■ Sabtu Legi ■ 13 Desember 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 255 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Tujuh Orang Tewas, Ratusan Tertimbun ■ Longsor di Banjarnegara
BANYUMAS – Sejumlah daerah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap, diterjang banjir bandang sejak Kamis (11/12) malam hingga Jumat (12/12). Beberapa daerah yang diterjang banjir bandang DAS Serayu di antaranya Kecamatan Purwareja Klampok dan Susukan, Banjarnegara, yang mengakibatkan puluhan rumah warga terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam beberapa desa di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, serta Kecamatan Somagede dan Kalibagor, Banyumas. Sementara di Cilacap, sebuah alat berat yang sedang digunakan untuk mengerjakan pembangunan jembatan rel kereta api juga ter- seret banjir bandang Sungai Serayu. Banjir bandang juga merendam ratusan hektare sawah yang baru ditanami padi maupun siap tanam di empat kabupaten itu. Di Banyumas, hujan lebat berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat (12/12) pagi, mengakibatkan puluhan hektar sawah milik petani di Banyumas terendam. Tanaman padi yang rata-rata baru baru ditanam duatiga minggu lalu pun terancam puso dan mengakibatkan kerugian petani. Area persawahan yang terendam antara lain di Desa Pekaja, Kecamatan Sokaraja, Desa Srowot, Kecamatan Kaliori. Desa Wlahar dan Suro, Kecamatan Kalibagor, Desa Piasa, Sokawera, Plana dan Somakaton, Kecamatan Somagede serta di Kecamatan Buntu, Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak. Salah seorang petani di Desa Pekaja, Hasto mengatakan, ia baru menanam padi tiga minggu lalu, setelah lahan sawahnya tidak ditanami waktu kemarau panjang kemarin. Namun, hujan deras semalaman sudah merendam tanaman padi miliknya. “Tanaman padi ini sudah terendam semalaman dan sampai siang ini air belum juga surut. Kalau sampai tiga hari air belum juga surut, tanaman padi bisa puso dan saya gagal panen lagi,” keluhnya. Sumadi, petani di Desa Kaliori mengatakan, area sawah miliknya seluas setengah hektar berada di dekat Sungai Serayu. Sehingga saat Sungai Serayu meluap,
BANJARNEGARA - Ratusan orang dari 53 kepala keluarga (KK) di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara diduga masih tertimbun tanah longsor dan belum berhasil dievakuasi Jumat (12/12). Hingga berita ini diturunkan pukul 00.00, tujuh orang ditemukan tewas dari 12 rumah longsor yang berhasil didekati tim evakuasi. Kapolres Banjarnegara AKBP Wika Hardiyanto, dikonfirmasi Wawasan semalam mengatakan, dari evakuasi yang dilakukan hampir tiga jam, tujuh korban tewas berhasil dievakuasi dari lokasi longsor. “Kami menurunkan tim penuh dan ini di lokasi kejadian masih posisi siaga satu,”
Banjir Terjang 4 Kabupaten
ungkap Kapolres di sela memimpin proses evakuasi. “Tapi, evakuasi dihentikan sementara karena kondisi tanah labil dan masih turun hujan rintik,” tambahnya. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 3
LONGSOR: Sejumlah warga bergotong royong menyingkirkan tanah longsor yang menutup jalan di Desa Pasuruhan, Watumalang, Wonosobo, Jumat (12/12). Akibat hujan deras sepanjang hari yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan tebing setinggi 50 meter dan lebar 25 meter longsor menerjang jalan antardesa dan jalur transportasi terputus sehingga mengganggu perekonomian warga. Berita di halaman 7. ■ Foto: Antara
GEBYAR
6
Dicekal, Kalem Saja ZASKIA ‘Gotik’ menjadi salah satu pedangdut yang dicekal Majelis Ulama Indo nesia (MUI) karena dianggap punya goyangan erotis. Tak cuma MUI, lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga memasukkan nama Za skia ke dalam daftar cekal.
EDUKATIKA
5
Siswa Akan Terbebani Biaya Buku KEPUTUSAN menghentikan penerapan Kurikulum 013 (K13) dikhawatirkan akan kembali membebani orang tua siswa, dalam hal pembelian buku pelajaran. Pasalnya, ke bijakan penyediaan buku gra tis hanya berlaku untuk buku Kurikulum 2013.
