WAWASAN 15 Maret 2015

Page 1

■ Minggu Pon ■ 15 Maret 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 342TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203

DPD Harus Dengar Aspirasi DPC ■ Konflik PDIP Jateng SEMARANG - Polemik internal organisasi dalam tubuh PDIP Jateng semestinya bisa diselesaikan dengan baik lantaran Konferensi Daerah (Konferda) sudah dekat. Masalah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo (Surakarta) yang menentang pelaksanaan Konferda, sebenarnya hanya terletak pada masalah komunikasi yang kurang memperhatikan keberadaan DPC Solo. Pasalnya, Solo menjadi basis pertahanan PDIP secara nasional yang telah melahirkan Presiden Joko Widodo. Hal itu dikemukakan oleh Pengamat Politik Undip M Yulianto. Menurut Yulianto, jika Dewan Pimpinan Daerah (DPD) lebih mengakui keberadaan basis partai moncong putih itu serta mengakomodasi keinginan Solo lebih utuh, maka ancaman mogok Konferda tak akan terjadi. “Karena dalam mengelola patai sebenarnya kepemimpinan berbasis di Kabupaten/Kota. Karena DPD dianggap tidak menghormati dan tidak menempatkan DPC Solo secara proporsional dalam menata kelembagaan DPC PDIP Solo” terang Yulianto. Atas hal itulah, kata Yulianto, terjadi ketersinggungan ek-

sistensi DPC Solo di hadapan DPD PDIP Jateng. Sikap meluap Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo dianggap sebagai salah satu sikap bentuk terakhir dari rasa jengkel dan ketidakcocokan lantaran tak dihargai. “Sumbu PDIP di Jateng adalah Kota Solo,” timpalnya. Menurut Yulianto, sikap Rudy bukanlah sikap mencari popularitas, lantaran ia sudah terlalu populer. Sebaliknya, sikap tersebut merupakan sikap menunjukkan ketegasan dan keberanian kepemimpinan yang jelas. Pasalnya, dalam berbagai pemilihan umum, Solo menjadi penyumbang suara terbesar di Indonesia. “Macetnya komunikasi itu semestinya DPD lebih mendengar aspirasi DPC dan mengapresiasi apa keinginannya,” tutup Yulianto.

■ Cari Solusi Ketua DPD PDIP Jateng Heru Sudjatmoko mengatakan, pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan DPP mengenai masalah dengan DPC PDIP Kota Solo. Hasil konsultasi tersebut yakni DPD PDIP Jateng akan tetap melaksanakan Konferda secara bulat utuh dengan kehadiran 35 DPC di Jateng. “Solo itu kan barometer. Saya bahkan bisa menyebut mutiara karena prestasinya di bidang politik sangat luar biasa. Kami akan berkomunikasi dengan Solo untuk mengupayakan solusi terbaik, dengan tetap mengedepankan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Sehingga, ibarat keluarga besar misal baru ada yang ikut Konferda 34, bukan itu,” terang Wakil Gubernur Jateng itu. Heru menegaskan, Konferda kedepan bukan menyoal masalah kuorum saja, melainkan keutuhan dan kebersamaan jalinan antar DPC dengan DPD dalam satu ruang organisasi. “Mediasi terus kita upayakan dengan berbagai cara. Tandatanda apakah Pak Rudi sudah akan ikut Konferda, saya belum bisa menyampaikan. Semua masih dalam proses,” tutup mantan Bupati Purbalingga itu. ■ M9-yan

DIBAKAR: Bambang Saptono tengah membakar peti mati sumbangannya yang ditolak Kedubes Australia. ■ Foto: Bagus Adji W-yan

Australia Tolak Peti Mati Kiriman Warga Solo

Agung Sangkal Palsukan Mandat SEMARANG - DPP Partai Golkar versi Munas Jakarta yang diakui Kemenkumham Agung Laksono menyatakan, pihaknya tidak pernah memalsukan ratusan surat mandat seperti yang dilaporkan kubu Aburizal Bakrie ke Bareskrim Polri. “Kami tidak khawatir (dengan pelaporan ke Bareskrim)

karena tidak melakukan pemalsuan dokumen, dan saya sudah cek, hanya mungkin perbedaan interpretasi,” kata Agung Laksono di Semarang, Sabtu (14/3). Ia justru mengaku heran dengan pelaporan yang dilaku-

