WAWASAN 16 Juli 2014

Page 1

■ Rabu Legi ■ 16 Juli 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 112 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

SOPIR STRES Hantui Pemudik SRAGEN - Para pemudik yang akan menggunakan jasa transportasi darat, khususnya angkutan bus antarkota antarprovinsi harus ekstra waspada. Pasalnya puluhan sopir bus angkutan Lebaran ditengarai banyak yang mengalami stres.

Mantan Rektor Unsoed Ajukan PK SEMARANG - Terkait putusan banding perkara korupsi proyek kerja sama Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dengan PT Aneka Tambang (Antam) senilai Rp 2,1 miliar, tiga terdakwa menyatakan tak mengajukan kasasi. Kendati hukumannya diperberat dari putusan sebelumnya, kasasi tak diajukan terdakwa karena batas waktunya sudah habis. Meski begitu, terdakwa masih berpikir menempuh upaya hu-

Bersambung ke hal 7 kol 3

Media Taqorrub

Foto: Umar

KH Muhammad (Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kendal) RAMADAN merupakan bulan yang selalu ditunggu­tunggu kedatanganya oleh seluruh u­ mat muslim di dunia. Salah sa­ tu alasanya karena semua amal ibadah di bulan Ramadan pa­ halanya dilipatgandakan. Ka­ Bersambung ke hal 7 kol 1

Rabu, 16 Juli 2014 11.48 15.08 17.41 18.52

Kamis, 17 Juli 2014 04.24 04.34 Sumber: Kanwil Kemenag Jateng

DIPERIKSA: Sebuah bus saat diperiksa kelaikan jalannya oleh petugas Dishub. Jawa Tengah sudah siap untuk menyambut para pemudik. ■ Foto:Ali Bustomi

Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan kesehatan para awak bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang melintas di Sragen. Para sopir menjalani tes kesehatan di terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Selasa (15/7). Tim gabungan yang terdiri atas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Polres Sragen tersebut, sedikitnya memeriksa kesehatan 40 sopir AKAP. Dalam pemeriksaan tersebut para sopir tak terpengaruh alkohol maupun obat terlarang. Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Di-

TES KESEHATAN: Petugas memeriksa kondisi kesehatan para para sopir bus di terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Selasa (15/7). ■ Foto: K-25 dik Haryanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan kesehatan para awak bus, mayoritas mereka mengalami gangguan ke-

sehatan, berupa darah tinggi yang bisa memicu stres. Bersambung ke hal 7 kol 3

Lintasan Tanpa Palang Pintu Dijaga Linmas KAJEN - Untuk mengantisipasi kecelakaan di perlitasan kereta api tanpa palang pintu, petugas Linmas akan ditempatkan untuk menjaga di perlintasan KA pada H - 6 Lebaran. Kepala Satpol PP Kabupaten Pekalongan, Yuswo Hadhi Prayitno STP MM, Selasa (15/7), mengatakan sejumlah perlintasan tanpa palang pintu yang akan dijaga oleh petugas Linmas, di antaranya di Desa Dadirejo, Waru Kidul, Waru Lor, Kampil, Tunjungsari, Blimbingwuluh, Tengengwetan, Tegalontar, dan Mejasem. Penjagaan itu akan dilakukan mulai H - 6 Lebaran. “Untuk jalur-jalur terobosan lebih

DIJAGA LINMAS: Perlintasan tanpa palang pintu di Kabupaten Pekalongan seperti di Galih ini akan dijaga petugas Linmas mulai H - 6 Lebaran. ■ Foto: Hadi Waluyo

Polda Diminta Evaluasi Senpi SEMARANG - Kasus tewasnya Kamyadi, warga Grobogan akibat ditembak oleh Brigadir Adha Prasetyo mendapat perhatian serius Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Jajaran Polda Jawa Tengah diminta merutinkan tes psikologi kepada anggota yang memegang senjata api pada satuannya masing-masing. Tes untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penyalahgunaan senpi dan mengakibatkan kematian. Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurrahman, Selasa (15/7) mengatakan valuasi terhadap polisi pemegang senjata api idealnya dilakukan secara rutin dalam waktu enam bulan sekali. Hal itu untuk mengetahui kelayakan psikologi seorang polisi, sehingga ke depan tidak

Foto: Dok

Hamidah Abdurrahman kembali muncul penyalahgunaan senjata api. Hamidah menilai Brigadir Agus Adha Prasetyo yang menembak mati Kamiyadi (40) warga Rejosari Grobogan telah

kehilangan kontrol diri. Apabila korban salah, sikap Agus seharusnya memilih jalur hukum daripada dihakimi sendiri. “Seharusnya jika ada tes psikologi bisa rutin, sehingga bisa mendeteksi anggota yang emosinya labil dan tidak. Mungkin Polri sudah mengevaluasi pemegang senpi, tapi tidak rutin. Jadi apabila ada anggota diketahui emosinya labil, maka senjata api harus ditarik,” katanya. Peristiwa tersebut, kata Hamidah, mencerminkan evaluasi terhadap polisi pemegang senpi tak maksimal dan tak rutin dilakukan. Dampaknya tampak dengan adanya anggota yang temperamental tapi lolos dari standar psikologi seorang pemegang senpi. “Pelaku harus diproses secara tegas. Jangan Bersambung ke hal 7 kol 3

