■ Selasa Wage ■ 7 Oktober 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 189 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Ditinggal KMP, PPP Meradang JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meradang setelah mengetahui partainya tidak masuk dalam paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Koalisi Merah Putih (KMP). Namun Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuziy menyatakan fraksinya menuntut politisinya dimasukkan dalam paket pimpinan MPR. “Ini harga mati. Rapat fraksi PPP sore ini (kemarin -red) menyepakati secara bulat nama Hasrul Azwar sebagai perwakilan PPP untuk pimpinan MPR,” kata Romy di Jakarta, Senin (6/8). Romy menyatakan dalam rapat internal PPP yang dihadiri ketua fraksi di DPR, pengurus DPP dan ketua umum sepakat Hasrul sebagai perwakilan PPP untuk pimpinan MPR merupakan kader terbaik dari partai Kabah. Bahkan dia memastikan apa yang diajukan
PPP sudah tidak bisa ditawar lagi. “Ini sudah bulat dan tidak bisa ditawar. Soal cara biar kami komunikasi dulu dengan KMP,” kata Romy. Dalam rapat internal di ruang Fraksi PPP di Gedung DPR tersebut. Ketua Fraksi PPP DPR RI, Hasrul Azwar mengatakan ada dua poin yang disepakati dalam rapat tertutup tersebut. Poin pertama, PPP layak mendapat kursi wakil atau ketua pimpinan Majelis PermusyaBersambung ke hal 7 kol 1
SATU ARAH: Jembatan Comal mulai Sabtu (4/10) sudah mulai dioperasikan, tetapi hingga Senin (6/10) masih dibuka untuk satu arah kendaraan dari timur. ■ Foto: Probo Wirasto.
■ Dampak Pembangunan Jembatan Comal
Ke Surabaya Rp 18 Juta, ke Korea Rp 1 Juta AMBROLNYA Jembatan Comal, Pemalang sangat memukul kalangan pengusaha yang harus mendistribusikan produk mereka melalui akses tersebut. Alih-alih mengatur margin, pengusaha justru harus menyandang pembengkakan ongkos angkutan akibat pengalihan jalur. Hal itu diakui General Manager Mulia Glass Hariyanto kepada Wawasan, baru-baru ini. Menurutnya, ongkos angkut yang diakibatkan dari ambrolnya Jembatan Comal tersebut cukup signifikan. Melalui jalur alternatif pihaknya harus merogoh kocek dua kali lipat demi membayar ongkos angkutan. ’’Ongkos transportasi menjadi naik dua kali lipat, karena melalui jalur selatan,’’ ungkapnya. Hariyanto menambahkan, jalur alternatif melalui kereta api atau pelabuhan pun tidak membantu menyelesaikan per-
soalan angkutan alternatif jalur pantura. Dia mencontohkan, meskipun sedikit meringankan, kereta api juga memiliki keterbatasan. Sebagai alternatif, masyarakat pun menggunakan kereta api sehingga kapasitasnya pun overload. ‘’Ini membuat pembong karan jadi lam- bat dan membuat kacau,’’ tukasnya. Sementara pelabuhan, menurutnya juga tidak banyak memberikan solusi. Pasalnya, ongkos menggunakan jasa pelabuhan cukup tinggi. Dia bahkan mengemukakan ironisnya ongkos pelabuhan domestik yang membuat distribusi barang dalam negeri menjadi le-
bih mahal dibandingkan angkutan ekspor impor. ‘’Ongkos ekspedisi antarpelabuhan sangat tinggi, misalnya ke Surabaya bisa Rp 17 juta-Rp 18 juta, dibandingkan ongkos muatan ke Korea atau Singapura hanya 50-100 dolar AS atau sekitar Rp 1 juta, ini yang membuat barang impor menjadi lebih murah,’’ ungkapnya. Kendati saat ini jembatan tersebut sudah beroperasi, dia mengaku suatu ketika peristiwa itu akan terulang kembali. Pasalnya, muatan yang berlebihan saat ini tidak sesuai dengan kapasitas jembatan. Menurutnya, pemerintah harus tegas memberikan ketentuan terhadap muatan yang layak untuk melintas melalui jembatan Comal tersebut.’’Kalau tidak, tidak lama lagi ambrol lagi dan pengusaha kembali
merugi,’’ keluhnya. Pascakerusakan Jembatan Comal yang berlanjut penutupan secara total mulai 18 Juli hingga 24 Juli 2014 di perbatasan Kecamatan Comal dan Ampelgading Kabupaten Pemalang berdampak sangat luas. Dampak langsung adalah kemacetan di jalur pantura dan jalur selatan dan lumpuhnya sendi-sendi perekonomian, karena biaya pengiriman barang dan biaya transportasi menjadi sangat mahal. Wilayah yang mengalami imbas kerugian paling besar adalah Pemalang dan sekitarnya. Hal itu karena hampir semua sektor perekonomian lumpuh total mulai dari SPBU, rumah makan, hingga angkutan umum. Padahal saat itu menBersambung ke hal 7 kol 3
Hal
Baca Juga
Jalan Rusak Tanggung Jawab Siapa?