10 DPD II Golkar Jateng Dibekukan
Nusakambangan Aman untuk Eksekusi Mati
SEMARANG - Dualisme kepemimpinan Partai Golongan Karya (Golkar) berdampak pada pembekuan 10 DPD II di Jateng. Sepuluh DPD tersebut dibekukan Golkar versi Munas Bali (Aburizal Bakrie) lantaran menghadiri acara Munas Golkar di Ancol. Munas di Ancol versi Agung Laksono dianggap sebagai Munas ilegal lantaran tak sesuai dengan AD/ART. Wakil Ketua DPD I Golkar Jateng Sasmito mengatakan, pembekuan pada 10 DPD II Golkar Jateng sudah dirapatkan pada Selasa (7/12) lalu.
Hasilnya, nama-nama anggota dari DPD II, dan DPD I Jateng yang hadir di Munas ilegal tersebut akan dibebukan, meski tetap diperbolehkan menjadi bagian dari Golkar. “Sejauh ini, usai rapat pleno beberapa waktu lalu, kami membahas surat dari DPP tentang prospek pada DPD II yang 10 itu. Sementara kami masih melakukan pendekatan. Hasilnya (dalam pendekatan) apa akan kita bahas lagi. Kalau sampai ada DPD II yang datang
Sebuah fenomena alam aneh terjadi di Pantai Mororejo Jepara. Mendadak pantai dipenuhi jutaan kerang, yang menjadi panenan warga. Pantai pun beberapa hari terakhir padat warga yang berebut memanen kerang.
Fenomena Kerang Hijau di Jepara
FENOMENA ini menjadi yang pertama kali terjadi di Pantai Mororejo, Mlonggo, Jepara. Baru kali ini warga “dihadiahi” pesta kerang yang datang sendiri. Sehingga tidak mengherankan jika warga pun akhirnya beramai-ramai mengambil kerang jenis hijau ini. Badai angin besar yang terjadi beberapa pekan terakhir, diduga menjadi penyebab mengapa jutaan kerang akhirnya terdampar di Pantai Mororejo. Setidaknya hal ini seperti yang dijelaskan oleh Mulud, salah seorang warga Desa Mororejo.
Bersambung ke hal 7 kol 1
HANYUT: Alat berat (crane) yang digunakan pada pembangunan rel pengganti, hanyut diterjang banjir bandang sungai Serayu, di Jembatan Kereta Maos, Cilacap, Jateng (12/12). ■ Foto: Antara
CILACAP Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan pulau Nusakambangan di Cilacap, aman sebagai lokasi ekse kusi terpidana mati. Namun terkait lokasi eksekusi pihak nya tetap harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Kita cari tempat yang aman. Kalau di sini (Nusakam bangan) aman,” kata HM Prasetyo saat mengunjungi lapas Pulau Nusakambangan, Cilacap, bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamona ngan Laoly, Jumat (12/12). Menurut dia, hingga saat ini pihaknya belum menentukan lo kasi mana yang akan dijadikan sebagai tempat eksekusi bagi terpidana mati. “Eksekusi belum ditentuakan tempatnya. Kalaupun akan dilaksanakan nanti akan ada kesepa Bersambung ke hal 7 kol 1
HM Prasetyo Foto: Ant
Dampak Arus Laut di Bawah Permukaan Badai yang terjadi menurut Mulud, menimbulkan arus laut di bawah permukaan. Arus inilah yang kemudian mendorong kerang-kerang terdampar di Pantai. “Warga mulai mengetahui adanya kerang-kerang ini pada Rabu (10/12) lalu. Pagi sekitar jam 06.00 WIB beberapa warga mengetahui banyak kerang di pinggiran pantai. Karena memang bisa dimasak, akhirnya PESTA KERANG: Warga memungut kerang yang terdampar di Pantai Mororejo, Mlonggo, Jepara. ■ Foto: Budi Santoso
warga mengambilnya,” ujar Mulud, Jumat (12/12). Kabar mengenai banyaknya kerang yang terdampar akhirnya menyebar, sehingga banyak warga sekitar yang ikut mengambil. Sampai sore warga mengambil kerang-kerang tersebut. Dengan menggunakan karung, dan tempat untuk menampung, akhirnya kerangkerang tersebut diambil. Tidak hanya yang berserakan di pasir, namun juga ada yang berada di kedalaman air sepanjang pantai juga diambil. Sampai Jumat (12/12) keberadaan keBersambung ke hal 7 kol 1