WAWASAN 03 Februari 2015

Page 1

■ Selasa Pon ■ 3 Februari 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 304 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Jalur Gunung Tugel Ambles PURWOKERTO – Jalur alter­ natif antara Kota Purwokerto dengan Kecamatan Banyu­ mas yang setiap hari ramai di­ lalui kendaraan, yaitu jalan di kawasan Gunung Tugel, Ke­ camatan Patikraja, Senin (2/2) ambles sepanjang kurang le­ bih 50 meter. Kedalaman jalan ambles mencapai hampir satu meter. Akibatnya jalur tersebut ditutup untuk kendaraan roda empat. Kondisi jalan yang diba­

ngun belum lama ini cukup berbahaya, di mana retakan jalan cukup lebar dan dalam. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDA BM) sudah menutup jalan tersebut dan memasang rambu peringatan jalan ambles. Namun bebera­ pa pengendara sepeda motor masih nekad melintas di jalan tersebut. “Lewat tepi jalan dan pelan­pelan ya tidak apa­apa, Bersambung ke hal 7 kol 3

AMBLES: Jalan di kawasan Gunung Tugel, Kecamatan Patikraja, sebagai jalan alternatif Purwokerto kota dengan Kecamatan Banyumas, Senin (2/2) ambles sepanjang kurang lebih 50 meter. Petugas memasang rambu peringatan agar pengguna jalan berhati­hati. ■ Foto: Hermiana E Effendi

Disandera, Korban Dibuang di Hutan ■ Perampok Pakai Dump Truk dan Senpi BLORA – Kawanan perampok bersenjata api dengan menggunakan truk dump ini benarbenar nekat. Selain mengancam korbannya dengan senjata api (senpi), tujuh perampok beraksi di tengah hutan jati di kawasan Blora. Mereka menghentikan kendaraan korban, menyandera dan membuang korbannya di hutan jati. Setelah berhasil melumpuhkan korbannya, pelaku membawa lari hasil jarahannya. Aksi sadis kawanan perampok tersebut tercium aparat Polres Blora setelah mendapatkan informasi dari masyarakat yang melintas di kawasan hutan jati antara Blora-Cepu. Khawatir kehilangan jejak, Polres Blora mengerahkan personelnya untuk mengadang dan memblo-

Samad Bantah Foto Mesra JAKARTA ­ Ketua KPK Abraham Samad mengklari­ fikasi foto­foto palsu yang tersebar di media sosial. Sa­ mad membantah karena foto itu bukanlah dirinya. Dalam foto itu, diketahui ada se­ orang pria berotot merangkul wanita di tempat tidur. “Se­ dangkan tangan saya ini ti­ dak berotot,” ujar Abraham sambil menunjukkan foto ter­ sebut di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Sela­ tan, Senin (2/2). Samad yakin foto itu ada­ lah hasil rekayasa. Dia su­ dah meminta tim forensik KPK untuk memeriksa foto tersebut. Hasilnya, foto itu adalah editan belaka. “Tim ahli sudah berhasil identifika­ si dan foto ini hasil rekaya­ sa,” ujarnya. Bersambung ke hal 7 kol 1

GEBYAR

Tidak Sabar TAK lama lagi, Uut Permatasari akan mele­ pas masa la­ jangnya di usia ke­32 tahun. Ia mengaku, ini meru­ pakan jawa­ ban dari doa yang ia panjatkan tiap malam.

6

kade jalur yang diperkirakan dilalui para bandit spesialis jalan sepi tersebut. Tak sia-sia, Polres Blora dalam waktu yang tak lama berhasil meringkus tiga tersangka berikut barang bukti hasil jarahanya. Kapolres Blora, AKBP Mujiyono membenarkan adanya aksi perampokan Bersambung ke hal 7 kol 1

Minta Dijaga Polisi JAKARTA - Feriyani Lim tengah menjadi sorotan. Perempuan yang sudah ditetapkan tersangka oleh Polda Sulselbar ini melaporkan Ketua KPK Abraham Samad ke Bareskrim Polri atas dugaan pemalsuan dokumen. Namun selain melapor dia juga meminta penja- Feriyani gaan kepolisian di rumahnya. “Kami kuasa hukum Feriyani, datang untuk minta penempatan petugas untuk Feriyani. Karena akhirakhir ini merasa kurang nyaman atas pemberitaan yang ada mengenai klien kami,” kata kuasa hukum Feriyani, Haris Septiansyah, di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (2/2).

