■ Senin Kliwon ■ 8 September 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 161 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Peringatan 10 Tahun Munir Digelar 5 Hari SEMARANG – Sejumlah elemen tergabung dalam Koalisi Semarang menggelar pekan peringatan 10 tahun Munir. Kegiatan pertama, mereka menggelar aksi teatrikal dan lukisan kartun sepanjang 500 meter di Jalan Pahlawan depan Gedung DPRD Jateng, Minggu (7/9) pukul 06.00-09.00 WIB yang melibatkan 100 mahasiswa Semarang. “Sejak 2005 aktivis hak asasi manusia (HAM) di Indonesia mencanangkan 7 September sebagai Hari Pembela HAM. Penetapan tanggal itu jelas bukan sembarangan. Sebab tanggal itu seorang pembela HAM paling penting Indonesia dibunuh, sehingga kami akan memperingatinya pada setiap 7 September,” papar Rukiyanto, keBersambung ke hal 7 kol 3 PERINGATAN MUNIR: Aktivis bertopeng Munir menggelar aksi memperingati 10 tahun kematian aktivis Munir, di Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (7/9). ■ Foto: Weynes-yan
Pilkada Tak Langsung,
Kembali ke Orba JAKARTA - Usulan Pilkada tidak langsung melalui DPRD yang kini digencarkan Koalisi Merah Putih atau pendukung Prabowo-Hatta, terus menui kritik tajam. Sistem Pilkada tersebut dinilai kembali seperti zaman Orba (Orde Baru). Salah seorang yang menyindir keras adalah Faisal Basri. Mantan peserta Pilgub Jakarta dari jalur independen ini menilai sistem ini justru menodai reformasi dan mengarah
GEBYAR
6
Fokus ke Akting SEBUAH film layar lebar te ngah disiapkan oleh Dea Ananda untuk tayang tahun depan. Sebelumnya, bebera pa judul sinetron juga telah di lakoninya. Ia mengakui untuk saat ini lebih fokus di dunia se ni peran daripada tarik suara.
ke percaloan. “Itu menurut saya menodai reformasi. Berpikir menuntut agar rakyat lebih langsung lewat proses percaloan,” ujar Faisal di sela acara diskusi di Plaza Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9). Dia mengatakan sistem ini jelas lebih merupakan siasat balas dendam sejumlah fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Menurutnya, dengan 63 persen suara secara nasional di parlemen, maka potensi menguasai seluruh daerah provinsi hingga kabupaten bisa terealisasi. “Jadi suara Koalisi Merah Putih adalah 63 persen secara nasional. Nah, koalisi Jokowi-JK kan cuma 37 persen. 63 persen katakanlah seluruh provinsi kabupaten itu sama proporsinya. Jadi kalau pemilihan kepala daerah lewat DPRD mereka pasti menang,” ujar penga-
mat ekonomi asal Universitas Indonesia itu. Faisal menepis anggapan Pilkada tidak langsung maka bakal menghemat anggaran biaya. Selain itu, dia juga tidak setuju karena sistem tidak langsung otomatis menghapus peluang calon dari independen. “Jadi kita enggak bisa ngoreksi lagi. Enggak ada calon independen lagi, itu otomatis. Ini juga bukan hemat-hematan. Dia tahu porsinya 63 persen, kalau dia cara ini di DPRD bisa dikuasai semua. Nanti gubernur sampai kepala daerah semua dikuasai,” sebutnya. Kalau nanti DPR merealisasikan RUU Pilkada dalam rapat paripurna maka Faisal berencana bakal menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Dia yakin tidak hanya dirinya
Jalur Pantura Tegal Kembali Dihantui Macet
MACET : Kendaraan nampak memanjang di Jalur Pantura Kota Tegal, tepatnya di depan Terminal Bus lantaran adanya pembetonan jalan. ■ Foto: Haikal-yan
8
Kekeringan di Jawa Tengah kian membikin derita sebagian warga Jawa Tengah. Warga harus memutar otak untuk bisa mendapatkan air bersih. Berjalan kaki, antre, serta harus memikul air menjadi aktivitas yang harus dilakukan warga demi terpenuhinya kebutuhan air.
