■ Jumat Legi ■ 6 Juni 2014 TAHUN KE-29 NO: 73 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
Belum Ada Pejabat Cuti ■ Kampanye Pilpres di Jateng SEMARANG - Belum ada satupun kepala daerah yang bakal terlibat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) mengajukan izin cuti. Padahal Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng mencatat ada 33 kepala daerah dan wakilnya yang merupakan pengurus partai politik. “Sampai saat ini kami belum mendapat tembusan dari tim kampanye masing-masing pasangan maupun izin cuti para pejabat di seluruh Jawa Tengah, yang masuk tim kampanye dan akan melakukan kampanye di wilayah ini,” Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Jateng, Teguh Purnomo, Kamis (5/6). Bagi kepala daerah maupun wakilnya yang menjadi anggota tim atau juru kampanye, harus memenuhi syarat yaitu terdaftar dalam tim kampanye dan ada surat izin cuti dari pejabat yang berwenang. Bawaslu akan melakukan pengecekan apakah mereka sudah memenuhi persyaratan tersebut. “Jika hasil pengecekan tersebut ternyata tidak terpenuhi, maka pengawas akan melarang yang bersangkutan berbicara banyak sebagai juru kampanye,” ujarnya. Bawaslu mencatat, dari 35 kabupaten/kota ada 25 daerah yang kepala dan wakilnya merupakan pengurus partai politik. Daerah tersebut di antaranya Kota Semarang, Kendal, Kota Salatiga, Kudus, Jepara, Grobogan, Blora, Rembang, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Kota Surakarta, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung, Purbalingga, Cilacap, Banyumas, Brebes, Kota Tegal, Kota Pekalongan dan Batang. Dari 33 kepala daerah, seba-
nyak 17 orang berasal dari PDIP, Partai Golkar 9 orang, PPP 4 orang, kemudian Partai Demokrat, PKB, dan PKS masing-masing satu orang. “Pengawas kabupaten, kecamatan dan desa berjanji akan bertindak tegas bila ditemukan pelanggaran kampanye oleh kepala daerah,” tuturnya. Tercatat kepala daerah yang masuk dalam tim kampanye sesuai yang diserahkan KPU Jateng, di antaranya Bupati Wonosobo Kholik Arif (Jokowi-JK) dan Wakil Walikota Salatiga M Harris (Prabowo-Hatta). Selain itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko juga menjadi tim pemenangan Jokowi-JK. ■ Malam Hari Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengakui, belum berniat mengajukan cuti kampanye dalam rangka Pilpres. Pihaknya lebih memilih melakukan kampanye di luar jam kerja kantor. “Memberikan pelayanan kepada masyarakat merupakan hal terpenting. Sedangkan kegiatan partai dalam rangka konsolidasi bisa dilakukan pada malam hari”, ungkap Rudy, Kamis (5/6). Hadi Rudyatmo yang menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo ini mengatakan, tim pemenangan Jokowi-JK hanya menerapkan metode kampanye Bersambung ke hal 7 kol 1
PENGAMANAN CAPRES: Petugas terlibat adu tembak dengan teroris yang menyerang konvoi kendaraan seorang “calon presiden”, pada simulasi pengamanan calon presiden di kompleks Akademi Kepolisian (Akpol)Semarang, Kamis (5/6). ■ Foto:Weynes-yan
Prabowo Rp 100 Juta, Jokowi Rp 500 Ribu SEMARANG - Dua tim pendukung pasangan capres-cawapres pada pilpres 2014 tingkat Jateng telah melaporkan dana kampanye (DK) tahapan awal ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng. Dari hasil laporan berdasar dana yang masuk ke kedua rekening masing-masing calon, Gerindra telah menerima DK sebanyak Rp 100 juta. Sementara, pada poros Jokowi menerma dana sebesar Rp 500.000. Laporan awal dana kampanye telah ditempel di papan pe-
ngumuman KPU Jateng. Tim Prabowo-Hatta Jateng membuka rekening di Bank Mandiri pada 3 Juni 2014. Tabungan Rp 100 juta itu berasal dari sumbangan perseorangan, tanpa keterangan identitas khusus. Sedangkan Tim Jokowi-JK membuka rekening di Bank Tabungan Negara pada 3 Juni 2014. Rekening Rp500 ribu itu berasal dari sumbangan partai politik. “Mereka melaporkan dana tersebut tepat waktu. Hanya saja laporan ini sampai di KPU pukul berapa saya saat itu se-
GEBYAR
Peran Antagonis SEBAGAI artis yang te ngah naik daun, ba nyak produser yang memanfaatkan Ayu Dewi, dan salah sat unya Maxima Picture. Memanfaatkan puncak popu laritas pre senter Dasyat ini Ody Mulya Lubis se laku pro duser film Viva JKT 48.
