Polisi Tertembak Pistol Sendiri SALATIGA - Kejadian yang tak disengaja menimpa anggota Polres Salatiga. Juru bayar atau Kasi Keuangan Polres Salatiga Ipda Jalu tertembak paha kirinya oleh pistolnya sen -
diri jenis Revolver, Selasa (28/1). Kejadian yang berlangsung di ruang kerja Ipda Jalu terseBersambung ke hal 7 kol 3
Honor Saksi Pemilu Belum Final SEJUMLAH parpol berharap dana saksi Pemilu Rp 700 miliar lekas disetujui. Namun menurut Mendagri Gamawan Fauzi, dana ini belum disetujui alias belum final. “Ya belum. Ini kan baru proses yang sedang berjalan, uangnya belum disetujui atau tidak. Kalaupun disetujui nanti harus dilahirkan dalam
bentuk Perpres,” kata Mendagri Gamawan Fauzi kepada wartawan di Istana Bogor, Jabar, Selasa (28/1). Anggaran tersebut rencananya akan diberikan melalui Bawaslu. Bentuknya dalam bentuk anggaran mitra pengawas Pemilu. Anggaran unBersambung ke hal 7 kol 1
■ Rabu Pon ■ 29 Januari 2014 TAHUN KE 28 NO: 305 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
Gamawan Fauzi Foto: Dok
Banjir, Pantura Macet Lagi KUDUS – Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Kudus, membuat genangan air banjir kembali naik. Akibatnya, kemacetan di jalur Pantura yang sempat sedikit terurai, kembali terjadi dan membuat antrean panjang kendaraan tak terelakkan. Selain di kawasan Tanggulangin depan terminal induk yang masih tergenang, air juga menggenangi jalur Pantura Kudus-Pati tepatnya di Desa Ngembalrejo, depan pabrik rokok Jambu Bol dengan ketinggian hingga 60 cm. Selain itu, genangan yang sama juga terjadi di kawasan Bareng depan SPBU Kerawang. Kondisi tersebut membuat ratusan kendaraan pribadi maupun sepeda motor tidak bisa melintas. Hanya truk-truk serta kendaraan besar saja yang masih mampu menerjang genangan air. Untuk menghindari kemacetan, personel polisi yang diterjunkan memasang portal di Pertigaan Ngembalrejo. Di pertigaan STAIN Kudus juga dipasang penunjuk jalan alternatif yang nantinya melewati Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus dan nantinya tembus hingga Perempatan Kerawang atau Jalan Pantura Kudus. Meski demikian, sejumlah pengen-
dara sepeda motor ada yang nekat menyeberangi jalur tersebut dengan menggunakan jasa penyeberangan menggunakan gerobak dorong. Meskipun truk besar ada yang berani melintas, namun banyak pula yang tidak berani dan memilih antre menunggu genangan banjir surut di sepanjang Jalur Lingkar Kudus, karena khawatir mogok di tengah genangan banjir. ”Air mulai menggenang sekitar pukul 09.30 WIB, karena limpasan sungai dan saluran yang tidak mampu menampung debit air,” ujar Hadi, salah seorang warga. Kondisi serupa juga terjadi di jalan pengubung KudusPurwodadi. Genangan banjir setinggi 50 cm juga menggenangi kawasan Tanjungkarang hingga ke Ngemplak. Akibatnya, sejumlah kendaraan pribadi dan sepeda motor tidak bisa melintas jalur tersebut. Hanya Bersambung ke hal 7 kol 3
EVAKUASI: Petugas mengevakuasi orang tua dan anak-anak korban banjir di Desa Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Selasa (28/1). Banjir mengakibatkan ribuan rumah di Pemalang kembali terendam. ■ Foto: Probo Wirasto-yan
GEBYAR
8
Langsung Dilamar TITIK kesabaran Nia Daniati terhadap Farhat Abbas habis. Pelantun GelasGelas Kaca tersebut telah menggugat cerai Farhat ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (27/1).
Tiga Pejabat Pemprov Tersangka Bansos SEMARANG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng, meningkatkan status penyelidikan kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintahan Jateng tahun 2010/ 2011 ke tingkat penyidikan. Dalam kasus ini, Kejati menetapkan tiga pejabat Pemerintah Provinsi Jateng sebagai tersangka. Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) itu ditandatangani Kepala Kejati Jateng, Babul Khoir Harahap pada tanggal 22 Januari lalu. Penetapan tersangka, didasarkan hasil gelar perkara penyidik Kejati. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jateng, Eko Suwarni dikonfirmasi wartawan perihal penetapan itu, mengakui. “Berdasarkan ekspose tanggal 22 Januari 2014, Kejati meningkatkan penyelidikan kasus
Bansos 2010 dan 2011 ke tahap penyidikan. Dengan menetapkan tersangka MY dalam kasus bansos 2010, serta tersangka JM dan JS dalam kasus Bansos 2011,” kata Eko, Selasa (28/1) malam. Dari informasi yang dihimpun Wawasan menyebutkan, ketiga tersangka tersebut berada di bagian Biro Bina Mental Sekda Provinsi Jateng. Mohamad Yusuf, mantan Kepala Biro Bina Sosial, Joko Mardiyanto, mantan Kepala Biro Bina Mental dan Joko Suyanto, mantan Ketua Tim Verifikasi. Joko Mardiyanto sendiri, kini diketahui menjadi staf ahli Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Sebagaimana diketahui, kasus dugaan tindak pidana korupsi terjadi pada pos anggaran bansos pendidikan tahun 2010 dan bansos kema-
syarakatan tahun 2011. Kejati Jateng sebelumnya mengungkapkan, pos bansos pendidikan berasal dari Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng. Penyidikan kasus bansos kemasyarakatan yang dikeluarkan bina sosial salah satunya didasarkan pada satu alat bukti investigasi BPKP Jateng. Modus dan pola dugaan korupsi yang dilakukan, ditemukan adanya sejumlah titik sampel yang diduga fiktif. “Polanya sudah diketahui. Ada sampel 112 titik di Jateng, penerimanya fiktif. Ada sekira 4.000 penerima,“ kata dia. Kejati menyatakan bidikan target diarahkan pada aktor intelektual pelaku korupsi. “Bidikannya bukan ke penerima. Tapi aktor intelektual terkait Bersambung ke hal 7 kol 1
MACET LAGI: Jalan Pantura Kudus-Pati tepatnya di depan pabrik rokok Jambu Bol, Desa Ngembalrejo, kembali tergenang dan mengakibatkan jalur pantura macet. ■ Foto: Ali Bustomi
Ribuan Rumah di Pemalang Terendam PEMALANG - Banjir kembali menerjang tujuh kecamatan di Pemalang, yakni Ulujami, Comal, Ampelgading, Petarukan, Bodeh, Pemalang, dan Taman. Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Ulujami yakni Desa Pesantren, Mojo dan Limbangan pada Selasa (28/1). Menurut Ratmono (45) warga RT 4 RW 8 Desa Pesantren, banjir berasal dari air Sungai Comal yang meluap jam 03.00 dan mulai masuk ke rumah warga. Puncaknya pukul 08.0009.00. Dan ini merupakan keja-
dian yang kedua setelah Hari Senin yang lalu. “Saya sendiri saat air masuk masih tidur karena kecapaian setelah banjir sebelumnya, sehingga tidak sempat menyelamatkan barang-barang seperti kasur dan lainnya,”paparnya. Aparat dan dinas terkait seperti TNI/Polri, BPBD, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta lainnya langsung bahu membahu mengungsikan warga dengan menggunakan Bersambung ke hal 7 kol 3
Mobil Mewah Tubagus Disita
Penyidik KPK Sempat Bingung Nyopir KPK berhasil menyita lima mobil mewah milik Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan. Tak mudah bagi KPK untuk bisa membawa super car itu sampai ke gedung KPK. BERDASARKAN informasi yang dihimpun, Selasa (28/1), halangan pertama yang dihadapi penyidik adalah tidak adanya mobil-mobil mewah itu di rumah di Jl Denpasar VI, Jakarta Selatan. Penyidik harus memutar otak untuk bisa menemukan tempat penyimpanan mobil itu. Meskipun sulit, penyidik akhirnya menemukan gudang
yang dijadikan tempat penyimpanan mobil berharga miliaran rupiah milik Wawan. Masalah belum selesai di situ. Setelah menemukan mobil, ternyata para penyidik KPK ragu untuk mengendarai mobil-mobil Wawan sampai ke KPK. “Memang semalam kita sempat bingung mau bawa mobilnya,” ujar penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya. Seperti diketahui, karakter mobil sport memang berbeda dengan mobil pada umumnya. Ada kesulitan tersendiri untuk mengemudikan mobil itu. Wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto saat dikonfirmasi
membenarkan bahwa mobilmobil mewah Wawan ditemukan di sebuah gudang. Namun, Bambang tak mau menyebut lokasi keberadaan gudang penyimpanan itu. “Itu memang ada di beberapa tempat, bahkan salah satunya ada di gudang, tapi yang penting adalah barang-barang itu sudah ditemukan. Pokoknya ada di satu tempat bukan di Denpasar tapi di tempat lain,” ujar wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Bersambung ke hal 7 kol 1
Grafis: Decky/Foto: Antara