■ Selasa Kliwon ■ 19 Agustus 2014 TAHUN KE-29 NO: 141 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
Polisi Pungli
’DIKOTAK’ Dikawal 8 Pengacara SEMARANG Persidangan perdana terdakwa mantan Bupati Karanganyar, Rina Iriani Sri ratnaningsih, Selasa (19/8) hari ini digelar di Pengadilan Tipikor Semarang. Meski tak ada persiapan khusus, pihak pengadilan menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak aparat kepolisian terkait pengamanan, dan akan membatasi jumlah pengunjung sidang. “Tidak ada persiapan khusus. Meski begitu kami sudah koordinasi dengan kepolisian un tuk pengamanan, antisipasi adanya pengerahan massa. Kami juga akan membatasi peng unjung sidang, sesuai kapasitas ruang sidang,” kata Panitera Muda Tindak Pidana Korupsi, Pengadilan Tipikor Semarang, Heru Sungkowo kepada wartawan ditemui di kantornya, Senin (18/8). Rina didakwa atas tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada proyek perumahan Griya Lawu Asri (GLA) di Karanganyar. Sidang akan dipimpin Hakim Dwiarso Budi Santiarto dengan anggota Gatot Susanto dan Kalimatul Jumroh. Sebanyak delapan pengacara ga bungan dari Solo dan Jakarta akan men dampingi mantan orang nomor satu di Bumi Intanpari itu. Pengacara Rina Iriani, Muhammad Taufik menyatakan delapan pe ngacara tersebut lima dari Solo dan tiga dari kantor pengacara OC Kaligis and Associ ates, Jakarta. “Pak OC Kaligis akan datang pada persidangan perdana di Pengadilan Tipi kor Semarang. Saya minta Pak OC Kaligis su paya datang, ternyata beliau bersedia datang pada persidangan Rina,” imbuhnya. Taufik menyatakan juga telah menyiapkan materi eksepsi atau nota pembelaan terhadap surat dakwaan jaksa. Nota pembelaan tersebut akan langsung dibacakan pada persidan gan perdana, setelah jaksa penuntut umum membacakan surat dakwaan. “Kami dapat langsung menyampaikan eksepsi, karena telah mendapatkan sa linan surat dakwaan dari JPU,” tandas Taufik. Menurut dia, surat dakaan jaksa akan mudah dipatahkan, terutama menyangkut bukti surat rekomendasi mantan Bupati Karanganyar ke Ke Bersambung ke hal 7 kol 3
Rina Iriani Sriratnaningsih
SEMARANG - Polda Jateng tak main-main terhadap anggotanya yang terlibat pungutan liar di jalan. Polisi lalu lintas yang terlibat kesalahan terkait dengan pungutan liar direkomendasikan tak lagi ditempatkan di bidang lalu lintas. Sanksi tersebut akan menambah sanksi disiplin yang akan dijatuhkan dalam sidang disiplin. Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Istu Hari Winarto mengatakan, tujuh anggota Satlantas Polres Pemalang tidak hanya diberi sanksi penempatan di tempat khusus (kurungan) dan sidang disiplin. Namun mereka akan diusulkan untuk di-grounded atau tidak diperbolehkan lagi bertugas di bagian lalu lintas. Hukuman serupa juga akan diterapkan kepada dua oknum
polisi dari Polrestabes Semarang yang tertangkap melakukan pungli di Pos Kalibanteng beberapa waktu lalu. “Itu dilakukan sebagai efek jera agar tidak ada anggota yang membuat kesalahan serupa,” jelasnya. Istu Hari menyatakan, dia selalu mengingatkan anggota melalui Kasat Lantas di seluruh Polres di wilayah hukum Polda Jateng untuk tidak melakukan pungli. Namun pada kenyata-
annya praktik kotor tersebut tetap saja terjadi. Yang membuat miris mereka tertangkap tangan oleh petuga Propam. “Imbauan langsung sudah saya lakukan sampai saya mengirim telegram khusus ke seluruh Kasat Lantas untuk mengingatkan anggota mereka tidak melakukan pungli,” ungkapnya. Melihat situasi itu, Istu Hari memerintahkan kepada seluruh Kasat Lantas untuk bersama-sama memberantas praktik pungli. Adapun, dia memerintahkan untuk memasak spanduk peringatan terkait pelanggaran pungli dan sanksi di seluruh pos lalu lintas di wilayah hukum Polda Jateng. “Supaya tahu kalau pungli itu melanggar hukum dan berBersambung ke hal 7 kol 3
Empat Preman Comal Disikat
DIAMANKAN: Para pengemudi truk muatan berat yang membandel akan melintasi Jembatan Comal diamankan untuk diberikan pengarahan dan pembinaan di Mapolres Pemalang, sebelum diminta untuk putar arah. ■ Foto: Probo Wirasto
PEMALANG - Operasi kejahatan jalanan dan preman yang digelar kepolisian bersama TNI berhasil menjaring empat orang yang diduga terkait tindak premanisme. Selain mereka petugas juga mengamankan dan menggiring 20 pengemudi truk berat yang berniat akan melintasi Jembatan Comal dari arah barat menuju Pekalongan dalam operasi yang digelar Senin (18/8) dini hari mulai pukul 01.00-04.00 WIB. Petugas operasi yang terdiri atas berbagai fungsi dipecah menjadi dua tim, bergerak ke arah barat dan timur untuk menyisir truk-truk besar yang parkir dan dimungkinkan bisa memancing terjadinya aksi premaBersambung ke hal 7 kol 1
Foto: Ant
MK Diminta Pertimbangkan Dugaan Pelanggaran Etik KPU
Foto: Shodiqin
Reni Kraningtias
Jateng Hujan Ringan SEMARANG - Seperti tahuntahun lalu memasuki bulan Juli dan Agustus sebenarnya sudah terjadi musim kemarau. Dan bahkan bulan Agustus terjadi puncaknya musim kemarau di Jawa Tengah. Tetapi hal itu tidak terjadi pada tahun ini. Kepala Seksi Data Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Reni Bersambung ke hal 7 kol 3
GEBYAR
6
Putus Komunikasi SETELAH tidak lagi muncul di depan umum sejak me nikah dengan Jonas Rivanno, Asmirandah sudah putus komunikasi dengan kedua orangtuanya. Saat ini dia terte kan lantaran Jonas se dang dililit utang, dan ter jerat hukum.
JAKARTA - Seluruh proses persidangan MK telah selesai mulai pemeriksaan saksi hingga pengesahan alat bukti. MK akan memutus gugatan Prabowo-Hatta itu Kamis (21/8) lusa. Kuasa hukum Prabowo-Hatta Firman Wijaya, berharap hakim MK mempertimbangkan dugaan pelanggaran etik komisioner KPU yang sedang diproses DKPP dalam putusan nanti. “Ini kan menurut kami sistem peradilan penyelenggara pemilu itu harus terpadu. Harapan kita MK membuat preseden baru yang juga mempertimbangkan apa yang disebut dengan legal behavior,” ucap Firman di gedung MK Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (18/8). “Di situ ada yang tidak juga disebut persoalan administratif soal perselisihan hasil suara, tapi juga ada persoalan aspek hukum yang lain termasuk terkait kejahatan pemilu,” imbuhnya. Dugaan etik tersebut adalah
soal pembukaan kotak suara yang dianggap tim Prabowo melanggar UU dan etik penyelenggara. MK telah mengizinkan pembukaan kotak namun tanggal 8 di tengah proses sidang. “Kita sampaikan bukti harus dipisahkan antara yang dibuka sebelum tanggal 8 dan sesudahnya. Tidak mungkin MK mengeluarkan ketetapan tanggal 8 itu soal pembukaan kotak suara kalau tidak ada perlunya, pasti ada kesalahan,” imbuh Firman. Sementara, hakim MK Hamdan Zoelva pernah menyatakan masalah etik itu berada di luar MK meski proses sidangnya bersamaan. MK akan membacakan putusannya pada Kamis (18/8). Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengesahkan bukti yang diajukan pihak Prabowo meski dinyatakan belum lengkap. Tim Prabowo langsung menggelar rapat dan memperbaiki Bersambung ke hal 7 kol 1
Cucu Rubiah Otaki Pembunuhan UNGARAN - Anggota Reskrim Polres Semarang menangkap Parwidi (32) warga Desa Genting, Kecamatan Jambu, yang tak lain cucu Rubiah sendiri karena diduga sebagai otak pembunuhan terhadap neneknya (Rubiah, red). Selain Parwidi, polisi juga menangkap tiga tersangka lain yakni Bagus Ardi Mukti (24) dan Susi Susanto (27), keduanya warga Kecamatan Jambu, serta Slamet Rukimin (26) warga Bandungan. Kawanan pelaku pencurian disertai kekerasan berujung kematian Rubiah (80) warga Dusun Gedek RT 1 RW 7, Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, tersebut terungkap setelah polisi menyelidiki secara intensif. Polisi mencurigai pelaku melibatkan orang dekat korban, karena Jumat (8/8) pukul 09.00 WIB ada mobil jenis pikap H 1707 NM parkir di depan rumah Parwidi yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban. Mobil itu datang lagi ke rumah Pariwidi sekitar pukul 21.00 WIB. Kecurigaan semakin kuat ka-
rena Sabtu (9/9) dini hari ada sepeda motor mencurigakan di rumah Parwidi. ‘’Penyelidikan mulai menemukan titik terang setelah kita mendapat informasi ada mobil yang datang ke rumah Parwidi. Kita lantas memeriksa Parwidi mendasari alat bukti yang ada. Otaknya justru Parwidi, karena dia yang membuka jendela ru-
mah korban dan mengatur tersangka lain masuk rumah korban,’’ beber Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan didampingi Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Pahala Martua Nababan, Senin (18/8). Setelah mengamankan ParBersambung ke hal 7 kol 1
PEMBUNUH RUBIAH: Empat tersangka pembunuh Rubiah ditangkap anggota Reskrim Polres Semarang. Salah satu tersangka Parwidi adalah cucu Rubiah sendiri. ■ Foto: Rusmanto Budhi
Gunung Slamet Muntahkan Letusan Strombolian
Percayai Mitos, Hewan Liar Pertanda Ancaman Belakangan ini aktivitas Gunung Slamet terus meningkat sejak dinaikkan statusnya menjadi siaga. Suara dentuman dan letusan strombolian tampaknya tidak berpengaruh banyak terhadap aktivitas sosial dan ekonomi warga di sekitar lereng gunung tertinggi kedua di Jateng itu. SEBAGIAN besar penduduk yang tinggal di lereng Gunung Slamet tidak mempedulikan adanya letusan hingga dentuman keras dari puncak gunung. Mereka tampaknya sudah terbiasa dengan kondisi
tersebut. Meski sebenarnya getaran dari dentuman itu kerap dirasakan saat warga berada di dalam rumah. Adanya larangan untuk beraktivitas pada radius 4 Km dari puncak Slamet juga belum dipatuhi oleh penduduk asli lereng Slamet. Mereka nekat berBERAKTIVITAS : Sejumlah warga lereng Gunung Slamet meyiapkan perayaan Agustusan dan tetap beraktivitas seperti biasa, meskipun terjadi dentuman dan lontaran lava pijar terjadi di kawah. ■ Foto : Haikal.
cocok tanam, merawat kebun yang ditanami kentang, lobak dan sayuran lainnya. Memang begitulah warga lereng Slamet, penghasilan mereka hanya didapat dari hasil berkebun dan bercocok tanam. Berbeda halnya dengan para pendatang yang baru pertama kali merasakan fenomena gunung berapi yang kembali aktif. Warga yang notabene baru menempati rumah di ketinggian 2.000 mdpl (diatas permukaan laut) itu sedikit resah dengan Bersambung ke hal 7 kol 3