WAWASAN 01 Nopember 2014

Page 1

■ Sabtu Wage ■ 1 November 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 213 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

■ Pimpinan Komisi Dikocok Ulang

DPRD Jateng Berdamai SEMARANG - Kalangan anggota DPRD Jateng sepakat mengakhiri konflik. Hasil konsultasi pimpinan DPRD Jateng di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memunculkan peluang pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) bakal berubah. Kemendagri merekomendasikan tata tertib (tatib) yang digunakan dalam menyusun AKD belum sah.

Secara proporsional, akan ada pimpinan Komisi yang berubah. Wakil Ketua DPRD Jateng dari Fraksi Gerindra Agus Priyadi membenarkan rekomendasi dari Kemendagri. Ia menegaskan bahwa keputusan yang menyangkut hukum dan administratif tersebut merupakan keputusan politik internal DPRD Jateng. Masalah akan diparipurnakan kembali atau

tidak dalam pemilihan ulang AKD, Agus mengaku belum bisa menjawab. “Kita masih sedang terus melakukan komunikasi politik. Kita mau rembug baik-baik. Intinya kita sudah tidak mau ramai-ramai lagi. Saya optimistis dua hari ini sudah ada susunan kelengkapan yang dirembug bersama,” ungkap Agus. Hal yang sama diungkapkan

SEMARANG - Kejaksaan Tinggi Jateng menyatakan penyidikan kasus dugaan korupsi penyaluran dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Jateng tahun 2008 dengan tersangka Iqbal Wibisono, mantan anggota DPRD Jateng telah lengkap. Namun hingga kini, tersangka caleg terpilih DPR dari Partai Golkar yang batal dilantik itu tak juga dilimpahkan. Penyidik yang berulangkali memanggilnya, tak pernah dipenuhi tersangka. Sebagaimana Jumat (31/10), tersangka yang kembali dipanggil kejaksaan untuk peme-

JAKARTA - Kegaduhan DPR memuncak setelah muncul versi ‘pimpinan tandingan’ yang dibentuk oleh Koalisi Indonesia Hebat. Ada saran untuk Koalisi Indonesia Hebat yang protes dengan aturan pemilihan sistem paket, ajukan saja gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberi masukan agar gugatan kali ini lebih berpeluang dikabulkan MK. “Masing-masing kubu memiliki lima fraksi yang berarti berpotensi menyebabkan deadlock dalam pengambilan keputusan. Terbentuknya ‘DPR tandingan’ ini merupakan cara KIH untuk menunjukkan kekuatan, se-

JEMBATAN RUNTUH: Kondisi reruntuhan jembatan penghubung Gedung Perpustakaan dan Gedung Arsip di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (31/10). Jembatan yang dicor Kamis (30/10) pukul 22.00 itu ambruk pada pukul 06.00 Jumat pagi mengakibatkan lima korban luka-luka dan empat korban meninggal dunia. ■ Foto: Antara

ARTIS Luna Maya dikabarkan sudah memiliki seorang kekasih. Dia pun sudah merencana­ kan waktu untuk membawa hubungan­ nya de­ ngan sang kekasih ke tahap yang lebih se­ rius.

riksaan diketahui mangkir. Tak diketahui alasannya. Kepala Kejati Jateng, Hartadi mengatakan, kasus yang melibatkan Iqbal Wibisono di Wonosobo akan tetap ditindakanjuti. “Masalah dilantik atau tidak, bukan menjadi kewenangan kami. Kami hanya akan menyelesaikan perkaranya. Perkaranya dari dulu sudah lengkap. Cuma kehadirannya yang susah. Dia pun juga ditunda (pelantikannya) karena perkaranya itu,” kata Hartadi kepada wartawan, kemarin. Bersambung ke hal 7 kol 1

