WAWASAN 14 Agustus 2014

Page 1

■ Kamis Kliwon ■ 14 Agustus 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 137 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

LAVA PIJAR: Gunung Slamet mengeluarkan lava pijar terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng, Rabu (13/8). Status Gunung Slamet meningkat dari waspada (level II) menjadi Siaga (level III) setelah mengeluarkan 29 kali sinar api, 107 kali gempa hembusan dan asap hitam berisi material abu vulkanik. ■ Foto: Antara

Ratusan Masker Disiapkan TEGAL - Sejumlah Tim SAR di Kabupaten Tegal dan Brebes mulai sibuk menyiapkan masker untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu di permukiman warga di kaki Gunung Slamet. Hal ini terjadi, lantaran naiknya status Gunung Slamet dari waspada menjadi siaga (dua level di atas normal) Selasa lalu. “Kami telah menyiapkan 500 masker untuk dibagikan kepada warga. Sebab, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Brebes sudah dipastikan menjadi daerah langganan terkena hujan abu,” terang Komandan SAR Brebes, Adhe Dhani, Rabu (13/8). Disebutkan, hingga kini belum terpantau adanya hujan abu di wilayah Brebes selama

GEBYAR

6

Tersandung Masalah PEDANGDUT Inul Daratista kembali tersandung masalah yang sama yakni soal pem­ bayaran royalty lagu­lagu yang dipakainya di tempat karaokenya. Kali ini giliran produser Nagaswara, Ra­ hayu Kertawiguna dan Harpa Records, Handoko melapor­ kan Inul ke Mabes Polri pekan kemarin atas tuduhan menggandakan (membuat master) lagu­lagu yang ada di bawah labelnya, namun tidak memberikan royalty.

aktivitas vulkanis Gunung Slamet meningkat sejak pekan lalu. Kendati demikian, sebanyak 30 anggota SAR Brebes telah disiagakan di sejumlah daerah rawan terdampak erupsi. Salah satu daerah yang dinilai rawan itu Dukuh Kaliwadas di Desa Dawuhan. Pedukuhan yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Gunung Slamet itu dihuni sekitar 10.000 jiwa. Meski hanya berjarak sekitar satu kilometer dari zona bahaya, Adhe berujar, aktivitas warga di pedukuhan itu masih berjalan normal. Selain Desa Dawuhan, Desa Pandansari di Kecamatan Paguyangan juga termasuk daerah rawan meski jaraknya tujuh Bersambung ke hal 7 kol 3

SEMARANG ­ Tiga terdakwa perkara dugaan korupsi pro­ yek penguatan infrastruktur dan prasarana jalan tahun 2010 dituntut berbeda. Ketiga terdakwa dalam perkara ko­ rupsi jilid dua ini, yakni Direk­ tur Utama PT Riska Jaya Bakti (RJB), Sopar Sihite; Pa­ nitia Peneliti Pelaksana Pro­ yek, Firnawan Hendrayanto; dan Panitia Pengadaan Ba­ rang dan Jasa, Saryanto. Jaksa penuntut umum pa­ da Kejari Pemalang menuntut

18

PASAR Peterongan Semarang sudah tak mampu menampung para pedagang lagi. Akibatnya, para pedagang melimpah ke mana­mana, sehingga membuat kawasan sekitar pasar menjadi kumuh dan memacetkan arus lalu­lintas.

MENURUT Guru Besar UNS Prof Hermanu Subagyo, gerakan radikal tidak pernah mempunyai home base. Gerakan semacam ini menyebar ke mana-mana. Namun bila ditelusuri mengapa kota Solo statusnya menjadi begini hal itu erat kaitannya dengan mantan Presiden Soeharto yang menempatkan wilayah setempat sebagai miniatur Indonesia. Ini berarti presiden kedua Indone-

Pasar Peterongan Semakin Kumuh

CILACAP - Setelah dilakukan penahanan selama 1x24 jam, Polres Cilacap akan membebaskan Presiden ISIS Indonesia Chep Hermawan karena tidak ada pasal yang bisa menjerat Chep, dan keenam orang yang membawa atribut ISIS dari Lapas Nusakambangan, Cilacap. “Kami lepaskan karena kewenangan polisi untuk menahan orang hanya 24 jam,” kata Kapolres Cilacap AKBP Andry

Triaspoetra saat dihubungi wartawan, Rabu (13/8). Menurut dia, ketujuh orang tersebut hanya sekadar membawa bendera yang rencananya

terdakwa Sopar Sihite de­ ngan pidana penjara selama satu tahun enam bulan dan denda sebesar Rp 100 juta subsidair enam bulan ku­ rungan. Jaksa juga menuntut terdakwa dibebani membayar uang pengganti kerugian ne­ gara sebesar Rp 60 ju­ ta subsidair sem­ bilan bulan ku­ rungan. Sementara, terdakwa Fir­ nawan dan

akan diserahkan kepada keluarga napi kasus teroris di Jabar. Pihaknya juga belum bisa menjerat mereka baik dari UndangUndang Teroris, KUHP atau kri-

DIAMANKAN: Petugas menggeledah barang bawaan dari tujuh pengikut ISIS yang ditangkap di Cilacap. ■ Foto: Ady Purwadi-yan

Korupsi Proyek Comal 3 Terdakwa Dituntut Berbeda

Munculnya gambar bendera ISIS di sejumlah tempat di kota Solo, memunculkan pertanyaan apakah wilayah setempat kondisinya bisa menyebabkan munculnya radikalisme. Hal ini memunculkan pertanyaan benarkah Kota Solo merupakan home base gerakan radikal.

SEMARANG

Presiden ISIS Dilepas

Sar yanto, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di ling­ Bersambung ke hal 7 kol 3

minal umum biasa, karena mereka belum berbuat apa-apa. “Tidak ada pasal yang bisa menjerat mereka,” jelas Kapolres. Dia mengungkapkan, dari penangkapan itu, polisi sudah mengantongi identitas pendukung ISIS di Indonesia lengkap dengan sidik jarinya. Meski sudah dilepaskan, polisi akan terus mengawasi mereka sebagai pendukung ISIS. “Kami akan terus berkoordinasi dengan kepolisian tempat mereka tinggal untuk pengawasan,” ungkapnya. Sementara menurut Tim Pengacara Muslim (TPM) Hasyim Abdullah, sebenarnya ke tujuh orang tersebut sudah bisa pulang. Namun saat ini masih menunggu Kapolres untuk menandatangani berita acara. “Saat ini sudah dilepaskan tapi masih menunggu Kapolres yang masih dinas untuk tanda tangan berita acara,” jelasnya. Bersambung ke hal 7 kol 3

Tembakan Peringatan Nyasar Kena Warga CILACAP ­ Insiden tembak­ an nyasar terjadi di wilayah Sampang Cilacap Rabu (13/8). Seorang pemuda warga Desa Glempang RT 8/2 Kecamatan Maos, Cila­ cap, terkena tembakan nya­ sar dari polisi di depan se­ buah toko modern wilayah Sampang. Informasi yang dihimpun seorang polisi dari Polres Banyumas yang sedang me­ ngawal pengisian ATM di de­ pan toko modern Sampang, melihat ada wanita dari da­ lam toko modern meneriaki ada rampok. Polisi tersebut melihat pria yang diketahui bernama Taufik asal Keca­ matan Kebasen, Banyumas yang diteriaki rampok me­ megang pisau. Karena pria yang diduga akan mela­ kukan tindak kejahatan de­ ngan membawa senjata ta­ jam itu berusaha lari, terpak­ sa diberikan tembakan peri­ ngatan.

Sayangnya tembakan yang diarahkan ke atas ter­ sebut nyasar hingga menge­ nai seorang pengunjung yang keluar dari sebuah toko modern tak jauh dari lokasi ATM. Digit Ginansah yang baru keluar dari toko modern menjadi korban tembakan nyasar. Korban mengalami luka di bagian punggung dan lang­ sung dilarikan ke RS Siaga Medika Banyumas. Semen­ tara Taufik berhasil ditang­ kap di sebuah klinik saat berobat, karena saat ber­ usaha kabur terjatuh dari se­ peda motor yang dikenda­ rainya. Petugas Bagian Rekam Medis RS Siaga Medika, Eko membenarkan. Pihak­ nya tengah merawat pasien bernama Digit Ginansah (18), warga Glempang RT 8/2 Sampang Cilacap. Rabu Bersambung ke hal 7 kol 1

Kenapa Solo Rawan ISIS?

Diprediksi karena Jadi Miniatur Indonesia sia menempatkan Solo sebagai wilayah yang multikultural. Hal demikian tidak dapat diterima oleh kelompok radikal yang ada. Radikalisme di Solo muncul erat kaitannya dalam masa penjajahan Belanda. Ketika itu penjajah lebih memperhatikan wilayah di sebelah utara. Sebagai pembatas adalah jalan besar yang sekarang dikenal sebagai jalan Brigjen Slamet Riyadi. Wilayah di sisi selatan tidak pernah diperhatikan Belanda. Sebagaimana diketahui orang Kristen tinggal di bagian

utara dan orang Islam ada di Selatan. Perlu juga diketahui orang Islam selalu berada pada garis kemiskinan. Hal demikian menumbuhkan radikalisasi. Ketika zaman Soekarno, gerakan radikal dapat diredam. Namun di era Soeharto yang menetapBersambung ke hal 7 kol 1 DIHAPUS: Seorang pekerja menghapus bendera ISIS di salah satu tembok Kota Surakarta. Inzet: Prof Hermanu Subagyo. ■ Foto: Bagus Adji W-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.