WAWASAN 16 Februari 2015

Page 1

■ Senin Legi ■ 16 Februari 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000 TAHUN KE-29 NO: 317 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Pilkada 2015 Belum Pakai E-Voting SEMARANG - Ketua KPU Jawa Tengah Joko Purnomo mengungkapkan, penyelenggaraan pilkada di 16 kabupaten/kota secara serentak pada akhir 2015 belum menggunakan pemungutan suara sistem elektronik (e-voting) karena belum ada kesiapan di berbagai sisi. “Khusus untuk e-voting, dari teknologi, sumber daya manusia, dan anggaran kami belum siap, apalagi jika dilihat dari waktu persiapan yang pendek sehingga tidak mungkin melakukan pengadaan peralatan yang cukup mahal,” katanya di Semarang, Minggu (15/2). Ia menjelaskan bahwa penerapan sistem e-voting dalam setiap penyelenggaraan pilkada juga harus tetap mengedepankan azas langsung, umum, bebas, dan rahasia sesuai dengan yang disyaratkan oleh Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, berdasarkan hasil uji coba pelaksanaan pil-

kada menggunakan e-voting yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di sejumlah kabupaten/kota, ternyata masih ada kekurangan yakni belum ada jaminan kerahasiaan pilihan dari pemilik hak suara. “Dari sisi kerahasiaan, e-voting belum terjamin apalagi jika calon kepala daerahnya lebih dari dua karena setelah menggunakan hak pilihnya ada struk yang diberikan petugas kepada pemilih,” ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Wonogiri itu. Joko mengungkapkan bahwa jajaran KPU Jateng saat ini sedang melanjutkan berbagai

tahapan pelaksanaan pilkada secara serentak di 16 kabupaten/kota setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota menjadi undang-undang. “Persiapan pilkada tetap kami lakukan tapi implementasi penggunaan anggaran masih menunggu keputusan KPU pusat,” katanya. ■ Anggaran Ia mengatakan bahwa total anggaran yang diajukan untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah di 16 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pada 2015 mencapai Rp325 miliar. Anggaran 16 pilkada tersebut dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-masing kabupaten/kota. Bersambung ke hal 7 kol 1

Jalur ke Guci Masih Darurat SLAWI - Setelah dilakukan penanganan darurat selama kurang lebih satu hari satu malam, jalan ambles di Bukit Clirit, Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, akhirnya sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, Minggu (15/2). Penanganan tersebut yakni berupa pengurukan pasir batu dan pemadatan jalan ambles menggunakan dua unit alat berat. Diketahui, pihak Pemerintah Kabupaten Tegal tengah menyiapkan sedikitnya 200 dump truk pasir untuk kondisi darurat. Hal tersebut dibenarkan Bupati Tegal, Enthus Susmono saat mengawasi proses perbaikan darurat. Disebutkan dia, jumlah patahan maupun retakan jalan semakin bertambah sejak Jumat (13/2). Bahkan, retakan terparah mampu mencapai lebar setengah meter dengan kedalaman dua meter. “Saya perintahkan DPU untuk siagakan material di lokasi kejadian, sehingga apabila terjadi perge-

seran maka bisa langsung diuruk. Termasuk dua alat berat yang terus standby,” ungkap Enthus. Pengurukan yang dilakukan saat ini meminimalkan terlihatnya badan jalan. Sebab, tanah bergerak terus terjadi di sisi badan jalan sehingga menyebabkan bagian tersebut ambles secara perlahan. Kejadian tersebut merupakan siklus tujuh tahunan di Kabupaten Tegal. Pasalnya, lanjut Enthus, pada 2007 silam kejadian tersebut sempat menyebabkan ribuan warga terisolir. Adapun amblesnya jalan disebabkan karena adanya penggundulan hu- tan pinus pada 1998. Guna mengantisipasi, Enthus mengaku sudah meminta kepada Perhutani untuk melakukan reboisasi. Sementara itu, Camat Balapulang, Purnomo Pambudi menyebutkan, tanah bergerak di Bukit Clirit, sempat bertambah parah. Sebab, dari tujuh titik retakan jalan sejak Jumat (13/4) Bersambung ke hal 7 kol 2

PADAT : Kondisi jalan utama menuju OW Guci di Bukit Clirit, Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal padat merayap setelah diperbaiki secara darurat. ■ Foto: Haikal.

Tiga Pendaki Gunung Slamet Ditemukan

GEBYAR

6

Minta Maaf NAMA pedangdut Cita Ci­ tata kini tengah menjadi so­ rotan. Mulai dari lagunya yang meledak hingga masa­ lah rumah tangganya yang di ujung perceraian. Dalam satu kesempatan, Cita mengisi sebuah acara dengan me­ ngenakan atribut budaya Papua. Namun, saat menje­ laskan soal make­up dan kostum yang dikenakannya di sebuah program infotain­ ment, Cita sempat berko­ mentar yang dianggap menyinggung warga Papua.

PURBALINGGA - Tiga pendaki asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta yang hilang saat melakukan pendakian di Gunung Slamet, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan pada Minggu (15/2) sore. Para pendaki mengaku sempat tersesat. “Mereka ditemukan di kawasan Gunung Malang yang ada di Desa Serang Kecamatan Karangreja,” kata Koordinator Tim SAR, Wahyudi. Dua pendaki masing-masing Ronald Dicki (20) warga Jalan Tambak Bayan 4 Catur Tunggal Kabupaten Sleman, dan Zanuar Renaldo (19) warga Jalan Jenderal Soedirman 99 Swadaya RT

07 No 224 Desa Damai Balikpapan, langsung dibawa ke Posko Pemuda di Dukuh Bambangan. Sedangkan Airlangga Virgianto (20) warga Jalan Niaga 9 Blok 114 Kemang Pratama 1 Bekasi terpaksa dilarikan ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto karena sakit. Ditemukannya tiga pendaki dalam keadaan selamat tersebut disambut sukacita keluarga dan rekan-rekan yang sudah menunggu. “Kami bersyukur karena bisa menemukan pendaki yang hilang,” ujar Wahyudi. Saat ditanya pendaki tersebut mengatakan memang sempat tersesat. Seharusnya mereka akan turun dari puncak paBersambung ke hal 7 kol 3

■ Eksekusi Mati Terpidana Narkoba

PBB dan Australia Intervensi RI

JELANG EKSEKUSI: Warga Australia terpidana mati Myuran Sukumaran (tengah) dikawal polisi saat akan menghadiri sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, dalam foto arsip bertanggal 8 Oktober 2010 ini. ■ Foto: Antara

JAKARTA - PBB mulai mengintervensi Indonesia untuk tidak melanjutkan upaya eksekusi mati terhadap pelaku kejahatan narkotika yang divonis mati pengadilan. Namun, Indonesia sudah bersikap bahwa eksekusi mati tetap dilaksakan bagi gembong narkotika. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, Indonesia memiliki komitmen kuat di balik penegakan hukum terkait kejahatan narkotika. Komitmen tersebut juga sudah beberapa kali disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya sudah menutup rapat pintu maaf bagi pengedar narkoba. “Sudah berkali-kali presiden biBersambung ke hal 7 kol 3

DBD dan Kendala Penanganan

Tak Ada Ruang Rawat, Ruang Bersalin pun Jadi Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) membuat takut masyarakat hingga sekarang. Resiko terburuk yang ditimbulkan oleh nyamuk aedes aegypti berakibat kematian bagi seseorang yang terkena gigitannya. Hal ini bisa terjadi selama tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat, dan tidak didasarkan atas pencegahan yang efektif. GENTONG AIR: Gentong air minum bisa menjadi sarang nyamuk aedes aegipty, sehingga penting dicek. Ini upaya efektif PSN di salah satu rumah penduduk di Kota Semarang. ■ Foto: Heri Suyanto-ad.

Baca juga halaman 16 Kalau Sudah Merebak, PSN Tak Berguna KITA tidak ingin lagi dihadapkan pada situasi mengenaskan dan menyayat hati dengan menunjuk ruang perawatan rumah sakit pemerintah maupun

swasta penuh sesak dengan pasien yang seharusnya ditempatkan tidak di ruang bersalin, lorong dan unit rawat darurat (UGD). Lebih dari itu, kita berusaha menghindari pasien dalam keadaan sakit parah terpaksa dipindahkan penanganan medis ke rumah sakit lain yang masih memiliki tempat perawatan. Ini terjadi di Kabupaten Kudus di Rumah Sakit Islam (RSI). Tingkat rata-rata penggunaan tempat tidur nyaris mencapai 100 persen. Pasien yang datang dirawat dulu ke ruang UGD, Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 16 Februari 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu