■ Minggu Pon ■ 4 Januari 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000 TAHUN KE-29 NO: 274 TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Pemberi Izin Diburu ■ Air Asia Terbang di Luar Jadwal JAKARTA - Izin rute pesawat Air Asia tujuan Surabaya-Jakarta dibekukan. Pangkal musababnya ada pelanggaran jadwal penerbangan. Penerbangan di hari Minggu seperti yang dilakukan QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata dinilai tak berizin.
Dirjen Perhubungan Udara mengaku kecolongan karena Air Asia rute Surabaya-Singapura mengubah jadwal penerbangan. Izin jadwal terbang yang diberikan untuk Air Asia yakni Senin, Selasa, Kamis, Sabtu. Entah bagaimana, jadwal terbang itu pada praktiknya malah menjadi Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. “Dari pengawasan tidak terlalu ketat,“ jelas eks Dirjen Perhu-
bungan Udara, Herry Bakti, Sabtu (3/1). Menurut dia, ada kesalahan administrasi di mana pejabat di lapangan dan termasuk Air Asia tidak melapor ke Dirjen Perhubungan Udara. Entah karena alasan apa, padahal seharusnya pelaporan wajib dilakukan. “Ada kelalaian, harus lapor ke petugas di pusat,” ujar dia. Pelaporan itu penting agar maskapai tak seenaknya mengubah jadwal, apalagi terbang ke luar negeri. Banyak pihak terlibat dalam urusan ubah jadwal ini, mulai maskapai sendiri, ATC, otoritas bandara, hingga perwakilan Kemenhub di banBersambung ke hal 2 kol 1
Dua Objek Besar Diduga Pesawat JAKARTA - Basarnas menemukan dua bagian objek pesawat yang dalam proses pencarian Sabtu (3/1) siang. Dua objek yang ditemukan itu memiliki diameter yang cukup besar. “Siang hari sekitar pukul 13.30 WIB, kapal Geosurvei temukan objek yang cukup besar,” ujar KaBasarnas, Marsekal Madya Sulistyo, Sabtu (3/1). Sulistyo mengatakan, objek yang ditemukan pada pukul 13.30 WIB itu memiliki diameter 18 meter x 5,4 meter x 2,2 meter. Selain itu Basarnas juga menemukan objek lainnya pada pukul 14.25 WIB dengan di-
BERJIBAKU: Tim SAR gabungan harus berjibaku melawan gelombang besar untuk mengevakuasi jenazah korban Air Asia QZ8501 di laut perairan Karimata, Sabtu (3/1). Usai berhasil mengevakuasi, mereka masih harus memindahkan jenazah dari perahu karet ke Kapal KRI Banda Aceh, selanjutnya diambil helikopter dikirim ke Pangakaln Bun. ■ Fotofoto: Dailymail/detik
mensi 12,4 meter x 0,6 x 0,5 meter. Semua objek itu ditemukan di wilayah prioritas pencarian. Belum dijelaskan objek yang ditemukan itu bagian apa dari pesawat AirAsia QZ8501 tersebut. “Sampai hari ini kita temukan 4 bagian besar dari pesawat yang kita cari,“ ujarnya. Menindaklanjuti penemuan itu penyelaman akan dilakukan tim Basarnas, dengan tujuan bukan untuk mengangkat kerangka pesawat AirAsia, tetapi mencari korban yang maBersambung ke hal 2 kol 1
Disebut Durhaka, Anak Bunuh Ayah DEMAK - Aksi pembunuhan sadis terjadi di Demak, Sabtu (3/1). Disulut percekcokan masalah sepele, seorang anak tega membunuh ayah kandungnya. Menurut keterangan saksi yang juga istri korban, Sri Rejeki (40), telah lama hubungan bapak dan anak yang tinggal di Desa Trengguli RT 02/II, Kecamatan Wonosalam itu tak harmonis. Heri Widianto (24), sang anak, seringkali membantah kata-kata ayahnya. Terutama jika Tarmudi (44) menyinggung masalah pribadi pemuda yang setiap harinya berkerja sebagai tenaga serabutan itu. “Anak saya itu mudah sekali tersinggung. Begitu pula bapaknya, kalau sudah ngomong tidak mau dibantah. Akhirnya di rumah mereka sering cekcok kalau kebetulan bertemu,” ujarnya. Hingga pada Jumat (2/1) te-
8
GEBYAR
Lebih Cepat dari Perkiraan PASA NGAN selebriti Ferry Maryadi dan Deswita Maharani mendapat kan hadiah is timewa di awal tahun 2015.
