WAWASAN 14 September 2014

Page 1

■ Minggu Legi ■ 14 September 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000 TAHUN KE-29 NO: 167 TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203

PPP Adu Cepat Gelar Muktamar

Radius Aman 4 Km

REMBANG - Konflik di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) benar-benar kian meruncing. Setelah kubu Ketua Umum Suryadharma Alie (SDA) dan Sekjen Romahurmuzyi (Romi) saling pecat, kini mereka beradu cepat menggelar Muktamar. Jumat (12/9) malam untuk menggelar Muktamar pada awal 2015. Romi datang ke Mbah Maemun bersama Plt Ketua Umum PPP Emron Pangkapi. Seusai pertemuan, kepada wartawan Romi mengatakan, ada tiga agenda penting yang disampai-

Kubu SDA Sabtu (13/9) menegaskan bakal segera menggelar Muktamar PPP pada bulan Oktober 2014. Sedangkan kubu Romi sebelumnya mengklaim telah membahas bersama Ketua Majlis Syariah, KH Maemun Zubair alias Mbah Maemun di Sarang, Rembang

kan kepada Mbah Maemun. Pertama, ia melaporkan perubahan Ketua Umum (Ketum) dan Pimpinan Pusat PPP. Perubahan itu didasarkan pada rapat yang dilakukan Pengurus Harian, pada 9 September 2014 lalu. Agenda kedua, ia meminta petunjuk dari Mbah Maemun terkait arah koalisi partai. Sedangkan agenda ketiga, soal sikap partai menjelang agenda kenegaraan, seperti pelantikan DPR/MPR serta Presiden pada Oktober mendatang. Mbah Maemun meminta PPP Bersambung ke hal 2 kol 3

DOA BERSAMA : Ketua Majelis Syariah PPP KH Maemun Zubair, memimpin doa setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi dan Sekjen Romahurmuzyi. ■ SMNetwork/Ilyas al-Musthofa

Ina Dibekap Kain Celana Selama 2 Jam

ASAP TEBAL: Gunung Slamet terus mengeluarkan kepulan asap tebal setinggi 800 meter dari dalam kawah Sabtu (13/9). Asap tersebut membawa butiran abu yang bisa membahayakan kesehatan warga. ■ Foto: Haikal-yan SEMARANG - Kondisi Gunung Slamet masih fluktuatif, meskipun cenderung menurun aktivitasnya namun tetap berstatus ‘Siaga’. Warga diminta tetap tenang dan tidak takut suara dentuman, namun tetap mengosongkan radius aman 4 kilometer dari puncak. Pada Sabtu (13/9), pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Slamet terhalang kabut, saat cerah teramati embusan asap putih tipis setinggi 50-100 meter dari puncak dan condong ke barat, sedangkan kegempaan terekam 44 kali gempa embusan dan enam kali gempa tremor. “Aktivitas Gunung Slamet saat ini berupa embusan asap, letusan yang ditengarai dengan suara dentuman dan gemuruh sedang hingga kuat,

GEBYAR

letusan strombolian berupa lontaran material atau lava pijar, dan letusan abu tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum hingga 1.500 meter dari puncak,” kata Surono, Kepala Badan Geologi, Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Yogya Sabtu (13/9). Menurut dia, lontaran material pijar tersebar di sekitar puncak atau dalam radius kurang dari 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet, sedangkan abu vulkanik bisa tersebar jauh bergantung arah dan kecepatan angin. Dijelaskan dari tahun 1772 letusan Slamet tidak pernah lebih dari

ukuran letusan ukuran Vulcanic Eruption Index (VEI) 2. Dalam suatu periode letusan maksimal material yang keluar sekitar 2 juta meter kubik. Kalau dibandingkan Merapi sebagai perbandingan, Merapi VEI-nya 4. VEI 2-3 itu sekitar 10 kali lipat dan VEI 2-4 berarti 100 kali lipat. “Jadi belum pernah melewati seper seratusnya Merapi,” katanya. Bersambung ke hal 2 kol 3

SEMARANG - Polisi terus mendalami kasus pembunuhan mahasiswi jurusan Sastra Indonesia Undip, Ina Winarni (21), yang dilakukan kuli bangunan Musthofa (26) di Jalan Estetika Raya Blok G 26 Semarang. Dugaan sementara, pelaku sudah merencanakan pembunuhan tersebut, dan motifnya memang membunuh bukan merampok meskipun membawa kabur sepeda motor Honda Vario dan handphone korban. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono Foto: ist

Sabtu (13/9) mengatakan bahwa Musthofa menghabisi nyawa Ina dalam kondisi tangan korban terikat tali tambang. Korban dibekap kurang lebih selama dua jam sebelum akhirnya meninggal dunia. Pelaku menuju rumah korban lewat bangunan di sampingnya, kemudian menuju pintu belakang dan masuk lewat jendela. Saat itu, rumah dalam keadaan sepi dan setelah melihat korban di lantai dua, pelaku kemudian mengeksekusi dengan membekap korban dengan kain celana dan meninggal di tempat tersebut. “Setelah menjebol plafon, tersangka masuk kamar korban di lantai 2, kemudian langsung membeBersambung ke hal 2 kol 1

Musthofa

8

Belajar dari Pengalaman

Ferdinand

Rooney

Pembuktian Skuad Mahal MANCHESTER ­ Performa Man­ chester United di Premier League musim ini masih dinantikan para fansnya. Apalagi usai pelatih Lo­ uis van Gaal merekrut sejumlah pemain mahal. Pembuktian racikan pemain mahal tersebut bakal dipertaruh­ kan di laga kontra Queen Park Rangers

KESIBUKANNYA sebagai entertainer ternyata tak membuat Wulan Guritno ke­ repotan mengatur ritme kerja. Rupanya, ibu cantik ini sudah menata semuanya de­ ngan baik mulai dari karier hingga kehidupannya seba­ gai istri dan ibu.

(QPR) Minggu (14/9) malam WIB di Old Trafford. Seperti yang dirilis Analis keuangan Deloitte, MU menjadi klub paling royal di Premier League pada bursa transfer kali ini. Mendatangkan Marcos Rojo, Angel Di Bersambung ke hal 2 kol 1

Saat Warga Antisipasi Dampak Gunung Slamet

Nyalakan Api Unggun untuk Penanda Jalur Evakuasi Saat bencana alam melanda memang dibutuhkan keguyuban di antara warga untuk menekan risiko jatuhnya korban. Tak berbeda jauh yang dilakukan warga Pemalang belakangan ini mengantisipasi dampak letusan Gunung Slamet, mereka kompak siaga 24 jam di desanya. MESKI aktivitas Gunung Slamet hingga Sabtu (13/9) tidak setinggi 3 hari sebelumnya, namun warga di lereng gunung tetap bersiaga selama 24 jam. Kondisi seperti itu terlihat antara lain di Dusun Cemara, Desa Batursari, Kecamatan Pulosa ri, Pemalang yang berjarak

sekitar 5 kilometer dari puncak kawah. Setiap malam sejumlah warga laki-laki berkumpul dan bersiaga sambil mengamati kondisi Gunung Slamet yang dalam keadaan cuaca terang dapat terlihat dengan mata telanjang dari desanya. Untuk mengusir hawa dingin yang menusuk tulang, warga membakar potongan-potongan kayu untuk api unggun. API UNGGUN: Warga Desa Batursari membuat api unggun untuk mengusir hawa dingin, saat mereka bersiaga mengawasi kondisi Gunung Slamet. ■ Foto : Probo Wirasto-yan

Api unggun yang dibuat warga bahkan tidak hanya satu, akan tetapi cukup banyak. Bagi warga pembuatan api unggun ini juga dimaksudkan sebagai penanda jalur evakuasi, artinya jika sewaktu-waktu mengungsi tinggal merunut api unggun tersebut. “Warga bersiap siaga sejak mulai terdengar dentuman dahsyat kemarin yang disertai semburan lava pijar. Dentuman yang menggetarkan gentenggenteng rumah baru kali ini terjadi maka wajar bila warga sempat ketakutan,” tandas Ahmad Bersambung ke hal 2 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.