8
Terbelit Utang, Bunuh Tetangga Jokowi Jangan Terjebak Pertarungan KMP Vs KIH JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo jangan sampai terjebak pertarungan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Menurut peneliti yang juga Ketua Institute for Ecosoc Right, Sri Palupi, Jokowi perlu memahami menyusupnya mafia atau kelompok hitam berskala besar dalam konflik tersebut, yang mana mereka ingin mengganggu atau mengkudeta mandat rakyat yang diberikan kepada Jokowi. Jadi Jokowi harus berani ke-
GEBYAR
6
Tempuh Bayi Tabung ARTIS Julia Perez memu tuskan untuk memiliki ketu runan melalui proses in vitro atau bayi tabung. Mengapa?
luar dari kancah pertarungan antara KMP dan KIH, dan Jokowi kembali mendekat, mendengar suara rakyat dan berdiri bersama rakyat. Dia bisa jadi ini karena adanya dukungan sebagian besar rakyat yang berpadu dengan energi positif dari alam Indonesia. ‘’Jokowi harus terlebih dulu yakin akan dukungan rakyat dan dukungan tangan tak terlihat yang membuat dia terpilih,’’ kata Palupi dalam Diskusi Gerakan Dekrit Bersambung ke hal 7 kol 3 Susu kambing etawa ternyata tidak hanya dimanfaatkan untuk minuman saja, melainkan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman. Selain itu, susu kambing juga dapat dijadikan sebagai bahan sabun kecantikan. TERILHAMI dengan resep kecantikan ratu legendaris dari Mesir Cleopatra yang gemar mandi susu, Widya Wiryawan (33) warga Desa Gandokan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung memanfaatkan susu hasil peraha kambing ternak piaraannya dijadikan komestik kecantikan untuk kaum wanita, yakni sabun kesehatan susu kambing etawa. Usaha tersebut dikembangkan sejak ia beternak kambing etawa pada tahun 2010 lalu sebanyak lima puluh ekor kam-
SEMARANG - ‘’Saya Kilaf.’’ Pengakuan singkat itulah yang terlontar dari mulut Joko Sasmito tersangka pelaku pembunuhan disertai perampokan terhadap korban Zumrotun, Warga Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Tidak banyak kata-kata yang keluar dari tersangka berusia 23 tahun yang telah tega membunuh ibu muda di Jalan Arteri Kaliwungu, Kendal, sembari dipapah tim Jatanras Polda Jateng dibawa ke sel tahanan. Bahkan saat ditanya tentang alasan dia membunuh, pemuda yang sebelumnya sempat digelandang untuk mencari barang bukti pisau di daerah Kaliwungu, Kendal juga tidak banyak bicara. “Saya kilaf,” akunya singkat menjawab pertanyaan wartawan. Kabid Humas Polda Jateng Kombespol A Liliek mengung-
DIBEKUK: Panit Jatanras Polda Jateng AKP Faizal (kiri) bersama dua anggotanya membawa Joko Sasmito, tersangka pembunuhan dan pembuangan jenazah Zumrotun di daerah Batang kemarin. ■ Foto: Felek Wahyu kapkan, sebelum melakukan pembunuhan, pelaku yang diduga terbelit utang mengajak janjian korban untuk jalan-ja-
lan. Karena saling kenal, ajakan pelaku diiyakan oleh korban. Setelah sempat jalan-jalan di jalan arteri pelaku yang sebelum-
nya telah mempersiapkan rencana jahatnya dengan membawa karung dan pisau tiba-tiba mengancam dan akhirnya melancarkan niat jahatnya terhadap korban. “Setelah membunuh untuk menghilangkan jejak jenazah korban yang belakangan diketahui bernama Zumrotun berusia 30 tahun yang masih tetangga pelaku dimasukkan ke karung dan dibuang,” ungkap Kabid Humas saat menggelar gelar kasus di Mapolda Jateng, kemarin. Setelah melakukan pembunuhan, pelaku yang berhasil ditangkap tim gabungan Unit Jatanras polda Jateng dan Polres Kendal mengambil barang berharga Hp, motor Yamaha Mio dan uang Rp 500 ribu. Setelah adanya laporan penemuBersambung ke hal 7 kol 1
Sabun Kecantikan dari Susu Kambing
Terilhami Kerak Teko Penyeduh Teh bing etawa. Pada awal usaha ternaknya tersebut, hewan ternaknya hanya dimanfaatkan untuk diambil susunya dan dijual. “Namun, lambat laun terpikir dalam benak saya, untuk mengantisipasi hukum ekonomi terjadi yakni saat persediaan banyak, susu yang dijual tentunya murah, saya mencoba memanfaatkan susu untuk dibuat sabun kecantikan,” kata Widya Wiryawan. Ia menambahkan, usaha tersebut juga terilhami dari teko (alat untuk menyeduh teh) milik ibunya yang kotor karena kerak teh dan digunakan untuk menaruh susu perahannya se-
cara perlahan keraknya bersih karena sering digunakan untuk dijadikan tempat susu perahannya. “Saat saya memerah susu kambing ini menggunakan teko yang penuh warna kecoklatan karena kerak teh, tanpa di-sadari tempat itu bersih senBersambung ke hal 7 kol 1 SUSU KAMBING: Widya Wiryawan, warga Desa Gandokan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung menunjukkan susu kambing etawa yang dijadikan sabun kecantikan. ■ Foto: Widiyas Cahyono