■ Minggu Pahing ■ 22 Februari 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 322 TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203
■ Laka Maut Sang Engon
18 Ambulans Antar Jenazah Korban SEMARANG - Korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus Sang Engon di Jalan Tol Jatingaleh Jangli, Semarang bertambah dua orang sehingga total korban meninggal dunia menjadi 18 orang. Dua korban yang meninggal tersebut merupakan korban yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi. Identitas korban tersebut yakni Nurjannah (37) dan Muhammad (74).
Direktur Umum dan Pelayanan Medik RSUP dr Kariadi, Darwito mengatakan Muhammad meninggal sekira pukul 10.00 WIB lantaran luka berat di kepala. Jenazah Muhammad sudah dipulangkan sekitar pukul 11.00 WIB pada Sabtu, (21/2) menuju Dander Bojonegoro. Sementara, Nurjannah dipulangkan ke daerah kelahirannya di Ngambon Tunggulrejo Grobogan. “Iya, mereka sudah dipulangkan dengan 18 ambulans. Hingga Sabtu (kemarin-red) ada lima korban yang dipindah
dari IGD ke Rajawali lantai II A-B, dan satu kritis di IGD,” terang Darwito di IGD RSUP dr Kariadi. Lima korban luka berat yang dirawat di Rajawali kelas III yakni Warsono, Juwari, Sadin, Parti, dan Sunarni. Satu korban yang masih kritis di IGD yakni Sumisih. Penjaga ruang jenazah RSUP dr Kariadi, Agung Setyawan mengatakan, enam jenazah yang meninggal sudah diambil oleh keluarga masing-masing dengan mobil ambulan, baik dari RSUP
Bersambung ke hal 2 kol 1
Sopir Sempat Sembunyi di Dashboard SEMARANG - Sopir bus Sang Engon yang mengalami kecelakaan tunggal di Tol Jatingaleh Jangli Semarang dan menewaskan 18 orang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Muhammad Husein, sopir tersebut ternyata sempat bersembunyi di dashboard saat kecelakaan t e r j a d i
untuk menyelamatkan nyawanya sebelum bus terbalik. Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Istu mengatakan, bus mengalami overload (kelebihan penumpang) lantaran diisi oleh 73 penumpang. Bus tersebut semestinya hanya diisi oleh 58 penumpang. Bersambung ke hal 2 kol 1
DIANTAR PULANG: Seorang kerabat keluarga mengantar korban kecelakaan menuju bus yang siap mengantar pulang menuju Bojonegoro, Sabtu (21/2) pagi. ■ Foto: Shodiqin-yan
■ Pengakuan Korban Selamat
Terdengar Tangisan Tapi Cuma Terlihat Gelap SEMPAT dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi, kini Muhyidin (40) ganti status menjadi penjaga istrinya Sunarti (35) yang patah tulang di bahu kanannya. Meski masih merasa trauma dengan kecelakaan yang menimpanya saat menaiki bus Sang Engon, pasangan tersebut merasa sedih lantaran harus meninggalkan kedua anaknya di rumah yang beralamat di Desa Ngasem RT12/04 Kecamatan Ngasem Bojonegoro, Jawa Timur. Berada di Gedung Kelas II Rajawali Lantai II A, Sunarti terpaksa hanya bisa duduk dan berbaring di atas tempat tidur rumah sakit. Sesekali, ia diantarkan suaminya untuk ke kamar mandi. Dalam ruangan yang didiami Sunarti, terdapat
lima pasien lainnya dengan sakit yang berbeda dan bukan merupakan korban kecelakaan. Mengenakan pakaian langsungan berwarna merah, Sunarti terenyuh lantaran putrinya yang saat itu ikut bersamanya tak boleh mengunjunginya. “Karena aturannya ini ketat, anak saya masih di bawah 14 tahun jadi dilarang masuk ketemu saya. Anak saya jadi nangis dan tanya kabar saya terus. Dari pada terus trauma, mending pulang dijemput anak saya yang pertama pakai kendaraan dari rumah. Rasanya sedih karena mereka harus pulang ke rumah. Mau makan pun tidak habis karena gak kerasan,” terang Sunarti kepawa Wawasan, Sabtu (21/2) saat jam jenguk Bersambung ke hal 2 kol 2
DIRAWAT: Sunarti menjawab beberapa pertanyaan dari tim pemeriksa gizi saat dirawat di RSUP dr Kariadi. ■Foto: Fitria Rahmawati-yan
Tak Ada Sanksi untuk Lion
NORMAL LAGI: Calon penumpang bersiap menaiki pesawat Lion Air di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/2). Setelah mengalami keterlambatan 214 penerbangan sejak Rabu (18/2), saat ini penerbangan Lion Air telah kembali normal.■ Foto: Antara
GEBYAR
Jadi Wanita Udara “ABIS tur banyak ko ta, dari Bali ke Sura baya, balik lagi ke Bali. Aku jadi wanita uda ra,” ucap nya di selasela penggarapan video klip Se perti Itu di kawasan Kota Tua, Jumat (20/2) lalu.
8
JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan tidak ada sanksi untuk Lion Air karena telah menelantarkan penumpang hingga puluhan jam. Hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor 77. “Kasus Lion itu adalah kasus menelantarkan penumpang yang sudah diatur di Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tentang service recovery namun tidak ada sanksinya bila lalai dijalankan,” kata Jonan, Sabtu (21/2). Jonan mengatakan setelah kejadian ini, Kemenhub akan membuat peraturan yang lebih ketat. Sehingga bisa memberikan efek jera bagi maskapai yang lalai melayani penumpang. “Kemenhub akan bikin peraturan
Anindya, Mahasiswi Undip Jadi Puteri Indonesia
Dari Duta Desa Menuju Miss Universe Puteri Indonesia tahun 2015 berhasil disabet peserta asal Jawa Tengah, Anindya Kusuma Putri. Setelah namanya disebut sebagai Puteri Indonesia tahun 2015 lewat layar kaca, sontak para pendukung Anin pun mengirimkan ucapan selamat melalui akun FB-nya. BAHKAN teman-teman lama, termasuk teman satu klub bulu tangkis, di PB Remaja dulu masih belum percaya kalau Anin, demikian sebutan akrabnya, bisa meraih gelar itu. Maklum, di lapangan bulutangkis dia terlihat gagah dan tegar, tapi di layar kaca sangatlah feminin.
Anin, gadis yang lugu dan polos tidak banyak bicara ini bagi Ellita, mahasiswa USM teman akrabnya semasa di klub bulutangkis, memang memiliki wajah yang klasik, putih dan semampai. Sepintas, wajah Nindya seperti lukisan di sampul majalah. Dia mulai menekuni dunia model saat di SMA 1. Ketekunannya di bidang model ini mulai menghadirkan kejutan dengan maraih predikat ‘Gadis Sampul 2008’ . Dengan gelar itu, dunia bulu- tangkis masih tetap dia tekuni. GOR Tri Lomba Juang Mugas Semarang masih menjadi tempat favorit untuk mengasah kemampuan di bidang bulutangkis. “Saat itu temanteman se klub juga kaget jadi gadis
sampul,” kata Lita. Tapi dengan kecantikannya, tambah Nana, salah satu orang tua siswa di klub tersebut, prestasi bulutangkisnya memang tidak maksimal. “Setelah SMA dia mulai kelihatan bakat sesungguhnya di dunia model,” kata Nana semalam. ■ Tak Surut Dari ketertarikan di dunia model, namanya mulai melambung. Raihan posisi runner up Puteri Indonesia Jateng di tahun 2011 tak membuat langkahnya Bersambung ke hal 2 kol 1
yang lebih memiliki efek jera sesuai dengan perundangan yang berlaku,” ujar Jonan. Dalam Permenhub nomor 77 memang tidak ada saksi bagi maskapai jika menelantarkan penumpang. Maskapai hanya diwajibkan untuk memberikan ganti rugi. Jika penumpang tak puas maka bisa melakukan gugatan perdata ke maskapai yang bersangkutan. Dalam pasal 9 Permenhub nomor 77 mengatur tentang keterlambatan angkutan udara karena keterlambatan penerbangan, tidak terangkutanya penumpang dengan alasan kaBersambung ke hal 2 kol 2