WAWASAN 19 Januari 2014

Page 1

■ Minggu Pon ■ 19 Januari 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 295 TERBIT 16 HALAMAN ISSN 0215 3203

TERENDAM AIR: Hujan yang mengguyur Semarang sehari semalam, mengakibatkan genangan air di kawasan Jalan Pemuda, depan Kantor Pos Besar Johar Semarang, Sabtu (18/1). ■ Foto: Weynes-yan

SEMARANG - Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kota Semarang sejak Jumat (17/1) malam hingga Sabtu (18/1) malam, menyebabkan sejumlah jalan protokol terendam air. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 10 centimeter hingga 50 centimeter. Dari pantauan Wawasan, sejumlah jalan yang terendam banjir yakni, Jalan Imam Bonjol, Jalan KH Agus Salim, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Merak, Jalan Tawang dan Jalan Ronggowarsito. Selain itu, sejumlah pemukiman juga tidak luput dari genangan air setinggi kurang le-

bih 30 centimeter. Di antaranya, Kelurahan Dadapsari, Kelurahan Kauman, Kelurahan Tanjung Mas, Kelurahan Rejo Mulyo dan sebagian di Kelurahan Mlatibaru serta Kebonagung. Sejumlah warga juga nampak memasang tanggul yang Bersambung ke hal 2 kol 3

Berebut Cewek Aang Tewas Ditusuk SALATIGA - Juru parkir Aang Warsito (41) warga Karanganom, Klaten tewas dibunuh secara keji Sabtu (18/1). Pembunuhan yang diduga dilatarbelakangi asmara itu terjadi siang bolong,

di kawasan padat penduduk, Sukoharjo RT 01 RW VI, Kelurahan Cebongan, Kecamatan Argomulyo, Salatiga. Aang tewas mengenaskan

TERJANG BANJIR: Mobil menerjang genangan banjir di Kota Pekalongan. ■ Foto: Janti Artati-yan

MELUAS: Warga berjalan di genangan banjir di Kabupaten Pekalongan. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan

Banjir Pekalongan Meluas, Ribuan Warga Dievakuasi KAJEN – Banjir di Pantura Barat Pekalongan kian meluas. Hingga Sabtu sore (18/1), tercatat tujuh kecamatan di Kabupaten Pekalongan terendam banjir. Bahkan, di beberapa desa ketinggian air lebih dari satu meter sehingga ribuan warga

mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Untuk mengantisipasi kelaparan dan penyakit serta dampak lain dari banjir itu Pemkab Pekalongan membuka posko bencana di Kantor Kecamatan Wiradesa. Dapur umum pun

mulai dibuka sejak Sabtu kemarin untuk mensuplai makanan dan minuman bagi para korban bencana banjir. Droping logistik lainnya, seperti mi instan, beras, selimut, dan obat-obatan terus dilakukan ke daerah banjir. Pemerin-

tah daerah berupaya maksimal agar tidak ada korban banjir yang kelaparan. Petugas antarinstansi dan relawan siaga 24 jam untuk memantau perkembangan banjir di wilayah pesiBersambung ke hal 2 kol 3

Bersambung ke hal 2 kol 3

Moyes Kembali Diuji LONDON - Manchester United menantang Chelsea di Stamford Bridge, Minggu (19/1) malam WIB dalam lanjutan Premier League. Bukan pekerjaan mudah ba-

KOS KORBAN: Rumah kos Aang, korban pembunuhan dipasang garis polisi. ■ Foto : Ernawaty-yan

gi David Moyes membawa anak asuhannya menumbangkan rekor kandang apik pasukan Jose Mourinho. Bersambung ke hal 2 kol 1

Welbeck

Torres

Warga Pekalongan Melawan Banjir GEBYAR

8

Ogah Komentari Ariel ARTIS cantik Eva Celia engganmenjawab teka-teki hubungan ibundanya, Sophia Mueller dengan vokalis NOAH, Ariel.

Masjid Jadi Posko, Ibu-ibu Buka Dapur Umum Bencana banjir memang tak asing bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Pekalongan. Hampir setiap tahun, warga pesisir bergulat dengan banjir, baik itu akibat air rob maupun luapan air sungai saat musim hujan tiba. Beribu keluhan sudah disuarakan oleh mereka, namun hingga kini banjir tak juga bisa diredam. AWAL tahun 2014 ini bencana banjir kian meluas ke beberapa desa yang jarang tersentuh banjir besar. Di Desa Sepacar, Kecamatan Tirto misalnya, banjir akibat meluapnya Sungai Meduri bahkan mencapai ketinggian satu meter. Tak pelak ratusan warga pun ketakutan banjir semakin besar, sebab hu-

jan masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan, terutama di daerah atas. Ratusan warga yang pada hari pertama banjir masih tetap bertahan, sejak kemarin mulai mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Pihak desa membuka posko bencana banjir di masjid desa yang letaknya lebih tinggi. Untuk mensuplai makan dan minum bagi sekitar 400 korban banjir, warga setempat yang dimotori kaum ibu-ibu membuka dapur umum. “Kami memasak untuk sekitar 400 warga sejak tadi pagi. Mudah-mudahan ini cukup. Sebab, sebagian besar masyarakat di sini sudah tidak bisa

KEBERSAMAAN: Ibu-ibu di Desa Sepacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten pekalongan membuka dapur umum untuk mensuplai makanan 400 korban banjir. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan

memasak di rumahnya masingmasing. Bahan-bahan untuk memasak kita kumpulkan dari warga sekitar sini,” tutur H Hariyah (50), salah seorang pengungsi ditemui di dapur umum, kemarin. Yang menarik, bencana banjir ini juga meningkatkan solidaritas atau kebersamaan di antara warga. Seperti terlihat dalam pembukaan dapur umum oleh warga setempat. Mereka secara gotong royong mulai dari mengumpulkan bahan makanan, kemudian memasak serta mensuplai ke korban banjir di pengungsian yang mencapai 400 orang. Bersambung ke hal 2 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 19 Januari 2014 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu