■ Kamis Pahing ■ 30 Oktober 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 211 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
KIH Melawan, Bikin DPR Tandingan JAKARTA - Persetruan politik efek Pilpres terus berlanjut. Fraksi tergabung Koalisi Merah Putih (KMP) yang pendukung Prabowo-Hatta berniat menyapu bersih jabatan pimpinan DPR, MPR dan komisi. Namun kali ini Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi-JK melawan dengan membentuk pimpinan DPR tandingan. Suhu panas di Senayan ini kembali terjadi setelah KIH membentuk pimpinan DPR tandingan yang terdiri Pramono Anung dari PDIP sebagai
ketua DPR, dan empat wakil ketua masing-masing Abdul Kadir Karding (PKB), Syaifullah Tamliha (PPP), Patrice Rio Capella (Nasdem), dan Dosi Is-
kandar (Hanura). Akibatnya di DPR saat ini terjadi dua kubu pimpinan yang saling berseberangan. Pasalnya, sebelumnya KMP sudah menetapkan pimpinan DPR yakni Setya Novanto (Golkar) sebagai ketua dan wakil ketua Fadli Zon (Gerindra), Fahri Hamzah (PKS), Agus Hermanto (Demokrat) dan Taufik Kurniawan (PAN). Fraksi pendukung PrabowoHatta ternyata tak cuma ingin
Bersambung ke hal 7 kol 1
KOALISI KIH: Sejumlah perwakilan fraksi partai pendukung pemerintah Jokowi-JK di DPR atau Koalisi Indonesia Hebat bergandengan mengangkat tangan saat akan memberi keterangan pers soal DPR tandingan, Rabu (29/10). ■ Foto: Antara
Hukum Berat Pelaku Sepakbola Gajah! SEMARANG Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menuntut PSSI menindak tegas mereka yang terlibat dalam ‘sepakbola gajah’ antara PSIS Semarang vs PSS Sleman. Dalam waktu dekat Imam akan bertemu dengan PSSI demi membahas hal tersebut. “Kita sebagai suporter tentu tidak enak melihat tontonan se perti itu. Makanya, saya pikir semua yang terlibat harus ditindak keras dan kami akan mendukung PSSI,” ujar Imam usai melaku kan serah terima jabatan di Kantor Menpora, Jakarta kemarin. Terkait aksi sepakbola gajah dalam laga PSS vs PSIS yang me munculkan lima gol bunuh diri, PSSI sudah mulai melakukan penyelidikan. Komisi Disiplin juga sudah menjatuhkan hukuman berupa diskualifikasi dari Divisi Utama buat kedua klub sementara pihak lain yang di anggap terlibat masih harus menunggu penye lidikan yang masih akan dilakukan. Imam juga meminta PSSI bekerja maksi mal menuntaskan masalah tersebut. Dia me mastikan akan mengikuti jalannya penyeli dikan hingga nanti jatuh putusan hukuman. “Dalam waktu dekat saya akan bertemu pihak PSSI. Tapi untuk sementara ini saya mengucapkan terimakasih dulu kepada PSSI karena sudah bertindak cepat,” lan jutnya Imam. “(PSSI) Engga boleh tebang pilih. Kami Kemenpora akan mengamati itu semua. Mana yang kami anggap perlu diperbaiki akan kami sampaikan semua. Ya, kami akan lihatlah aturan main di PSSI seperti apa. Jika sifatnya dalam rangka pendisiplinan tentu kami pasti
Imam Nahrawi
KPK Tolak Nazar Disebut Terlibat Permintaan Korupsi Unsoed DPR JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak permintaan DPR untuk membeberkan nama-nama calon menteri yang dilabel merah dan kuning, sehingga tak jadi dilantik. KPR menilai itu merupakan rahasia negara yang tak bisa dibuka seenaknya. Sebelumnya Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menyebut akan segera memanggil KPK guna meminta agar lembaga anti korupsi itu membuka catatan soal rekomendasi para menteri yang pernah diminta Presiden Joko Widodo. “Kami akan minta KPK membuka nama-nama yang ditandai merah atau kuning sehingga semuanya jelas. Kalau tidak mau ya kita tanya ke Presiden secara resmi,” ucap Benny di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. KPK tak mau membuka data-data itu dan menegaskan bahwa mereka tak bisa didesak. “Itu dokumen confidential, hanya untuk presiden dan tidak akan dibuka selain untuk presiden,” kata Jubir KPK, Johan Budi di kantornya, Jl HR Ra-
Bersambung ke hal 7 kol 3
Foto: Ant
GEBYAR
na proyek fiktif yang dikerjakan PT Anugerah Nusantara/ Permai Group miliknya. Nazar dinilai memperkaya diri sebesar Rp 10 miliar lebih. Hal itu terungkap pada dakwaan tiga birokrat Unsoed, terdakwa perkara korupsi saat disidang terpisah di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (29/10). Tiga terdakwa, yakni Dr Eko Hariyanto (Pembantu Bersambung ke hal 7 kol 3
DAKWAAN : (Dari kiri), Dr Eko Hariyanto, Ir Anjar Taruna Ari Sudewa dan Ir Bondansari, tiga birokrat Unsoed Purwokerto sebelum disidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (29/10). ■ Foto: Sunardi-yan
Harapan Gus Mus untuk Jokowi
6
Minta Tularkan Kesederhanaan
Mantan Marinir yang Frustrasi TESSY Srimulat, rasanya tak ada satupun orang di Indonesia yang tidak me ngenalnya. Dulu namanya begitu tenar karena aksi nya yang sangat kocak saat berada di atas pang gung. Bersama dengan Grup Srimulat, Tessy menghibur banyak orang. Gayanya yang kemayu dengan tangan penuh cincin batu akik, meng hiasi panggung, televisi dan layar lebar.
Bersambung ke hal 7 kol 1
SEMARANG - Terpidana kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin disebut-sebut terlibat atas kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan laboratorium terpadu pusat riset dan pengembangan bidang ilmu pendidikan Unsoed Purwokerto 1 paket tahun 2010. Mantan Bendahara Partai Demokrat itu itu diduga mengegolkan anggaran pengadaan dan terlibat selaku pelaksa-
Pascapelantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden, banyak harapan membuncah untuknya. Tak terkecuali ulama besar yang juga Rois Aam PBNU, KH Mustofa Bisri yang berharap agar Jokowi menularkan kesederhanaan kepada semua pihak.
KH. Mustofa Bisri Foto: Budi Santoso
ROIS Aam PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), KH Mustofa Bisri menilai situasi sulit yang dihadapi Indonesia saat ini karena melupakan kesederhanaan. Padahal nilai-nilai kesederhanaan merupakan bagian penting
bagi masyarakat Indonesia untuk bisa mengembangkan dirinya. Pernyataan ini disampaikan Gus Mus, panggilan KH Mustofa Bisri saat memberi materi kuliah umum di Unisnu (Universitas Islam Nahdlatul Ulama) Jepara, Rabu (29/10). Menurut Gus Mus, nilai kesederhanaan saat ini sudah langka di Republik Indonesia tercinta. Untuk itu Indonesia harus melawan kenyataan ini dengan melakukan gerakan kesederhanaan di semua bidang. Selama 32 tahun di bawah orde baru, sebagian besar masyarakat Indonesia telah berubah menjadi manusia-manusia yang melupakan kesederhanaan. “Kalau anda pernah melihat gambar Soeharto dengan tulisan “Piye Enak Jamanku Tha?” di belakang bak truk, anda harus membenarkannya. Sebab kalau zaman pak Harto
dulu, orangnya hanya satu. Tapi sekarang semua orang sudah seperti pak Harto,” ujarnya disambut tepuk-tangan dari semua yang hadir. Selama 32 tahun, masyarakat Indonesia telah berubah menjadi orang-orang yang terlalu menyukai duniawi. Semuanya dilakukan dengan berlebihan, dalam semua aspek kehidupan yang dijalani. Karena itu dirinya mengaku akan terus memprovokasi Jokowi yang saat ini menjabat sebagai Presiden Indonesia, untuk terus mengembangkan sikap kesederhanaan. Tidak hanya dirinya, tapi juga kesemua jajarannya. “Gerakan Kesederhanaan harus bisa terus dilakukan oleh Jokowi. Sebab sampai saat ini kita sering berlebihan dalam segala hal. Berlebihan dalam berpikir, berlebihan dalam beribadah atau berlebihan dalam beramal,” tegasnya lagi. ■ dis-yan