gamelan tak henti-hentinya mengalun. Sepanjang Jalan Bojongsalaman Raya, Banjir Kanal Barat tampak berjejer pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMK). Pameran itu turut memeriahkan “Festival Perahu Warak” yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sabtu-Minggu (23-24/11). Di tengah hiruk pikuk keramaian festival, di tengah kali lima bocah asyik bermain sendiri atau padusan. Mereka seakan tak menggubris banyaknya orang yang menyaksikan mereka bermain. Bocah-bocah mungil itu sesekali menaiki perahu hias warak, tak jarang pula mereka berlari-lari bebas. Anak-anak itu menikmati keramaian itu dengan padusan. ”Asyik lah Mas, dua hari ini ada hiburan terus. Kalau malam ramai. Kalau siang juga ramai terus,” kata Satrio (9), salah seorang anak sembari padusan, Minggu (24/11). Tak hanya warga dari sekitar Semarang yang merasa terhibur dengan adanya festival. Warga sekitar yang biasanya nongkrong di pinggir Jalan Bojongsalaman ini pun merasakan indahnya Banjir Kanal Barat. Tak terkecuali anak-anak yang padusan itu mereka merasa sangat terhibur. ”Kalau biasanya kan sepi, kami sering padusan terus di sini. Biasanya kita di bendungannya. Tapi karena sekarang ada perahu, padusan ning kene to om (kami mandi di sini),” ujar anak itu sembari bergurau. Semakin sore, pengunjung semakin padat. Di area pameran pengunjung sebagaian sudah dimanjakan stanstan kuliner. Mereka yang datang ada yang hanya sekadar nonggkrong, ada pula yang menyaksikan di panggung hiburan. ■ Agenda Tahunan Kegiatan Festival Perahu Warak ini digelar untuk menyemarakkan Kota Semarang. Festival ini sekaligus memperingati Hari Bhakti Dinas Pekerjaan Umum (PU) ke-68. Bersambung ke hal 7 kol 6 FESTIVAL PERAHU WARAK: Sejumlah peserta Festival Perahu Warak melakukan parade di Banjir Kanal Barat Semarang, Minggu (24/11). ■ Foto:Weynes
GEBYAR
8
Ingin 2 Anak
Pesta Gol, City Bantai Spurs 6-0 membuang bola. Si kulit bundar kemudian dikuasa Aguero. Aguero menembak, tapi bisa dimentahkan Lloris. Bola rebound disambar Navas dan bergetarlah gawang Spurs. Tim tamu nyaris menyamakan kedudukan pada menit keempat. Kiper City, Costel Pantilimon, berusaha memotong umpan silang Kyle Walker dari sisi kanan, tapi gagal. Bola jatuh ke kaki Erik Lamela, yang langsung menembak. Meski Pantilimon sudah tak berada di posisinya, gawang City selamat karena bola diha-
MANCHESTER Manchester City mempertahankan kesempurnaannya di kandang pada musim ini. Menghadapi tim kuat Tottenham Hotspur, The Citizens berpesta gol. Mereka menang telak 6-0. Pada pertandingan di Etihad Stadium, Minggu (24/11) malam WIB, City langsung unggul pada menit pertama melalui Jesus Navas. Meski kalah penguasaan bola, mereka bisa unggul 3-0 pada saat turun minum berkat gol bunuh diri Sandro dan sontekan Sergio Aguero.
City membombardir Spurs pada awal babak kedua. Hasilnya, Aguero dan Alvaro Negredo kembali menjebol gawang tim tamu. Gol kedua Navas menjadi pelengkap kemenangan City. Hasil ini mengangkat City ke posisi keempat klasemen sementara Liga Primer Inggris dengan koleksi 22 poin dari 12 pertandingan, terpaut enam poin dari Arsenal yang ada di posisi teratas. Spurs di urutan kesembilan dengan 20 poin. Gol pertama City diawali kesalahan Hugo Lloris dalam
Kiprah Komunitas Sahabat Tenggang
17
Belasan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Tenggang melakukan aksi sosial di bidang pendidikan. Mereka membuat rumah belajar bagi anak kurang mampu di daerah kampung Tenggang, Kaligawe, bagian pesisir Semarang.
ACARA Festival Perahu Warak yang digelar di Sungai Banjirkanal Barat merupakan berkah bagi para nelayan warga Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Sebab, pada hari itu, para nelayan tidak mencari ikan di laut.Perahu mereka disewa untuk dijadikan perahu hias dengan kerlap-kerlip lampu dan hiasan warak sebagai ikon Kota Semarang.
BERAWAL dari rasa keprihatinan terhadap anak-anak putus sekolah di daerah tersebut, Enra beserta belasan relawan dari komunitasnya sepakat untuk mendirikan Rumah Belajar Sahabat Tenggang. Komunitas sosial ini secara resmi terbentuk pada Januari 2013. Tujuannya sederhana, mereka ingin mendampingi anakanak dengan kemampuan ekonomi terbatas dalam kegiatan pendidikan. “Ada 45 anak
BELAJAR dari pengalaman orangtuanya, Rini ‘Idol’ hanya ingin memiliki dua anak setelah menikah. Bahkan, dia juga ingin perbedaan usia anakanaknya tidak terlalu jauh. “Aku sudah punya rencana kalau nikah, ingin punya anak dua. Ingin punya anak beda umur dua tahun saja. Sebab,ingin menikmati hidup bersama dua anak.
SEMARANG SQUARE
Festival Perahu Warak Meriah
Bersambung ke hal 7 kol 3
GOL PERTAMA: Tendangan Jesus Navas menjulang di atas kepala Hugo Lloris dan masuk ke gawang Manchester City. Gol yang tercipta 13 detik pertama ini menjadi titik awal kemenangan City di Stadion Etihad, Minggu (24/11). ■ Foto: Getty Images
Relawan Sempat Waswas Ditolak Warga yang kami bina, di mana kebanyakan dari mereka telantar, terutama sisi pendidikannya. Rata-rata mereka memang dari keluarga yang kurang mampu, sehingga untuk pendidikan kurang diprioritaskan,” jelas Enra Riesti, salah satu relawan Sahabat Tenggang ditemui di rumah belajar, belum lama ini. BELAJAR BERSAMA: Anak-anak binaan mahasiswa yang tergabung dalam ‘Sahabat Kali Tenggang’ tengah belajar bersama di tempat yang sederhana dan dikepung genangan rob. ■ Foto: M-16
Selain mengajarkan berba gai mata pelajaran seperti di sekolah, para relawan muda ini juga fokus dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak. Karena menurut Enra, pendidikan karakter adalah cara terbaik mempertahankan keinginan anak-anak ini untuk mengejar cita-cita mereka. Dalam metode pendampingannya, imbuh Enra, anak – anak tersebut diajak mengenal lebih dalam tentang kondisi sosial sekaligus belajar nilai dan etika. Faktor-faktor lingkungan dan keluarga memang sangat Bersambung ke hal 7 kol 3