ngah malam, keduanya kembali terlibat pertengkaran. Dimungkinkan karena tak tahan lagi menahan kejengkelan hatinya, Tarmudi mengambil parang yang ada di dekatnya dan mengancam Heri Widianto yang disebutnya anak durhaka. Melihat ayahnya datang membawa parang, si anak pun lari ke arah belakang rumah. Merasa terancam, Heri Widianto mengambil besi batangan yang kebetulan tergeletak tak jauh darinya dan melemparkannya ke arah sang ayah hingga mengenai kakinya. Saat berbalik ke arah rumah dengan kaki pincang, kesempatan itu digunakan Heri Widianto untuk ganti menyerang Tarmudi. Menggunakan besi yang sama, digunakannya memukul bagian tengkuk Tarmudi berulang
Armada Perang Canggih Terjun di Karimata PROSES pencarian korban dan bangkai pesawat Air Asia yang jatuh di Selat Karimata, melibatkan sejum lah armada perang tercanggih dari Indonesia maupun beberapa negara lain. Indonesia mengerahkan hampir semua kekuatan aramda tempur TNI untuk diterjunkan baik kapal maupun pesawat. Kapal perang Indonesia yang diterjunkan di antara nya KRI Sutedi Senaputra, KRI Pattimura, KRI Yos Su darso, KRI Tong, KRI Todak, KRI Pulau Rengat, KRI Banda Aceh, KRI Hasanudin serta kapal perang yang relatif baru dan tercanggih yakni KRI Bung Tomo. Bersambung ke hal 2 kol 3
Bersambung ke hal 2 kol 3 Puncak perayaan Sekaten di Kota Solo, berlangsung meriah. Ribuan orang tumpah ruah memadati areal kirab dan saling berebut gunungan, karena mereka berkeyakinan akan memperoleh berkah. DOA baru saja mulai dikumandangkan, namun ratusan orang di halaman depan Masjid Agung Solo sudah mulai memperebutkan ubo rampe yang ada pada dua pasang gunungan Sekaten. Tidak ada yang marah bila ada di antara mereka terkena lemparan makanan ubo rampe gunungan. Dua pasang gunungan ludes dan hanya tinggal kerangkanya saja meski doa yang dibacakan ulama belum selesai. Ini yang terjadi pada puncak peringatan Sekaten Solo di halaman Masjid Agung, Sabtu
Puncak Perayaan Sekaten di Solo
Berebut Berkah dari Gunungan Jaler-Estri (3/1). Sebuah prosesi tradisional memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, yang digelar tiap tahun. Prosesi Gunungan Sekaten dimulai dari Keraton Solo. Sekitar 45 menit sebelum diperebutkan warga, dua pasang gunungan yang masing masing terdiri Gunungan Jaler dan Estri diusung abdi dalem dari dalam keraton. Perjalanan rombongan pengusung gunungan menuju ke halaman Masjid Agung sejauh 700 meter, diawali barisan para kerabat keraton dipimpim Pengageng Karaton Surakarta KGPH Puger. Kirab yang berlangsung sejak
pukul 10.30 WIB, melalui rute Keraton- Kori KemandunganSitihinggil- Pagelaran- Alun alun Utara – Masjid Agung. Sepanjang perjalanan yang berlangsung sekitar 40 menit, ribuan orang tumpah ruah menyaksikan arak-arakan yang melintas. Tiba di tujuan, dua pasang Bersambung ke hal 2 kol 1 BEREBUT: Ribuan orang berebut gunungan di halaman Masjid Agung Surakarta dalam puncak perayaan Sekaten memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, Sabtu (3/1). ■ Foto: Bagus Adji W-yan