DPR Bukan Milik KIH dan KMP

Bersambung ke hal 7 kol 1

Tak Terburu-buru

Bersambung ke hal 7 kol 1

Iqbal Wibisono Mangkir Lagi

JAKARTA - Jembatan penghubung Gedung Arsip dan Perpustakaan di Taman Ismail Marzuki Jakarta roboh dan menewaskan empat pekerja dan lima orang luka. Jembatan tersebut baru saja dicor pada Kamis malam, dan roboh pada Jumat (31/10) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Diduga penyebab robohnya jembatan karena tiang penyangga tak kuat. Seorang pekerja, Sugro, bercerita jembatan maut itu baru dicor dan kemungkinan kerangka bangunannya tidak kuat. “Tadi malam baru dicor, mungkin masih belum kuat menyangga jadinya ambruk,” ujar Sugro di lokasi, Jumat (31/10). Sugro mengatakan kejadian terjadi pukul 06.00 WIB. Saat itu, para pegawai baru saja akan memulai pekerjaan. “Itu tiba-tiba jatuh semua gitu,” ujarnya.

6

kinan besar akan ada perubahan pimpinan komisi dan struktur badan, intinya pimpinan dalam kelengkapan dewan berpotensi diubah. Perubahan itu mau dilaksanakan dalam paripurna ulang atau tidak, kita belum tahu. Namun secepatnya harus segera dilaksanakan agar kinerja dewan tak ter-

■ Kasus Korupsi Dana Bansos

Jembatan Roboh 4 Tewas

GEBYAR

sekretaris Fraksi Gerindra Sriyanto Saputro. Meski tak ikut rombongan para pimpinan dewan dan Ketua Fraksi, namun paparan hasil rapat mengungkapkan temuan bahwa penyusunan AKD di DPRD Jateng bisa diulang, namun tak secara frontal. “Penemuan yang ada, penyusunan alat kelengkapan dewan yang kemarin, kemung-

hingga suara mereka bisa diakomodasi,” ujar Refly Harun Jumat (31/10). Masalah ini muncul akibat sapu bersih kursi pimpinan yang dilakukan oleh kubu Koalisi Merah Putih. Skenario sapu bersih ini sangat tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. “Kita bisa lihat bagaimana dulu zaman orde baru ketika Golkar berkuasa, PDI dan PPP tetap diberi kesempatan mengisi posisi di alat kelengkapan dewan. Sekarang justru di era yang lebih demokratis malah terjadi dominasi mayoritas. Saya sendiri berpi Bersambung ke hal 7 kol 3

Berkah Kemarau bagi Nelayan Tambaklorok

Gelombang Kecil, Rajungan dan Kepiting Melimpah Musim kemarau identik dengan penderitaan bagi para petani. Namun tidak demikian bagi para nelayan, seperti nelayan di Tambaklorok, Semarang ini. Mereka sedang menikmati berkah melimpahnya hasil tangkapan rajungan. CUACA panas dalam beberapa bulan terakhir ini memang sangat menyengat. Justru kondisi alam seperti ini, harus dimanfaatkan maksimal oleh sejumlah nelayan di Tambaklorok, Kecamatan Tanjung Emas, Semarang.

Mere- ka tak memedulikan sengatan sinar matahari, apalagi di tengah laut yang serasa membakar tubuh. Berbekal dengan perahu kecil, mereka pun bersemangat melaut untuk mengais rezeki. Para nelayan sadar, bahwa musim kemarau adalah masa berlimpahnya rajungan dan kepiting. Artinya, nelayan harus bisa mendapat hasil tangkapan maksimal untuk kelangsungan hidup keluarganya. Jumroni (43 tahun), salah seorang nelayan Tambaklorok mengakui musim kemarau tahun ini sedang musimnya rajungan dan kepiting. Ia pun harus melaut selepas subuh dan kembali ke daratan ketika matahari persis di atas kepala atau siang harinya. “Saya

nyarinya rajungan saja karena hanya punya perahu kecil dan jaring (alat penangkap rajungan –red)” tuturnya Kamis (16/10). Meskipun hanya berbekal perahu kecil dan dan alat tangkap ikan seadanya, Jumroni bisa memperoleh rajungan setiap hari sekitar empat kilogram. Hasil tersebut terbilang lumayan bahBersambung ke hal 7 kol 3

MELIMPAH: Nelayan Tambaklorok sedang memilah rajungan dan kepiting hasil tangkapannya yang melimpah di musim kemarau ini. ■ Foto: Harviyanyan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.