Feriyani sendiri sudah menjadi tersangka atas laporan sebuah LSM di Makassar pada 29 Januari 2015 lalu karena membuat Kartu Keluarga dengan memakai alamat rumah Samad di Makassar. Kasus cepat ditangani dan sudah Foto: Ant Feriyani menjadi tersangka. Lim Kemudian sekarang dia melapor ke Bareskrim Polri karena merasa dahulu saat membuat KK dan KTP ditawari seseorang bernama Uki. KK dan KTP memakai alamat rumah Samad, agar mudah membuat paspor pada 2007 lalu. Belum diketahui jelas hubungan antara Uki, Samad, Bersambung ke hal 7 kol 3

■ Gantian Istri Nelayan Demo Protes Menteri Susi

Sebar Ikan, Blokir Jalan Pantura PATI – Gelombang penolakan para nelayan terhadap kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan terus bergulir. Senin (2/2) puluhan istri nelayan gantian menggelar aksi unjuk rasa dengan membuang ikan hasil tangkapan suami mereka di tengah jalan Pantura Pati-Juwana, tepatnya di pertigaan masuk Desa Bendar, Juwana. Aksi yang digelar sekitar pukul 08.30 WIB ibu-ibu istri nelayan tersebut membawa keranjang berisi ikan segar yang didapat para suaminya melaut semalam. Ikan tersebut kemudian disebar begitu saja di tengah jalan. Kontan aksi tersebut menarik perhatian para pengguna jalan yang lewat. Apalagi dalam aksi tersebut para ibu juga berorasi serta membawa sejumlah

poster yang berisi kecaman terhadap kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Puji -

astuti. ”Aksi ini sebagai simbol Bersambung ke hal 7 kol 1

SEBAR IKAN: Puluhan Ibu-ibu yang merupakan istri para nelayan di Pati menyebar ikan segar di jalan sebagai protes atas kebijakan Menteri Susi yang dinilai merugikan nelayan. ■ Foto: Ali Bustomi

Petani Batang Prihatin Kisruh KPK-Polri

Arak Bubur Merah Putih, Berharap Cepat Damai Perseteruan antara KPK dengan Polri yang berkepanjangan menimbulkan kegelisahan masyarakat, termasuk petani. Prihatin atas kisruh KPK dan Polri, petani di Kabupaten Batang menggelar ritual selamatan dengan membuat bubur tolak bala atau bubur berwarna merah dan putih. Melalui ritual itu diharapkan Polri dan KPK kembali berdamai.

RITUAL yang dilaksanakan di Rumah Joglo Pasekaran, Batang, dengan dihadiri aktivis LSM, komunitas Omah Tani, aktivis mahasiswa, kaum buruh, politisi, dan sejumlah elemen lainnya, Senin (2/2) pukul 15.00 WIB benar-benar penuh khidmat. Puluhan ibu rumah tangga yang sebagian besar beSELAMATAN: Petani dan masyarakat sipil Batang Pekalongan menggelar ritual selamatan tolak bala untuk menyelamatkan KPK dan Polri di Rumah Joglo Pasekaran, Batang, kemarin. ■ Foto: Hadi Waluyo.

kerja sebagai buruh tani membuat ubarampe untuk keperluan selamatan tolak bala di antaranya bubur merah - putih dan membawa hasil pertanian lainnya, seperti buah-buahan ke lokasi berlangsungnya upacara ritual selamatan. Dengan dihiasi tumpengan janur kuning, bubur tolak bala ini diarak dari Jalan Raya Pasekaran menuju Rumah Joglo, diiringi kumandang salawat Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya puluhan masyarakat sipil Kabupaten Batang dan Pekalongan menggelar doa berBersambung ke hal 7 kol 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.