Dokter Ancam Kembali Mogok SEMARANG - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng Joko Widyarto mengklaim pelayanan medis di rumah sakit di Jateng bisa teratasi, pascaaksi mogok praktik. Meski sempat terjadi hambatan, namun hal itu bisa diatasi dengan segera oleh dokter yang berjaga. “Memang di beberapa wilayah seperti Kudus sempat ada kendala, tapi sudah ditangani dengan baik. Intinya kami suBersambung ke hal 7 kol 3
■ Jumat Pahing ■ 29 November 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 247 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
NORMAL: Pelayanan RSUP dr Kariadi Semarang kembali normal Kamis (28/11). ■ Foto: Fitria Rahmawati
SEMARANG - Lapas Nusakambangan kembali kebobolan. Setelah Ahmad Yusuf alias Oji (41) kabur pada Kamis (14/11) lalu dan belum ditemukan, kini dua napi lain Harun dan Suhardi juga lolos membobol LP Batu Nusakambangan. Harun dan Suhardi dilaporkan kabur Keduanya terlibat dalam kasus peramdengan cara memotong terali besi ka- pokan dan pembunuhan. Terkait kaburnya dua napi tersebut, mar tahanan, Kamis (28/11). Mereka diketahui kabur setelah tidak terlihat Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno mengikuti apel pagi pada pukul 07.00 mengaku, pihaknya sudah melakukan WIB. Harun merupakan terpidana mati pengejaran. Dia mengakui pindahan dari LP Jambi, sedangkan Su- minimnya pengamanan di hardi merupakan terpidana seumur hiBersambung ke hal 7 kol 3 dup pindahan dari LP Temanggung.
GEBYAR
8
Masih Pilih Bule BINTANG sinetron muda berbakat, Kimberly Rider mengaku masih belum punya cowok yang sreg selepas dari Kevin Julio. Walaupun begitu bintang sinetron yang mengawali kariernya lewat sinetrom Cahaya ini masih mendambakan cowok berparas bule. “Aku memang paling suka cowok yang bule, nggak tahu kenapa. Kayaknya keren gitu,” cetusnya saat ditemui di Teater Tanah Airku, Jakarta, Rabu (27/11) malam.
SEMARANG SQUARE
17
Perampok di Puri Anjasmoro Gasak Rp 41 Juta KAWANAN perampok bersenjata kembali beraksi di Kota Atlas, Rp 41 juta digasak. Kali ini, korbannya CV Mitra Jaya, yang bergerak di bidang distributor minuman kemasan dan minyak pelumas, di Jalan Puri Anjasmoro Blok EE 3 nomor 5, Semarang Barat, Kamis (28/11). Peristiwa perampokan ini terjadi ketika lima karyawan berada di ruang makan lantai dua dan seorang karyawan berada di ruang administrasi.
Berlebihan, Pengamanan Rektor Unsoed Diprotes
Tebing Tol Longsor, Tower Nyaris Roboh
PURWOKERTO – Pengamanan berlebihan yang dilakukan terhadap terdakwa kasus dugaan korupsi, mantan Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Edy Yuwono diprotes oleh pengacaranya, Sugeng Riyadi dan Khoerudin Islam. Pasalnya saat datang ke ruang sidang dan usai sidang, Edy Yuwono diborgol dan dikawal pasukan Brimob bersenjata laras panjang. Sugeng Riyadi mengatakan, pihaknya akan melayangkan surat protes dan keberatan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto atas perlakuan yang dinilai berlebihan terhadap mantan rektor Unsoed tersebut. Sebab, sepengetahuannya terdakwa kasus korupsi lainnya tidak diperlakukan seperti itu. “Perlakuan ini sudah sangat berlebihan, seakan-akan Pak Edy ini teroris yang harus dijaga ketat. Padahal Pak Edy adalah seorang akademisi
yang tidak mungkin melarikan diri dan banyak pihak yang sudah menjamin, termasuk kalangan senat universitas,” terangnya, Kamis (28/11). Perlakuan yang menurut Sugeng berlebihan ini saat Edy Yuwono menjalani sidang pertama di Pengadilan Tipikor Semarang kemarin. Saat turun dari mobil tahanan, tangan Edy diborgol dan dikawal enam petugas Brimob yang bersenjata laras panjang. Usai sidang, Edy Yuwono juga diperlakukan sama dengan diborgol dan dikawal petugas bersenjata. Menurut Sugeng, tidak ada alasan bagi kejaksaan untuk melakukan pengamanan yang super ketat seperti itu. Karena selama ini, Edy Yuwono selalu kooperatif selama proses pemeriksaan hingga penahanan.
Kota Semarang tengah menggodok peraturan daerah (perda) tentang penertiban jathilan atau pun topeng monyet di jalan raya. Meskipun belum diketahui secara detail peraturan tersebut, namun sudah membuat was-was para pengamen di jalan itu.
Bakal Dilarang, Pengamen Jathilan Resah
PULUHAN grup jathilan yang biasa mangkal di perempatan jalan di Kota Semarang memang belum tahu rencana Pemkot Semarang untuk menerbitkan Perda larangan mereka beroperasi di jalan-jalan. Namun, kini pun mereka harus siap-siap dengan aturan baru tersebut. Perda baru akan diberlakukan sekitar Mei 2014, yang mengatur pelarangan topeng monyet dan jathilan untuk mengamen di lampu merah. Namun peraturan tersebut sampai de-
■ Optimistis Bebas Sementara itu, terkait kasus Bersambung ke hal 7 kol 1
BAWEN - Tower listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PT PLN (Persero) di lokasi proyek tol ruas Ungaran-Bawen, tepatnya di STA 19-250 atau KM 32+800 di wilayah Lemah Ireng Bawen terancam roboh. Ini lantaran tebing penyangga tower longsor. Kejadian itu berdampak penyerahan pekerjaan proyek dari kontraktor kepada PT TMJ yang sedianya dijadwalkan Oktober 2013 mundur sampai awal 2014. Berdasarkan pantauan di lokasi, longsornya tebing penyangga tower SUTT tersebut masih ditangani puluhan petugas kontraktor dan pekerja teknis dari PLN. Kabel Bersambung ke hal 7 kol 1
BERBAHAYA: Tower listrik SUTT milik PT PLN yang berada di lokasi proyek tol ruas Ungaran-Bawen, tepatnya di KM 32+800 di wilayah Lemah Ireng Bawen membahayakan, karena terancam roboh akibat tebing penyangga tower longsor. ■ Foto: Rusmanto Budhi-yan
”Beri Solusi, Jangan Cuma Memberangus”
MENGHIBUR: Para pengamen jalanan jathilan di Semarang mencoba menghibur pengguna jalan. Mereka terancam tak bisa mencari nafkah karena bakal ditertibkan. ■ Foto: M16-yan
tik ini masih digodog oleh Pemkot bersama DPRD Kota Semarang. Mereka juga masih sibuk melakukan studi banding, termasuk ke DKI Jakarta yang sudah memberlakukan aturan tersebut. Beberapa penari jathilan yang mangkal di jalan-jalan mengaku belum tahu rencana itu. Hanya saja kabar itu sudah menjadi sebuah keresahan tersendiri bagi mereka. Seperti dituturkan Nani (50), penari jathilan asal Semarang yang mengaku harus bekerja mencari nafkah untuk membiayai kedua anaknya yang masih SD. Tuntutan berbagai macam ke-
butuhan sekolah, seperti seragam dan buku pelajaran memaksanya mencari nafkah sebagai pengamen jathilan lampu merah. Bersama kedua anaknya ia mengamen sebagai penari jathilan di beberapa titik lampu merah kota Semarang. “Kalau pemerintah mau melarang, tolong berikan pekerjaan yang layak buat pengamen jathilan. Jangan cuma asal larang-larang saja tapi tidak kasih solusi. Kita ini orang kecil yang cuma bisa pasrah,” ungkapnya. Saat ditemui di tengah-teBersambung ke hal 7 kol 1