WAWASAN 05 Januari 2015

Page 1

■ Senin Wage ■ 5 Januari 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 275

TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Longsor Ancam 14 Desa ■ 23 Hektar Bukit Wadas Jaran Retak KAJEN - Gerakan tanah di atas bukit Wadas Jaran di Dukuh Kemlokolegi, Desa Wangkelang, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan belakangan ini mengkhawatirkan. Jika intensitas hujan tinggi terus mengguyur wilayah itu, material di atas bukit setinggi 300-an meter bisa mengancam pemukiman warga. Camat Kandangserang, Istiyanto mengakui, selama musim hujan pihak kecamatan menerapkan piket 24 jam untuk memantau kemungkinan bencana di wilayahnya. Pasalnya dari 14 desa yang ada di keca-

matan itu semuanya rawan longsor, dengan potensi paling rawan berada di Desa Wangkelang, Bojongkoneng, dan Luragung. “Setiap hari kita terapkan piket 24 jam. Masyarakat juga diimbau meningkatkan kewas-

padaannya dengan ikut memantau lingkungan sekitar,” ujar Istiyanto, kemarin. Jika longsor terjadi, maka area terdampak bisa mencapai seluas 23 hektar, termasuk mengancam wilayah pemukiman yang berada di bawah bukit. Untuk mengetahui kerawanan longsor di bukit Wadas Jaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan menggandeng Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Bahkan tim ahli dari Badan Geologi dari Bandung di-

Bersambung ke hal 7 kol 3

EVAKUASI KORBAN: Anggota TNI berjaga tak jauh dari pesawat Berief BE-200 milik Rusia setelah landing di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng. Pesawat milik Rusia yang ikut membantu proses evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tersebut dapat mendarat di air. (Kiri atas) Sejumlah keluarga membawa potret Jie Stevie Gunawan saat menanti penyerahan jenazah di Posko Crisis Centre, RS Bhayangkara. (Kiri bawah) Pengunjung Solo Car Free Day menulis pesan duka untuk korban kecelakaan AirAsia QZ 8501 di Solo, Minggu (4/1). ■ Foto-foto: Antara

6 ■ 34 Korban Ditemukan, 9 Teridentifikasi

GEBYAR

Putus dengan Moreno? BELAKANGAN ini, Nadine Chandrawinata jarang terlihat bersama sang kekasih, Moreno Soeprapto. Bahkan, saat Moreno dilantik sebagai anggota DPR, Na­ dine tampak tidak men­ dampinginya. Apakah mereka sudah putus? Ke­ tika meng­ hadiri pemutaran film Erau Kota Raja di XXI Setia­ budi Buil ding Ku­ ningan, Jakarta, Sabtu (3/1),

Satu Keluarga Terikat Jok

Air Asia Diperkirakan Terbelah JAKARTA - Hingga penghujung hari kedelapan ini, black box yang berisi rekaman kejadian di dalam pesawat Air Asia belum juga ditemukan. Basarnas menduga pesawat terbelah dua, namun fokus pencarian ada pada ekornya di mana black box tersimpan. “Berdasarkan temuan serpihan, kelihatannya badan pesawat patah berpisah bodi dan ekor,” kata Direktur Operasional SAR Posko Pangkalan Bun, Marsekal SB Supriyadi dalam jumpa pers di Pangkalan Bun, Minggu (4/1). Serpihan dimaksud adalah bagian-bagian pesawat yang berhasil ditemukan dan dievakuasi ke daratan. Jenisnya beragam mulai bagian pecahan bodi pesawat hingga kursi dan tabung pesawat. Namun selain dari serpihan, dugaan pesawat Air Asia patah dua juga diketahui dari scan sonar yang sudah

mulai dilakukan dan didapati empat bagian pesawat dengan panjang beragam. “Barang-barang ini terpisah yang diterima hanya pantulan metal di bawah laut karena kondisi keruh di bawah laut dan mengganggu sonar,” ujarnya. Supriyadi menuturkan, meskipun bodi pesawat telah ditemukan, bagian yang paling penting adalah ekor pesawat karena di situ tersimpan black box yang merekam kronologi sebelum pesawat jatuh. “Konsentrasi KNKT mencari ekor pesawat letak black box,” ucapnya. Memasuki hari kedelapan proses evakuasi, sudah ada 34 jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Namun proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan masih terhambat cuaca buruk. “Masih dihambat keadaan cuaca yang kurang baik,” ujar Kepala Basarnas Marsdya FHB

Soelistyo dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Minggu (4/1) sekitar pukul 19.15 WIB. Ke-34 jenazah itu seluruhnya sudah dibawa ke Surabaya. Proses identifikasi sesegera mungkin dilakukan. Untuk operasi di hari ke-8 ini, Soelistyo menerangkan upaya evakuasi masih terhambat cuaca. Upaya penyelaman gagal karena kondisi tak memungkinkan. “Beberapa penyelam kembali lagi karena memang kondisinya tidak memungkinkan. Safety penting bagi kita,” ujarnya. Sebagai contoh, beberapa penyelam yang mencoba mencari jenazah, terpaksa harus ditarik mundur. Basarnas tidak mau mengambil risiko dengan cuaca buruk yang harus mereka hadapi di lapangan. “Safety menjadi bagian penting,” kata Soelistyo. Bersambung ke hal 7 kol 1

SEMARANG - KRI Bung Tomo melakukan evakuasi terhadap lima jenazah yang masih terikat di kursi penumpang pesawat

Air Asia QZ8501. Rasa iba membuat tim evakuasi rela meBersambung ke hal 7 kol 1

TERIKAT JOK: Tim Evakuasi korban Air Asia KRI Bung Tomo memperlihatkan jok pesawat yang masih utuh. Lima jenazah diduga satu keluarga terikat di jok pesawat tersebut. ■ Foto: dtc/angling

Berlibur di Objek Wisata Bledhug Kuwu

Semburan Lumpur Bikin Penasaran No

Nama

Nominal

98.

NN

Rp

100,000

99.

NN

Rp

100,000

100. NN

Rp

100,000

101. NN

Rp

200,000

Total

Rp

45.577.394

(Jumlah hingga Minggu (4/1) pukul 17.00 WIB) Sumbangan bisa ditransfer ke Bank Mandiri atas nama Yayasan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) nomor rekening 1350055667784 atau ke Kantor Redaksi Wawasan Jl Kawi No 20 Semarang.

Puluhan hektar tanah tandus nanpanas akibat tidak adanya pohon atau tanaman tumbuh di kawasan sekitar letupan Bledhug Kuwu yang mengandung garam, tak menyurutkan pengunjung objek wisata alam bledhug kuwu, di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan untuk datang dan melihat keunikan fenomena alam di kawasan wisata tersebut. OBJEK wisata Bledhug Kuwu merupakan objek wisata berupa letupan lumpur mengandung gas dari dalam perut bumi layaknya gunung meletus. Dari letupan lumpur tersebut

juga mengandung air yang rasanya asin seperti air laut, sehingga beberapa warga sekitar memanfaatkannya untuk dijadikan garam. Itulah Bledhug Kuwu, selain sebagai kawasan wisata alam juga berpotensi sebagai kawasan usaha produktif Bersambung ke hal 7 kol 3 BLEDUK KUWU : Letupan besar dan kecil terjadi sepanjang waktu dengan frekuensi yang cukup tinggi di kawasan wisata Bledhuk Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. ■ Foto: Sugeng Ariatmodjo


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 05 Januari 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu