■ Minggu Kliwon ■ 26 Januari 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 302 TERBIT 16 HALAMAN ISSN 0215 3203
Ratusan Rumah Hancur ■ Giliran Gempa Goncang Jateng KEBUMEN - Prahara bencana alam belum berakhir di Jawa Tengah. Selain banjir yang melumpuhkan wilayah Pantura Jateng, giliran gempa bumi 6,5 SR yang berpusat di Kebumen, mengakibatkan goncangan di hampir semua daerah wilayah Jateng, Sabtu (25/1) siang. Ratusan rumah diperkirakan rusak dan roboh akibat gempa yang dirasakan sejumlah daerah tersebut. Data di Banyumas, khusus di Kecamatan Pekuncen saja sekitar 83 rumah dan sebuah masjid roboh, kemudian di Cilacap sekitar 20 rumah juga rusak. Namun Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, dampak gempa ada sekitar 45 bangunan terdiri dari rumah, masjid dan lainnya rusak. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan. “Laporan sementara perkembangan dampak bencana gempa bumi 6,5 SR pada kedalaman
48 km, posisi 104 km barat daya Kebumen pada pukul 12.14 WIB telah menyebabkan puluhan rumah rusak,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Sabtu (25/1) siang. Data yang dihimpun Wawasan hampir seluruh kota di Jateng merasakan goncangan gempa tersebut. Bahkan sebagian daerah di DIY, Jabar, Jatim dan DKI Jakarta pun merasakan goyangan meskipun tak begitu besar. Sejumlah daerah di Jateng yang terasa besar gonBersambung ke hal 2 kol 3
Pergerakan Lempeng Indo Australia dan Eurasia JAKARTA - Gempa 6,5 SR berpusat di 104 km barat daya Kebumen, Jawa Tengah. Apa penyebab gempa dengan kedalaman 79 km ini dan tidak menimbulkan dampak tsunami ini? “Lempeng Indo Australia dan Eurasia selalu bergerak 610 cm per tahun. Pergerakan antar 2 lempeng, ada daerahdaerah yang akan patah karena tidak tahan. Itu sebenarnya. Lokasi gempa ini sumber pertemuan dari dua lempeng,” ujar Suharjono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Sabtu (25/1). Menurut Suharjono, gempa tersebut merupakan proses normal. Gempa itu sebagai bentuk pelepasan energi dari pertemuan lempeng. Sebelumnya BMKG merevisi skala besaran gempa dari 6,5 SR menjadi 6,2 SR. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Setelah menerima laporan dari berbagai stasiun pemantauan, update per jam 12.38 WIB, informasi magnitude 6,2 SR posisi di 8.22 LS-109.22 BT dengan kedalaman 79 km,” kata petugas ruang operasional gempa BMKG, Novita Jumat (25/1). Bersambung ke hal 2 kol 6
GEBYAR
8
Nyaris Telanjang Gara-gara Gempa GEMPA berkekuatan 6,5 Skala Richter yang menggoyang kawasan 104 km barat daya Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (25/1) siang juga turut dirasakan oleh artis Julia Perez (Jupe). Kala itu, Jupe sedang berada di Cirebon, Jawa Barat untuk melakukan syuting. Saking paniknya, tunangan pesepakbola Gaston Castano itu nyaris keluar kamar hotel hanya memakai handuk.
ROBOH: Bangunan Masjid Jami At-Taqwa di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, roboh akibat gempa bumi yang berpusat di Kebumen, Sabtu (25/1). ■ Foto: SMNetwork/Dian Aprilianingrum-yan
Pencuri Mayat Kabur dari RSJ
Jalan Darurat Belum Rampung, Pantura Kudus Masih Putus
CILACAP - Resi Rokhis Suhana alias Satria Pamungkas (27), tersangka kasus pembongkaran makam di Cilacap, Jawa Tengah menghilang saat sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Magelang, Rabu (22/1) malam. Warga sempat melihat Resi berkeliaran di Terminal Cilacap pada Kamis (23/1) malam. “Resi sudah kabur sejak Rabu (22/1) lalu, kemudian ada masyarakat yang menginformasikan melihat Resi di Terminal Cilacap,” kata Kapolres Cilacap AKBP Andry Triaspoetra melalui Kasat Reskrim Pol-
res Cilacap, AKP Agus Puryadi, Sabtu (25/1). Menurut dia, pihaknya sangat menyayangkan kaburnya Resi dari RSJ Magelang. Apalagi informasi kaburnya Resi didapat dari laporan masyarakat dan bukan informasi resmi dari RSJ Magelang. “RSJ Magelang tidak memberitahu ke Polres jika Resi kabur. Kita tahunya dari masyarakat,” ujarnya. Dia menjelaskan, Resi yang sudah divonis mengalami gangguan kejiwaan ini direkomendasikan oleh RSUD Banyu-
Bencana tanah longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus menyisakan duka yang sangat mendalam bagi warga setempat. Selain banyak warga yang kehilangan anggota keluarga, mereka juga memprihatinkan pencarian korban yang terkesan lamban karena mengandalkan peralatan manual.
Sulitnya Mengevakuasi Korban Longsor di Gebog
TANAH longsor di Kembangan, Kecamatan Gebog Kudus ini telah menimbun 12 warga. Dari jumlah itu, sembilan orang sudah ditemukan dan meninggal dunia. Sedangkan tiga orang lainnya yakni Srikah (51), penduduk RT 3 RW 6, Mursidi (45) dan ibunya, Rukmi (60), warga RT 4 RW 6 hingga kini belum ditemukan. Suami Srikah, Suwodo (55) ditemukan sekitar 50 meter dari rumahnya, siang kemarin dalam kondisi mening gal.
Bersambung ke hal 2 kol 1
KUDUS – Hingga Sabtu (25/1), genangan banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten Kudus, masih belum kunjung surut. Tak hanya itu, kepungan banjir juga membuat akses masuk dan keluar Kudus belum kunjung terbuka. Bersambung ke hal 2 kol 1 DIURUK: Jalan di sekitar terminal Induk Jati Kudus diuruk batu kerikil sebagai jalan darurat, menghindari genangan agar jalan Kudus-Demak bisa dilalui. ■ Foto: Ali Bustomi-yan
Hanya Andalkan Cangkul dan Semprot Air Puluhan warga dibantu 18 personel Arhanudse, dan relawan SAR, menemukan jenazah korban tertutup daun-daun dan lumpur. Berbeda dengan korban lainnya yang ditemukan di dalam rumah, Suwodo terseret arus sungai Guyangan yang saat itu sangat deras. Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Kodim 0722 Kudus, CARI KORBAN: Pencarian korban longsor di RT 3 RW 6 Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus, oleh warga, relawan SAR dan anggota Arhanudse, Sabtu (25/1) sore. ■ Foto: SMNetwork/Anton WH
Pelda Sunawan yang ditemui di lokasi, Sabtu (25/1) menyatakan saat longsor menimpa rumahnya, Suwodo diperkirakan ikut hanyut ke sungai Guyangan yang ada di dekat rumahnya. ‘’Dia ditemukan sekitar pukul 11.30,’‘ katanya. Mengenai kendala yang ditemui dalam proses evakuasi, yakni proses masih dilakukan dengan cara manual. Pencarian tetap mengandalkan cangkul dan mesin diesel untuk menyemprot air ke tumpukan lumpur. Alat berat tidak dapat masuk karena jalan menuju ke lokasi sangat sempit. ‘’Alat berat sulit masuk ke kawasan ini,’‘ ungBersambung ke hal 2 kol 3