Diperiksa KPK untuk Tiga Tersangka JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 2,5 jam, Kamis (12/12). Hamdan diperiksa untuk tiga tersangka sekaligus. Selain untuk Akil Mochtar, Hamdan juga diperiksa penyidik KPK untuk tersangka Tubagus Chaeri Wardana dan Susi Tur Andayani. Hamdan menolak menyebutkan jumlah perta-
nyaan yang dia jawab terkait kasus yang menyeret mantan Ketua MK Akil Mochtar itu. “Intinya mengenai proses, mekanisme, dan pembahasan serta pengambilan keputusan MK. Khususnya pada kasus Pemilukada Lebak,” ungkap Hamdan kepada wartawan di Gedung MK, usai pemeriksaan. Bersambung ke hal 7 kol 1
■ Jumat Legi ■ 13 Desember 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 261 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203 Hamdan Zoelva Foto: Antara
PATI - Pelengseran anggota DPRD Pati, Sunarwi, Irianto Budi Utomo, dan Mudasir berujung perlawanan. Mereka menggugat Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah yang memberhentikan mereka dari keanggotaan Dewan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang, Kamis (12/12).
Pendaftaran gugatan dilakukan Sunarwi Cs pada pukul 10.00 didampingi kuasa hukumnya Nimerodi Gulo SH MH dan Ahmad Baidowi SH dari Lembaga Studi dan Bantuan Hukum (LSBH) Teratai Pati. Gugatan terdaftar di kepaniteraan PTUN dengan No91/G/2013/ PTUN.SMG. Nimerodi Gulo mengemukakan, ketiga kliennya memiliki hak untuk menempuh jalur hukum atas keputusan Gubernur. Pasalnya, SK Gubernur Jawa Tengah No 170/121 tahun 2013 tentang Peresmian Pemberhentian dan Peresmian Pengangkatan Pengganti Antarwaktu Anggota DPRD Kabupaten Pati bertang-
gal 9 Desember dinilai tidak sah. “Gubernur melanggar hukum, makanya kami gugat,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di Pati, kemarin petang. Dia menjelaskan, langkah gubernur yang secara sepihak mengeluarkan SK pemberhentian itu melanggar pasal 103 ayat 5 dan 8 PP No 16 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Bersambung ke hal 7 kol 3
Grafis: Deta
Hartoyo Bunuh Istri, Lalu Bunuh Diri BATANG – Suami istri Hartoyo (35) dan Siti Nur Masiyah (31) warga Dukuh Rowo Sipin RT 01 RW 01, Desa/Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang ditemukan tewas di kamar rumahnya (11/12). Hartoyo diduga membunuh istrinya dengan menjerat lehernya memakai kawat, setelah itu Hartoyo bunuh diri juga dengan menjeratkan kawat tersebut ke lehernya sendiri. Kedua korban ditemukan tewas oleh orang tuanya, Suyitno (55) sekitar pukul 23.45, Rabu (11/12). Saat itu, Suyitno mendengar cucunya menangis di kamar orang tuanya. Kemudian, lelaki paruh baya ini bermaksud membangunkan menantunya namun tidak dibukakan. Akibat tidak dibukakan pintu, dia kemudian membuka paksa pintu kamar anak dan menantunya yang terbuat dari bambu. Setelah masuk ke kamar menantunya, Suyitno terperanjat
GEBYAR
8
Akui Ada Rekayasa AKTOR Adjie Pangestu buka-bukaan tentang kisah cintanya dengan Bella Shofie. Kalau saya pacaran dengan Bella, itu benar.
kaget karena mendapati menantunya gantung diri di ruang keluarga. Kemudian Suyitno masuk ke kamar cucunya sedang menangis bersama ibunya. Setelah diperiksa ibunya juga telah meninggal dunia. ■ Pakai Kawat Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi menemukan barang bukti berupa kawat alumunium dengan panjang 1 meter. Diduga kawat itu digunakan Hartoyo untuk membunuh istrinya dengan menjerat lehernya. Kemudian kawat itu digunakan Hartoyo untuk gantung diri dengan menjeratkan ke lehernya sendiri. Sementara itu, hasil visum dr Cipto dari Polres Batang menemukan adanya bekas jerat di leher Siti Nurmasiyah sampai ke bawah telinga kanan. “Kondisi mayat kaku pada seluruh tubuhnya dan tanda-tanda peBersambung ke hal 7 kol 6 Kasus kecelakaan kereta api, banyak yang disebabkan pelanggaran perlintasan KA. Para penyeberang perlintasan seolah menjadikan sebuah kebiasaan untuk melanggar, meskipun mereka bertaruh nyawa. SUDAH bertahun-tahun Sulton (38) warga Kalibodri RT 3 RW IV Kendal ini bekerja sebagai penjaga perlintasan kereta api (KA) tidak berpalang pintu di Kali Blorong Kaliwungu. Meski tidak tercatat sebagai pegawai resmi di PT KAI maupun Dinas Perhubungan Kendal, namun dirinya setia menjalani pekerjaannya. Hampir tiap hari dia menjaga perlintasan palang pintu serta menyeberangkan warga agar terhindar dari kecelakaan. Bahkan dirinya tidak pernah
Coret Caleg Sepihak, Anggota KPU Diperingatkan SEMARANG - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akhirnya memberikan sanksi berupa peringatan keras kepada anggota KPU Kota Semarang Abdoel Kholiq. Hal itu tertuang dalam keputusan
DKPP yang di-upload di website DKPP. Abdoel Kholiq diadukan ke DKPP oleh Caleg DPRD Kota Semarang dari Partai Nasdem Dapil 1 nomor urut 7 atas nama Rojikin. Rojikin mengadu-
kan Abdoel Kholiq karena telah mencoretnya dari lembar Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPRD Kota Semarang dalam Pemilu 2014. “DKPP menjatuhkan sanksi berupa peringatan keras terha-
dap Teradu (Abdoel Kholiq) selaku Anggota KPU Kota Semarang. Hal itu terhitung sejak dibacakannya Putusan ini”. Abdoel Kholiq dinyatakan Bersambung ke hal 7 kol 3
Kholiq Ngaku Khilaf
BUKTI: Rojikin Caleg Partai Nasdem DPRD Kota Semarang Dapil 1 nomor urut 7 menunjukkan bukti pencoretan dari DCT oleh anggota KPU Kota Semarang Abdul Kholiq. ■ Foto: Ceprudin-yan
SEMARANG - Abdoel Kholiq, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, mengaku pencoretan nama calon anggota legeslatif (Caleg) nomor 7 daerah pemilihan 1 Kota Semarang dari Partai Nasdem, Rojikin adalah kekhilafan dirinya. Keputusan tersebut dilakukan bukan atas kelembagaan. “Namanya khilaf dan saat itu saya juga kesusu mengambil langkah sehingga saat ini terjadi,” kata Abdoel Kholik saat dihubungi, Kamis (12/12).
Pengambilan keputusan, imbuh dia, dilakukan karena terburu-buru. Tentang alasan dirinya terburu-buru dalam mengambil keputusan, Kholik belum memberikan keterangan. “Atas kejadian ini, saya diberi surat peringatan sebagai bentuk pembinaan dari DKPP,” akunya singkat. Ketua KPU Kota Semarang, Hendry Wahyono menyatakan hingga saat ini organisasi yang dipimpinnya tidak perBersambung ke hal 7 kol 3
Melanggar Perlintasan Rel KA, Bertaruh Nyawa
Peringatan Penjaga Sukarelawan pun Diabaikan mengeluh dengan penghasilan yang didapatnya hanya dari uluran tangan penyeberang perlintasan. Pendapatan yang diperolehnya memang tidak menentu tergantung pemberian orang. Sulton mengaku dirinya yang tidak mempunyai pekerjaan tetap terketuk hatinya untuk menjadi sukarelawan penjaga perlintasan palang pintu karena banyak kasus kecelakaan kereta api di kampungnya. Meski hanya berteduh di bawah tenda sederhana di pinggir rel kereta api dirinya tidak pernah mengeluhkan hal tersebut. Dirinya hanya meminta
masyarakat yang hendak melintas menaati peraturan dan jangan sampai menerobos perlintasan karena akan membahayakan dirinya sendiri. Karena Sulkon terkadang menemui sikap penyeberang perlintasan yang keras kepala. Tak jarang penyeberang nekat melintas meskipun sudah diperingatkan. Sulkon mengaku, sering jengkel jika peringatanya kepada warga untuk tidak menyeberang lebih dulu karena ada kereta yang akan lewat malah diabaikan.’’Masih ada pengendara yang tidak mau menBersambung ke hal 7 kol 1
SUKARELAWAN: Sulton bekerja sebagai sukarelawan penjaga perlintasan kereta api tidak berpalang pintu di Kali Blorong Kaliwungu. ■ Foto: Agus Umar-yan