WAWASAN 06 Februari 2015

Page 1

■ Jumat Legi ■ 6 Februari 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 307 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

BW Kuda Hitam Calon Kapolri JAKARTA - Kabareskrim Budi Waseso (BW) kini resmi menyandang bintang tiga, yakni berpangkat komisaris jenderal (Komjen). Pangkat bintang tiga ini membuat kansnya menjadi Kapolri semakin menguat. Namun dia harus bersaing dengan sejumlah nama yang bakal dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi), setelah ia mengisyaratkan mengganti Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Budi Waseso belakangan jadi sorotan karena dikenal dekat dengan Komjen Budi Gunawan (BG), calon Kapolri yang men­ jadi tersangka kasus rekening gendut. Budi Waseso juga men­ jadi perhatian publik setelah Bareskrim menangkap Wakil Ke­ tua KPK Bambang Widjajanto dalam kasus keterangan palsu. Kans atau peluang Budi Waseso menjadi Kapolri memang terbuka lebar dan dia dsebut­sebut menjadi kuda hitam. Apa­ lagi santer disebutkan kalau Budi Waseso cukup memiliki ke­ dekatan dengan BG. Kemudian, tentunya hal itu yang mem­ buka jalan melapangkan dukungan dari partai politik pe­ nyokong Presiden Jokowi yang sebelumnya menyalonkan BG. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga mengakui telah menyiapkan sejumlah nama untuk diserahkan Jokowi sebagai calon Kapolri. Komisioner Kompolnas M. Nasser mengatakan sejumlah nama yang akan diajukan tersebut di antaranya Wakil Kepolisian RI Komjen Badrodin Haiti yang

saat ini diberi wewenang dan fungsi serupa Kapolri. Sebelum menjabat Wakapolri, Badrodin merupakan Kepala Badan Pe­ meliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri. Lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1982 itu juga pernah men­ jabat Kapolda Banten, Kapolda Su­ lawesi Tengah, Kapolda Sumatera Utara, dan Kapolda Jawa Timur. Selain Badrodin, calon Kapolri lain dari angkatan 1982 adalah Komjen Dwi Priyatno yang saat ini menjabat Inspektorat Peng­ awasan Umum (Irwasum) Polri. Sebelum­ nya Dwi menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Komjen Putut Eko Bayuseno yang ditarik ke Mabes Polri se­ bagai Kabaharkam –jabatan yang juga sempat dipegang Badrodin Haiti. Dwi juga pernah menjabat Kapolda Jawa Tengah. Calon Kapolri selanjutnya berasal dari angkatan 1984, yak­ ni Komjen Putut Bayuseno yang saat ini menjabat Kabaharkam Mabes Polri. Putut pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Kapol­ da Banten, Wakapolda Metro Jaya, Kapolres Jember, Kapolres Situbondo. Ia juga bertugas sebagai ajudan presiden pada pemerintahan periode pertama Susilo Bambang Yudhoyono, 2004­ 2009. Bersambung ke hal 7 kol 3

Elite PDIP Desak Pecat ‘Trio Macan’ JAKARTA - Isu soal PDIP yang gerah dengan sepak terjang ‘Trio Macan’ di lingkaran ring 1 istana, tampaknya bukan sekedar isu. Politisi PDIP Masinton Pasaribu bahkan terang-terangan menyebut dua orang di dalamnya sebagai ‘brutus’ yang menjauhkan PDIP dengan Jokowi. “Kalau saya cuma ke dua orang, RMS dan AW,” kata Masinton Pasaribu kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/5). RMS adalah Rini Mariani Soemarno yang kini menjabat Menteri BUMN dan mantan Kepala Tim Transisi dan AW adalah Andi Widjajanto yang menjabat Sekretaris Kabinet. Sementara satu nama lagi dalam ‘trio macan’ adalah Luhut Panjaitan Kepala Staf Kepresidenan, namun dia tak mengomentari nama terakhir ini. “Pertama, informasi berkaitan sikap PDIP itu nggak disampaikan, yang harusnya disampaikan ke presiden tapi oleh AW suka didistorsi informasinya,”

GEBYAR

2

Masih Labil PENYANYI dangsut Siti Badriah memutuskan untuk mengakhiri asmaranya de­ ngan Fahmi. Bantah karena ada faktor orang ketiga, Siti mengaku putus cinta karena masih labil. “Karena gimana ya, akunya labil dianya juga labil. Jiwa­jiwa mudanya susah ditebak gitu. Siang ngomong A paginya ngo­ mongnya B,” katanya di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (5/2).

