■ Kamis Pahing ■ 25 September 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 178 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Anas Tantang Sumpah Kutukan JAKARTA Anas Urbaningrum divonis 8 tahun penjara, denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (24/9). Majelis hakim menyatakan bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu terbukti melakukan korupsi dan pidana pencucian uang. Namun usai sidang vonis Anas kembali mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ia meminta jaksa pe nuntut umum dan hakim menggelar sumpah mubahalah atau kutuk an. “Karena ini menyangkut yang saya yakini sebagai terdakwa sebagai ke adilan, mohon jika di perkenankan di ujung persida ngan yang terhor mat,
Jurus Berkelit ’Gantung di Monas’
tim jaksa penuntut umum, majelis hakim melakukan mubahallah, sum pah kutukan,” kata Anas. Menurut Anas, tidak ada kera guan kepada dirinya untuk menan tang sumpah kutukan karena dia yakin dengan substansi pembelaan dirinya tidak bersalah. Tak ada tanggapan dari hakim soal permin taan Anas ini. Hakim ketua Haswan di langsung menutup sidang. “De ngan demikian, persidangan saya tutup,” ujar Haswandi. Sementara para pendukung Anas berteriak dari bangku penonton. Usai sidang vonis, Anas Urba -
MENILIK ke belakang, Anas Urbaningrum pernah me nyatakan bila dia korupsi satu sen dari proyek Hamba lang, maka Anas siap digantung di Monas. “Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di monas (monumen nasional),” tegasnya, Jumat 9 Maret 2012. Pernyataan itu dilontarkan Anas dalam acara diskusi soal bahan bakar minyak (BBM) di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta. Semua itu ber awal dari tudingan mantan koleganya, Muhammad Na zaruddin, yang menyebut dia terlibat kasus korupsi pembangunan fasilitas olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dia menuturkan, pernyataan Nazaruddin adalah fit nah yang sengaja dibuat untuk menjatuhkannya. Kala itu, dia pun menyatakan bersedia hadir apabila dipang gil KPK untuk kasus Hambalang. “Saya tegaskan ya, KPK sebetulnya tidak perlu repotrepot mengurus soal Hambalang. Mengapa, karena itu kan asalnya ocehan dan karangan yang tidak jelas, ngapain repotrepot,” tu turnya.
Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 3
Anas Urbaningrum Foto: Ant
■ Hari Ini Pengesahan RUU Pilkada
Koalisi di Daerah Ragu
Parpol Koalisi Adu Kesolidan
SEMARANG Kendati Koa lisi Merah Putih (KMP) di pu sat terus merapatkan baris an untuk mengegolkan RUU Pilkada, tak demikian yang terjadi di daerah khususnya di Jawa Tengah. Koalisi Me rah Putih Jateng ragu keso lidan bisa menjalar ke dae rah karena berbagai faktor salah satunya adalah kebu tuhan daerah yang sangat berbeda dengan kepenting an di pemerintahan pusat. Ketua Fraksi PPP Jateng Abdul Aziz meragukan keso lidan KMP akan terbawa hingga ke wilayah DPRD Ja teng. Azis yang pernah men jabat sebagai anggota Ko misi D DPRD Jateng terse but mengaku tetap berpe gang teguh terhadap Raker nas PPP di Medan. Isi dari salah satu Rakernas terse but menyebutkan PPP men dukung Pilkada dilaksana kan via DPRD. “Solid di daerah itu yang saya ragukan, karena ma singmasing daerah punya suasana politik dan kebutuh Bersambung ke hal 7 kol 1
6
GEBYAR
Rektor Unsoed Jamin Penangguhan Penahanan
Tertantang Horor MESKI sudah merambah ke film horor, namun INDAH Per matasari mengaku suka deg degan dan tegang saat harus ak ting.
JAKARTA - Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akhirnya, bakal ditentukan lewat rapat paripurna DPR, Kamis (25/9) hari ini. Dua kekuatan poros koalisi yakni Koalisi Merah Putih atau pendukung PrabowoHatta dengan koalisi pendukung Jokowi-JK bakal diuji kesolidannya. Koalisi Merah Putih beranggotakan Partai Gerindra, Gol-
kar, PAN, PKS, PPP diinstruksikan untuk mendukung RUU Pilkada yang notabene mengatur Pilkada melalui DPRD. Sedangkan poros parpol pendukung Jokowi-JK menolak RUU Pilkada yang mengatur Pilkada lewat DPRD namun harus pemilihan langsung. Hanya saja, menjelang paripurna yang diperkirakan harus diakhiri voting, PPP dan PAN serta Golkar diprediksi suara-
nya pecah. Pasalnya ada sejumlah kader yang menginginkan mendukung koalisi Jokowi-JK agar Pilkada secara langsung. Sedangkan Partai Demokrat justru akan menjadi kunci, karena melalui SBY menyatakan Pilkada langsung meskipun sejumlah kader menyatakan, itu harus diikuti sejumlah opsi. Koalisi Merah Putih hingga Bersambung ke hal 7 kol 3
TOLAK RUU: Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada mengenakan foto wajah politisi pendukung pilkada tidak langsung saat melakukan aksi demo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Rabu (24/9). ■ Foto: Antara
PURWOKERTO – Penahanan terhadap tiga birokrat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) oleh Kejaksaan Tinggi (Kejari) Jateng, menambah panjang kasus korupsi di Unsoed. Setidaknya sudah enam petinggi Unsoed yang dijebloskan ke tahanan karena kasus korupsi, yaitu mantan Rektor, Edy Yuwono, mantan Pembantu Rektor (Purek) IV, Budi Rustomo, mantan Kepala Unit Percetakan, Winarto Hadi dan menyusul tiga birokrat yang ditahan Kejati kemarin. Arif Budi Cahyono, pengacara Pembantu Rektor (Purek) II Unsoed, Eko Hariyanto yang kemarin di tahan Kejati mengatakan, pihaknya sudah mengajukan surat penangguhan pe nahanan. Bahkan dalam surat tersebut juga disertakan rekomendasi dari Rektor Unsoed, Ahmad Iqbal yang menjamin Purek II dan Pembantu Dekan (PD) II Fakultas Peternakan, Anjar Taruna Ari Sudewa tidak akan melarikan diri. “Selama proses penyidikan di Polda Jateng, mereka tidak ditahan dan sudah dibuktikan bahwa mereka selalu kooperatif dan selalu datang jika dipanggil. Semoga saja permohonan penangguhan penahan-
Mbah Martorejo, Calon Haji Berumur 96 Tahun
Berawal dari Menanam 50 Pohon Kelapa Mbah Martorejo (96), merupakan salah satu calon jamaah haji (calhaj) tertua yang berangkat ke tanah suci Mekah asal Kabupaten Magelang. Meski usia tua, namun semangat untuk menunaikan rukun Islam ke lima begitu membara. Kakek tiga anak, 16 cucu dan 14 buyut itu, berangkat haji bersama anaknya Muhammad Khamid (57). UNTUK mempersiapkan keberangkatannya ke tanah suci, Mbah Martorejo bekerja keras untuk melatih otot selama di tanah suci Mekah. Karena dengan sibuk bekerja, maka badan semakin sehat. “Selain berbagai persyaratan yang disiapkan, juga rajin mengikuti manasik haji. Ia juga memperbanyak ibadah dan amalan, termasuk memba-
ca Alquran,” ujar anaknya, Muhammad Khamid, menjelang keberangkatannya, Rabu (24/9). Menurut Khamid, dalam menunaikan ibadah haji tahun ini tergabung bersama kloter 65 dan berangkat melalui embarkasi Donohudan, Solo pada Kamis (25/9). “Insyaallah, saya bersama bapak akan berangkat besok pagi melalui Bandara Adisumarmo Solo,” katanya. Meski sudah berusia sangat lanjut, namun kesehatan Mbah Martorejo masih tergolong prima. Dengan dibantu tongkat kayu, Mbah Martorejo berjalan pelan namun penuh semangat. “Saya senang dan bangga akhirnya bisa berangkat haji,” kata Mbah Martorejo sebelum shalat Dhuhur.
Dalam menjalankan rukun Islam kelima meski sudah uzur, ia mengaku tidak takut dengan ancaman virus ebola maupun penyakit lain yang berpotensi menyerang jamaah haji. “Saya mantep. Sek penting teko pasrah karo pengeran,” katanya. Untuk meningkatkan kesehatan, Mbah Martorejo rajin berolah raga dengan berkeliling di sekitar kampung dengan jalan kaki dan bekerja, dengan Bersambung ke hal 7 kol 1 TERTUA: Mbah Martorejo (96), merupakan salah satu calon haji tertua yang berangkat ke tanah suci Mekah asal Kabupaten Magelang. ■ Foto: ali subchi-yan
an kami diterima,” kata Arif, Rabu (24/9). Selain Purek II dan PD II, Kejati juga menahan dosen Fakultas Peternakan, Bondansari. Namun, hingga kemarin Bondansari belum mengajukan penangguhan penahanan. Lebih lanjut Arif menjelaskan, kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan laboratorium ini bermula dari kicauan Nazarudin dan Yulianis dalam sidang kasus Hambalang, di mana salah satu yang mendapatkan bantuan adalah Unsoed. Arif menyatakan keheranannya, mengingat meskipun proses lelang dilakukan di Purwokerto, namun HPS (Harga Perkiraan Sendiri) sudah ditentukan oleh pusat. “Pengadaan alat , jenis barang maupun HPS semua ditentukan oleh pusat dan pihak Unsoed sama sekali tidak mengetahui peserta lelangnya siapa saja dan sebagainya, sementara aturan teknis sudah dari pusat,” terangnya. Selama proses penyidikan di Polda Jateng, Purek II sangat kooperatif dan sudah mengembalikan uang senilai Rp 75 juta yang diterima dari panitia leBersambung ke hal 7 kol 1