■ Sabtu Wage ■ 25 Januari 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 301 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
■ In Memoriam KH Sahal Mahfudz
Ilmunya Tak Akan Habis Ditimba SEMUA orang pasti merasa kehilangan atas kepergian Kiai kharismatik Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz. Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini pada Jumat (24/1) dini hari pukul 01.05 WIB wafat pada usia 78 tahun. Kiai yang akrab disapa Mbah Sahal ini berpulang setelah mengalami sakit beberapa bulan terakhir dan sempat dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang. Mbah Sahal meninggal di kediamannya, kompleks Pesantren Mathaliul Falah, Kajen, Pati. Almarhum dimakamkan di Kompleks Pesantren Mathaliul Falah pada Jumat sekitar pukul 09.00 WIB. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini lahir di Pati 17 Desember 1937. Sejak
Foto: dtc
KH Sahal Mahfudz 1963, Kiai Sahal memimpin Pondok Pesantren Maslakul Huda di Kajen Margoyoso, Pati yang merupakan peninggalan ayahnya, KH Mahfudz Salam. Wafatnya Mbah Sahal tentu
meninggalkan kenangan duka mendalam bagi semua kalangan. Dalam setiap tindakan, perkataan dan lakunya, KH Sahal ini selalu berpedoman pada prinsip ajaran Islam. Hampir tak ada pembicaraan tanpa berpedoman pada referensi khas pesantren . “Beliau itu ilmunya seperti perigi (sumur) yang airnya tak akan habis meskipun ditimba setiap hari oleh jutaan umat. Sehingga itu, beliau bisa diterima oleh semua kalangan termasuk umat non-Muslim,” tutur Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) H Ali Mufiz, Jumat (24/1). Meskipun Mbah Sahal diakui berlimu tinggi namun Bersambung ke hal 7 kol 1
Ribuan Pelayat Berebut Sentuh Keranda PATI - Ribuan pelayat dari berbagai daerah mengiringi proses pemakaman ulama kharismatik, Kiai Ahmad Sahal Mahfudz di kompleks makam Syeikh Ahmad al-Mutamakkin di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jumat (24/1). Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut wafat Jumat (24/1) pukul 01.05 WIB dini hari di di kediamannya, kompleks Pesantren Mathali’ul Falah, Kajen, Pati. Jenazah almarhum usai dishalatkan di mushala kompleks Pondok Pesantren Maslakul Huda, di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, dibawa menuju kompleks makam Syeikh Ahmad Al-Mutamakkin yang berjarak sekitar 200 meter. Kharisma almarhum begitu terasa saat ribuan pelayat ikut
menyalatkan jenazah. Sekitar pukul 09.25 WIB, rombongan para jenazah tiba di depan pintu masuk makam, dan sudah disambut pula oleh ribuan pelayat lainnya yang ingin sekadar menyentuh
penutup keranda maupun turut membantu mengangkat keranda untuk menaiki tangga menuju kompleks makam. Petugas pengamanan yang Bersambung ke hal 7 kol 3
BEREBUT: Para pelayat berebut menyentuh keranda jenazah KH Sahal Mahfudz saat akan dimakamkan.■ Foto: Antara
Pengungsi Banjir Kelaparan ■ Distribusi Logistik Berbelit JEPARA – Hingga Jumat (24/1) banjir di Kudus, Jepara, Pati dan sekitarnya belum kunjung surut. Jumlah pengungsi juga terus bertambah. Di Jepara pengungsi menembus angka 30 ribu orang sedangkan di Kudus mencapai 13.560 jiwa. Hanya sayangnya, distribusi logistik yang berbelit, membuat sejumlah pengungsi di beberapa titik sempat kelaparan. Dari Jepara dilaporkan, sekitar 30 ribu warga Jepara Jumat (24/1) masih berada di tempattempat pengungsian menyusul terjadinya banjir sejak hampir sepekan lalu. Mereka masih belum bisa memastikan kapan akan bisa kembali ke rumah mengingat cuaca di Jepara masih belum membaik. Mendung tebal dengan hujan deras yang sering turun, membuat ketinggian air di lokasi banjir tidak pernah benar-benar surut.