KENDAL-DEMAKGROBOGAN

22

Rusunawa Dikhawatirkan akan Rusak MESKIPUN sudah selesai dibangun beberapa tahun lalu, hingga kini rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang berlokasi di bantaran Kali Reyeng, Kelurahan Ke­ bondalem Kecamatan Ken­ dal belum ditempati.

ucap Masinton. “Orang-orang begini kan yang kita sebut ‘brutus’, menggerogoti dan menjauhkan Pak Jokowi dari parpol, dari relawan dan nantinya dengan rakyat, dan itu merugikan presi- den,” imbuh anggota komisi III DPR itu. Masinton mengatakan kegerahan partainya terhadap dua nama itu disuarakan oleh kader-kader PDIP. Dia membantah jika hal ini menjadi desakan sang ketua umum Megawati Soekarnoputri. “Kader-kader partai minta (Rini dan Andi) itu dievaluasi oleh presiden agar pemerintah bisa berjalan efektif, pesan-pesan presiden juga sampai ke rakBersambung ke hal 7 kol 1

Vonis Nurmarkesi Ditunda

KPK Terancam Lumpuh

SEMARANG - Vonis pidana terhadap perkara dugaan korupsi dana bantuan sosial keagamaan tahun 2010 Kabupaten Kendal dengan terdakwa Siti Nurmarkesi, mantan Bupati Kendal batal digelar. Majelis hakim Pengadilan Tipikor Semarang yang memeriksa menyata kan belum membacakan putusannya. “Kami menyatakan belum siap,” kata Gatot Susanto, ketua majelis hakim didampingi Dwi Prapti dan Agus Prijadi, anggota hakim pada sidang, Kamis (5/2). Atas ketidaksiapannya, majelis hakim menunda sidang sampai Senin (9/2) mendatang. “Ditunda Senin tanggal 9 Februari,” kata Gatot di hadapan terdakwa, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejari Kendal dan tim kuasa hukum.

Terdakwa Siti Nurmarkesi dalam perkara terkait, dituntut hukuman pidana penjara selama 6 tahun penjara dan pidana denda sebesar Rp 100 juta subsidair 3 bulan kurungan. Terdakwa juga dituntut membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 1,2 miliar subsidair 1 tahun kurungan. Terdakwa dinilai JPU terbukti secara sah dan meyakinkan korupsi melanggar Pasal 3 juncto Pasal 18 UU nomor 31/1999 sebagaimana dirubah dengan UU nomor 20/2001 tentang pemberantasan korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP sesuai dakwaan primer. Kasus yang menyeret Siti Nurmarkesi menjadi sorotan sejumlah pihak. Alasannya, selain model kebijakannya yang mengarah ke adminitrasi negara bukan pidana, tuntutan

Pemprov Jateng berencana menyulap kawasan wisata Penggaron di Ungaran menjadi Jateng Park, sebuah kawasan wisata hutan yang lebih representatif. Namun proses awal pembangunan sudah memunculkan masalah ketika kalangan DPRD Jateng memprotes pemprov yang tak berkoordinasi. Lalu apa tujuan dan “cita-cita”pemprov menggagas proyek prestisius ini?

Menyulap Penggaron Jadi Jateng Park (1)

TAK Terawat. Ini yang tergambar kondisi wana wisata Penggaron (hutan Penggaron) di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dan wilayah Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Bahkan sebagian lahan hutan seluas lebih dari 300 hektar tersebut merupakan ta-

Bersambung ke hal 7 kol 1

JAKARTA - Muncul kekhawatiran besar jika nantinya seluruh pimpinan KPK menjadi tersangka di Bareskrim Polri. Bila benar itu terjadi dan tidak ada tindakan dari Presiden Joko Widodo, maka KPK dipastikan akan lumpuh. Mengacu pada Pasal 32 ayat 2 UU 30 Tahun 2002 Tentang KPK, pimpinan KPK yang menjadi tersangka akan diberhentikan sementara oleh Presiden. Jika benar seluruh pimpinan KPK jadi tersangka, maka lembaga antikorupsi itu tak bisa beroperasi karena tidak memiliki pucuk pimpinan sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan. “Jika pimpinan KPK diberhentikan satu persatu maka faktanya KPK akan lumpuh dan apa yang terjadi dengan fungsi dan tugasnya. Ada ratusan kasus yang saat ini dita-ngani

KPK,” ujar Deputi Pencegahan Johan Budi di kantornya, Jl Rasuna Said, Jaksel, Kamis (5/2). Jika memang kondisi ek-

strim itu terjadi, kata Johan, sebagian pegawai KPK akan meBersambung ke hal 7 kol 1

BERI PENJELASAN: Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi, Kamis (5/2) memberi keterangan kepada wartawan terkait sejumlah isu yang menimpa KPK belakangan. ■ Foto: Antara

Kondisi Tanah Labil, Perlu Perhatian Serius nah labil yang rawan longsor. Lokasi wana wisata Penggaron sangat mudah dijangkau. Selain akses jalannya sudah bagus, letaknya hanya sekitar 2 kilometer dari jalan raya Ungaran-Bawen. Setibanya di kawasan hutan Penggaron, pengunjung akan langsung merasakan udara yang sangat sejuk. Kendati masuk wilayah kota Ungaran, namun lokasi hutan Penggaron jauh dari suasana RUSAK: Fasilitas arena bermain yang ada di Wana Wisata Penggaron saat ini kondisinya sudah rusak dan tidak terawat. ■ Foto: Rusmanto Budhi-yan

hiruk pikuk. Hanya lalu lalang arga sekitar hutan yang melewati jalan depan pintu masuk wana wisata. Tidak hanya sepi dan tenang, di depan pintu masuk wana wisata juga hanya dua warung. Begitu memasuki objek wisata ini, tak jauh dari pintu masuk terdapat taman yang dilengkapi arena bermain untuk anak-anak seperti ayunan. Selain itu, ada beberapa kandang hewan sebagai pelengkap taman. Namun kondisinya sudah rusak tak terawat. Hanya satu kandang saja yang ada hewan Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.