baik ditutup saja untuk keamanan masyarakat,’’ ujarnya. Kapolres Pekalongan, AKBP Fajar Budiyanto SIK, menekankan pentingnya pengamanan perlintasan tanpa palang pintu di Kabupaten Pekalongan. Pasalnya dengan adanya jalur ganda atau double track, intensitas kereta yang melintas lebih tinggi, bahkan dalam sehari bisa mencapai 100 kereta api. “Antisipasi sabotase rel juga perlu ditekankan. Lakukan patroli dan pengecekan secara rutin,” tandasnya. Yuswo menambahkan untuk membantu mengamankan Lebaran, ada 89 personel Linmas yang akan diterjunkan ke

lapangan. Selain mengamankan perlintasan tanpa palang pintu, Linmas juga membantu pengamanan di tempat-tempat keramaian, seperti di sejumlah pasar tradisional dan objek wisata. ■ Koordinasi PT Kereta Api Daops VI DIY-Jateng akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah terkait penga manan di perlintasan kereta api. Saat ini terdapat 504 pintu perlintasan kereta api di wilayah Jateng-DIY, dan 348 di antaranya tak dijaga petugas. “KaBersambung ke hal 7 kol 1

Lelang Jabatan Sekda Dinilai Tak Transparan SEMARANG - Seleksi terbuka jabatan sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah dinilai tidak transparan dan sarat kepentingan atau pesanan kelompok tertentu. Nama-nama calon yang lolos mencerminkan ketidakwajaran dalam proses seleksi. “Masyarakat saja tahu ada pesanan dalam proses seleksi sekda. Kalau tidak transparan, tidak usah ada lelang jabatan,” tegas anggota Komisi A DPRD Jateng, Prajoko Haryanto, kemarin. Menurut dia, nama-nama yang lolos justru menyingkirkan pejabat senior di lingkungan Pemprov Jateng seperti Siswo Laksono yang sekarang menjabat Asisten Pemerintahan. Bahkan disinyalir Guber-

nur Ganjar Pranowo ingin menghalangi beberapa pejabat yang dulu dekat dengan mantan Sekda Hadi Prabowo. “Kita semua tahu ada beberapa nama pejabat yang dulunya dekat dengan Hadi Prabowo seperti Siswo Laksono dan Tegoeh Wynarno Haroeno (Kepala Dinas Perkebunan),” ujarnya. Proses seleksi juga dinilai sarat kepentingan politis seperti masuknya Sugeng Hariyono Kapuslitbang Pemerintahan Umum dan Kependudukan BPP Kemendagri. Disebut-sebut, masuknya Sugeng dapat mempengaruhi isu kasus korupsi pengadaan e-KTP yang disebut oleh Nazaruddin dilaBersambung ke hal 7 kol 1

Lebih Dekat dengan Masjid Mantingan

Dipahat Seniman Tiongkok, Jadi Kiblat Ukir Jepara Sekitar 7 Km arah selatan dari kota Jepara ada sebuah bangunan masjid kuna peninggalan masa lalu. Tepatnya di Desa Mantingan, Tahunan, Jepara, Masjid Mantingan berdiri. Bangunan ini lebih dikenal sebagai salah satu peninggalan Ratu Kalinyamat. Selain menjadi bukti sejarah Islam di Jepara, masjid ini juga menjadi awal bagi berkembangnya seni ukir di Jepara. SESUAI prasasti condrosengkolo yang terukir di bagian mihrab-nya (pengimaman), Masjid Mantingan dibangun pada ta-

hun 1549 H. Masjid ini bisa dikatakan menjadi bangunan masjid tertua di Jawa, setelah Masjid Agung Demak. Arsitektur bangunan Masjid Mantingan bisa dikatakan unik. Gabungan aliran arsitektur Tiongkok, Jawa dan Hindu terwakili dalam bentuk-bentuk bagian bangunan. “Arsitektur Masjid Mantingan ini dibangun dengan menggunakan perpaduan tiga gaya arsitektur. Masing-masing Tiongkok, Jawa dan Hindu. Jejak atas tiga gaya arsitektur itu sampai saat ini masih terlihat, meski sudah beberapa kali di-

lakukan pemugaran bangunannya,” ujar Ali Syafi’i (58), salah seorang pengurus Masjid Mantingan. Hal ini bisa terjadi karena pada masa itu Islam memang baru berkembang di tanah Jawa. Bagian atap masjid yang bersusun tiga merupakan gaya Bersambung ke hal 7 kol 3 TUNJUK UKIRAN: Penjaga masjid Mantingan menunjukkan seni ukir yang terpampang di masjid tersebut. ■ Foto: Budi Santoso


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 16 Juli 2014 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu