WAWASAN 09 Februari 2014

Page 1

■ Minggu Wage ■ 9 Februari 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 315 TERBIT 16 HALAMAN ISSN 0215 3203

Mengulang Setengah Abad ■ Liverpool Bungkam Arsenal 5-1 LIVERPOOL - Hampir tujuh tahun lamanya Liverpool tak pernah mengalahkan Arsenal di Anfield. Semalam The Reds mengakhiri puasa itu dengan sensasional, menghantam The Gunners dengan skor 5-1.Sebelum laga pekan ke-25 di Premier League, Sabtu (8/2) malam WIB ini, Liverpool terakhir kali mengalahkan Arsenal di liga adalah tanggal 13 Maret 2007 dengan skor 4-1, di mana Peter Crouch mencetak hattrick. Setelah itu Arsenal justru berjaya di depan publik stadion yang akrab disapa The Kop itu, dengan mengumpulkan tiga kemenangan dan tiga hasil imbang. Musim lalu saja gol-gol Lukas Podolski dan Santi Cazorla membawa Arsenal menang 2-0. Jika dirunut lagi ke belakang, Liverpool bahkan hanya sekali menang dari 13 pertemuan terakhir dengan Arsenal di Premier League. Maka rekor buruk itu pun membayangi The Reds saat menjamu Arsenal semalam. Bersambung ke hal 2 kol 3 GOL STURRIDGE: Pemain Liverpool Daniel Sturridge melesakkan bola ke gawang Arsenal. Daniel mencetak gol pada pertandingan antara tuan rumah Liverpool vs Arsenal, di Anfield, Liverpool, Sabtu (8/2) malam WIB. ■ Foto: Getty Images

Dana Desa Rawan Dikorupsi ■ Jateng Gelontor Rp 453,3 Miliar SEMARANG - Pembagian dana desa yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jateng memerlukan pengawasan hingga proses tahapan pelaksanaan penggunaan. Kekhawatiran salah penggunaan dana tersebut bisa memicu tindak korupsi, karena tidak semua kepala desa mengetahui apa kegunaan dari dana desa tersebut. “Sosialisasi saya rasa tidak hanya berhenti di sana, tapi ada juga pendampingan penggunaan. Pasalnya, kalau tidak tahu uang itu untuk apa, bisa jadi kepala desa yang benar-benar tidak tahu malah dikira korupsi. Akuntabilitas desa juga harus dimaksimalkan,” ungkap pengamat politik Undip Teguh Yuwono saat dihubungi Wawasan, Sabtu (8/2).

Skema penerimaan, lanjut dia, harus melalui prosedur yang jelas. Sebab jika dana tersebut masuk lewat rekening pribadi kepala desa maka akan menimbulkan banyak spekulasi negatif. Menurutnya, mekanisme penerimaan harus disaksikan langsung oleh sekretaris desa dan perangkatnya, dalam pengawasan bupati dan camat. Dalam pelaksanaannya pun,

kata dia, harus jelas. Pelaksanaan yang akan diawasi oleh Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) dan Pansus tingkat kabupaten harus berjalan optimal. “Ada inspektorat kabupaten juga. Maka pengawasan bisa dilaksanakan dengan baik,” timpalnya. “Untuk apa uangnya dan membangun apa. Yang menjadi kekhawatiran pelaksanaannya yang rawan dikorupsi jika tidak diawasi. Sehingga pengelolaannya harus jelas dan transparan,” tandasnya. Terpisah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada rakor bupati di Pemalang menegaskan, pentingnya memahami aturan teknis pencairan dana yang masuk dalam APBD Provinsi

Jateng 2014. “Tahun ini pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran bantuan keuangan untuk pemerintah desa sebanyak Rp 453,3 miliar. Jumlah tersebut meningkat 600 persen dibandingkan 2013 lalu yang hanya Rp 72 miliar,” ungkap dia di Gedung Serbaguna Pemalang Expo Center, Sabtu (8/2). Ganjar menekankan agar pa-

RAKOR: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam rakor pemerintah kota/kabupaten dan kades se eks-Karisidenan Pekalongan membahas bantuan keuangan desa. ■ Foto: SMNetwork/Saiful B.

GEBYAR

8

Ingin Ikut Maraton DEMI sebuah peran, artis muda Olivia Lubis Jansen rajin berolahraga. Semua itu agar ia bisa mendalami peran yang akan dimainkan di film Mari Lari besutan sutradara Delon Tio.