Para pengungsi mengeluh karena bantuan semrawut, sehingga pembagian tidak merata. Selama ini bantuan sudah banyak yang datang mengalir ke kantong-kantong bencana. Namun logistik tersebut juga ruwet pendistribusiannya, sehingga malah membuat pengungsi banyak yang tak menerima. Kadang kala ada pihakpihak yang tidak bersedia diko Bersambung ke hal 7 kol 3
DIEVAKUASI: Dua turis asal Irlandia, dievakuasi naik becak menerjang genangan air dari Hotel Grypta Kudus untuk bisa kembali ke Semarang.■ Foto: Ali Bustomi-yan
6 Jenazah Korban Longsor Ditemukan ■ Karmuji Akhirnya Meninggal KUDUS – Enam dari sepuluh korban longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus Jumat (24/1) berhasil ditemukan. Keenam korban tersebut, ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Kepala Desa Menawan, Moh Solikhin saat dihubungi Wawasan mengungkapkan pencarian korban longsor tersebut dilakukan warga secara beramai-ramai. Warga yang sebelumnya resah lantaran tim SAR tak segera melakukan pencarian, akhirnya bergotong royong untuk melakukan pencarian sendiri. ”Pagi sekitar pukul 07.00 WIB, sekitar 100 warga datang ke lokasi untuk melakukan pencarian. Tim SAR sendiri baru datang siang harinya, sete-
GEBYAR
8
Siap Dilamar Dude ARTIS Alyssa Soebandono dikabarkan sudah siap mengarungi rumah tangga dengan pesinetron Dude Herlino. Bahkan, kabarnya Alyssa tak sabar dilamar Dude. Alyssa sendiri masih belum mau bicara banyak soal kisah cinta mereka ke publik. Namun dalam beberapa kesem patan, dia selalu bersama Dude.
Banjir benar-benar melumpuhkan Kota Kudus dan sekitarnya. Krisis pangan dan BBM pun mengancam wilayah tersebut. Kondisi ini semakin membuat derita masyarakat setempat semakin bertambah. PASOKAN bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Kudus, hingga kini masih tersendat akibat banjir. Dari 15 SPBU yang ada di Kudus, baru sebagian kecil yang sudah mendapatkan pasokan, dan itupun langsung diserbu oleh ratusan kendaraan. Pantauan Wawasan di SPBU jl A Yani depan Matahari Mal, pasokan bensin premium datang pukul 14.00 WIB, sebanyak 1 tangki kapasitas 16 ribu liter. Namun, pasokan tersebut langsung diserbu ratusan kendaraan bermotor yang sebagian
lah tiga korban ketemu,” kata Solikhin. Menurut Solikhin, warga melakukan pencarian dengan melakukan penyemprotan air menggunakan mesin pompa. Air dari pompa tersebut disemprotkan ke timbunan lumpur yang mengubur rumah warga. Alhasil, sekitar tiga jam melakukan pencarian, tiga korban pertama akhirnya ditemukan yakni keluarga Asrori (40) bersama isterinya Kumiyati (40) dan anaknya Ulfa (12) yang terkubur di dalam rumahnya. Selanjutnya, pencarian pun kembali dilakukan. Dan hasilnya, tiga korban lainnya berhasil ditemukan yakni Istiqomah (46) Ismawati (40) dan anaknya M Iwan (8). Keenam jenazah yang ditemukan tersebut saat
PUTUS: Nampak sebuah ruas jalan di Desa Rahtawu, Kudus putus akibat longsor. Akibatnya puluhan warga terisolasi.■ Foto: Ali Bustomi-yan ini sudah dimakamkan di pemakaman umum setempat. Hanya Istiqomah yang kemudian dimakamkan di Desa Ke-
dungsari, tempat saudaranya tinggal. Bersambung ke hal 7 kol 1
Krisis BBM di Tengah Derita Banjir
Stok Bensin SPBU dalam Tiga Jam Ludes sudah mengantre sebelum mobil tangki datang. ”Saya sudah antre dua jam, baru pasokan datang,” kata Heriyanto, salah seorang pengendara motor yang ikut antre. Antrean panjang mengular sampai ke jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar SPBU sempat mengalami kemacetan. Dalam tempo sekitar 3 jam, stok yang ada langsung habis. Selain itu, antrean panjang juga sempat mengakibatkan kericuhan akibat adanya pengendara motor yang menyerobot. Namun, kondisi tersebut dapat teratasi dengan adanya petugas kepolisian yang berja-
ga. Hartono, pengawas di SPBU A Yani mengungkapkan, setelah sempat kosong selama sehari, baru kemarin pihaknya mendapat pasokan. Selain itu, pasokan yang datang hanya BBM jenis solar. ”Untuk saat ini, kami hanya melayani pengisian kendaraan bermotor. Bersambung ke hal 7 kol 3 DISERBU: Puluhan kendaraan menyerbu SPBU Jl A Yani Kudus, dalam beberapa jam pasokan BBM jenis premium sebanyak 16 ribu liter habis. ■ Foto: Ali Bustomi-yan