■ Rabu Legi ■ 24 September 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 177 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Tiga Birokrat Unsoed Ditahan ■ Korupsi Pengadaan Laboratorium Kampus SEMARANG - Setelah mantan Rektor Unsoed Purwokerto, Edy Yuwono tersandung kasus korupsi terkait korupsi proyek kerja sama Unsoed dengan PT Aneka Tambang (Antam) senilai Rp 2,1 miliar, kini tiga pejabat perguruan tinggi di Jateng selatan tersebut juga terancam dibui. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng menahan Pembantu Rektor (PR) II dan dua dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan laboratorium terpadu pada Pusat Riset dan Pengembangan Ilmu Pendidikan kampus setempat tahun anggaran 2010, Selasa (23/9). Ketiga tersangka yang ditahan, Eko Hariyanto (PR II), Bondansari (dosen Fakultas Peternakan) dan Anjar Taruna Ari Sudewa (Pembantu Dekan II Fakultas Peternakan). Pena-
hanan tersangka dilakukan usai penyidik Ditreskrimsus Polda Jateng yang menyidik kasusnya melimpahkannya berkas dan tersangka ke jaksa penuntut umum pada Kejari Purwokerto. Penahanan dimaksudkan untuk kepentingan pemeriksaan tersangka. “Ketiganya kami tahan untuk memperlancar proses persidangan,” kata Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Jateng, Yacob Hendrik di kantornya, Selasa (23/9). Bersambung ke hal 7 kol 1
DITAHAN: Dari kiri, Bondansari (dosen Fakultas Peternakan), Pembantu Rektor (PR) II Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Eko Hariyanto, dan Anjar Taruna Ari Sudewa (Pembantu Dekan II Fakultas Peternakan) di dalam mobil tahanan usai diperiksa di Kejati Jateng, Selasa (23/9). ■ Foto:Weynes
Berharap Anas Dibui 15 Tahun JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi berharap tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dikabulkan Majelis Hakim Tin dak Pidana Korupsi. “Kalau ditanya harapan, ya harapannya apa yang dituntut dikabulkan hakim,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di kantor nya, Selasa (23/9). Anas merupakan terdakwa kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang dan proyekproyek lain nya serta pencucian uang. Dia di jadwalkan menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan maje lis hakim pada Rabu (24/9) hari ini. Meski berharap tuntutan terhadap Anas pidana penjara 15 tahun dan denda Rp500 juta subsidair 5 bulan ku rungan itu dapat dikabulkan, Johan mengatakan KPK menye rahkan semua proses pada keputusan hakim. “Tentu kami hormati proses hukum, kami hormati semua yang diputuskan hakim,” imbuh Johan. Sebelumnya, jaksa menilai Anas terbukti secara sah dan meya kinkan bersalah melakukan tin dak pidana ko rupsi sebagaima na dalam dakwaan Bersambung ke hal 7 kol 3
Johan Budi
Ogah Pusing Soal Tiket LAZIMNYA pe nyanyi yang menggelar konser, tentu berharap akan banyak ditonton pengge marnya. “Saya nggak mau dipu singkan de ngan yang namanya tiket, mau sold out atau nggak,” ujar Raisa .
SEMARANG Bencana ke keringan hampir merata di seluruh Jateng. Sejumlah daerah yang menjadi lang ganan kekeringan, seperti Grobogan, Pati, Blora, Kebu men, dan Wonogiri kini mulai kekurangan air bersih. Bah kan sebagian daerah di Kla ten maupun Boyolali yang menjadi sentra peternak su su sudah menjual ternaknya untuk membeli pakan dan air untuk memenuhi kebutuhan ternaknya. ‘’Saat ini sudah terjadi ‘sapi makan sapi’ karena pe tani menjual sapi juga untuk membeli pakan dan air untuk keperluan makan dan minum sapi, ‘’ ujar Triyono, kadus Musuk, Boyolali, kemarin. Sementara itu ratusan war ga Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal mulai berebut antre air bersih yang diberikan Badan Perta nahan Nasional (BPN) Kabu paten Tegal, Selasa (23/9) siang. Mereka ber bondong bondong mendatangi mobil tangki dengan membawa em ber, jerigen hingga galon. Al Bersambung ke hal 7 kol 1
Foto: Ant
GEBYAR
Kekeringan Hampir Merata
6
Launching album ke-3 lagu campursari milik Rina Iriani Sriratnaningsih, mantan Bupati Karanganyar periode 2003-2013 yang digelar di Gedung Diamont Solo sekitar tahun 2008 silam diduga menggunakan dana subsidi pemerintah dari proyek perumahan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di Griya Lawu Asri (GLA) Karanganyar. ALBUM lagu milik Rina Iriani yang berduet dengan penyanyi kondang campursari Didi Kempot itu memang lebih banyak memopulerkan Karanganyar sebagai kabupaten yang kencar-kencar. Namun sukses pembuatan album itu bekalangan
Keluarga Pasrah, Pembunuh Vita Diburu DEMAK - Sehari pascapemakaman Vita Nafiara (14), suasana duka masih menyelimuti keluarga korban pembunuhan di Desa Sampang Kecamatan Karangtengah itu. Terlebih sebelum kepergiannya, bungsu dari dua bersaudara anak pasangan Subhan dan Sumiati itu tak meninggalkan firasat apa pun. “Almarhumah keponakan saya itu orangnya grapyak. Walau anaknya orang tak punya, tapi Vita temannya banyak. Bahkan sebelum meninggal, dia masih belajar bersama dua sahabatnya yang juga teman sekolahnya Devi dan Ika,” ungkap Sriyatun, bibi korban, Selasa (23/9). Meski belum diketahui pelaku kejahatan terhadap Vita, pihak keluarga memilih pasrah dan menyerahkan penangan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Nasib orang siapa yang tahu? Kemarin Vita masih ngobrol dengan kami dan makan bakso di rumah bulik. Tapi siapa menyangka kalau umurnya pendek? Pamit akan ke rumah teman, tapi pagi malah ditemukan sudah tergeletak tak bernyawa di towang (area persawahan),” kata Siti Sofiatun (18), kakak korban.
Vita sejak kecil diasuh Subhan seorang diri. Sementara Sumiati karena persoalan rumah tangga, memilih hidup di ibukota dan bekerja di bilangan Pasar Induk Jakarta. Sedangkan Situ Sofiyatun untuk meringankan beban orang tuanya, memilih menikah muda dan kini telah dikaruniai seorang anak laki-laki. Menurut keterangan sejumlah tetangga korban, dimung-
kinkan kurangnya pengawasan orang tua, Vita terlihat bebas dalam berteman. ABG bertubuh bongsor dan berkulit putih itu juga sering menginap di rumah teman atau bibinya, dibanding tidur di kediaman orang tuanya. Diduga itu menjadi alasan, ketika malam gadis penyuka olahraga beladiri itu pamit menemui temannya pada pukul 22.00 WIB dan tak puBersambung ke hal 7 kol 3
KIRIM DOA: Teman-teman sekelas korban Vita Nafiara di SMP Negeri 3 Guntur, berkumpul mengirimkan doa untuk ketenangan teman mereka yang tak diduga meninggal dunia secara mengenaskan. ■ Foto: sari jati
Launching Album Rina Terusik di Tipikor
Dari Urusan Pribadi hingga Sponsor Kaset ini terusik di persidangan. Ya, sejumlah saksi yang dihadirkan di Pengadilan Tipikor buka mulut menguak keberhasilan Rina mempromosikan Karanganyar melalui lagu-lagu campursari. Konon menurut saksi di persidangan, Rina, terdakwa per-
DENGARKAN SAKSI: Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani mendengarkan keterangan saksi, di Pengadilan Tipikor Semarang, Selasa (23/9). Lima saksi dari PNS dan pensiunan PNS dihadirkan dalam persidangan tersebut. ■ Foto: Antara
kara dugaan korupsi dan pencucian uang itu bahkan diketahui juga menggunakan dana subsidi untuk membayar sponsor kaset. Keterangan itu diungkapkan Sundoro, mantan Kepala Bagian Umum Bupati Karanganyar yang mengurusi semua kebutuhan rumah tangga bupati saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Semarang, Selasa (23/9). “Diberi uang Handoko Mulyono (mantan Ketua KSU Sejahtera) sebesar Rp 30 juta untuk biaya launching album lagu ke-3 di Diamond. Dia (Rina) meBersambung ke hal 7 kol 3