■ Senin Pahing ■ 11 Agustus 2014 TAHUN KE-29 NO: 134 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
Arsenal Juara Community Shield LONDON - Arsenal meraih kemenangan gemilang di laga Community Shield. Menghadapi Manchester City di Stadion Wembley, Minggu (10/8) malam WIB, The Gunners unggul telak 3-0. Baik City maupun Arsenal tidak tampil dengan seluruh bintangnya dalam laga tersebut. Di The Gunners Olivier Giroud awalnya tidak dipasang sebagai starter dan sebagai gantinya diturunkan Yaya Sanogo dengan didukung oleh Alexis Sanchez dan Santi Cazorla. Mathieu Debuchy yang baru diboyong dari Newcastle UniGOL TERAKHIR: Meski diadang tim ManCity, pemain Arsenal Olivier Giroud berhasil membobol gawang ManCity. Gol terakhir Olivier mengantarkan Arsenal juara, pada laga Community Shield antara Manchester City vs Arsenal, di Wembley, London, Minggu (10/8). ■ Foto: Getty Images
ted juga dimainkan sebagai starter. Meski begitu di pihak City di mana pada lini belakan mereka memilih tidak memainkan Joe Hart serta Vincent Kompany. Sebagai gantinya turun dipasang sejak menit pertama adalah kiper Willy Caballero serta duo bek tengah Matija Nastasic bersama Dedryck Boyata. Di lini depan Sergio Aguero bahkan tidak ada di bangku cadangan. Arsenal yang datang dengan status juara Piala FA, meraih kemenangan melalui gol-gol yang dibuat Santi Cazorla, Aaron Ramsey pada babak pertama dan tendangan jarak jauh Olivier Giroud di pertengahan babak kedua. Sementara City yang adalah juara Premier League tampil kurang bertaji. Tampil dengan lebih banyak pemain pelapis, anak didik Manuel Pellegrini tak mampu keluar dari tekanan Bersambung ke hal 7 kol 1
PURWOKERTO-TEGAL 15 JAM ■ Jalur Tengah Kembali Macet
4 Tewas di Jalur Macet
BANYUMAS – Meskipun angkutan Lebaran sudah berlalu, kemacetan masih terjadi pada sejumlah jalan di wilayah Banyumas. Jalur Purwokerto-Tegal yang biasanya hanya ditempuh kurang lebih tiga jam, Minggu kemarin harus ditempuh hingga 15 jam. Kemacetan ini merupakan dampak kerusakan jembatan Comal di Pemalang, sehingga arus lalu-lintas kembali dialihkan melalui jalur tengah. Bambang (55), warga KelurahanTanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan mengatakan, ia menempuh perjalanan dari
UNGARAN - Kasus pencurian disertai kekerasan (curas) yang menewaskan Rubiah hingga kini masih diselidiki anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Semarang. Polisi sudah memintai keterangan sembilan saksi terkait tewasnya janda enam anak tersebut. Namun sejauh ini pelaku pembunuhan terhadap Rubiah belum teridentifikasi. Polisi masih berusaha mencari informasi maupun buktibukti pendukung untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap Rubiah. Tim khusus telah diterjunkan ke lapangan untuk memburu pelaku. Polisi juga meminta keterangan warga sekitar yang rumahnya sempat diendus anjing pelacak yang diterjunkan dalam melakukan olah TKP. ‘’Ada sembilan saksi kita minBersambung ke hal 7 kol 1
Beri Cincin Sambil Berlutut
Bersambung ke hal 7 kol 3
MACET: Kendaraan besar terjebak kemacetan di Jalur Tengah Desa Margasari, Kabupaten Tegal. Hingga saat ini, kendaraan besar masih dialihkan melalui jalur selatan. ■ Foto : Haikal.
an Waru, Sidoarjo, Jatim. Informasi diperoleh menyebutkan, korban tewas tergencet truk saat menunggu antrean melintas. “Saat itu, arus ke selatan (Purwokerto) padat. Kemudian korban keluar dari truk dan berdiri di sela-sela antrean truk. Mendadak truk melorot dan korban tergencet,” kata Joko, petugas Terminal Bumiayu. Kecelakaan berikutnya terjadi di Jalan Lingkar blok Negaradaha sekitar pukul 13.00 WIB. Di lokasi kejadian ini, pengendara motor dan dua orang Bersambung ke hal 7 kol 3
■ Paman Tewas di Tangan Keponakan Kabinet Tanpa Parpol Lemahkan Pemerintahan Jengkel Ditegur, Sabit Berbicara
Pembunuh Rubiah Masih Misterius
GEBYAR
Tegal ke Purwokerto selama 15 jam. Bambang beserta keluarga usai menghadiri hajatan sunatan keponakannya di Tegal berangkat Sabtu (9/8) pukul 17.00 WIB dari Tegal dan baru sampai di Purwokerto Minggu
BUMIAYU - Kerawanan lalu lintas di jalur tengah Tegal-Purwokerto meningkat seiring kepadatan lalu lintas yang didominasi kendaraan besar seperti truk dan trailer. Minggu (10/8). Empat orang tewas dalam kecelakaan terpisah di Jalan Lingkar Bumiayu, Brebes. Seluruh jenasah korban, hingga pukul 16.00 WIB, masih disemayamkan di kamar mayat RSUD Bumiayu. Kecelakaan pertama terjadi pada pukul 03.00 WIB di turunan Bayur Lingkar Bumiayu menimpa sopir truk bernama Marjani (50) warga Desa/Kecamat-
6
PASANGAN Raffi Ahmad dan Nagita Slavina akhirnya menapaki babak baru dalam hubung annya. Kedua nya di ketahui telah me langsung kan acara lamaran, Sabtu (9/8) malam.