Berada di lokasi pengungsian memang tak seenak tinggal di rumah sendiri. Semua kebutuhan sehari-hari hampir pasti serba mengalami kekurangan. Mulai dari kebutuhan air bersih hingga kebutuhan makan dan obatobatan, meski sudah mendapatkan uluran tangan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, masih saja sering mengalami kekurangan akibat berbagai kendala. SEBAGAI akibat pipa saluran air ikut diterjang longsor, ratusan pengungsi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Korban longsor dan tanah gerak ini pun mengandalkan air hujan dan air sungai yang lokasinya cukup sulit dijangkau untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Bahkan, untuk MCK pun pengungsi kesulitan dan harus tu-

da saya, bisakah dana itu untuk membuat dapur di balai desa. Saya jawab, tentu tidak bisa. Dia kemudian mengatakan sebenarnya sudah tahu bakal tak boleh, tapi coba-coba saja siapa tahu bisa,” ceritanya disambut tawa hadirin. ■ Tidak Dipotong Kepala Bapermades Provinsi Jawa Tengah, Tavip Supriyanto menambahkan, bantuan yang diberikan nantinya ditransfer ke kas daerah masing-masing. Dia jamin tak ada pemotongan. Bantuan tersebut akan diterima secara utuh oleh desa. ‘’Bantuan keuangan tidak boleh digunakan untuk upah tenaga kerja, pembangunan masjid, gedung sekolah, maupun sarana prasarana perkantoran. Namun lima persen dari dana yang diberikan bisa digunakan untuk ke Bersambung ke hal 2 kol 1

Tambal Jalan, Jateng Bantu Rp 150 M PEMALANG - Gubernur Jawa Ganjar Pranowo mengakui, perbaikan jalan dan jembatan serta relokasi menjadi prioritas dalam penanganan bencana yang terjadi di Jawa Tengah, meskipun anggaran yang dibutuhkan besar. Pemerintah provinsi memiliki anggaran tanggap darurat sebesar kurang lebih Rp 150 miliar, namun demi-

ra kepala desa mencermati peraturan gubernur dan ketentuan yang mengatur bantuan desa dengan baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Semuanya itu sudah diatur, lengkap dengan formulir di lampiran sehingga memudahkan pelaksanaan. Apa yang dilarang jangan dilanggar. “Pernah seorang kepala desa bertanya pa-

kian disarankan agar pemerintah daerah/kota melakukan penanganan terlebih dahulu dengan menggunakan anggaran sendiri. “Akibat bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah mencapai triliunan. Kami prioritaskan penanganannya pada perbaikan jalan dan jembatan, karena dimanfaatkan oleh masyarakat luas termasuk relokasi permukiman warga yang sudah tidak bisa ditempati,” tegas Gubernur usai rakor bupati di Pemalang, Sabtu (8/2). Penanganan jalan-jalan yang Bersambung ke hal 2 kol 1

Pemukiman Hambat Normalisasi Sungai SEMARANG - Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah sudah mulai melakukan penambalan beberapa tanggul yang jebol saat air sungai meluap. Penambalan tersebut dilaksanakan sambil menunggu kajian dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) di Jakarta. “Normalisasi sungai baru bisa dilaksanakan setelah menunggu kajian dari Kemen PU. Kapan Kemen PU mulai melaksanakan studi dan sebagainya, deadline dari hasil kajian tersebut. Kemungkinan usai musim hujan selesai,” jelas Kepala Di-

nas PSDA Provinsi Jateng Prasetyo Budie saat dihubungi Wawasan, Sabtu (8/2). Sambil menunggu kajian tersebut, kata dia, beberapa wilayah di Jateng pun melaksanakan pemeliharaan dengan dana terbatas. Prasetyo mencontohkan seperti yang dilaksanakan di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. BBWS tersebut melakukan penanganan pelebaran sungai akibat sedimentasi yang parah karena tanggul jebol. “Alur yang sempit seperti di Bersambung ke hal 2 kol 1

Warga Bojongkoneng Bertahan di Pengungsian

Tidur di Tenda, Andalkan Air Hujan run ke sungai yang lokasinya sulit dijangkau. Suratno (42), salah seorang pengungsi mengaku menampung air hujan di ember dan kaleng bekas cat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk masak dan minum, dirinya mengambil air di sungai atau rumah tetangga di dukuh lain yang tidak mengalami longsor. “Mandi dan buang hajat ke sungai di bawah,” tuturnya. Sementara itu akibat hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Kandangserang mengakibatkan lokasi pengungsian semakin becek dan berlumpur. Para pengungsi pun membuat parit-parit daru-

rat di sekitar tenda - tenda milik mereka, agar air tidak masuk ke dalam tenda. Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sutjatmiko mengatakan, untuk bencana banjir di Kabupaten Pekalongan sudah surut dan tidak ada pengungsi. Pihaknya kini tengah fokus menangani pengungsi di Desa Bojongkoneng. Bersambung ke hal 2 kol 3 DARURAT: Pengungsi di Desa Bojongkoneng membuat parit-parit darurat di sekitar tenda pengungsian, agar air hujan tidak masuk ke dalam tenda. ■ Foto: Hadi Waluyo.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 09 Februari 2014 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu