WAWASAN 13 Februari 2015

Page 1

■ Jumat Pon ■ 13 Februari 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 314 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Banjir Kepung Semarang SEMARANG - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sepanjang Kamis (12/2) hingga malam hari, mengakibatkan sejumlah kawasan dan ratusan rumah terendam banjir. Kondisi terparah terjadi di Simpanglima yang merupakan simpul dan pusat kota. Genangan setinggi 30-40cm di sekeliling kawasan ini menimbulkan kemacetan parah. Banyak kendaraan yang harus antre melintas karena genangan menutup sebagian badan jalan. Laporan genangan air juga terjadi di Jalan Majapahit. Kendaraan yang ke arah timur terpaksa mengantre saat melintas Bangjo Kelinci. Genangan setinggi 30 cm berada di sisi kiri bahu jalan membuat penggu-

na hanya berani melintas di kanan jalan. “Sekitar 30 menit tadi antrean kendaraan, baru bisa lepas dari Bangjo Kelinci. Setelah itu cukup lancar menuju arah Pedurungan,” terang Ukito (29), seorang karyawan hotel. Bersambung ke hal 7 kol 1

BANJIR : Banjir yang melanda Kota Semarang, Kamis (12/2) mengakibatkan pertigaan Jalan Kelinci terendam. Polder Tawang di depan Stasiun Tawang juga meluap. (foto kanan). ■ Foto: Felek Wahyu-yan

Rp 1,6 Triliun untuk Staf Ahli DPR

DIGEREBEK : Sejumlah anggota Kodim 0712/ Tegal menggerebek gudang pengoplosan pupuk bersubsidi di Jalan Raya Dampyak KM 3, Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. ■ Foto : Haikal-yan

■ Giliran Pabrik di Tegal Digerebek TNI

Pupuk Oplosan Resahkan Petani SLAWI - Peredaran pupuk oplosan semakin meluas di wilayah Jawa Tengah. Setelah di Demak, kini gilian aparat TNI di Kabupaten Tegal menggerebek produsen pupuk oplosan tersebut. Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Jefson Marisano memimpin penggerebekan pabrik pu-

GEBYAR

2

Tak Lagi Seksi TAWURAN di ka­ langan pelajar membuat artis Fifi Buntaran prihatin dan kesal, apa­ lagi ia per­ nah terje­ bak di te­ ngah tawuran dibilangan Ja­ karta Selatan. “Mengerikan, saya melihat de­ ngan kepala sen­ diri. Tidak ada lagi rasa kasih di antara mereka, saling se­ rang, “ ujarnya, ke­ marin.

puk oplosan ilegal di Jalan Raya Dampyak KM 3 Kelurahan Dampyak Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Penggerebekan dilakukan pada Selasa (11/2) dini hari sekira pukul 00.15. Dalam gudang milik Mohamad Imam Noval (28) ditemukan ratusan karung pupuk hasil olahan dikemas da-

Seorang penambang pasir tradisional di Sungai Layangan di Dukuh Kauman, Desa/Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Taryanto (36), warga RT 2 RW 5, Dukuh Kauman, Kesesi, menemukan tulang yang diduga fosil tulang rahang gajah purba. Fosil tulang gajah purba dengan panjang 82 Cm lebar 30 Cm dan berat 15 Kg ini hingga kemarin disimpan di rumah si penemu dan menjadi tontonan warga sekitar. TARYANTO, Kamis (12/2) kemarin, menuturkan ia tidak menduga jika benda yang ditemukannya itu di-

lam karung pupuk PT Pupuk Kujang. Diperkirakan, pabrik oplosan tersebut menghasilkan oplosan hingga 160 ton perhari. Dalam keterangannya kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jefson melakukan penggerebekan bersama personel unit intel Kodim 0712 Tegal

dan Koramil 06 Kramat Dim 0712 Tegal. Pupuk urea yang dioplos merupakan pupuk subsidi dari PT Pupuk Indonesia yang dicampur dengan Hidrogen Peroksida (H2O2). Bersambung ke hal 7 kol 1

JAKARTA - DPR mendapatkan tambahan anggaran cukup besar di RAPBN-P 2015. Sebanyak Rp 1,635 triliun dikucurkan untuk tenaga ahli (TA) yang jumlahnya ditambah. “Iya pagunya sudah diketok di Banggar. Rp 1,6 triliun itu untuk kesekjenan dan BURT. Memang ada peningkatan,” kata Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/2). Dikonfirmasi terpisah, anggota Banggar Syaifullah Tamliha menjelaskan urgensi penambahan anggaran untuk TA. Menurutnya, jumlah mitra setiap komisi banyak sehingga tidak bisa dipegang hanya oleh dua orang tenaga ahli untuk setiap anggota. “Kalau TA hanya 2 orang sementara mitranya 5, masa 2 orang ini ahli semuanya. Idealnya untuk 1 mitra ada 1 TA yang profesional,” ucap Tamliha. Anggota Fraksi PPP ini

mengungkapkan bahwa saat ini gaji tenaga ahli sebesar Rp 7,7 juta per bulan. Bila ingin mempekerjakan yang profesional, tentu harus bisa menggaji lebih tinggi. “Syarat sudah diperketat. Tidak boleh saudara, adik, keponakan. Harus yang ahli, nah perlu dipertimbangkan apa mau digaji Rp 7,7 juta,” ujarnya. Tamliha menuturkan bahwa selain untuk menggaji TA, anggaran Rp 1,6 triliun ini juga ditujukan untuk rumah aspirasi di dapil masing-masing. Menurutnya, sudah waktunya Indonesia sudah waktunya memiliki anggaran rumah aspirasi dan tenaga ahli di daerah. “Di semua negara, di Amerika, Eropa, anggota dewan punya kantor di dapilnya. Jadi ketahuan dia pas reses pulang. Kalau kantor partai biasanya terlalu jauh,” tuturnya. RAPBN-P 2015 yang berisi Bersambung ke hal 7 kol 3

PDIP Jangan Recoki Jokowi JAKARTA - Perang dingin antara Teuku Umar dan Istana dinilai terus berlarut karena PDIP masih merasa memegang kendali atas Jokowi. Partai berlambang banteng moncong putih itu diminta tidak merecoki Jokowi lagi. “PDIP mestinya membiarkan Jokowi ambil keputusan sebagai presiden, jangan merecoki. Jokowi bukan petugas partai tapi presiden,” kata pengamat politik dari LIPI Syamsuddin Haris Kamis (12/2). Selain PDIP yang diminta menahan diri, Jokowi di sisi lain juga harus segera ambil keputusan. Tanpa sikap tegas, ketegangan akan terus terjadi. “Selama Jokowi menunda-nunda ambil keputusan maka perang dingin akan tetap ada,” ucapnya. Keputusan yang diambil Jokowi pun jangan sembarangan keputusan. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini harus mendengarkan keinginan rakyat. “Jokowi harus ambil keputusan sesuai aspirasi publik, jelas me-

Foto: Ant

Syamsuddin Haris nolak BG yang statusnya tersangka dan hentikan kriminalisasi KPK,” ujar Syamsuddin. Perang dingin antara Jokowi di Istana dan Mega serta kader PDIP di Teuku Umar disebut berawal dari ultah Mega pada 23 Januari silam. Kini, PDIP mengirim juru rundingnya yaitu Aria Bima dan Puan Maharani untuk menemui Jokowi. Bersambung ke hal 7 kol 1

Penemuan Fosil Gajah Purba di Sungai Layangan

Dikira Kayu, Sempat akan Dibakar duga fosil gajah purba. Taryanto awalnya mengira jika benda itu adalah kayu yang bisa digunakan untuk bahan bakar di rumahnya. Menurutnya, fosil itu ditemukan di kedalaman sekitar 2 meter di bawah Sungai Layangan saat dirinya mencari pasir. Tulang aneh itu pun akhirnya dipanggul untuk dibawa pulang ke rumah sebagai koleksinya. “Saat menggali pasir, ada tumpukan kayu, makanya saya ambil untuk kayu bakar. Namun, di bawahnya ada benda aneh. Awalnya saya kira kayu atau batu. Setelah saya bersihkan, bentuknya seperti tu-

lang. Saya bawa pulang saja untuk koleksi,” katanya. Taryanto mengaku belum mengetahui, apakah di dasar sungai itu masih ada bagianbagian fosil lainnya. Sebab, kondisi arus sungai saat ini cukup deras dan dalam. Selama beberapa tahun bekerja sebagai Bersambung ke hal 7 kol 3 GAJAH PURBA: Taryanto (36), warga Dukuh Kauman, Desa/ Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan memangku fosil gajah purba yang ditemukannya di Sungai Layangan, kemarin. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.