n Sabtu Legi n 8 November 2014 Harga eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 No: 220 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Penantian 19 Tahun, Persib Juara ISL PALEMBANG - Persib Bandung mengakhiri penantian panjang selama 19 tahun, untuk bisa kembali meraih gelar juara. Persib memenangi final Indonesia Super League (ISL) 2014 setelah mengalahkan Persipura Jayapura lewat adu penalti. Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11) malam WIB, kedua kesebelasan bermain 2-2 selama 120 menit. Di adu penalti Persib unggul 5-3. Persipura unggul lebih dulu lewat Ian Louis Kabes di menit kelima. Tapi, petaka bagi mereka hadir di masa injury time babak pertama. Mereka harus bermain dengan 10 pemain usai Bio Paulin menerima kartu kuning kedua. Sebelum turun minum, Persib bisa mencetak gol penyeimbang. Gol bunuh diri Emmanuel Wanggai menjadi penyama kedudukan. Tujuh menit usai restart, Persib berbalik unggul. Muhammad Ridwan yang menjadi pencetak golnya. Kendati kalah jumlah pemain, Persipura malah bisa menyamakan kedudukan. Boaz Salossa yang menjadi pencetak golnya. Persib juga harus bermain dengan 10 pemain setelah Vladimir Vujovic diganjar kartu kuning kedua di babak PERSIB JUARA : Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman diangkat para pemainnya usai mengalahkan Persipura Jayapura dan jadi juara ISL 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11). n Foto: Antara
Bersambung ke hal 7 kol 1
KMP Ngaku Disingkirkan KIH n Dualisme DPRD Jateng Meruncing SEMARANG - Perseteruan fraksi-fraksi DPRD Jateng yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) ternyata masih sulit diislahkan. Akibatnya pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD), yang bakal menjadi kunci berjalannya pembahasan RAPBD Jateng 2015, juga masih terkatung-katung. Fraksi Partai Golkar, Gerindra, PAN dan PKS dari KMP yang sering disebut sebagai kelompok fraksi pemicu alotnya pembentukan AKD justru merasa hak-haknya dirampas. Pembentukan AKD yang diawali dengan tidak sahnya tatib saat itu, membuat fraksi pelaku walkout hingga kini belum mau menyetorkan nama
6
geByaR
Mendapat Inspirasi SEJAK main film Sokola Rimba, rasa peduli artis Prisia Nasution untuk membantu pendidikan masyarakat pedalaman kian memancar. Dia ingin berbagi ilmu tentang perfilman kepada masyarakat sekitar Gunung Gede, Pangrango dan Sungai Cisadane, Jawa Barat.
UNgaRaN-SaLaTIga-aMBaRaWa
anggotanya lantaran tak dimulai dari nol. Empat Fraksi tersebut pun menyindir partai kecil yang memiliki jabatan ketua komisi yang tidak seharusnya didapatkan. Wakil Fraksi PAN Wahyudin Noer Aly alias Goyud dalam konferensi pers di Semarang, Jumat (7/11) mengatakan, tatib yang di-
gunakan dalam pembentukan AKD saat itu belum diundangkan dalam lembaran daerah. Namun, paripurna masih berlangsung dan hak-hak fraksi denga suara terbanyak seperti Gerindra, Golkar, dan PKS justru tak mendapatkan apa pun sekarang. Saat rekomendasi Kemendagri tak dilaksanakan, hak empat fraksi seolah dikebiri. “Kami tidak mau kalau dikatakan sebagai trouble maker (pembuat masalah). Bahkan makan gaji buta. Kita juga kerja kok, ada upaya buat ke dewan, melakukan musyawarah dan menemui demonstran, bahkan kita juga masih mau diajak berunding. Kami belum setor nama karena jabatan yang dilepaskan kepada kami sa-
ngat tidak proporsional,” ungkap politisi PAN itu, Jumat (7/11). Bagi Goyud, pihaknya sudah meminta ada delapan posisi lantaran pimpinan dalam AKD ada 19 posisi yang harus dibagikan secara adil. Jika PDIP sebagai partai pemenang terbesar sudah ambil lima kursi, maka sisanya sebanyak 14 jabatan pimpinan AKD semestinya dilaksanakan secara proporsional per fraksi dua posisi. Posisi ketua komisi atau badan sudah semestinya didapatkan dengan urutan partai terbesar hingga partai terkecil. Jika diurutkan, lanjutnya, maka hak ketua badan-badan dan komisi semestinya didapatkan oleh PKB, Gerindra, Golkar, dan PKS. “Saya ini PAN kan partainya kecil, cuma dapat delapan kursi.
Hendak Dieksekusi, Titik Mendadak Sakit SALATIGA - Terpidana kasus korupsi Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga, Titik Kirnaningsih (45) Salatiga, Jumat (7/11) pukul 08.00 WIB mendadak harus opname dan dirawat Ruang 303 Lantai III Gedung Pavilliun, RSUD, Salatiga. Diduga sakitnya istri Walikota ini, karena syok lantaran Jumat dini hari kemarin ia akan dieksekusi pihak Penuntut Umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Salatiga. Akhirnya, eksekusi pun terpaksa tertunda. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Salatiga, Darmo Wijoyo SH menyatakan penahanan terhadap Titik tetap akan segera dilakukan. “Kami sudah mendapatkan salinan putusan Mahkamah Agung (MA) yang menya- takan kasasi yang diajukan oleh kuasa hukum Titik ditolak. Hal ter-
sebut tertuang dalam putusan nomor 1296K/Pidsus/MA yang ka-mi terima sejak sepekan lalu. Setelah kami pelajari, seharusnya pada Jumat (hari ini) yang bersangkutan harus segera ditahan,” kata Darmo. Darmo didampingi Kasi Pidsus S Indra Wijaya SH menuturkan, berdasarkan kesepekatan pihak keluarga dan pihak kejaksaan, Titik sedianya akan mendatangi kejaksaan di hari yang sama Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 3
DEMO BBM: Para mahasiswa menggelar demo menolak kenaikan harga BBM, di Jalan Pahlawan Semarang Jumat (7/11). Kebijakan itu dinilai tindakan klasik tanpa terobosan baru. n Foto: Fitria Rahmawati-yan
n Demo Tolak Kenaikan BBM
Jokowi Dituntut Bikin Terobosan SEMARANG - Puluhan mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jateng menolak rencana kebijakan Presiden Jokowi yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Mahasiswa menganggap kenaikan BBM merupakan kebijakan klasik dan dianggap tidak memiliki terobosan baru. Para mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Dakwah dan Tarbiyah UIN Walisongo Semarang berbondong-bondong meneriakkan lemahnya pemerintahan Jokowi. Kelemahan tersebut diserukan lantaran Presiden yang baru dilantik 20 Oktober itu tak bisa mencari solusi untuk kesejahteraan masyarakat kecil. “Jokowi tutup mata, migas (minyak dan gas) kita dikuasai asing. Pemerintah harus menangkap para mafia migas yang merugikan negara. Kalau BBM sampai naik, lebih baik Jokowi yang turun,” seru koordinator aksi Arif Rohman Makim dalam orasinya, Jumat (7/11). Dalam keterangannya, Arif mengatakan bahwa menaikkan BBM subsidi sudah pernah dilakukan saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Baru setahun BBM subsidi mengalami kenaikan, namun pemerintah harus kembali ‘mencekik’ leher rakyat kecil dengan menaikkan harga tersebut hingga 45 persen. Dalam tuntutannya, mahasiswa menginginkan agar Jokowi tidak perlu menaikkan harga BBM dengan jalan mencari solusi dan terobosan baru yang lebih berpihak pada rakyat. Tak hanya itu, para mahaswa tersebut Bersambung ke hal 7 kol 1
Sedekah Laut di Gempol Sewu Kendal
Nelayan Larung Kepala Sapi dan Jajan Pasar 23
PNS Dilarang Gelar Kegiatan di Hotel PEMERINTAH melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat edaran tentang larangan bagi pegawai negeri sipil dari pusat sampai daerah menggelar rapat atau kegiatan kedinasan di hotel-hotel.
Sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas hasil tangkapan ikan yang melimpah, nelayan Desa Gempol Sewu Kecamatan Rowosari Kendal menggelar sedekah laut di perairan Tawang, Jumat (7/11). Ribuan orang pun menyemarakkan prosesi tradisional yang rutin digelar tersebut. SEDEKAH laut hampir selalu dilakukan para nelayan di kawasan pesisir Pantura Jateng, termasuk Kendal. Tahun ini mereka menggelar hajatan tersebut di Desa Gempol Sewu, Kecamatan Rowosari, Kendal. Acara inti dari prosesi ini adalah melarung sesaji yang ber-
bentuk perahu diisi dengan berbagai macam jajanan pasar dan kepala sapi di sekitar muara pantai Kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang, Kecamatan Rowosari. Sekitar 430 perahu nelayan yang dinaiki sekitar 8.000 orang yang terdiri para keluarga nelayan ikut melarung sesaji ke te-
SEDEKAH LAUT: Nelayan Gempolsewu melarung sesaji dalam sedekah laut disaksikan ribuan nelayan dan keluarga nelayan Jumat (7/11). n Foto: Agus Umar-yan
ngah laut. Kegiatan larung sesaji semakin meriah karena bersamaan digelar pula bermacam hiburan rakyat di antarnya kethoprak, wayang dan musik dangdut. Salah seorang panitia sedekah laut , Akhmad Yusuf mengatakan, larungan tasyakuran nelayan di Gempol Sewu perhelatannya dimulai sejak Selasa sampai Kamis diakhiri dengan larung sesaji dan hiburan rakyat berupa wayang kulit sehari semalam.”Para nelayan harus senantiasa bersyukur dengan hasil tangkapan selama ini, dan Bersambung ke hal 7 kol 1