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi pernyataan Joko Widodo yang menginginkan orang-orang parpol meletakkan jabatannya jika menjabat di kabinet. “Ketua umum dan pengurus parpol tidak boleh menjabat di kabinet adalah tidak relevan dengan cita cita mengawal stabilitas pemerintahan karena stabilitas pemerintahan ditentukan oleh solid dan tidaknya dukungan di parlemen,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Fathan Subchi, Minggu (10/8). Menurut dia, program-program unggulan pemerintah termasuk juga usulan APBN dan RAPBN sangat mudah diganjal di parlemen dan pemerintahan tidak bisa berjalan dengan mulus. “Yang ‘punya’ parlemen adalah parpol, remotnya ada ketum parpol dan fraksi di parlemen,” katanya. Justru ketua atau pengurus parpol yang menjadi menteri akan memperkuat dukungan parlemen pada pemerintah. Ia
menilai, ide deparpolisasi di kabinet itu ‘kerjaan’ orangorang di sekitar Jokowi, termasuk tim transisi yang ingin meraih kekuasaan tanpa keringat apa pun, termasuk mendelegitimasi partai politik. “Harus diingat tidak ada negara demokrasi mana pun di dunia ini yang tidak butuh parpol. Sudah biasa dan lumrah ketum dan parpol menjadi anggota kabinet, karena parpol dalam rezim demokrasi yang diakui oleh konstitusi,” ujarnya. Sebaliknya, Fathan menilai orang nonparpol tidak punya kekuatan dan pengalaman politk dan justru nantinya secara politk akan membebani presiden dan wakil presiden terpilih. “Jangan sampai pemerintahan ke depan hanya berisi hiruk pikuk politik tanpa mengimplementasikan programprogram unggulan pemerintah karena bisa juga disandera oleh kepentingan politik dan parlemen,” tegasnya.
DEMAK - Kasus penganiayaan berbuntut meninggalnya korban kembali terjadi di wilayah hukum Polres Demak. Setelah pembunuhan kekasih sesama jenis di Salon Yanti Buyaran Karangtengah terungkap, kini giliran keponakan tega membunuh pamannya terjadi di De-
sa Karangasem Kecamatan Sayung, Minggu (10/8). Dalam penyidikan tersangka, M Nasir (26) berkilah dirinya kalap dan membacok Suwarjo (40) hingga tewas karena jengkel sang paman menegur sambil melotot. Berdasarkan keterangan salah seorang saksi, Widodo (35),
kejadian sekitar pukul 09.00 WIB itu bermula saat Nasir berada di rumahnya di RT 01/IV Dukuh Dempel yang sedang menidurkan anaknya, namun merasa terganggu suara berisik gedor-gedor pintu oleh Sakdun. Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 1
Silaturahim Ulama Ngumpulke Balung Pisah
Menggagas Gerakan Rp 1.000 Warga Nahdliyyah Jalan Bedagan 462, Kampung Sekayu, Kota Semarang Minggu (10/8) tertutup untuk umum. Jalan menuju rumah H Musta’in itu hanya diperuntukkan bagi warga Nahdliyyin yang akan mengikuti acara Silaturahmi Ngumpulke Balung Pisah.
ka silaturahim “Ngumpulke Balung Pisah” di rumah H Musta’in di Jalan Bedagan No 462 Kampung Sekayu Semarang. Pada pertemuan yang digelar keenam kalinya itu Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji mengajak warga NU meng-
DARI pintu gerbang jalan Bedagan di ujung utara hingga rumah H Musta’in sudah digelar karpet merah sebagai pertanda menyambut para tamu yang datang. Ratusan kiai nahdliyyah kembali berkumpul dalam rang-
BERKUMPUL: Ratusan kiai se-Jateng berkumpul pada silaturahim “Ngumpulke Balung Pisah” di rumah H Mustain, Sekayu Semarang, Minggu (10/8). ■ Foto: Shodiqin Ody
gerakkan kembali gagasan Almaghfurlah KH Achmad Abdul Hamid (Kendal) mengenai ‘Gerakan Rp 1.000 Warga Nahdliyyah”. Menurutnya seandainya seluruh warga nahdliyyin yang mau infak atau shadaqah Rp 1.000 tersebut tiap bulan di kalangan 40 juta warga nahdliyyin se Jawa Tengah dapat ter- laksana, maka kira-kira akan terkumpul nilai uang Rp 40 miliar. “Kita ambil saja kira-kira yang masuk 25 persen saja, maBersambung ke hal 7 kol 3