BENTROKAN antara ormas Pemuda Pancasila (PP) de ngan Laskar Merah Putih (LMP) yang terjadi Minggu (7/9) membuat delapan orang LMP mengalami luka luka dan harus dilarikan ke Puskesmas. Bentrok antar dua ormas ini juga diwarnai pengrusakan atribut LMP yang tengah melaksanakan acara pelantikan pengurus.
MESKIPUN sudah puluhan tahun dilalui, musim kemarau masih saja menyisakan kesulitan mendapatkan air bersih bagi warga Dusun Gandarusa, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas. Warga harus rela berjalan jauh dan mengantre berjam-jam untuk mendapatkan satu jerigen air bersih yang hanya cukup untuk memasak sehari saja. Desa yang berada di ujung barat Kabupaten Banyumas ini terletak di dataran tinggi. Desa
NASIONAL
2 Ormas Bentrok, 8 Orang Luka
Bersambung ke hal 7 kol 3
TEGAL - Jalur Pantura Tegal kembali dihantui kemacetan parah. Jika sebelumnya kemacetan disebabkan Jembatan Comal yang sedang diperbaiki, kini dampak pembetonan jalan juga kembali mengakibatkan kemacetan parah. Setelah perbaikan Jalur Pantura tahap satu selesai dikerjakan, Bina Marga Jateng kembali melanjutkan perbaikan pembetonan di jalur tengah Pantura yang berada di Jalan Kolonel Sugiono atau tepatnya di depan Terminal Bus Kota Tegal. “Sekarang ini kami mengerBersambung ke hal 7 kol 3
■ Pimpinan DPRD Jateng
PDIP-Rukma, PKB-Sukirman SEMARANG - DPP PDIP akhirnya menetapkan Rukma Setyabudi sebagai Ketua DPRD Jateng definitif. Pengumuman penetapan Rukma dilakukan Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Trimedya Panjaitan saat menjadi narasumber Diklat Kader Madya di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Sabtu (7/9). “Selamat Pak Rukma sebagai Ketua DPRD Jateng definitif,” katanya di hadapan ratusan kader PDIP peserta diklat. Trimedya mengatakan, DPP telah menelusurik ke sejumlah lembaga penegak hukum di Jateng seperti Polda dan Kejati Jateng. Hasilnya Rukma dianggap bebas dari masalah hukum. “Kita cek ke Kapolda dan Kejati
apakah punya masalah hukum atau tidak, ternyata tidak punya. Jadi langsung kita tetapkan,” katanya. Menurut Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, penetapan Rukma sebagai Ketua DPRD Jateng tinggal menunggu surat keputusan (SK) resmi. “(SK) tinggal tunggu diteken Ibu Ketua Umum,” jelasnya. ■ PKB Sementara itu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyatakan sudah menurunkan rekomendasi pimpinan dewan dari PKB. Nama yang tertera dalam surat keputusan (SK) Bersambung ke hal 7 kol 1
Kemarau Kian Parah di Jateng
Antre 3 Jam demi Satu Jerigen Air ini memang selalu mengalami krisis air bersih lebih awal dibanding desa lainnya karena minimnya sumber air. Dusun Gandarusa sendiri dihuni oleh sekitar 350 kepala keluarga dan pada musim kemarau hanya dua sumber air yang masih mengalir. “Saya sudah mengantre tiga jam dan hanya mendapat satu jerigen air bersih saja, soalnya yang antre di belakang saya masih banyak,” tutur Karyati, salah satu warga yang ikut mengantre air. Satu jerigen air bersih yang dikatakan Karyati, berisi 10 liter air. Setiap hari Karyati harus
antre air untuk keperluan memasak. Biasanya ia antre air setelah selesai menyiapkan kebutuhan sekolah anaknya. Air hasil antreannya tersebut harus dicukupkan hingga esok paginya. Atau jika terpaksa habis sebelum pagi, Karyati harus antre kembali pada malam hari. “Yang pasti kalau pagi harus Bersambung ke hal 7 kol 1 ANTRE: Warga Dusun Gandarusa, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon tengah mengantri air bersih menggunakan jerigen-jerigen. ■ Foto: Hermiana E Effendi-yan