n Sabtu Pon n 6 September 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 No: 159 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Jalur KA SemarangRembang Diaktifkan
BEKAS STASIUN: Bangunan bekas stasiun kereta api (KA) Kudus di Kelurahan Wergu Wetan yang kini digunakan sebagai pasar tradisional. Stasiun bakal digunakan lagi, seiring rencana pengaktifan jalur Semarang-Kudus-Rembang.n Foto: Ali Bustomi-yan
KUDUS – Rencana pembukaan jalur kereta api (KA) Semarang-Kudus-Rembang yang sudah lama mati nampaknya bukan hisapan jempol. Dalam waktu dekat, jalur KA tersebut akan dibuka lagi untuk mendukung sarana transportasi massal di kawasan Pantura Jateng. Rencana pembukaan kembali jalur kereta api KudusSemarang tersebut sebagaimana diungkapkan Bupati Kudus H Musthofa usai berdiskusi dengan Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonann di Jakarta beberapa hari lalu. ”Saya berdiskusi langsung dengan Dirut PT KAI. Dan memang ada rencana pengaktifan kembali jalur kereta api di Kudus,” kata Musthofa, Jumat (5/9). Bukan hanya jalur Kudus-Semarang saja yang akan diaktifkan, tapi jalur juga akan dibuka memanjang ke Pati, Rembang hingga ke Blora dan Cepu. Bahkan untuk ke kawasan utara, jalur juga akan dibuka hingga ke Tayu Pati. Musthofa bahkan mengaku melihat sendiri site plan dari rencana pengaktifan jalur kereta api tersebut. Ini menunjukkan kalau PT KAI cukup serius untuk mewujudkan rencana tersebut. ”Ya ini memang cukup serius. Bersambung ke hal 7 kol 1
Pro-Prabowo Tolak Pilkada Langsung Politik Balas Dendam
SEMARANG - Koalisi Merah Putih yang berisi partai politik (parpol) pendukung Prabowo-Hatta menunjukkan sikap inkonsistensi. Mereka kini ramai-ramai mendukung pemilihan kepala daerah (pilkada) dilakukan lewat DPRD, bukan pemilihan langsung. Ini jauh berbeda dengan sikap mereka sebelum kalah di Pemilihan Presiden (Pilpres), yang mana kala itu mereka ngotot pilkada tetap dilakukan secara langsung oleh rakyat. Sebelumnya cuma pemerintahan SBY yang mengusulkan pemilihan lewat DPRD. Hal ini diakui oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Djohermansyah Djohan yang menjadi wakil pemerintah dalam pembahasan RUU Pilkada di DPR. Djohermansyah Jumat (5/9) menyebut sejumlah fraksi kini memilih mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD. “Dulu kecenderungannya fraksi-fraksi banyak menginginkan pemilihan langsung karena itu pemerintah mengalah, ikut Bersambung ke hal 7 kol 3
GEBYAR
Bangga Jadi Ikon TAK banyak artis yang didapuk menjadi Wajah Anugerah Apresiasi Film (AFI) Indonesia. Diantara yang sedikit itu, Happy Salma artis berbakat asal Sukabumi dinobatkan sebagai ikon festival film yang digelar Kementerian Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan ang bakal digelar 13 September mendatang di Medan, Sumatra Utara.
6
JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang akan disahkan DPR dalam waktu kurang dari sebulan, patut dicermati bersama. Adalah isu soal pemilihan kepala daerah yang akan dikembalikan pada rezim Orde Baru yaitu melalui DPRD. Opsi pemilihan gubernur, wali kota dan bupati dipilih melalui DPRD ini didukung oleh 5 fraksi DPR yaitu Demokrat, GolRay Rangkuti kar, PAN, PPP dan Gerindra. Sementara opsi kepala dipilih langsung seperti sekarang, disetujui PDIP, PKS, Bersambung ke hal 7 kol 3
Kejati Jerat Bupati Sragen Pasal Gratifikasi SEMARANG - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng, Babul Khoir Harahap akhirnya mengakui, menambah jeratan sangkaan korupsi kepada Agus Fatchur Rahman, tersangka kasus dugaan penipuan. Menurut Kajati dalam kasus ini, Bupati Sragen itu laik dijerat pasal tentang gratifikasi. “Itu kan tunggakan yang harus dituntaskan. Dua perkaranya akan digabung. Dari penyidikan polisi (Direskrimsus Polda Jateng) akan dipidanakhususkan (korupsi). Baru kemudian dijadikan satu untuk
kirim,” kata Babul Khoir kepada wartawan di kantornya, Jumat (5/9). Keputusan itu, katanya, diambil dari hasil gelar perkara di Kejagung. “Kami sudah menggelar eskpose di Kejagung. Bahwa rekomendasinya agar dikirim ke Polda. Hasil ekspose diberi petunjuk supaya dipidsus. Ini (pidana khusus) yang gratifikasi,” imbuhnya. Atas petunjuknya itu, kini penuntut umum Kajati Jateng masih menunggu pelimpahan kembali berkas dari penyidik Polda. Kuasa
Gunung Slamet Tak Bentuk Kubah Lava
hukum pelapor kasus dugaan penipuan jabatan sekretaris daerah (sekda) Sragen, Muhammad Taufik, sebelumnya menyatakan, pembelokan substansi kasus ke ranah tipikor dalam kategori suap tidaklah tepat. Taufik menilai, pihaknya hanyalah menjadi korban. Menurutnya, jika jeratan pasal diubah menjadi tindak pidana penyuapan, nantinya pemberi dan penerima sama-sama akan menjadi tersangka.
BANYUMAS - Pakar kegunungapian Surono memastikan bahwa Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, tidak membentuk kubah lava. “Buktinya masih ada semburan (sinar api dan lontaran lava pijar). Apakah ada bukti visual kalau ada kubah,” katanya saat dihubungi dari Purwokerto Jumat (5/9). Menurut dia, semburan material atau lava pijar yang masih sering teramati menunjukkan bahwa saluran atau lubang letusan Gunung Slamet tidak tersumbat. “Bila tidak tersumbat, maka tidak ada sumbat lava karena hanya lava yang membeku dapat menyumbat saluran letusan,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian
Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 1
Ribuan Bendera GAM Dibuat di Kajen
Misriyah Tak Tahu yang Dijahit Bendera Terlarang Tak disangka pembuatan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ada di daerah Kabupaten Pekalongan. Produksi bendera yang dilarang pemerintah itu melibatkan warga dan ibu-ibu rumah tangga yang bermaksud mencari tambahan penghasilan. UNIT Intel Kodim 0710 Pekalongan menggerebek lokasi pembuatan ribuan bendera bulan bintang mirip simbol GAM di Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jumat (5/9), pukul 12.00. Dari penggerebekan itu, sekitar 1.279 bendera bulan bintang berhasil diamankan ke Mako-
dim 0710 Pekalongan. Penggerebekan itu menindaklanjuti adanya informasi dari masyarakat, jika ada pembuatan bendera GAM di wilayah Wiradesa. Setelah dilakukan penyelidikan, satu unit Intel Kodim 0710 Pekalongan dipimpin Komandan Unit (Danunit), Letda Inf H Idris terjun ke lokasi yang ditengarai sebagai tempat memproduksi bendera yang sudah dilarang tersebut. Di empat rumah warga, anggota TNI mendapati beberapa warga tengah mengerjakan atau menjahit bendera bulan bintang tersebut. Sebagian besar penjahit bendera ini meru-
pakan ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan sambilan sebagai penjahit di rumahnya sendiri. “Saya hanya buruh. Tidak tahu apa-apa,” tutur Misriyah (40), salah satu penjahit bendera tersebut. Bersambung ke hal 7 kol 3
DIAMANKAN: Ribuan bendera bulan bintang mirip simbol GAM diamankan dari penerima order dan penjahitnya di Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan Jumat (5/9). n Foto: Hadi Waluyo-yan