WAWASAN 28 Desember 2014

Page 1

■ Minggu Legi ■ 28 Desember 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000 TAHUN KE-29 NO: 269 TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203

PASAR KLEWER KOBONG

SOLO ­ Pusat perdagangan tekstil dan batik terbesar di Asia Tenggara, Pasar Klewer Solo terbakar Sabtu (27/12) sekitar pukul 20.00 WIB. Ratusan kios di pasar yang terletak di Jalan Dr Rajiman, Pasar Kliwon ini ludes dilalap api. Hingga berita ini diturun­ kan pukul 23.00 WIB, api ma­ sih belum berhasil dijinakkan. Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, kebakaran di­ ketahui setelah muncul asap dari lantai 2 tepatnya di Kios

DILALAP API: Pasar Klewer Solo ludes dilalap api Sabtu (27/12) malam. Foto bawah: Pedagang mengamankan barang dagangannya dan petugas berusaha memadamkan api. ■ Foto­foto: SMNetwork/Yoma Times Suryadi

DD yang menjual batik, kain dan jaket. Tak berselang lama muncul kobaran api yang te­ rus membesar di sebelah se­ latan pasar. Api dengan cepat Bersambung ke hal 2 kol 3

Kandang Banteng Nenek Warga Kentangan Masih Sulit Dijebol Tewas Dibunuh TAHUN politik 2014 memang menjadi tahun kemenangan bagi PDI Perjuangan di wilayah Jawa Tengah. Bagaimana tidak, saat Pemilu Legislatif (Pileg), PDIP menjadi raja di Jateng dengan meraih 4.295.598 suara atau merebut 27 kursi DPRD Jateng. Disusul PKB dengan 13 kursi, Gerindra 11 kursi, Golkar 10 kursi, PKS 10 kursi, Demokrat 9 kursi, PAN 8 kursi dan PPP 8 kursi serta Nasdem 4 kursi Tak cuma sampai di situ, saat Pemilihan Presiden (Pilpres), jago PDIP, PKB, Nasdem Jokowi-JK juga menang telak di 35 kota kabupaten wilayah Jawa Tengah. Pasangan Jokowi-JK mampu meraup 66,63 persen atau 12.739.994 suara. Hasil ini menjadi bukti bahwa kandang banteng masih sulit dijebol di wilayah Jateng. Kendati berjaya di Pileg maupun Pilpres, namun sebenarnya dominasi PDIP pada tahun 2014 sempat sedikit goyah ketika muncul fenomena Koalisi Merah Putih (KMP). Parpol pendukung Prabowo-Hatta terdiri Gerindra, PAN, PKS dan PPP tersebut jika benar-benar menjalar ke Jateng, maka secara matematis PDIP bakal tumbang dalam dukungan di DPRD Jateng maupun di se-

SEMARANG - Pembunuhan Ratnawati nenek berusia 86 tahun, mengejutkan warga di Jalan Kentangan Tengah nomor 76 Semarang, Sabtu (27/12). Korban yang diketahui tinggal sendiri di rumahnya tersebut tewas dengan sejumlah luBersambung ke hal 2 kol 1

Foto: Ant

Heru Sudjatmoko jumlah pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015. Hanya saja para politisi di Jateng, khususnya para anggota DPRD Jateng sudah menunjukkan ketidaksolidan untuk ikut-ikutan dengan KMP pusat. Alhasil ketika pembagian kursi Alat Kelengkapan DPRD Jateng, KMP sudah tidak bisa menunjukkan kesolidannya. Bahkan PPP langsung terang-terangan menyeberang ke Koalisi Indonesia hebat (KIH), yang membuat mereka memperoleh kursi di alat kelengkapan dewan (AKD). Dan para anggota KMP pun cuma memeperoleh bagian pimpinan “kelas dua” alias tanpa ketua di AKD. PPP

Foto: Fitria

Triyono Lukmantoro

PINDAHKAN MAYAT: Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah korban pembunuhan dari dalam rumahnya untuk dibawa ke kamar mayat, Sabtu (27/12). ■ Foto: Felek Wahyu-yan

pun beralasan bahwa kultur politik di daerah tak bisa disamakan dengan pusat, sehingga kebijakannya pun juga berbeda. Di sisi lain, goyahnya KMP pusat di penghujung tahun 2014 terkait dengan kontroversi Perppu Pilkada, juga semakin memperpuruk kekuatan parpol anggota KMP di Jateng. Ketika KMP memunculkan wacana Pilkada lewat DPRD, juga sempat menjadi ancaman bagi PDIP maupun anggota KIH lainnya. Jika Pilkada lewat DPRD, dengan catatan KMP solid maka untuk Pemilihan Gubernur pun PDIP bakal tumbang, mesBersambung ke hal 2 kol 3

Perayaan Sekaten di Solo

Tradisi Nginang Dipercaya Bikin Awet Muda

No

Nama

72.

Satida Fargiani

Total (Jumlah hingga Sabtu (27/12) pukul 17.00 WIB)

Nominal Rp 1.000.000 Rp 34.813.894

Sumbangan bisa ditransfer ke Bank Mandiri atas nama Yayasan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) nomor rekening 1350055667784 atau ke Kantor Redaksi Wawasan Jl Kawi No 20 Semarang.

Warga Solo kembali bisa menyaksikan perayaan Sekaten. Tradisi tahunan di Alun-Alun Utara Keraton Solo ini menjadi salah satu agenda budaya yang masih dipertahankan. Masyarakat pun masih bertahan nguri-nguri dengan selalu memadati areal prosesi tersebut.

Panji Sumowicitro selaku utusan Kraton Surakarta. Pada saat bersamaan puluhan warga termasuk Sentana, kerabat dan abdi dalem yang hadir di lokasi terlihat mulai mengunyah kinang (ramuan daun sirih berikut bumbu kelengkapan). Tak hanya itu, sejumlah warga

SUARA gamelan (ungeling gongso) Kiai Guntur Madu yang mengumandangkan gendhing Rangkung menggema di halaman Masjid Agung Surakarta, setelah tindih kerawitan Kanjeng Raden Aryo Drs Saptodiningrat M Hum mendapat perintah Kanjeng Raden Aryo

Bersambung ke hal 2 kol 3

JUAL SIRIIH: Seorang perempuan menjual sirih untuk prosesi nginang yang masih bertahan di setiap perayaan Sekaten. ■ Foto: Bagus Adji W-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.