Bersambung ke hal 2 kol 3

SOLO - Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Indonesia menolak bantuan dua peti mati bagi warganya yang hendak menjalani eksekusi mati terkait kasus narkoba. Penolakan dari perwakilan pemerintah Australia ditandai dengan pengiriman kembali peti mati sumbangan warga Solo kepada pihak pemberi bantuan. “Saya memang mengirim bantuan peti mati bagi dua warga Australia yang bakal menjalani eksekusi mati terkait kasus narkoba. Bantuan dua

peti mati tadi saya kirimkan lewat Kedubes Autralia di Indonesia. Namun ternyata mereka menolaknya. Karena dikirm kembali ya saya bakar saja,” kata Bambang Saptono, usai membakar peti mati di bundaran Gladag Solo, Sabtu (14/3). Bambang Saptono yang warga Solo mengungkapkan, pengiriman sumbangan peti mati lewat kantor Pos setempat dilakukan pada 7 Maret 2015. Penyampaian sumbangan disertai niat tulus dan ikhlas, meng-

ingat pemerintah Australia berulang kali membantu Indonesia di antaranya untuk bantuan terhadap korban Tsunami. Tetapi apa daya bantuan dua peti mati yang dikirim justru ditanggapai secara tidak baik. Yang penting bantuan yang saya kirim sudah sampai ke Kedubes Autralia di Jakarta. Meski kemudian mereka meno- laknya. Sebagaimana diberitakan Bambang Saptono asal Solo mengirimkan bantuan dua buah peti mati kepada pemerin-

tah Australia melalui kedutaan besarnya di Indonesia. Pengiriman peti mati tadi pada hakikatnya merupakan bentuk kejengkelan terhadap sikap pemerintah Australia yang melakukan intervensi, terhadap eksekusi pelaksanaan hukuman mati bagi di gembong narkoba asal negeri Kanguru. Kedua terpidana mati yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan saat ini sedang menunggu pelaksanaan hukuman mati. ■ K2-yan

Puluhan Warga Keracunan Mie

KOMPAK: Ketua Umum Partai Golkar versi Ancol Agung Laksono (ketiga kiri) terlihat kompak bersama kader Golkar Jateng. ■ Foto: Fitria Rahmawati-yan

GEBYAR

Lagi Bokek PRESEN­ TER dan ak­ tris cantik, Luna Maya hingga saat ini masih saja belum menunjukkan tanda­tanda diri­ nya akan naik pelaminan. Pa­ dahal wanita berusia 31 tahun itu dika­ barkan sudah sa­ ngat serius dengan pria ber­ nama Reyno Bar­ rack.

8

BATANG - Puluhan anak-anak TK dan orang tua di sejumlah desa di Kabupaten Batang, tepatnya di Kecamatan Tulis dan Batang Kota, keracunan usai menyantap mie basah. Hingga semalam, puluhan korban dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Batang, di antaranya di RSUD Kalisari, RS QIM, dan sejumlah puskesmas setempat.

Dari berbagai sumber menyebutkan kejadian pertama menimpa sekitar 53 siswa TK Saraswati di Desa Simbangjati, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang dan 14 orang tua murid serta sejumlah guru di sekolahan taman kanak-kanak tersebut diduga keracunan usai menyantap nasi dengan lauk mie basah, tempe kering, dan telur.

Puluhan anak-anak TK, orang tua, dan guru ini menyantap bersama hidangan makanan yang disediakan pihak sekolah karena ada kegiatan arisan bergilir. Makanan itu dimasak atau dipesan dari jasa katering berinisial Hal (35), warga Desa Simbangjati. Usai menyantap makanan yang disiapkan pihak sekolahan itu, satu per satu anak dan orang tua

murid mengeluh pusing, mual, dan muntah-muntah. Puluhan korban pun dilarikan ke Puskesmas Tulis, selanjutnya dirujuk ke RS Kalisari dan sebagian lagi ke RS QIM. Dari puluhan korban, yang dirujuk ke RSUD Kalisari sebanyak 9 anak dan 2 orang tua murid, sedangkan dirujuk ke-

Bersambung ke hal 2 kol 1

Penolakan PLTU Batang Kian Keras

Terumbu Karang Terancam, Warga Ngadu Susi Gejolak warga penolak pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) kian keras. Warga kontra pembangunan PLTU Batang pun siap menolak penggunaan undang-undang tentang pengadaan tanah untuk kepentingan publik tersebut, dengan menggelar aksi besarbesaran saat proses eksekusi lahan dilakukan. “SILAHKAN pemerintah jika ingin menggunakan konsinyasi. Kami juga akan menempuh jalur hukum dan mela-

kukan aksi penolakan. Dari awal kami tetap menolak pembangunan PLTU di Batang dan menolak penggunaan Undangundang Nomor 02 Tahun 2012 ini,” tandas tokoh masyarakat kontra pembangunan PLTU Batang, Roidi, kemarin. Roidi mengatakan, perjuangan untuk menolak pembangunan PLTU di Batang akan terus dilakukan pihaknya. Pada bulan Maret ini, pihaknya diundang ke Jakarta untuk bertemu dengan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti. Pihaknya memang sudah melayangkan surat ke Kementrian Perikanan dan Kelautan

terkait rencana pembangunan PLTU di wilayah pesisir Batang tersebut. “Kami sudah mendapatkan surat balasan dan segera akan bertemu Bu Susi. Namun, waktu persisnya kapan kami masih menunggu dari kementrian,” terang dia. Bersambung ke hal 2 kol 3 SPANDUK KEKECEWAAN: Puluhan spanduk kekecewaan dipasang di pagar rumah penduduk dan pohon-pohon di sepanjang Desa Ponowareng, Karanggeneng, dan Ujungnegoro, Batang. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 15 Maret 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu