WAWASAN 22 Januari 2015

Page 1

■ Kamis Legi ■ 22 Januari 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 292

TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

PDIP Jateng Memanas ■ Ada Intimidasi Jelang Konferda SEMARANG - Jelang pemilihan Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng menggantikan Heru Sudjatmoko, suhu politik internal PDIP kian panas. Dikabarkan muncul intimidasi ke sejumlah kader PDIP di tingkat DPC atau kota kabupaten. Anggota Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) DPD PDIP Jateng, Suryo Sumpeno mengatakan, ancaman tersebut terkait pemilihan ketua DPD di Konferda PDIP. “DPC dihardik. Mereka diancam tidak akan diteruskan rekomendasinya bila nyalon bupati atau walikota,” katanya, kemarin. Dia sangat menyayangkan adanya ancaman ke DPC di beberapa daerah tersebut. Sebab PDIP juga tidak pernah mengajarkan praktik politik intimidasi. “Saya ini politisi, jadi telinga saya mendengar, meski tidak melihat langsung,“ imbuhnya. Pembentukan opini adanya paket calon ketua DPD PDIP Jateng yang sekarang didukung banyak kader di PAC dan DPC juga disayangkan. Hal tersebut tidak bisa dibenarkan. “Munculnya paket-paket ketua itu tidak mendidik. Dalam AD/ART maupun di SK DPP, tidak ada yang mengatur sistem paket pemilihan ketua,” tandasnya. Proses yang terjadi di PDIP untuk menentukan ketua DPD

bukan berdasarkan suara terbanyak. Namun ditentukan melalui musyawarah mufakat tim formatur, guna menghindari praktik politik uang. Nama-nama yang sedang diproses dari bawah, akan diserahkan ke DPP PDIP. Selanjutnya DPP akan mengumumkan tiga nama kepada DPD pada saat Konferda Maret 2015. “Tiga nama tersebut akan dimusyawarahkan oleh tim formatur konferda. Nama yang disepakati, akan jadi ketua DPD PDIP Jateng,” terangnya. Menurutnya, saat ini figur yang cocok menjadi ketua DPD PDIP Jateng adalah Heru Sudjatmoko. Heru dianggap sudah teruji keberhasilannya. “Pemilu legislatif dan pilpres sudah berhasil. Saya tidak katakan yang lain tidak layak, tapi yang paling layak pimpin kembali PDIP Jateng adalah Heru. Orangnya mampu mengedepankan psikologis dari hati ke hati, dan tidak suka hura-hura,” tuturnya.

Bersambung ke hal 7 kol 1

Jaksa Tak Siap, Iqbal Batal Dituntut SEMARANG ­ Sidang pem­ bacaan tuntutan pidana terha­ dap Sekretaris DPD Golkar Jateng, Iqbal Wibisono batal digelar dan ditunda, Rabu (21/1) kemarin. Tim Jaksa Pe­ nuntut Umum (JPU) pada Ke­ jari Wonosobo yang sedianya membaca tuntutannya, meng­ aku tak siap. JPU meminta penundaan tuntutan pada Ra­ bu (28/1) pekan depan. “Kami dari tim jaksa belum siap. Penyusunannya masih belum selesai. Baru 80 per­ sen penyusunan,” kata Anto Widi dan Dinar Galuh, dua JPU kepada wartawan usai sidang. Terpisah, kuasa hukum ter­ dakwa Iqbal Wibisono, Theo­ derus Yosep Parera kepada wartawan mengatakan, pihak­ nya tidak keberatan atas pe­ nundaan tersebut. “Kami ber­ harap tuntutan jaksa sesuai dengan fakta persidangan. Minta keadilan,” kata dia. Dr HM Iqbal Wibisono SH MH, terdakwa perkara duga­ an korupsi dana bantuan so­ sial pengembangan dan pe­ ningkatan pendidikan Provinsi Jateng tahun 2008 di Kabu­ paten Wonosobo sebelumnya didakwa menerima suap se­ besar Rp 60 juta. Bersama­ sama dengan Gatot Sumar­ lan, mantan Wakil Ketua Ko­ misi A DPRD Wonosobo, Iq­

bal disangka korupsi saat menjabat sebagai Ketua Ko­ misi E DPRD Jateng periode 2004­2009. Terdakwa Iqbal yang batal dilantik sebagai anggota DPR RI didakwa memotong 40 per­ sen dari dana bansos yang di­ salurkan. Atas perbuatannya, terdakwa dijerat primer me­ langgar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP UU nomor 31/1999 seba­ gaimana diubah UU nomor 20/ 2001 ten­ tang pemberantasan korupsi jo Pasal 64 ayat 1 KUHP. Subsidair dijerat Pasal 3 Undang­Undang yang sama. Lebih subsidair me­ langgar Pasal 5 dan lebih ­ lebih subsidair melanggar Pasal 11 pada UU yang sama. Sebelumnya saat diperik­ sa, Iqbal Wibisono memban­ tah korupsi, memotong dana bansos. Ia mengaku tidak me­ ngetahui adanya pemotongan dana bansos oleh Gatot un­ tuknya. Ia mengaku mengeta­ hui ada masalah pemotong­ an dana bansos atas empat proposal pada tahun 2010 se­ belum Gatot dan dirinya men­ jadi tersangka (pe­ nyidikan). Atas hal itu, pihaknya sudah menyelesaikan dengan me­ ngembalikan sebesar Rp 80 juta ke penerima atas kesa­ daran pribadinya. ■ rdi­yan

Situs Ratu Boko merupakan peninggalan sejarah yang bercorak Hinduisme dan Buddhisme yang Tampil Modis dibangun pada abad VIII-IX MaPENYANYI Andien punya sehi. Itu berarti, hubungan tolepenampilan ransi antar umat beragama telah ada. Pada waktu pertama kalinya yang super fashionable. situs ini, adalah sebuah kompleks vihara sebagaimana tercatat Tak heran dalam prasasti Abhayagiriwihara. jika nama­

GEBYAR

6

nya disebut sebagai salah satu wa­ nita pe­ makai pakaian terbaik pada tahun lalu.

PRASASTI berangka tahun 792 Masehi, berupa peninggalan arkeolog yang bersifat Buddhisme, yaitu runtuhan stupa, Arca Dhyani Budha, dan Stupika. Karena di situs Istana Ratu Boko yang dibangun di sebuah bukit dengan ketinggian 196 meter di atas permukaan laut, ada yang menyebut sebagai istana ada juga sebagai wihara. Staf Taman Wisata Istana Ratu Boko, Hery menyebutkan, luasnya kurang lebih 16 ha,

PAMITAN: Mantan Kapolri Jenderal Pol. Sutarman (tengah) menyalami anggota Polri usai mengikuti upacara Penyerahan Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Kapolri Kepada Wakapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/1). Sutarman menyerahkan wewenang tanggung jawabnya kepada Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti yang ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan tugas dan fungsi kewenangan Kapolri. Foto: Antara

■ Budi Gunawan Melawan

Laporkan KPK ke Kejakgung JAKARTA - Polri mulai melakukan perlawanan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait ditetapkannya Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi. Pihak Budi Gunawan Rabu (21/1) melaporkan pimpinan KPK

Abraham Samad dan Bambang Widjojanto atas dugaan penyalahgunaan wewenang ke Kejaksaan Agung. Ini menjadi jurus kedua perlawanan Budi, karena sehari sebelumnya juga mempraperadilankan KPK atas status ter-

sangkanya. Kuasa Hukum Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution kemarin menyambangi Gedung Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pagi. Ia mengaku akan melaporkan pimpinan KPK atas du-

gaan penyalahgunaan wewenang. “Kami akan melaporkan pimpinan KPK ke Kejaksaan Agung terkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang atau pembiaran atau pemaksaBersambung ke hal 7 kol 3

Pemprov Bangun Jateng Park, DPRD Minta Dilibatkan SEMARANG - Pemprov Jateng diminta melibatkan kalangan anggota DPRD Jateng dalam rencana pembangunan fisik Taman Safari Jawa Tengah atau “Jateng Park” di kawasan Wana Wisata Penggaron, Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. “Pemprov Jateng seperti ber-

jalan sendiri karena kami justru tahu pembangunan ‘Jateng Park’ dari media,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng Yudi Sancoyo di Semarang, Rabu (21/1). Ia menjelaskan bahwa dengan dilibatkannya DPRD pada pembangunan “Jateng Park”, maka anggota dewan

dapat menjalankan fungsi kontrolnya terhadap kinerja Pemprov Jateng. Menurut dia, hingga saat ini rencana pembangunan “Jateng Park” masih banyak kekurangan karena masih banyak tahapan yang belum dilaksanakan. “Kesepakatan antarpihak terkait hingga sekarang belum

dilakukan termasuk perjanjian kerja sama, master plan, kajian amdal, dan yang lebih mengagetkan lagi, sejauh ini masih belum ada investor yang dipastikan terlibat pembangunan Jateng Park,” ujarnya. Pelaksana Harian Asisten Bersambung ke hal 7 kol 1

Situs Ratu Boko Bukti Toleransi

Tapak Sejarah antara Hindu dan Budha berada di dua desa yakni Desa Dawung dan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Istana Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra pada Abab X. “Ada anggapan, Istana Ratu Boko dulunya merupakan tempat pemujaan atau semacam vihara, ada juga yang menyebut sebagai Istana Raja dan tempat tinggal. Yang jelas, Istana Ratu Boko merupakan peninggalan sejarah arkeologi yang bercorak

Buddhisme dan Hinduisme yang lekat dengan Siwaisme,” kata Hery. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) itu, didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual, Bersambung ke hal 7 kol 3 LINGGA : Dalam sejarah kerajaan Hindu-Buddha, kepercayaan Siwaisme berkembang pesat saat tanah Jawa dalam rengkuhan Kerajaan Mataram Kuno. ■ Foto: ali subchi-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.