Pemeriksaan Bupati Sragen Dihentikan SEMARANG - Penyelidikan kasus pembobolan kas daerah APBD Kabupaten Sragen tahun 2005 yang diduga melibatkan Bupati Sragen Agus Faturahman tidak dilanjutkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng. Kepala Kejati Jateng, Babul Khoir Harahap mengakui, hal itu dilakukan karena sudah ada pengembalian uang dari Agus. “Tahun 2010 (saat penyelidikan-red), dia
masih sebagai saksi. Saat itu sudah ada pengembalian uang ke kasda. Dikatakan, ia menikmati Rp 500 juta (yang betul Rp 360 juta-red). Sementara kelanjutan belum ada penyelidikan lanjutan. Atas pengembalian itu, tentu juga dipertimbangkan,” kata dia, kemarin. Bersambung ke hal 7 kol 1
Jajal Ruang Tahanan Anak SETO Mulyadi benar-benar dibuat penasaran oleh ruang tahanan anak Mapolres Grobogan. Sempat disodori cerita, buku dan foto tentang ruang tahanan anak oleh Kapolres Grobogan AKBP Langgeng Purnomo pada pagi harinya, pria yang akrab disapa Kak Seto ini pun menyempatkan berkunjung ke ruang tahanan siang
harinya. Hal itu ia lakukan usai menghibur 1.200 anak di halaman Mapolres Grobogan, Minggu (5/1). Pada acara peringatan satu tahun implementasi kearifan lokal Pepali Ki Ageng Selo di Bersambung ke hal 7 kol 3
■ Senin Kliwon ■ 6 Januari 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 283 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Seto Mulyadi Foto: Dok
Pedagang Tolak Jual Elpiji 12 Kg SRAGEN - Kenaikan harga elpiji kemasan tabung 12 kg mulai 1 Januari 2014 lalu, mengakibatkan para pedagang eceran enggan menjual elpiji nonsubsidi tersebut. Mereka tak menyediakan elpiji kemasan tabung isi 12 kg, karena tak mau merugi. Apalagi para pemilik rumah makan yang biasa menggunakan elpiji 12 kg, mulai lari ke tabung hijau. Pedagang elpiji eceran di Kampung Kutorejo, Sragen Tengah, Nuryanto (60), berencana tak lagi menjual elpiji 12 kg. “Kalau yang masih dijual saat ini stok sebelum ada kenaikan harga. Masih dijual dengan harga sebelum naik sekitar Rp 83.000/tabung. Setelah habis nanti mau pindah jualan elpiji 3 kg saja,” ujarya, Minggu (5/1). Dia mengakui, pihaknya menolak menjual elpiji 12 kg, karena tak mau merugi menyusul kenaikan yang dinilai sangat tak masuk akal. Selain itu se-
jumlah pembeli juga sudah menyampaikan niatnya untuk berpindah ke elpiji 3 kg. “Sebelum rencana pindah ke elpiji 3 kg, saya sudah tanya ke pembeli yang rata-rata pedagang kuliner. Ternyata, mereka juga tak sanggup membeli dengan harga segitu. Karena kenaikan akan berpengaruh pada harga makanan yang dijual,” ujarnya. Hal senada juga dikatakan Ny Ana (43) yang buka kios di Kampung Gendingan, Sragen
Santap Aqiqah, 11 Warga Keracunan KAJEN – Usai menyantap lontong dengan lauk gulai kambing, belasan warga RT 11 RW 04, Desa Menjangan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan dilarikan ke ruang IGD RSUD Kajen, Minggu (5/1), pukul 08.30 WIB. Diduga mereka keracunan massal usai menikmati menu paket aqiqah lontong dan gulai kambing kiriman warga setempat. Hingga pukul 13.00 WIB, tercatat ada 11 warga yang dirawat di ruang Seroja RSUD Kraton, masing-masing Triyono (34), Siti Musiyah (40), Sulastri (63), Bambang Budi Santoso (23), Suginarno (43), Tahari (51), Rondiyah (40), In-
driyana (14), Sumadi (33), Mus Khohartini (15), dan Endang Silviana (14). Mereka berasal dari satu RT dan beberapa di antaranya masih satu keluarga. Rondiyah menuturkan, dirinya mendapat kiriman lontong dengan lauk gulai kambing dari salah satu tetangganya yang tengah mengadakan aqiqah, yakni Muni’ah, Jumat (3/1). Menu makanan itu didapat usai salat Ashar. Sekitar pukul 20.00 WIB, lontong gulai itu pun dimakannya. Namun tidak berselang lama, dirinya merasa pusing dan mual. “SaBersambung ke hal 7 kol 3
DIRAWAT: Korban keracunan masih dirawat di RSUD Kajen, Minggu kemarin. ■ Foto: Hadi Waluyo.
Bersambung ke hal 7 kol 3
Kaji Ulang Harga Elpiji! JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi waktu kepada Pertamina dan Kementerian terkait untuk berkoordinasi dalam menentukan kenaikan harga elpiji 12 kg. Presiden SBY memberi deadline 1x24 jam agar harga kenaikan elpiji dikaji ulang. “Dan saya meminta Pertamina dan menteri-menteri terkait untuk melakukan peninjauan kembali itu dalam waktu 1 hari, 1x24 jam,” ujar SBY, usai memimpin sidang kabinet terbatas Foto: Dok
Bersambung ke hal 7 kol 1
SB Yudhoyono GEBYAR
Dapat Pacar di Jejaring Sosial
8 ■ Dugaan Korupsi Proyek Kali Sendangsari
Enam Tersangka Ditahan
PEDANGDUT Fitria Carlina tidak lagi sendiri. Dia sudah menemukan sosok pria yang pas di hati. Sang pria dikenalnya lewat jejaring sosial
SEMARANG SQUARE
CILACAP – Setelah menjalani pemeriksaan selama sekitar 12 jam di ruang Unit Tipikor Polres Cilacap, enam tersangka kasus dugaan korupsi normalisasi Kali Sendangsari Kelurahan Donan, Cilacap Tengah akhirnya dijebloskan ke ruang tahanan Polres Cilacap. Keenam tersangka yang tersangkut dugaan korupsi dengan kerugian negara Rp 293.550.749, itu adalah Eko Wahyono Widhi, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Aji Sambodo seorang PNS aktif di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, bekas anak buah Eko Wahyono, Muhammad Muslim, PNS aktif di Dinas Bina Marga SDA ESDM. Tiga tersangka lainnya, Anwar Subianto dan Bambang Suswanto, keduanya PNS aktif Dinas Bina Marga SDA ESDM, serta Kusmiharto, pensiunan
17
Warga Cililitan jadi Korban Penipuan CPNS KASUS penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kian merebak. Setelah dua kasus belum rampung diselesaikan, kini seorang warga Cililitan, Kramajati, Jakarta Timur melaporkan kasus serupa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Tepadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Korban Sulasno (58) itu, menderita kerugian Rp 110 juta.
Dunia pedalangan kehilangan salah seorang tokohnya, menyusul meninggalnya dalang Wayang Suket Ki Slamet Gundono (48) pada Minggu (5/1) pukul 08.30 WIB. Seniman kondang yang berulang kali tampil di acara kesenian di dalam dan luar negeri ini meninggal akibat komplikasi gangguan fungsi jantung, liver, paru-paru dan ginjal setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Yarsis Solo. SEBAGAI seorang dalang, Slamet Gundono tidak mau begitu saja mengikuti jejak dalang-dalang yang pada waktu itu berkutat pada pakem. Dia beranggapan seni tradisi bukan suatu hal yang statis atau berhenti pada puncaknya untuk kemudian terputus. Seni itu terus berkem-
Dinas PU. Sebelumnya polisi juga sudah menahan R Sucipto selaku Direktur PT Bhina Hasta seba-
gai penggarapan proyek yang menggunakan dana APBD CiBersambung ke hal 7 kol 1
DITAHAN: Mantan Kepala Dinas PU Cilacap bersama lima tersangka lainnya dikawal petugas Polres Cilacap menuju ruang tahanan Mapolres Cilacap. ■ Foto: Ady Purwadi
Rina Masih Melenggang SEMARANG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng menyatakan penahanan terhadap mantan Bupati Karanganyar, Rina Iriani belum dilakukan karena Kejati masih menunggu evaluasi tim penyidik. Kejati menilai, penyidikan tersangka atas kasus korupsi proyek perumahaan bersubsidi Griya Lawu Asri (GLA) Karanganyar senilai Rp18,4 miliar masih difokuskan pada keterangan tersangka. “Penahanan masih die- valuasi penyidik. Belum sampai ke situ,” kata Kepala Kejati Jateng, Babul Khoir Harahap, kemarin. Penyidik, kata dia, masih melakukan pengecekan dokumen-dokumen dengan keterangan tersangka Rina. Untuk memeriksa dokumen yang berupa surat dan kuitansi membutuhkan waktu lama, karena jumlahnya mencapai 500 lembar. “Masih pencocokan dokumen. Paling banyak kuitansi pengeluaran uang. Kami me-
nunggu kerja tim penyidik,” ujarnya. Terkait sangkalan keterlibatan korupsi oleh tersangka Rina atas keberadaan sejumlah kuitansi barang bukti yang disita, Kejati menilai itu hak setiap tersangka. “Semua akan dikonfirmasi terhadap yang bersangkutan untuk menyangkal dan tidak itu hak mereka. Tersangka bisa menyampaikan hak ingkarnya. Penyidik nanti akan meneliti hak ingkarnya punya harga atau tidak,” lanjutnya. Mengenai rencana pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka, Kejati menyatakan belum ada usulan dari tim penyidik. “Tim penyidik belum mengusulkan pemanggilan Rina untuk diperiksa kembali,” kata nya. Dia menambahkan selain memeriksa tersangka Rina juga Bersambung ke hal 7 kol 5
Dalang Wayang Suket, Slamet Gundono Meninggal
Diprotes Karena Mainkan Pandawa Gugur bang. Semasa hidupnya Gundono pernah membikin geger jagad pedalangan di Festival Greget Dalang 1995 di Solo. Dalam penampilannya yang dibawakannya dia sengaja membikin lima Pandawa gugur. Akibatnya para penonton melancarkan protes karena dalang dianggap mengacaukan ceritera dan minta Pandawa dihidupkan kembali. Padahal waktu itu dia sengaja melakukannya untuk mengukur seberapa jauh mitos Pandawa sebagai pahlawan. Ternyata mitos itu begitu kuat menancap. Gundono melahirkan sejumlah karya spektakuler. Selain
wayang suket dia juga mementaskan wayang ngremeng, wayang lindur, wayang air, wayang multimedia, wayang Kondo-M dan wayang api. Gundono juga mahir bermusik dan dia memiliki karakter vokal khas dan pada 2009 melahirkan album rock religius yang bertajuk Tuhan Maha Dalang 2003. Bersambung ke hal 7 kol 1 PENTAS MUSIK: Salah satu penampilan Slamet Gundono pada pentas memainkan alat musik di Solo beberapa waktu lalu. ■ Foto: SMNetwork/Sri Wahjoedi