2
tim kampanye. Ini laporan rekening awal,” imbuh Hakim. Tim dari Prabowo melaporkan DK menggunakan rekening Bank Mandiri, sementara tim Jokowi menggunakan rekening BTN. Tak hanya melaporkan DK saja, kedua tim juga mengikutsertakan siapa saja yang masuk dalam tim, serta disposisi dalam tim kampanye. “Nanti, akan ada yang meneliti aliran dana. Peraturannya masih sama seperti pileg sesuai PKPU nomor 17,” timpalnya. ■ M9-yan
Diduga Ada Pelaku Lain Korupsi CBS Bank Jateng
Kejati Bantah Amankan Salim SEMARANG - Menanggapi ketidakpuasan masyarakat atas tuntutan pidana 2,5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta atau setara 6 bulan kurungan terhadap Bupati Rembang (nonaktif) Muhammad Salim, Kejati Jateng membantah sengaja mengamankan. Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng, Masyhudi, membantah tudingan pihaknya tak serius dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Salim. “Itu (tuntutan) sudah maksimal. Kalau ada pihak yang menuduh kami tidak serius, indikatornya apa? Kami tidak pernah main-main,” kata Masyhudi kepada warta-
dang tidak di tempat. Tapi secara catatan mereka melapor di tanggal yang sama, 3 Juni,” jelas Komisioner KPU Jateng, Hakim Juanedi saat ditemui Wawasan di kantornya, Kamis (5/6). Lantaran masih menjadi awal catatan laporan DK di KPU, pihak KPU memungkinkan data DK akan berjalan dinamis. Pada hari ini, jelas Hakim, laporan DK tahap pertama pilpres akan disusun dengan rapi dan dibukukan. “Secara prinsip sama dengan pileg kemarin. Hanya yang melaporkan ini adalah
Foto: Dok
Muhammad Salim wan, Kamis (5/6). Tuntutan itu, kata dia, didaBersambung ke hal 7 kol 3
SEMARANG - Sekretaris Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng, Eko Haryanto mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng membongkar dan menetapkan tersangka baru, atas kasus dugaan korupsi pengadaan CBS (Core Banking System) Bank Jateng. KP2KKN menilai penetapan tersangka Susanto Wedi, Pimpinan Cabang Utama Semarang dan Bambang Widiyanto, Direktur Operasional Bank Jateng masih kurang. “Kami mendesak Kejati membongkar kasusnya, karena patut diduga masih ada pelaku lain,” kata Eko kepada wartawan, Kamis (5/6).
Kejati mengusulkan agar dua tersangka kasus korupsi proyek pengadaan tahun 2006 yang diperkirakan merugikan keuangan negara sekira Rp 5 miliar dicekal. Permohonan ini sudah diajukan dan kini sedang diproses. “Penyidik sudah menyampaikan surat permohonan cekal dan saat ini kami lagi memprosesnya,” kata Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng Masyhudi, kemarin. Sementara, disinggung pemeriksaan tersangka Bambang Widiyanto yang kini masih dirawat di RS Telogorejo akibat sakit, Masyhudi mengaku akan Bersambung ke hal 7 kol 1
Pemugaran Menara Kudus
Tanpa Semen, Bata Direkatkan dengan Gesekan Meski sudah berusia sekitar lima ratus tahun, bangunan Menara Kudus hingga kini masih tegak berdiri. Namun siapa sangka menara yang dibangun di masa kejayaan Islam era Sunan Kudus tersebut sudah mulai lapuk dimakan usia. Guna menghambat proses pelapukan, BPCB (Badan Pelestarian Cagar Budaya) melakukan penggantian dinding bangunan menara agar tetap kokoh berdiri.
SIANG itu, puluhan pekerja dari BPCB nampak sibuk melaksanakan pekerjaannya untuk memugar dinding menara. Dengan menggunakan andang bambu yang didirikan di sekeliling menara, para pekerja secara hati-hati mencopot satu demi satu batu bata yang menempel pada dinding menara, untuk kemudian langsung diganti dengan batu bata baru. Uniknya, untuk menempelkan batu bata tersebut, tidak ada semen sedikitpun yang digunakan. Pekerja hanya menggunakan teknik menggesekkan
dua bata yang sebelumnya diberi air. Debu yang bercampur air tersebut akan mampu merekatkan batu bata tersebut. Koordinator tim ahli pemugaran Menara Kudus dari BPCB Jawa Tengah, Rabiman mengatakan, tubuh menara Kudus saat ini mengalami kerusakan di bagian dindingnya. Batu bata di Bersambung ke hal 7 kol 3 KONSERVASI: Para pekerja dari BPCB saat melakukan pemugaran terhadap Menara Kudus. ■ Foto: Ali Bustomi-yan