n Sabtu Pahing n 14 Maret 2015
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 No: 341 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
PDIP Solo Tolak Konferda SOLO - DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surakarta bergejolak dan mengancam boikot Konferensi Cabang (Konfercab) maupun Konferensi Daerah (Konferda). PDIP Solo memastikan tidak akan menggelar Konfercab. Keputusan partai berlambang moncong putih ini dipicu adanya konflik internal dengan munculnya surat keputusan (SK) Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jateng yang menetapkan dua Pengurus Anak Cabang (PAC) Banjarsari dan Laweyan Solo. Padahal Musyawarah Anak Cabang (Musancab) dua PAC
DPD Berharap Tak Ada Gesekan
disebut terakhir, sebelumnya telah dinyatakan deadlock. “Saya tidak akan melaksanakan Konfercab, apabila DPD tetap menetapkan ketua dua PAC yang orangnya sama sebagaimana dalam Musancab yang deadlock”, kata Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Jumat (13/3). Hadi Rudyatmo membeberkan, dengan deadlock-nya Musancab Banjarsari dan Laweyan seharusnya DPD melaksanakan SK 066 dan 067 yakni menjatuhkan sanksi kepada personel yang dicalonkan. Wujudnya yakni mereka tak boleh la Foto:dok
Bersambung ke hal 7 kol 3
Hadi Rudyatmo
SEMARANG - Konferensi Daerah (Konferda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng mundur. Hal itu dikarenakan instruksi DPP yang menginginkan DPD PDIP mengikuti Konferda secara bulat dan utuh melibatkan 35 Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Problematika DPC PDIP Solo, diharapkan selesai dengan diberikannya waktu pengunduran pelaksanaan Konferda. Semestinya, Konferda DPD
PDIP Jateng dilaksanakan hari ini, Sabtu (14/3). Sekretaris DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng megatakan, DPD PDIP Jateng merupakan parameter PDIP secara nasional. Pengunduran jadwal Konferda semestinya digunakan DPC untuk segera melaksanakan Konfercab sehingga bisa melaksanakan Konferda. “Betul, diundur jadi tanggal Bersambung ke hal 7 kol 1
WNI di Turki, Diduga Susul Suami JAKARTA - Sedikitnya 11 orang dari 16 WNI yang ditangkap di perbatasan TurkiSuriah merupakan anak-anak. Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menduga bahwa kepergian mereka untuk menyusul suaminya yang telah bergabung di ISIS. “Kemungkinan begitu, kemungkinan ya. Tapi saya belum bisa memastikan, yang jelas ada satu keluarga itu ada 8 orang, istri dan anak-anaknya,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jaksel, Jumat (13/3). Berdasarkan informasi, lanjut Badrodin, beberapa dari mereka berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Lalu apa saja modus-modus perekrutan yang digencarkan ISIS sehingga WNI mau bergabung? “Rekruitmennya yang jelas sampai saat ini belum ada yang terbuka. Tetapi ada yang juga bisa kita deteksi, ada beberapa yang dibiayai oleh satu orang, WNI,” ujar calon tunggal Kapolri itu. Badrodin enggan mengungkapkan identitas satu orang WNI yang menjadi sumber dana dan hingga kini belum tertangkap itu. Pihak kepolisian sedang memburunya. “Nggak
perlu saya jelaskan di sini,” pungkasnya. Sebelumnya, ada fakta menarik dari mereka yang gagal terbang ke Suriah dan berniat bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ternyata bukan hanya orang-orang dewasa saja dalam setiap rombongan keberangkatan, tapi juga balita dan anak-anak. Pengungkapan terbaru adalah ditangkapnya 16 warga negara Indonesia di dekat perbatasan Turki-Suriah. Terdapat 11 anak dari tiga keluarga yang turut dalam rombongan tersebut. Disebutkan, bahwa 10 orang dari rombongan berasal dari Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Mereka berinisial Ririn (perempuan) dan tujuh anaknya yaitu QMH, NS, JFN, IW, ANI, ARR, dan AU. Sumber menyebut, satu keluarga ini merupakan keluarga dari MH, tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di Tulungagung. n Tujuh Anak Dari 16 WNI yang diamankan oleh Pemerintah Turki, beredar kabar salah satunya Bersambung ke hal 7 kol 3
Pendukung PLTU Ngaku Dikhianati BATANG - Warga pendukung proyek PLTU di Kabupaten Batang merasa dikhianati oleh PT BPI dan pemerintah daerah. Pasalnya, warga yang dari awal sudah melepas lahannya seharga Rp100 ribu per meter, justru muncul harga yang lebih tinggi, yakni Rp 400 ribu. Oleh karena itu, warga meminta persamaan harga. Jika persamaan itu belum ada kejelasan, warga pendukung proyek PLTU pun siap untuk melakukan aksi. Sebagai bentuk protes, di sepanjang Desa Ponowareng, Karanggeneng, dan Ujungnegoro penuh dengan spanduk yang bertuliskan nada kecaman dan kekecewaan terhadap PT BPI dan pemerintah daerah. Spanduk yang terbuat dari MMT itu dipasang di pagarpagar bumi milik warga desa dan pohon-pohon di tepi jalan. “Ketidakjelasan dari BPI dan
GEByAR
Jago Akting SELAIN menyanyi, ternyata Raisa Andriana juga jago akting. Untuk kali pertama, Raisa bermain film garapan sutradara Rako Prijanto. Tentunya ini membuat banyak orang menjadi penasaran ingin melihat aktingnya.
6
pemerintah daerah membuat situasi jadi seperti ini. Namun, saya selalu tekankan kepada masyarakat untuk menjaga kondusivitas daerah. Silahkan mengadu, namun jangan sampai anarkis. Makanya, bentuk protesnya ya dengan pemasangan-pemasangan spanduk seperti itu dan melalui forum dialog-dialog resmi,” tandas Kepala Desa Karanggeneng, Walyono alias Sawal, Jumat (13/3). Diterangkan, lahan yang terkena dampak PLTU di Desa Karanggenang sekitar 98 hektar yang berupa perkebunan dan persawahan produktif. Dari luasan itu, sekitar 6 hektar yang belum dibebaskan. Warga kembali bergejolak lantaran harga lahan yang selalu berubah, dari awal sekitar Rp 35 ribu berubah menjadi Rp 50 ribu hingga Bersambung ke hal 7 kol 1 Setelah muncul di berbagai media, baik media cetak, elektronik maupun online, termasuk media internasionl, kini rumah yang dijual seharga Rp 999 juta dan pembelinya bisa menikahi pemiliknya, Wina Lia (40) di Randu Gunting, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, ramai didatangi peminat. DI ANTARA peminat yang ingin membeli rumah itu, ada beberapa orang yang berasal dari luar negeri, meski mereka baru sebatas bertanya melalui telepon maupun internet. “Sejak masuk di media, baik elektronik maupun cetak,
BEGAL DIBEKUK : Enam pelaku begal yang mengaku anggota Polres Banyumas serta melakukan pencabulan terhadap korban yang masih di bawah umur ditangkap petugas Polsek Baturaden Jumat (13/3). n Foto : Hermiana E Effendi-yan
Begal Rampas HP dan Cabuli Korban BANYUMAS – Jajaran Polsek Baturraden berhasil membekuk kawanan begal yang baru melancarkan aksinya dengan mengaku anggota serse Polres Banyumas. Enam pelaku berhasil dibekuk di tempat berbeda, dua di antaranya juga melakukan aksi pencabulan terhadap korban RY (15), warga Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga yang masih di bawah umur. Kapolres Banyumas, AKBP Budi Pitono Murbani melalui Kapolsek Baturraden, AKP Dwi Budiyanto, Jumat (13/3) mengatakan, enam kawanan begal ini ditangkap pada hari Rabu (11/3). Enam pelaku yang ditangkap yaitu kakak beradik, IW (33) dan AD (19), warga Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, DA (27), warga Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, AN (20) dan AG (27), warga Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan serta GA
(20), warga Desa Kalikidang, Kecamatan Sokaraja. Kejadian berawal saat korban AF dan RY pulang dari arah Baturaden sekitar pukul 03.30 WIB dini hari dengan berboncengan sepeda motor dan teman mereka AM (20) bersama RI (21) ber-
boncengan dengan motor yang berbeda. Saat melintas di Jalan Raya Baturaden, tepatnya di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, motor Bersambung ke hal 7 kol 1
Heboh Jual Rumah dan Peristri Pemiliknya
Diminati Pria AS hingga Arab Saudi banyak datang untuk melihat. Ada juga dua keluarga yang datang melihat rumah,” ujar Wina Lia di rumahnya. Jumat (13/3). Ketertarikan mereka yang hendak membeli rumah tersebut, lanjut Wina, barangkali setelah media massa memberitakan, jika rumah seluas 523 meter itu, siap dinikahi pembeli HEBOH: Rumah Wina Lia (40) dengan luas 523 meter persegi seharga Rp 999.000.000 di Randu Gunting Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.n Foto: ali subchi-yan
dengan catatan seorang duda yang seiman. “Tapi kenyataannya, tidak hanya seorang duda, banyak juga pasangan keluarga yang berminat,” ujarnya. Beberapa orang dari luar negeri pun telah banyak yang menyatakan ketertarikannya untuk membeli rumah tersebut. “Peminat yang dari luar negeri, mereka menghubungi via telepon melalui Dian (agen properti Wina). Mereda ada yang pria Amerika, Kanada, Australia serta Arab Saudi,” tuturnya. Meski sempat mengiklankan orang yang membeli rumahnya Bersambung ke hal 7 kol 3