PATI – Ketua DPRD Kabupaten Pati, Sunarwi mengaku siap menghadapi apa pun langkah hukum yang akan dilakukan sejumlah pihak atas dirinya terkait persoalan mandegnya usulan PAW dari PDIP. Bahkan, Sunarwi siap dipanggil gubernur untuk menjelaskan duduk persoalan secara utuh. ”Saya siap duduk bersama Pak Ganjar untuk menjelaskan bagaimana persoalan yang sebenarnya,” kata Sunarwi, Minggu (8/12). Diakui Sunarwi, sebagai orang partai, Ganjar dimaklumi memiliki misi tertentu dari partai yang menaunginya. Namun sebagai seorang gubernur, Ganjar bukan hanya gubernurnya PDIP, tapi juga
Tantang Gubernur gubernurnya wong Jawa Tengah. Sunarwi juga menegaskan, pihaknya siap menghadapi apa pun ancaman kasus hukum yang dialamatkan padanya. Menurutnya, untuk melaksanakan PAW harus ada banyak prosedur yang dilalui. Bahkan, Sunarwi tak ingin kasus PAW seperti yang terjadi di Blitar terulang Bersambung ke hal 7 kol 3
■ Senin Pahing ■ 9 Desember 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 257 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Sunarwi Foto: Dok
Rapor Merah Pelayanan Pemprov SEMARANG - Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah merilis hasil survei pelayanan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama 2013. Alhasil, survei menunjukkan pelayanan publik Pemprov Jateng masuk dalam kategori rapor merah. Kepala Ombudsman RI Per wakilan Jateng, Ahmad Zaid menyatakan, rata-rata nilai yang diperoleh semua instansi Pemprov Jateng cenderung masuk kategori merah. Hal itu karena nilai yang diperoleh rata-rata di bawah 700. “Nilai yang diperoleh ternyata sangat rendah. Semua instansi tak ada yang mendapat nilai lebih dari skor 800,” kata Zaid usai acara publikasi hasil survei kepatuhan pemerintah daerah dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang pelayanan publik dalam rangkaian hari antikorupsi, di Hotel Semarang Minggu (8/12). Zaid menambahkan, ukuran rapor merah dengan nilai pelayanan di bawah 500 yang artinya buruk. Untuk kategori kuning atau sedang 500 hingga 800. Sementara nilai baik atau dikategorikan warna hijau dengan nilai di atas 800. ”Karena itu sekarang ini kan Jateng mempunyai gubernur Bersambung ke hal 7 kol 1
MEMEDI SAWAH: Aktivis antikorupsi membawa orang-orangan sawah (memedi) di Solo, Minggu (8/12). Pada Hari Antikorupsi yang diperingati Senin (9/12) hari ini, mereka menuntut sanksi seberat-beratnya dan pemiskinan bagi pelaku korupsi guna menimbulkan efek jera. ■ Foto: Antara
Berusaha Amankan Poin YANGOON - Tim nasional Indonesia U-23 akan memulai perjalanannya di SEA Games 2013 dengan melawan Kamboja, Senin (9/12) sore ini. Asisten pelatih Aji Santoso meminta anak didiknya tampil lebih menyerang demi mengamankan poin pertama. Kamboja yang akan menghadapi Indonesia telah melakoni pertandingan pertamanya di Grup B Sabtu lalu. dan kalah 0-3 dari tuan rumah Myanmar. Dari situ permainan Kamboja pun dapat disaksikan langsung oleh kubu Indonesia. Dan menurut Aji, tim tersebut memiliki permainan umpan-umpan pendek yang cukup bagus. “Kami mencoba latihan simulasi Andik Vermansyah untuk pertandingan sore ini melawan Kamboja. Bagaimana mengantisipasi kekuatan mereka dan mematangkan strategi kami sendiri,” ujar Aji, Minggu (8/12). “Pertandingan besok sangat penting karena kami harus mendapatkan poin pertama. Maka dari itu, kami meminta anakBersambung ke hal 7 kol 3
POLITIKA
2
PDIP Ancam Boikot Pemilu
SEMARANG SQUARE
17
Pengusaha Tewas di Tangan Perampok KAWANAN perampok beraksi sadis di rumah Ir Soenarjan (78), Jalan Tanjungmas Raya nomor 23 Kelurahan Panggung Lor Semarang Utara, Minggu (8/12) sekitar pukul 03.30 WIB. pengusaha reklame tersebut tewas
Rumah Budaya Nagasasra Banjarnegara belum lama ini menggelar Festival Wayang Kulit Dalang Cilik. Perhelatan ini diikuti delapan dalang yang masih berusia belia. Banyak hal yang hendak diraih dari acara ini. Salah satunya untuk menyosialisasikan seni tradisi kepada anak. PEMILIK Rumah Budaya Nagasasra, Budi Hermanto mengaku merasa prihatin dengan makin sepinya bakat-bakat anak muda untuk menekuni dunia pedalangan. Padahal kesenian tersebut merupakan seni yang adiluhung. Menurut dia, seni pertunjukan khususnya pertunjukan seni tradisi saat ini mengalami stagnasi. Tak lagi menjadi pertunjukan yang banyak dinikmati masyarakat. Anak muda
■ Lampu Merah Penanganan Kosupsi di Jateng Ganjar Harus Sebut Terlapor Suap CPNS
KPK Harus Ambil Alih
SEMARANG - Ketua Badan Pekerja Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng Mochammad Chafidi Satwiko menyatakan, gubernur harus mengumumkan oknum yang diduga menjadi calo penerimaan Calon Pergawai Negeri Sipil (PNS). “Jika betul Pak Gubernur Ganjar Pranowo mendapat laporan bahwa ada oknum calo CPNS dibuka saja. Kalau ada orang yang melapor dan itu sudah jelas identitas terlapor, jabatannya apa, modusnya bagaimana, minta uang berapa itu harus dipublikasikan,” ujarnya kepada Wawasan, Minggu (8/12) Tujuan dari diumumkannya oknum tersebut, untuk membuktikan bahwa betul masih oknum yang melakukan percaloan. Gubernur merupakan Bersambung ke hal 7 kol 3
KASUS korupsi yang melibatkan beberapa kepala dan pejabat pemerintahan di Jawa Tengah banyak yang mengendap. Seakan, aparat gamang dalam menindak para pengeruk uang rakyat itu. Bahkan menurut Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, penanganan kasus korupsi di Jateng sudah bisa disebut masuk kategori lampu merah atau jalan di tempat. Oleh karena itu dia meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus turun tangan mengambil alih kasus-kasus korupsi di Jateng yang sudah bertahun-tahun mengen-
Foto: Dok
Boyamin Saiman dap. Sebab jika selamanya ditangani oleh Kejati dan Polda, maka akan banyak kasus serupa. ”Ya mestinya kalau kasus sudah mengendap bertahun-ta-
Eko Haryanto hun itu harus diambil alih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ujarnya. Bersambung ke hal 7 kol 1
Hal
Baca Juga
Wong Solo Kado KPK ’’Memedi ’’
3
Sosialisasikan Seni Lewat Festival Dalang Cilik
Budaya Pop Lebih Disuka Ketimbang Wayang menjadi kambing hitam dari meredupnya seni tradisi. Anak muda dianggap tidak peduli dengan warisan kebudayaan masa lalu. “Anak muda lebih suka budaya pop yang modern dibandingkan seni budaya tradisional wayang kulit yang dianggap kuna. Festival Wayang Kulit ini diharapkan bisa memeDALANG CILIK: Galih Wahyu Aji (11) saat mendalang. Dia menjadi juara pertama di Festival Dalang Cilik yang diselenggarakan Rumah Budaya Nagasasra Banjarnegara. ■ Foto: Joko Santoso
cahkan stigma itu,” lanjutnya. Wabup Banjarnegara Hadi Supeno yang ikut menyaksikan acara itu menegaskan, merasa bangga bahwa di era modern masih ada anak-anak yang menekuni seni pedalangan. Tidak hanya itu, sambungnya, meski masih tergolong anak-anak ternyata mereka mampu memainkan wayang kulit cukup mahir tak kalah penampilanya dengan dalang dewasa. “Di era sekarang ini kesenian tradisional keberadaannya memperoleh saingan luar biasa berat dari televisi dan peBersambung ke hal 7 kol 1