■ Selasa Legi ■ 23 Desember 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 265 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
SETIAP 10 TAHUN TERBAKAR ■ 2.930
Pedagang Tak Bisa Berjualan
WONOSOBO Kebakaran hebat menghanguskan Pasar Induk Wonosobo (PIW), Senin (22/12) dini hari. Ratusan kios dan los di lantai 1, 2 dan 3, hangus dilalap api sejak pukul 02.00 WIB.
SELAMATKAN BARANG: Seorang pedagang perempuan berusaha menyelamatkan barang dagangan miliknya dari kios yang terbakar. Kobaran api melumat Pasar Induk Wonosobo, Senin (22/12) dini hari. ■ Foto: Tri Budi
Ini merupakan musibah ke tiga setelah kebakaran perta ma pada 30 September 1994 dan kedua 11 Maret 2004 si lam. Meski tidak terdapat kor ban jiwa, kerugian materi di perkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. Kepala Dinas Perindustrian
dan Perdagangan (Disperin dag) Kabupaten Wonosobo, Sumedi, mengatakan jumlah pedagang di PIW sebanyak 2.960 orang. Mereka berjualan secara menyebar di 2.891 los dan 69 kios. “Dari total 4.884 Bersambung ke hal 7 kol 3
Pedagang Dibuatkan 700 Kios Darurat WONOSOBO Pemkab Wo nosobo bergerak cepat menyi kapi peristiwa kebakaran Pa sar Induk Wonosobo (22/12) dini hari. Ribuan pedagang korban kebakaran akan direlo kasi di pasar darurat yang di bangun mulai Selasa (23/12) hari ini. Pasar penampungan se mentara dibangun di ruas Ja lan Pasar I dan II, serta area parkir bawah timur pasar induk. Pembangunan pasar darurat
6
GEBYAR
Sakit Lahir Batin AKTRIS Nikita Mirzani kembali mengungkapkan, pernah mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) setelah menikah dengan pria bule, Sajad Ukra. Me nurut Nikita, kejadian tersebut berlang sung lebih dari satu kali.
MPR Janji Ikut Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan, berjanji segera menindaklanjuti penyelesaian kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang belum tuntas. “Usai reses, saya akan melakukan pertemuan lanjutan tentang penyelesaian ini (HAM),” kata Zulkifli di Gedung MPR, Jakarta, Senin (22/12). Sejauh ini, ia mengaku telah melakukan pertemuan informal dengan sejumlah pihak untuk mencari jalan keluar atas penyelesaian masalah tersebut. Namun belum secara resmi dilakukan pertemuan menyeluruh dengan seluruh lembaga yang berkaitan dengan permasalahan HAM di Indonesia. “Dalam usulannya para pihak yang ingin menuntaskan persoalan HAM ini ada tiga, yakni disediakan pengadilan HAM ad hock, rekonsiliasi ataupun ganti rugi kepada korban HAM. Nah nanti ini akan kita bicarakan lebih lanjut dalam pertemuan yang lebih resmi,” ujar
Zulkifli. Sebelumnya, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Hafid Abbas, telah menyuarakan agar Presiden Joko Widodo dan Wakil Jusuf Kalla memberi kejelasan penyelesaian sejumlah kasus HAM berat yang terjadi pada masa lalu. Langkah itu sebagai pembuktian komitmen politik pasangan tersebut sebelum menjabat. Setidaknya ada tujuh kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang hingga kini belum ada titik terangnya. Pertama, kasus pelanggaran HAM pada tahun 1965, kedua peristiwa penembakan misterius tahung 1982 hingga 1985, ketiga peristiwa Talang Sari di Lampung tahun 1989, keempat peristiwa penghilangan orang secara paksa pada periode 1997 hingga 1998. Kelima soal kerusuhan Mei pada tahun 1998, keenam peristiwa Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II dan terakhir ketujuh adalah peristiwa konflik di Wasior dan Wamena, Papua paBersambung ke hal 7 kol 2
akan dikebut dan dijadwalkan sudah rampung akhir Desem ber ini, sehingga bisa dijadikan untuk berjualan. Di tiga ruas jalan itu dibangun sekitar 700 lapak/kios untuk menampung pedagang yang memiliki abo nemen. “Penempatan peda gang akan diatur oleh Dinas Pasar bersama pengurus pa guyuban pedagang,” kata Bu pati Kholiq Arief, kemarin. Bersambung ke hal 7 kol 1
Pemkab Ditenggat Satu Minggu Bangun Relokasi BANJARNEGARA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Mochamad Basoeki Hadimoeljono meminta kepada Pemkab Banjarnegara segera menyiapkan
lahan relokasi untuk warga yang rumahnya rusak karena tanah longsor di Dusun Jemblung. “Kalau Pemkab siap sekarang juga tanah untuk relo-
BERKUNJUNG: Menteri Pekerjaan Umum Mochamad Basoeki Hadimoeljono berkunjung ke Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Minggu (21/12) petang. Dia meminta Pemkab Banjarnegara segera menyiapkan lahan relokasi untuk korban longsor. ■ Foto: Joko Santoso
kasinya, saat ini juga tim kita bisa segera memulai pekerjaannya membangun perumahan untuk sarana relokasi bagi warga yang terkena korban bencana. Sebab tim pembangunan perumahan dari Kementrian PU sudah ada di lokasi.” katanya saat meninjau lokasi longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Minggu (22/12) petang. Menurutnya tidak baik pengungsi terlalu lama di lokasi pengungsian, tidur berdesakan, apalagi untuk anak-anak. Warga yang mengungsi itu, lanjutnya, kebutuhan selain makan, tidur, dan tempat untuk berlindung. Selain itu, lanjutnya, mereka juga membutuhkan aktivitas kesehariannya agar kembali ke kehidupan normalnya. Karena itu, lanjutnya, Hadi meminta Pemkab segera memutuskan dimana lokasi relokasinya. Dirinya berharap agar keputusanya tidak terlalu lama. Bersambung ke hal 7 kol 1
Jeritan Pedagang Pasar Induk Wonosobo
Tabungan 20 Tahun Ludes dalam Sekejap No
Nama
Nominal
51.
NN
Rp
110.000
52.
Hani Dhiya (Tanjung)
Rp
1.500.000
53.
Satida Fargiani
Rp
1.000.000
Total
Rp 17.985.879
(Jumlah hingga Senin (22/12) pukul 17.00 WIB) Sumbangan bisa ditransfer ke Bank Mandiri atas nama Yayasan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) nomor rekening 1350055667784 atau ke Kantor Redaksi Wawasan Jl Kawi No 20 Semarang.
Pedagang sangat terpukul tiap kali terjadi kebakaran pasar. Betapa tidak, modal yang dikumpulkan bertahun-tahun bisa lenyap dalam sekejap. Belum lagi modal itu diperoleh dari utangan bank, tentu dengan adanya kebakaran pedagang harus menanggung beban angsuran bank. Sudah jatuh tertimpa tangga.
TENANGKAN PEDAGANG: Bupati Kholiq Arief saat mencoba menenangkan dan memberikan arahan kepada para pedagang korban kebakaran Pasar Induk Wonosobo, kemarin. ■ Foto: TB
WAJAH Hadi (35), pedagang sembako di lantai dasar pasar Induk Wonosobo terlihat murung. Dia mondar-mandir sambil memandangi tempat dia menggantungkan hidup yang dilalap api pada Senin (22/12). Pukul 02.30 WIB dia diberi tahu, rekannya Riski kalau pasar terbakar. Bercelana pendek dengan kostum tidur, pria berkacamata ini langsung jalan kaki menuju pasar yang hanya berjarak beberapa meter. Warga Kampung Sudagaran ini mengaku pada Minggu (21/12) baru saja kulakan barang Bersambung ke hal 7 kol 3