WAWASAN 12 Februari 2015

Page 1

■ Kamis Pahing ■ 12 Februari 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 313 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Penyidik KPK Diteror JAKARTA - Berlarutnya kisruh Polri dan KPK berdampak semakin luas. Kini, para penyidik dan pegawai KPK mulai diteror pihak tertentu. Bahkan teror tersebut sudah mengancam nyawa mereka beserta keluarganya. Pihak Polri menegaskan teror bukan dari pihaknya. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, ancaman terhadap pegawai KPK sangat serius. Selain menyangkut nyawa, ancaman itu juga menyasar para keluarga pegawai. “Ancaman yang serius itu bukan hanya kepada staf dan karyawan KPK saja tapi juga melebar pada keluarga dan ini sangat serius dan sangat mengkhwatirkan,” ujar Bambang Widjojanto di Jakarta, Rabu (11/2). Bambang mengatakan persoalan ini sudah dapat digolongkan menjadi persoalan nasional. Karena menyasar lembaga penegak hukum. “Kalau sebuah lembaga penegak hukum dan para penegak hu-

kumnya dalam kondisi diancam, itu sudah terjadi ancaman yang bersifat nasional,” ujar Bambang. “Karena dia bisa menggangu semua upaya pemberantasan hukum yang seyogyanya dilakukan optimal oleh lembaga penegak hukum seperti KPK,” sambung komisioner yang memegang sektor penindakan ini. Dia juga menmegaskan ancaman itu bahkan sudah sampai taraf membahayakan nyawa. “Ancaman sangat eskalasi karena bisa nyangkut nyawa,” kata Bambang. Bambang mengakui ancaman seperti ini sebenarnya sudah Bersambung ke hal 7 kol 3

DIGELANDANG: Sukowati alias Icuk (24), tersangka pembunuh PSK yang juga kekasihnya saat digelandang ke Mapolrestabes Semarang, Rabu (11/2). ■ Foto: Felek Wahyu-yan

■ Pembunuhan PSK Sunan Kuning

Icuk Ngaku Cemburu pada Ririn KE KPK: Anggota Tim 9 Jimly Asshidiqie bersama (tengah depan), Bambang Widodo Umar (kiri), Imam Prasodjo (kedua kiri) dan Hikmahanto Juwana (kanan) menjawab pertanyaan wartawan di KPK Rabu (11/2). Tim 9 juga menerima keluhan teror dari penyidik KPK. ■ Foto: Antara

Jadi Tersangka, Merasa Dibodohi JAKARTA ­ Kejaksaan Agung menetapkan pela­ wak Mandra Naih sebagai tersangka dugaan korupsi program siar di TVRI tahun 2012. Pria yang namanya melambung dalam sine­ tron ‘Si Doel Anak Se­ kolahan’ itu memban­ tah tuduhan jaksa. “Kalau saya terlibat dan menikmati seperti yang disangkakan, saya berani ditimpakan apa pun bentuk yang paling berat buat saya. Yang paling dahsyat. Saya ikhlas,” kata Man­ dra sambil menangis terisak di kediaman­ nya, Jalan Radar Ari, Gang Haji Anam, Mekarsari, Cimang­ gis, Kota Depok, Rabu (11/2). Menurut Man­ dra, dia tidak tahu sama sekali dengan apa yang dituduh­ kan jaksa. Dia sen­ Bersambung ke hal 7 kol 3

Mandra Naih Foto: kpl

GEBYAR

Merasa Dirongrong USAI dipusingkan dengan berbagai persoalan tuntutan royalti di bisnis karaokenya yang di­ kelola, Inul Daratista seolah mendapat pencerahan dan penyadaran. Wanita kela­ hiran Pasuruan, 21 Januari 1979 ini bahkan ber­ niat untuk me­ nuntut balik beberapa penun­ tutnya yang me­ minta membayar royalti.

6

Bencana banjir dan longsor menerjang sejumlah daerah di Jateng beberapa hari terakhir. Di Kabupaten tegal banjir dan longsor mengakibatkan puluhan rumah hancur. Namun sejumlah korban luput dari bantuan pihak terkait, salah satunya warga di Pangkah Tegal ini. HAWA dingin dan digigit nyamuk sepertinya sudah menjadi teman selama tiga hari pasangan suami istri Suderi (51) dan Rojadi (55). Sebab, warga Desa Dermasuci RT 06/ RW 02 Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal itu baru saja kehilangan rumah tercin-

SEMARANG - Usaha penangkapan pelaku pembunuhan Nur Komsana alias Ririn (17) PSK dengan cara pengepungan sekitar Lokalisasi Sunan Kuning (SK) akhirnya membuahkan hasil. Menjelang Magrib, tersangka pembunuhan yang tidak lain adalah kekasih sekaligus ayah anak yang di kandung korban berhasil diringkus. Pelaku, ditangkap tim Resmob

Sat Reskrim Polrestabes Semarang, dari dalam selokan yang berjarak sekitar 20 meter dari lokalisasi terbesar di Jawa Tengah tersebut. Proses penangkapan berjalan dramatis. Pasalnya, belasan polisi harus melakukan pengepungan saat salah satu petugas melakukan pembongkaran papan yang menjadi penutup Bersambung ke hal 7 kol 3

■ Kasus Suap Indomaret Banyumas

Rusmiyati Seret Nama Wakil Bupati SEMARANG - Suap atas pendirian toko modern Indomaret di Banyumas diduga mengalir ke sejumlah pihak. Sejumlah pejabat Pemkab Banyumas, Purwokerto disebut terlibat atas kasus dugaan suap perizinan pendirian 19 Indomaret PT Indomarco Prismatama Cabang Cirebon di sejumlah lokasi di Banyumas. Pernyataan itu diungkapkan, mantan Kepala Satuan Po-

lisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas, Rusmiyati, salah satu terdakwa perkara korupsi terkait dalam eksepsi atau keberatan yang disampaikannya di persidangan, Rabu (11/2) kemarin. Diungkapkan Rusmiyati, Wakil Bupati Budi Setiawan diduga ikut menerima suap dalam pengurusan perizinan pembangunan toko modern tersebut. “Selaku Ketua DPC

PDIP Kabupaten Banyumas, Wakil Bupati, Budi Setiawan menerima uang Rp 50 juta dari pihak Indomaret,” kata terdakwa lewat penasihat hukumnya, Sarjono Harjo Saputro pada sidang di Pengadilan Tipikor Semarang. Uang tersebut, lanjut dia, diberikan dalam rangka pemenangan pasangan Jokowi-JK sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu. Bu-

di Setiawan sendiri, kata Sarjono, merupakan orang yang memimpin tim penutupan dan penyegelan bangunan-bangunan Indomaret yang melanggar. Selain Wabup, pejabat lain yang diduga turut menikmati uang suap dari Indomaret adalah Liluk Wisnu Prajoko, anggota DPRD Kabupaten Banyumas. Liluk dituding menerima Bersambung ke hal 7 kol 1

Korban Longsor Butuh Perhatian

Rumah Hancur, Dirikan Tenda di Dapur tanya yang ambruk akibat longsor. Pasutri yang setiap harinya bekerja sebagai buruh petani itu terpaksa tinggal di halaman rumah dengan beratap terpal dan beralaskan tikar. Hal ini terjadi karena rumah semi permanen yang dibangun sejak 1990 itu rata dengan tanah. Bahkan, dari seluruh bagian rumah, hanya ruang dapur saja yang tersisa utuh. Adapun bangunan berukuran 100 meter persegi tersebut ambruk setelah wilayah Dermasuci dilanda hujan lebat selama tiga hari berturut-turut. Puncaknya, pada Jumat (7/2)

pagi bagian rumah mulai mengalami retak-retak disertai struktur yang tanah. “Saat itulah bagian rumah mulai ambruk perlahan. Kejadian itu ditandai dengan suara gemuruh dan retakan kayu,” ungkap Suderi saat ditemui Wawasan, Rabu (11/2). Bersambung ke hal 7 kol 1 TENDA DARURAT : Sebuah tenda darurat yang terbuat dari terpal menjadi rumah sementara pasangan suami istri Suderi (51) dan Rojadi (55) warga Desa Dermasuci RT 06/ RW 02, Kabupaten Tegal. ■ Foto: Haikal-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.