■ Senin Wage ■ 27 Oktober 2014
TAHUN KE-29 NO: 208 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Fotofoto: Ant
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
BELUM THE DREAM TEAM JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengumumkan nama-nama menterinya Minggu (26/10) sore di Istana Negara. Berbagai kalangan menilai komposisi menteri patut diapresiasi karena didominasi profesional, namun juga dianggap belum istimewa atau the dream team.
Kabinet Jokowi-JK yang diberi nama Kabinet Kerja ini berjumlah 34 orang. Sebanyak 13 menteri (38 persen) berasal dari partai politik. Ada empat
menteri dari PDIP, empat nama dari PKB, dua orang dari NasDem, dua menteri dari Hanura, dan satu orang dari PPP. Sementara 21 orang (72 persen)
orang lainnya datang dari kalangan profesional dengan berbagai latar belakang. Ekonom Senior Standard Chartered Fauzi Ichsan mengungkapkan, kabinet Jokowi-JK dinilai belum termasuk susunan kabinet impian alias the dream team. “Kalau ditanya dream team, ya tidak,” ujarnya. Fauzi menjelaskan, pelaku pasar sudah memasang ekspektasi tinggi terhadap namanama menteri yang akan munBersambung ke hal 7 kol 1
Retno, Menlu Perempuan Pertama Asal Semarang SEMARANG Dari 34 nama menteri yang diumumkan Jokowi dalam Kabinet Kerja, sebanyak delapan orang berasal dari Jawa Tengah. Se dangkan nama lainnya berasal dari daerah Aceh hingga Papua. Selain Jateng, sebanyak tujuh menteri dari Jakarta dan lima menteri dari Jawa Timur. Pengumuman namanama menteri dilakukan Presidendi halaman Istana Negara, Minggu (26/10). Di antara menteri yang berasal dari Jateng yakni, Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo lahir di Cilacap, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Sudirman Said (Brebes), Menko Bi dang Polhukam, Tedjo Edy Purdijatno (Magelang) Menteri Dalam
Retno Lestari Priansari Marsudi Foto: Ant
GEBYAR
6
Semedi 1 Sura PENYANYI Vicky Shu meng aku menyukai dan mengikuti acaraacara yang meles tarikan tra disi. Salah satunya, de ngan turut ambil ba gian dalam acara malam satu suro di Puro Mangkune garan, Solo, yang ber langsung hingga Sabtu (25/10) dini hari.
Tidak banyak yang mengenal M Nasir. Namun Presiden Joko Widodo kini membuat Nasir dikenal banyak orang setelah dipercaya menduduki posisi Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) pada Kabinet Kerja. PRESIDEN Jokowi memanggil namanya setelah 31 posisi telah disebutkan satu per satu dan berlari menuju podium. Nasir yang berada di urutan nomor 32 pun ikut berlari setelah namanya dipanggil Jokowi. “Dia adalah guru besar Undip dan baru saja terpilih sebagai rektor Undip. Saya ajak beliau untuk membantu di Kabinet Kerja,” kata Jokowi memperkenalkan Nasir di halaman belakang Istana Negara, Jakarta, Minggu (26/10). Dalam laman resmi Univer-
Bersambung ke hal 7 kol 3
UMUMKAN KABINET: Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo (kiri), Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan), dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kanan) mengumumkan susunan menterinya yang tergabung dalam Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10). ■ Foto: Antara
Rektor Undip Terpilih Jadi Menristek Dikti
Belum Dilantik, Nasir Keburu ke Istana sitas Diponegoro, Prof. Drs Mohammad Nasir MSi. PhD. sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis/FEB Universitas Diponegoro Semarang. Ia baru saja terpilih sebagai Rektor Undip periode 2014 - 2018. Saat bertarung memperebutkan kursi rektor, ia harus bersaing dengan dua rekannya LENGANG: Rumah M Nasir yang beralamat di Jalan Gondang Barat IV No 20 RT 03 RW 01 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang tampak lengang. ■ Foto: Arixc Ardana
yang lain. Nasir memenangkan pemilihan dengan 148 suara. Sementara kandidat lain, yakni Prof Dr M Syafruddin MSi Akt, meraih 36 suara dan Prof Dr Ir Purwanto DEA mendapatkan 14 suara. Nasir sejatinya baru akan dilantik menjadi rektor pada Desember ini, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan rektor sebelumnya Prof Sudharto. Rupanya ia harus melepaskan diri dari jabatan itu karena harus fokus bekerja di bawah kabinet Jokowi-JK. Padahal Nasir telah berjanji Bersambung ke hal 7 kol 1